Anda di halaman 1dari 3

NAMA : CHOTAMULLAILIYAH NAMIROH

NIM : 1714201001

Resume Koefisien Korelasi

1. Koefisien korelasi pearson


2. Koefisien korelasi spearman
3. Koefisien korelasi lamda
4. Koefisien korelasi sommers’d
5. Koefisien korelasi gamma
6. Koefisien korelasi kontingensi
Keterangan :
1. Variabel sama-sama nominal bisa menggunakan koefisien lamda atau kontingensi
2. Variabel nominal dan ordinal bisa menggunakan koefisien lamda atau kontingensi
3. Variabel ordinal dan ordinal bisa menggunakan koefisien spearman, gamma dan
sommers’d
4. Variabel ordinal dan numerik bisa menggunakan koefisien spearman
5. Variabel numerik dan numerik bisa menggunakan koefisien pearson (dengan syarat
variabel tersebut berdistribusi numerik)

Persamaan dan Perbedaan


a. Kontingensi dan Lamda
Persamaan :
 Keduanya digunakan untuk dua variabel dimana salah satu berskala nominal
Perbedaan :
 Koefisien kontingensi digunakan untuk menguji korelasi antara dua variabel yang
setara
 Koefisien lamda digunakan untuk menguji korelasi anatara dua variabel yang
tidak setara
b. Spearman, Gamma dan Sommers’d
Persamaan :
 Sama-sama digunakan untuk variabel ordinal
Perbedaan :
 Spearman digunakan untuk menguji korelasi berskala ordinal.
 Spearman juga bisa digunakan untuk variabel ordinal-ordinal, numerik dan
numerik rasio. Spearmen digunakan sebagai alternatif uji pearson jika uji pearson
tidak terpenuhi.
Gamma dan sommers’d digunakan untuk uji korelasi variabel ordinal, jika variabel
tersebut “sedikit” sehingga dapat dibuat suatu tabel silang BxK.
Perbedaan :
 Gamma digunakan untuk menguji korelasi antara dua variabel yang setara
 Sommers’d digunakan untuk menguji korelasi antara dua variabel yang tidak
setara

Interpretasi hasil uji korelasi :


Berdasarkan nilai p, kekuatan korelasi serta arah korelasinya.

No Parameter Nilai Interpretasi


1 Kekuatan 0,0 s.d <0,2 Sangat lemah
korelasi (r) 0,2 s.d <0,4 Lemah
0,4 s.d <0,6 Sedang
0,6 s.d <0,8 Kuat
0,8 s.d 1 Sangat kuat
2 Nilai p p <0,05 Terdapat korelasi yang
bermakna anatar dua variabel
yang diuji
p >0,05 Tidak terdpat korelasi
bermakna antara dua variabel
yang diuji
3 Arah korelasi + (positif) Searah, semakin besar nilai
satu variabel semakin besar
pula nilai variabel lainnya
Berlawanan arah semakin besar
̵ (Negatif )
nilai satu variabel, semakin
kecil nilai variabel lainnya

Uji korelasi gamma dan sommers’d (hipotesis korelatif ordinal tabel BxK)
Contoh :
Korelasi antara penilaian mutu responden terhadap mutu pelayanan keperawatan
 Mutu pelayanan keperawatan = baik, buruk, sedang
 Mutu pelayanan Rumah Sakit = baik, buruk, sedang

Tabel : Langkah-langkah menentukan uji hipotesis yang disesuaikan dengan panduan


tabel uji hipotesis

No Langkah Jawaban
1 Tentukan variabel yang Variabel yang dihubungkan adalah mutu
dihubungkan layanan keperawatan (kategori ordinal) dengan
mutu pelayanan Rumah Sakit (kategori ordinal)
2 Temukan jenis hipotesis korelatif
3 Tentukan masalah skala variabel Kategorik ordinal

Langkah selanjutnya adalah sebagai berikut :


 Analyze » descriptive statistics » crosstab
 Masukkan variabel P3 (mutu pelayanan RS) ke dalam rows
 Masukkan variabel P4 (pelayanan Keperawatan) ke dalam coloums
 Aktifkan kotak statistic
 Pilih gamma dan sommers’d
 Proses telah selesai
 Klik OK

Anda mungkin juga menyukai