Anda di halaman 1dari 16

LOGIKA ORDE PERTAMA DALAM SISTEM PAKAR

Disusun oleh :

Awang Haris P.A K1314014

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2018
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sistem pakar adalah aplikasi berbasis komputer yang digunakan untuk
menyelesaikan masalah sebagaimana yang dipikirkan oleh pakar. Sistem pakar
atau biasa disebut kecerdesan buatan merupakan hal yang sangat membantu
dalam kehidupan sehari-hari manusia, contohnya ialah AC(Air Conditioning),
sekarang AC terdapat pemindai otomatis dimana AC sekarang dapat memindai
jumlah orang dan besar ruangan untuk memberikan kinerja yang optimal dan
efektif, sehingga tidak perlu diatur lagi dengan manual.
Sistem pakar,yang mencoba memecahkan masalah yang biasanya hanya
bisa dipecahkan oleh seorang pakar, dipandang berhasil ketika mampu
mengambil keputusan seperti yang dilakukan oleh pakar aslinya baik dari sisi
proses pengambilan keputusanan maupun hasil keputusan yang diperoleh.
Dalam sistem pakar terdapat 2 komponen utama yaitu basis
pengetahuan dan mesin inferensi. Basis pengetahuan merupakan inti program
sistem pakar dimana basis pengetahuan ini merupakan representasi
pengetahuan dari seorang pakar.
Di representasi pengetahuan setiap data pengetahuan dari pakar harus
dapat diubah kedalam bahasa pemrograman sehingga dapat di baca oleh
program oleh karena itu perlu diketahui Logika Orde Pertama dapat disebut
Logika Predikat. Logika Orde Pertama merupakan suatu bahasa yang dapat
digunakan untuk merepresentasikan data dan pengetahuan tentang data.
Logika orde pertama merupakan cikal bakal bahasa pemrograman
sistem pakar, sehingga logika orde pertama merupakan suatu hal yang sangat
dasar.
Berdasarkan uraian tersebut penulis tertarik untuk menyampaikan
tentang materi Logika Orde Pertama.
B. Rumusan Masalah
1. Apa itu Logika Orde Pertama?
2. Bagaimana Penerapan Logika Orde Pertama dalam Sistem Pakar?

C. Tujuan
1. Mengetahui dan mengerti tentang materi Logika Orde Pertama
2. Mengetahui Penerapan Logika Orde Pertama dalam Sistem Pakar

D. Manfaat
1. Pembaca dapat mengetahui bagian dalam sistem pakar yaitu Logika Orde
Pertama
BAB 2
KAJIAN TEORI
A. Sistem Pakar
Sistem pakar adalah program kecerdasan buatan(artificial intelligence)
yang menggabungkan basis pengetahuan (knowledge base) dengan mesin
inferensi. Basis pengetahuan dalam sistem pakar berupa suatu aturan yang
diperoleh dari pengalaman atau dari seorang pakar pada bidang keahlian
tertentu
Kegunaan sistem pakar:
1. Menjawab berbagai pertanyaan yang mnyangkut bidang
keahliannya
2. Bila diperlukan dapat menyajikan asumsi dan alur penalaran yang
digunakan untuk sampai ke jawaban yang dikehendaki
3. Menambah fakta kaidah dan alur penalaran sahih yang baru ke
dalam otaknya

Basis pengetahuan berisi pengetahuan yang dibutuhkan untuk


memahami,memformulasikan,dan memecahkan masalah. Basis
pengetahuan tersusun atas 2 elemen dasar yaitu:

1. Fakta
Situasi,kondisi,dan kenyataan dari permasalahan yang ada.
2. Aturan
Yang mengarahkan penggunaan pengetahuan untuk memecahkan
masalah yang spesifik dalam bidang yang khusus.

Mesin inferensi merupakan otak dari kecerdasan buatan. Juga


dikenal sebagai penerjemah aturan. Komponen ini berupa program
computer yang menyediakan metodologi untuk memikirkan dan
memformulasikan kesimpulan.
B. Logika Proposisi

Ilmu Logika berhubungan dengan kalimat-kalimat (argumen) dan


hubungan hubungan yang ada pada kalimat tersebut. Tujuannya adalah untuk
memberikan aturan-aturan sehingga orang dapat menentukan apakah suatu
kalimat bernilai benar atau salah.

C. Proposisi

Proposisi adalah suatu kalimat yang memiliki nilai kebenaran, dapat


bernilai benar atau salah tetapi tidak keduanya. Proposisi biasanya dituliskan
dengan huruf kecil seperti p,q,r,….

Berikut adalah beberapa contoh proposisi:

a. p : 2 + 2 = 4
b. q : 4 adalah bilangan prima
c. r : Jakarta adalah ibukota Indonesia

Kalimat-kalimat di atas adalah proposisi karena dapat diketahui nilai


kebenarannya. Kalimat (a) dan (c) bernilai benar dan kalimat (c) bernilai salah.

