Anda di halaman 1dari 17

RINGKASAN

DASAR-DASAR LOGIKA

Disusun Oleh:

M. Andre Wijaya
NPM. 0420007
Dosen Pengampu: Dulaimi Djalili, S.IP.,M.SI

PROGRAM STUDI ILMU POLITIK


SEKOLAH TINGGI ILMU SOSIAL DAN POLITIK
CHANDRADIMUKA
2021
PEMBELAJARAN 1 & 2

A. Logika dan Pernyataan


Logika merupakan sebuah metode yang dirancang untuk meneliti ketepatan
dari sebuah penalaran untuk sebuah keabsahan penarikan kesimpulan dalam sebuah
kajian. Logika sangat berkaitan erat dengan sebuah argument dimana kalimat-kalimat
tersebut salig terhubung. Ilmu logika bertujuan untuk memberikan batasan atau aturan
yang jelas sehingga penggunanya dapat menentukan apakah sebuah kalimat bernilai
benar. Aturan yang ada harus bersifat umum dan tidak terkhusus untuk satu disiplin
ilmu tertentu.
B. Jenis Logika
Logika dibagi menjadi 2 baguan yaitu logika pasti dan logika tidak pasti.
Logika pasti sendiri dibagi menjadi 4 bagian, yaitu :
a. Logika Pernyataan (Proportional Logic)
b. Logika Predikat (Predicate Logic)
c. Logika Hubungan (Relation Logic)
d. Logika Himpunan.
Selain logika pasti, logika tidak pasti juga dibagi menjadi 2 yaitu:
a. Logika Samar
b. Logika Kabur (Fuzzy Logic)
C. Aliran Logika
Selain terbagi menjadi beberapa jenis, logika dapat dibagi menjadi beberapa
jenis aliran seperti :
a. Logika Tradisional
b. Logika Metafis
c. Logika Epistemologi
d. Logika Instrumentalis/Fragmatis
e. Logika simbolis
Dari beberapa aliran logika tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa masing-
masing aliran memiliki focus dan karakteristik yang berbeda. Seperti logika
tradisional yang berfokus pada bidang analitika dan dialektika, logika metafis yang
berfokus pada sebuah pemikiran yang dianggap sebagai kenyataan, logika
epistemologi yang mengatakan bahwa kebenaran merupakan sebuah logika yang
berhubungan dengan pengetahuan lainnya, logika instrumental yang berperan sebagai
instrument penyelesaian masalah serta logika simbolis yang biasaya digunakan dalam
keilmuan matematika.
D. Pernyataan (Proporsisi)
Pernyataan atau proposisi merupakan kalimat deklaratif atau kalimat yang
mendeskripsikan dan menjelaskan. Pernyataan merupakan kalimat yang bernilai satu
kebenaran. Contohnya ; Indonesia adalah negara kepulauan.
PEMBELAJARAN 3

A. Logika Sebagai Ilmu Pengetahuan


Logika berasal dari bahasa Yunani Kuno yang berarti hasil pertimbangan akal
pikiran yang diutarakan melalui bahasa yang dikatakan. Logika merupakan salah satu
cabang dari ilmu filsafat yang dapat diimplementasikan dikehidupan sehari-hari.
Logika disebut sebagai ilmu pengetahuan karena logika mempelajari kemampuan
untuk berpikir secara terstruktur dan tepat, dimana kemampuan merasionalkan sesuatu
untuk mengetahuai kesanggupan pikiran dalam mewujudkan pengetahuan sebagai
bentuk sikap dan tindakan.
Terdapat dua dasar penalaran dalam logika yaitu :
a. Logika deduktif
Logika deduktif merupakan logika yang mengandung penalayan membangun atau
mengevaluasi argumen yang kebenarannya dapat ditarik kesimpulan atau
merupakan konsekuensi yang masuk akal dari beberapa premis. Contoh argumen
deduktif:
P : Setiap mamalia punya sebuah jantung
Q :Semua kuda adalah mamalia
∴ Setiap kuda punya sebuah jantung
b. Logika induktif
Logika induktif merupakan penalaran dari serangkaian fakta khusus untuk
mendapatkan sebuah kesimpulan umum. Contoh argumen induktif:
P: Kuda Sumba punya sebuah jantung
Q: Kuda Australia punya sebuah jantung
R: Kuda Amerika punya sebuah jantung
S: Kuda Inggris punya sebuah jantung
∴ Setiap kuda punya sebuah jantung
PEMBELAJARAN 4

