Disusun oleh :
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sistem pakar adalah aplikasi berbasis komputer yang digunakan untuk
menyelesaikan masalah sebagaimana yang dipikirkan oleh pakar. Sistem pakar
atau biasa disebut kecerdesan buatan merupakan hal yang sangat membantu
dalam kehidupan sehari-hari manusia, contohnya ialah AC(Air Conditioning),
sekarang AC terdapat pemindai otomatis dimana AC sekarang dapat memindai
jumlah orang dan besar ruangan untuk memberikan kinerja yang optimal dan
efektif, sehingga tidak perlu diatur lagi dengan manual.
Sistem pakar,yang mencoba memecahkan masalah yang biasanya hanya
bisa dipecahkan oleh seorang pakar, dipandang berhasil ketika mampu
mengambil keputusan seperti yang dilakukan oleh pakar aslinya baik dari sisi
proses pengambilan keputusanan maupun hasil keputusan yang diperoleh.
Dalam sistem pakar terdapat 2 komponen utama yaitu basis
pengetahuan dan mesin inferensi. Basis pengetahuan merupakan inti program
sistem pakar dimana basis pengetahuan ini merupakan representasi
pengetahuan dari seorang pakar.
Di representasi pengetahuan setiap data pengetahuan dari pakar harus
dapat diubah kedalam bahasa pemrograman sehingga dapat di baca oleh
program oleh karena itu perlu diketahui Logika Orde Pertama dapat disebut
Logika Predikat. Logika Orde Pertama merupakan suatu bahasa yang dapat
digunakan untuk merepresentasikan data dan pengetahuan tentang data.
Logika orde pertama merupakan cikal bakal bahasa pemrograman
sistem pakar, sehingga logika orde pertama merupakan suatu hal yang sangat
dasar.
Berdasarkan uraian tersebut penulis tertarik untuk menyampaikan
tentang materi Logika Orde Pertama.
B. Rumusan Masalah
1. Apa itu Logika Orde Pertama?
2. Bagaimana Penerapan Logika Orde Pertama dalam Sistem Pakar?
C. Tujuan
1. Mengetahui dan mengerti tentang materi Logika Orde Pertama
2. Mengetahui Penerapan Logika Orde Pertama dalam Sistem Pakar
D. Manfaat
1. Pembaca dapat mengetahui bagian dalam sistem pakar yaitu Logika Orde
Pertama
BAB 2
KAJIAN TEORI
A. Sistem Pakar
Sistem pakar adalah program kecerdasan buatan(artificial intelligence)
yang menggabungkan basis pengetahuan (knowledge base) dengan mesin
inferensi. Basis pengetahuan dalam sistem pakar berupa suatu aturan yang
diperoleh dari pengalaman atau dari seorang pakar pada bidang keahlian
tertentu
Kegunaan sistem pakar:
1. Menjawab berbagai pertanyaan yang mnyangkut bidang
keahliannya
2. Bila diperlukan dapat menyajikan asumsi dan alur penalaran yang
digunakan untuk sampai ke jawaban yang dikehendaki
3. Menambah fakta kaidah dan alur penalaran sahih yang baru ke
dalam otaknya
1. Fakta
Situasi,kondisi,dan kenyataan dari permasalahan yang ada.
2. Aturan
Yang mengarahkan penggunaan pengetahuan untuk memecahkan
masalah yang spesifik dalam bidang yang khusus.
C. Proposisi
a. p : 2 + 2 = 4
b. q : 4 adalah bilangan prima
c. r : Jakarta adalah ibukota Indonesia
Contoh:
p: Saya makan
q: Saya minum
Contoh:
3. Proposisi
Contoh :
5. Quantifier variabel
∀ dan ∃, yang membatasi arti sebuah kalimat yang
mengandung sebuah variabel. Pengukur diikuti oleh variabel dan
kalimat, seperti
∃ Y teman (Y, peter)
∀ X suka (X, ice_cream)
Quantifier universal, ∀, menunjukkan bahwa kalimat itu benar untuk semua
nilai variabel. Dalam contoh, ∀ X suka (X, ice_cream) benar untuk semua nilai
dalam domain definisi X.
Quantifier eksistensial, ∃, menunjukkan bahwa kalimat tersebut benar untuk
setidaknya satu nilai dalam domain. ∃ Y teman (Y, peter) adalah benar jika ada
setidaknya satu objek, ditunjukkan oleh Y yang merupakan teman peter.
B. Penerapan Logika Orde Pertama dalam Sistem Pakar
Dalam sistem pakar terdapat bagian representasi pengetahuan yang
memerlukan Logika orde pertama. Logika orde pertama diperlukan untuk
membuat bahasa sehari-hari dapat di tulis dalam bahasa pemrograman yang
terbaca di dalam sistem pakar.
Contoh 1.
Contoh 2.
Kasus:
Limas segitiga
Limas segitiga mempunyai 4 sisi .
Limas segitiga mempunyai 6 rusuk.
Limas segitiga mempunyai 4 titik sudut.
Limas segiempat
Limas segiempat mempunyai 5 sisi .
Limas segiempat mempunyai 8 rusuk.
Limas segiempat mempunyai 5 titik sudut.
Limas segilima
Limas segilima mempunyai 6 sisi .
Limas segilima mempunyai 10 rusuk.
Limas segilima mempunyai 6 titik sudut.
Limas segienam
Limas segienam mempunyai 7 sisi .
Limas segienam mempunyai 12 rusuk.
Limas segienam mempunyai 7 titik sudut.
A. Kesimpulan
B. Saran
Luger, F.G . 2008. “Artificial Intelligence : structures and stratergies for complex
problem solving”. In Addison-Wesley (6. edition) Addison-Wesley