D. Perangkat Logika Proposisi


1. Negasi/NOT merupakan tindakan mengikari suatu proposisi, biasa di
simbolkan dengan “-“
Contoh:
p: 1 + 1 = 2
maka
-p : 1 + 1 ≠ 2
2. Konjungsi/And merupakan bentuk proposisi majemuk yang tersusun dari
proposisi-proposisi yang mengunakan kata penghubung “dan”. Konjungsi
di simbolkan dengan “∧”

Contoh:

p: Saya makan
q: Saya minum

maka p∧q : Saya makan dan minum

3. Disjungsi/Or merupakan bentuk proposisi majemuk yang tersusun dari


proposisi-proposisi yang mengunakan kata penghubung “atau”. Disjungsi
di simbolkan dengan “∨”
contoh:
p: Saya makan
q: Saya minum
maka p∨q : Saya makan atau minum
4. Implikasi merupakan bentuk proposisi majemuk yang tersusun dari
proposisi-proposisi yang mengunakan kata penghubung
“jika…….maka…..”. Implikasi di simbolkan dengan “→”
contoh:
p: Saya makan
q: Saya minum
maka p→q : Jika saya makan maka saya minum
5. Biimplikasi merupakan bentuk proposisi majemuk yang tersusun dari
proposisi-proposisi yang mengunakan kata penghubung “ Jika dan hanya
jika”. Biimplikasi di simbolkan dengan “↔”
contoh:
p: Saya makan
q: Saya minum
maka p↔q : Saya makan jika dan hanya jika saya minum
BAB 3
PEMBAHASAN
A. Logika Orde Pertama
1. Definisi
Logika Orde Pertama dapat disebut pula Logika Predikat merupakan
pengembangan dari Logika Proposisi . Logika Orde Pertama merupakan suatu
Bahasa yang dapat digunakan untuk merepresentasikan data dan pengetahuan
data.
Dalam logika orde pertama terdapat 4 simbol :
a. Konstanta (Suatu simbol yang menyajikan satu anggota dari semesta
pembicaraan)
Contoh: Sapi merupakan suatu konstanta dari semesta pembicaran hewan
berkaki empat
b. Variabel (Suatu simbol yang menjangkau pada seluruh semesta
pembicaraan)
Contoh: x merupakan suatu Variabel yang dapat mewakili beberapa
anggota dalam semesta pembicaraan
c. Fungsi (Suatu simbol yang menyatakan fungsi pada semesta pembicaraan)
Contoh: F(x) yang dapat berupa x+1, G(x,y) yang dapat berupa x-y,
d. Predikat (Suatu simbol yang menyatakan fungsi yang memiliki nilai
kebenaran salah atau benar)
Contoh: sama(i,j) artinya i sama dengan j, saudara(edi,ani) artinya Edi
saudaranya Ani.
2. Term
Term adalah sebuah ekspresi yang menyatakan objek.
Term didefinisikan secara rekursif sebagai berikut :
1. Konstanta adalah term
2. Variabel adalah term
3. Jika f adalah suatu simbol fungsi ke-n dan t1,……,tn nerupakan term-term,
maka f(t1,….,tn) adalah suatu term
4. Semua term dibangkitkan dengan cara menerapkan aturan-atusdran di atas

Contoh:

- Kuda adalah term karena kuda merupakan suatu Konstanta


- Binatang berkaki empat adalah term karena dapat diartikan sebagai
sebuah variabel yang menunjukan semesta pembicara binatang berkaki
empat
- f(3,x)=3+x adalah term,karena
3 merupakan konstanta dan konstanta adalah term
x merupakan variabel dan variabel adalah term

3. Proposisi

Proposisi digunakan untuk merepresentasikan relasi antar objek.


Proposisi didefinisikan sebagai berikut :
Jika P adalah suatu simbol predikat ke-n, dan t1,……,tn adalah term-term, maka
P(t1,……,tn) adalah suatu Proposisi atau disebut suatu rumus atomik.

Contoh :

- memiliki(manusia,nurani) adalah proposisi karena


manusia adalah konstanta dari semesta pembicara mahluk hidup dan
konstanta adalah term
nurani adalah konstanta dan konstanta adalah term
memiliki adalah predikat ke 2
- p(a,x,f(a,x)) adalah proposisi karena
a adalah simbol konstanta dan konstanta adalah term
x adalah simbol variabel dan variabel adalah term
f(a,x) adalah term karena f adalah simbol fungsi dan a adalah term dan
x adalah term
p adalah simbol predikat ke 3
4. Kalimat

Kalimat dibentuk dari proposisi jadi setiap proposisi adalah kalimat.


