Anda di halaman 1dari 13

LOGIKA PREDIKAT

Sri Wahyuni, S.Kom.,M.T.


Predikat dan Komponen Kalimat
• Logika predikat memiliki semua komponen
yang ada pada logika proposisi
• Logika predikat memiliki komponen tambahan
yaitu, term, predikat dan kuantor.
• Term=subyek berperan sebagai kata benda
(noun) atau kata ganti (pronoun) dan dapat
memiliki posisi sebagai subyek atau obyek.
• Predikat adalah properti dari subyek
Predikat
• Predikat adalah kalimat-kalimat yang
membutuhkan subyek.
• Dalam bahasa alamiah, jika:
r:pergi
s:makan
• Maka r dan s adalah predikat-predikat.
• r dan s membutuhkan subyek untuk menjadi
kalimat lengkap.
Predikat (Lanjutan)
• Untuk kasus r dan s dimana subyek belum
diketahui, maka subyek dapat digantikan
dengan pengganti subyek yang dituliskan
dalam sebuah variabel tertentu.
• Variabel yang digunakan dapat disimbolkan
dengan menggunakan salah satu huruf alfabet
misalanya: x untuk subyek predikat r, dan y
untuk subyek predikat s.
Predikat (Lanjutan)
• Sehingga:
r(x) dan s(y)
• Untuk merubahnya menjadi kalimat deklaratif,
setiap simbol yang dijadikan sebagai variabel
pengganti subyek, dapat disubtitusi ke dalam
nilai-nilai tertentu atau kedalam angggota
himpunan dari semesta pembicaraan.
Predikat (Lanjutan)
• Contoh:
“Dakar adalah seekor singa”
• Berdasarkan aturan logika predikat dapat
ditulis:
G(d)
• Notasi di atas dapat dibaca “singa dakar” atau
dengan pernyataan lain “Dakar si singa”.
• Fungsi ini disebut fungsi proposisional.
Pengkuantoran
• Variabel subyek kadang-kadang muncul
(sebagian subyek dalam semesta pembicaraan)
dalam kalimat namun kadang pula umum.
• “Mahasiswi teknik informatika yang berjilbab”
adalah contoh subyek yang tidak umum.
• “Setiap mahasiswa UIN” adalah contoh subyek
yang umum.
Pengkuantoran (Lanjutan)
• Penunjukan kondisi subyek dalam kalimat
logika disebut sebagai pengkuantoran
• Terdapat 2 macam kuantor atau quantifier
(pembilang) dalam logika predikat:
– Kuantor eksistensial (satu atau sebagian)
– Kuantor Universal (semua)
• Simbolnya?
Kuantor Universal
• Contoh:
“semua telur memiliki cangkang”
Predikat?
T(x)C(x), dibaca: Jika x adalah telur, maka x
mempunyai cangkang
Kuantor:
(Ʉx)(T(x)C(x)), dibaca: Untuk semua x, jika x
adalah telur, maka x mempunyai cangkang
Tahap Kuantor Universal
• Contoh: Semua mahasiswa harus rajin belajar
• Langkah 1: Cari lingkup (Scope) dari kuantor
universalnya, yakni:
“Jika x adalah mahasiswa, maka x harus rajin belajar”
Selanjutnya ditulis: mahasiswa(x)harus rajin
belajar(x)
• Langkah 2: Beri kuantor universal di depannya,
(x)(mahasiswa(x)harus rajin belajar(x))
• Langkah3: Ubah menjadi suatu fungsi
Kuantor Eksistensial
• Contoh:
“Ada bilangan prima yang genap”
(Ǝx)(P(x) Ʌ E(x))

P:bilangan prima, E:genap, Ǝ:kuantor eksistensial


Dibaca:
Ada x, yang x adalah bilangan prima dan x adalah
genap.
Tahap Kuantor Eksistensial
• Contoh: Ada mahasiswa memperoleh beasiswa
prestasi
• Langkah 1: Cari lingkup (Scope) dari kuantor
universalnya, yakni:
“Ada x yang adalah mahasiswa, dan x memperoleh beasiswa
prestasi”
Selanjutnya ditulis: mahasiswa(x) Ʌ memperoleh beasiswa
prestasi(x)
• Langkah 2: Beri kuantor eksistensial di depannya,
(x)(mahasiswa(x) Ʌ memperoleh beasiswa prestasi(x))
• Langkah3: Ubah menjadi suatu fungsi
Contoh:
• Semua harimau adalah pemangsa
• Jika budi rajin belajar, maka ia akan lulus ujian
• Semua gajah mempunyai belalai
• Semua karyawan harus bekerja
• Beberapa mahasiswa lulus ujian
• Ada motor yang hilang di kampus
– Perhatikan perangkai implikasi () dan perangkai
kongjungsi (Ʌ)

Anda mungkin juga menyukai