Predikat dan Komponen Kalimat • Logika predikat memiliki semua komponen yang ada pada logika proposisi • Logika predikat memiliki komponen tambahan yaitu, term, predikat dan kuantor. • Term=subyek berperan sebagai kata benda (noun) atau kata ganti (pronoun) dan dapat memiliki posisi sebagai subyek atau obyek. • Predikat adalah properti dari subyek Predikat • Predikat adalah kalimat-kalimat yang membutuhkan subyek. • Dalam bahasa alamiah, jika: r:pergi s:makan • Maka r dan s adalah predikat-predikat. • r dan s membutuhkan subyek untuk menjadi kalimat lengkap. Predikat (Lanjutan) • Untuk kasus r dan s dimana subyek belum diketahui, maka subyek dapat digantikan dengan pengganti subyek yang dituliskan dalam sebuah variabel tertentu. • Variabel yang digunakan dapat disimbolkan dengan menggunakan salah satu huruf alfabet misalanya: x untuk subyek predikat r, dan y untuk subyek predikat s. Predikat (Lanjutan) • Sehingga: r(x) dan s(y) • Untuk merubahnya menjadi kalimat deklaratif, setiap simbol yang dijadikan sebagai variabel pengganti subyek, dapat disubtitusi ke dalam nilai-nilai tertentu atau kedalam angggota himpunan dari semesta pembicaraan. Predikat (Lanjutan) • Contoh: “Dakar adalah seekor singa” • Berdasarkan aturan logika predikat dapat ditulis: G(d) • Notasi di atas dapat dibaca “singa dakar” atau dengan pernyataan lain “Dakar si singa”. • Fungsi ini disebut fungsi proposisional. Pengkuantoran • Variabel subyek kadang-kadang muncul (sebagian subyek dalam semesta pembicaraan) dalam kalimat namun kadang pula umum. • “Mahasiswi teknik informatika yang berjilbab” adalah contoh subyek yang tidak umum. • “Setiap mahasiswa UIN” adalah contoh subyek yang umum. Pengkuantoran (Lanjutan) • Penunjukan kondisi subyek dalam kalimat logika disebut sebagai pengkuantoran • Terdapat 2 macam kuantor atau quantifier (pembilang) dalam logika predikat: – Kuantor eksistensial (satu atau sebagian) – Kuantor Universal (semua) • Simbolnya? Kuantor Universal • Contoh: “semua telur memiliki cangkang” Predikat? T(x)C(x), dibaca: Jika x adalah telur, maka x mempunyai cangkang Kuantor: (Ʉx)(T(x)C(x)), dibaca: Untuk semua x, jika x adalah telur, maka x mempunyai cangkang Tahap Kuantor Universal • Contoh: Semua mahasiswa harus rajin belajar • Langkah 1: Cari lingkup (Scope) dari kuantor universalnya, yakni: “Jika x adalah mahasiswa, maka x harus rajin belajar” Selanjutnya ditulis: mahasiswa(x)harus rajin belajar(x) • Langkah 2: Beri kuantor universal di depannya, (x)(mahasiswa(x)harus rajin belajar(x)) • Langkah3: Ubah menjadi suatu fungsi Kuantor Eksistensial • Contoh: “Ada bilangan prima yang genap” (Ǝx)(P(x) Ʌ E(x))
P:bilangan prima, E:genap, Ǝ:kuantor eksistensial
Dibaca: Ada x, yang x adalah bilangan prima dan x adalah genap. Tahap Kuantor Eksistensial • Contoh: Ada mahasiswa memperoleh beasiswa prestasi • Langkah 1: Cari lingkup (Scope) dari kuantor universalnya, yakni: “Ada x yang adalah mahasiswa, dan x memperoleh beasiswa prestasi” Selanjutnya ditulis: mahasiswa(x) Ʌ memperoleh beasiswa prestasi(x) • Langkah 2: Beri kuantor eksistensial di depannya, (x)(mahasiswa(x) Ʌ memperoleh beasiswa prestasi(x)) • Langkah3: Ubah menjadi suatu fungsi Contoh: • Semua harimau adalah pemangsa • Jika budi rajin belajar, maka ia akan lulus ujian • Semua gajah mempunyai belalai • Semua karyawan harus bekerja • Beberapa mahasiswa lulus ujian • Ada motor yang hilang di kampus – Perhatikan perangkai implikasi () dan perangkai kongjungsi (Ʌ)