Jika A,B,C adalah kalimat maka :
 Negasi (-A) adalah kalimat
 Konjungsi ( A dan B ) adalah kalimat
 Disjungsi (A atau B) adalah kalimat
 Implikasi ( A → B) adalah kalimat
 Ekuivalen ( A ↔ B) adalah kalimat

5. Quantifier variabel
∀ dan ∃, yang membatasi arti sebuah kalimat yang
mengandung sebuah variabel. Pengukur diikuti oleh variabel dan
kalimat, seperti
∃ Y teman (Y, peter)
∀ X suka (X, ice_cream)
Quantifier universal, ∀, menunjukkan bahwa kalimat itu benar untuk semua
nilai variabel. Dalam contoh, ∀ X suka (X, ice_cream) benar untuk semua nilai
dalam domain definisi X.
Quantifier eksistensial, ∃, menunjukkan bahwa kalimat tersebut benar untuk
setidaknya satu nilai dalam domain. ∃ Y teman (Y, peter) adalah benar jika ada
setidaknya satu objek, ditunjukkan oleh Y yang merupakan teman peter.
B. Penerapan Logika Orde Pertama dalam Sistem Pakar
Dalam sistem pakar terdapat bagian representasi pengetahuan yang
memerlukan Logika orde pertama. Logika orde pertama diperlukan untuk
membuat bahasa sehari-hari dapat di tulis dalam bahasa pemrograman yang
terbaca di dalam sistem pakar.

Contoh 1.

1. Bahasa Sehari-hari : Mobil berada dalam garansi


Bahasa Logika Orde Pertama : Dalam(mobil,garansi)
2. Bahasa Sehari-hari : Pintu Terbuka
Bahasa Logika Orde Pertama : Buka (Pintu)
3. Bahasa Sehari-hari : Semua Sapi Berkaki Empat
Bahasa Logika Orde Pertama : ∀ x Kaki (Sapi(x), Empat)
4. Bahasa Sehari-hari : Ada gajah yang jantan dan ada
gajah yang betina
Bahasa Logika Orde Pertama : ∃x (Gajah(x) AND Jantan(x))
OR ∃x (Gajah(x) AND
Betina(x))
5. Bahasa Sehari-hari : Barangsiapa meminjam barang
orang lain dan tidak
mengembalikannya adalah
penipu
Bahasa Logika Orde Pertama : ∀ x (IF Meminjam(x) AND NOT
Mengembalikan (X) THEN
Pemipu(x))

Contoh 2.

Akan saya berikan sebuah kasus agar mudah dipahami.

Kasus:

Akan di buat suatu program sisilah keluarga dimana representasi


pengetahuannya menggunakan logika orde pertama dengan program PROLOG.
Berikut sisilah keluarga:

Akan ditulis dalam program Prolog dengan aturan berikut:


Contoh 3:
Akan dibuat suatu program unsur-unsur bangun ruang sisi datar, dengan program
Prolog.
Berikut unsur-unsur bangun ruang sisi datar:
Kubus
 Kubus mempunyai 6 sisi.
 Kubus mempunyai 12 rusuk yang sama panjang.
 Kubus mempunyai 8 titik sudut.
Balok
 Balok mempunyai 6 sisi .
 Balok mempunyai 12 rusuk.
 Balok mempunyai 8 titik sudut.
Prisma segitiga
 Prisma segitiga mempunyai 5 sisi .
 Prisma segitiga mempunyai 9 rusuk.
 Prisma segitiga mempunyai 6 titik sudut.
Prisma segiempat
 Prisma segiempat mempunyai 6 sisi .
 Prisma segiempat mempunyai 12 rusuk.
 Prisma segiempat mempunyai 8 titik sudut.
Prisma segilima
 Prisma segilima mempunyai 7 sisi .
 Prisma segilima mempunyai 15 rusuk.
 Prisma segilima mempunyai 10 titik sudut.
Prisma segienam
 Prisma segienam mempunyai 8 sisi .
 Prisma segienam mempunyai 18 rusuk.
 Prisma segienam mempunyai 12 titik sudut.

Limas segitiga
 Limas segitiga mempunyai 4 sisi .
 Limas segitiga mempunyai 6 rusuk.
 Limas segitiga mempunyai 4 titik sudut.
Limas segiempat
 Limas segiempat mempunyai 5 sisi .
 Limas segiempat mempunyai 8 rusuk.
 Limas segiempat mempunyai 5 titik sudut.
Limas segilima
 Limas segilima mempunyai 6 sisi .
 Limas segilima mempunyai 10 rusuk.
 Limas segilima mempunyai 6 titik sudut.
Limas segienam
 Limas segienam mempunyai 7 sisi .
 Limas segienam mempunyai 12 rusuk.
 Limas segienam mempunyai 7 titik sudut.

Akan ditulis dalam program Prolog dengan aturan berikut:


BAB 4
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Logika Orde Pertama dapat disebut pula Logika Predikat merupakan


pengembangan dari Logika Proposisi . Logika Orde Pertama merupakan suatu
Bahasa yang dapat digunakan untuk merepresentasikan data dan pengetahuan
data.

Penerapan logika orde pertama dalam sistem pakar adalah menerapakan


aturan-aturan/kaidah-kaidah bahasa yang digunakan untuk mempresentasikan
bahasa kehidupan sehari-hari kedalam bahasa pemrograman.

B. Saran

Pada seminar ini masih banyak sekali jenis representasi pengetahuan


dalam sistem pakar. Maka dari itu, yang tertarik tentang kecerdasan buatan
bisa melanjutkan seminar tentang jenis-jenis representasi pengetahuan.
DAFTAR PUSTAKA

Luger, F.G . 2008. “Artificial Intelligence : structures and stratergies for complex
problem solving”. In Addison-Wesley (6. edition) Addison-Wesley

Anda mungkin juga menyukai