A. Sejarah Logika
Keberadaan logika dimulai sejak tahun 624 SM- 548 SM oleh seorang filsuf
dari Yunani yang bernama Thales. Ia mengatakan bahwa air adalah sebuah prinsip
atau asas utama dari alam semesta. Saat itu, Thales telah mengemukakan gagasan
mengenai logika induktif. Kemudian ia Aristoteles mengenalkan logika sebagai ilmu
yang kemudian disebuar sebagai logica scientica. Ia lalu menarik kesimpulan bahwa
air merupakan prinsip alam semester dengan alas an bahwa air adalah jiwa segala
sesuatu. Dalam logika Thales, air adalah arkhe alam semesta yang menurut
Aristoteles disimpulkan dari:
P: Air adalah jiwa tumbuh-tumbuhan (karena tanpa air tumbuhan mati)
Q: Air adalah jiwa hewan dan jiwa manusia
R: Air jugalah uap
S: Air jugalah es
Pada masa ini, logika yang diperkenalkan adalah logika analitika yang secara
khusus meneliti berbagai argumentasi yang berangkat dari pernyataan yang benar
serta. Inrti dari logika Aristotekes adalah silogisme. Setelah permulaan pengetahuan
logika diawali oleh Aristoteles, beberapa filsuf dari beberapa Negara turut
memberikan pendapatnya setelah membaca beberapa buku dari Aristoteles. Setelah
ratusan tahun berlalu puncak kejayaan logika simbolik adalah terbitnya Principia
Mathematica tiga jilid yang merupakan karya bersama Alfred North Whitehead
(1861 - 1914) dan Bertrand Arthur William Russel (1872 - 1970) pada tahun 1910-
1913. Setelah itu, logika simbolik dilanjutkan oleh beberapa ilmuwan seperti Ludwig
Wittgenstein (1889-1951), Rudolf Carnap (1891-1970), Kurt Godel (1906-1978),
dan lain-lain.
PEMBELAJARAN 5

A. Logika sebagai Matematika Murni


Logika merupakan ilmu matematika murni karena matematika merupakan
logika yang tersistematisasi. Matematikan menggunakan logika pada metode ilmu
ukur yang menggunakan simbol matematika atau logika simbolik.
B. Kegunaan Logika
Terdapat beberapa manfaat dan fungsi logika yaitu :
a. Logika memiliki fungsi untuk membantu dalam mempelajari cara berpikir secara
rasional, kritis, terstruktu, metodis dan koheren.
b. Meningkatkan kemampuan berpikir secara abstrak, cermat dan objektif
c. Meningkatkan kecerdasan dan kemampuan berpikir secara kritis dan mandiri
d. Menstimulasi orang untuk berpiki secara mandiri dengan menggunakan asas
sistematis
e. Menghindari kesalahan dalam berpikit, kekeliruan, dan kesesatan
f. Mampu melakukan analisis terhadap suatu kejadian
g. Terhindar dari kepercayaan turun temurun yang menyesatkan
h. Dapat meningkatkan citra diri seseorang
C. Macam-Macam Logika
Logika dibagi menjadi dua yaitu logika alamiah dan logika ilmiah. Logika
alamiah merupakan logika dari akal pikiran manusia yang berpikir secara terstuktur
dan tepat sebelum terengaruh olrh keinginan-keinginan dan kecenderungan yang
subjektif. Logika ini dapat dipelajari dengan contoh penerapan dalam kehidupan
sehari-hari. Sedangkan logika ilmiah merupakan logika yang mempertajam pikiran
manusia. Logika ilmiah merupakan ilmu yang merumuskan asas yang harus ditepati
setiap pemikiran sehingga akal budi dapat bekerja dengan tepat, lebih teliti dan lebih
aman. Logika ini dimaksudkan untuk menghindari kesesatan atau mengurangi
risikonya.
PEMBELAJARAN 6

A. Pengertian Umum Logika


Logika merupakan sebuah metode yang dirancang untuk meneliti ketepatan
dari sebuah penalaran untuk sebuah keabsahan penarikan kesimpulan dalam sebuah
kajian. Logika sangat berkaitan erat dengan sebuah argument dimana kalimat-kalimat
tersebut salig terhubung. Ilmu logika bertujuan untuk memberikan batasan atau aturan
yang jelas sehingga penggunanya dapat menentukan apakah sebuah kalimat bernilai
benar. Aturan yang ada harus bersifat umum dan tidak terkhusus untuk satu disiplin
ilmu tertentu.
B. Jenis Logika
Logika dibagu menjadi 2 baguan yaitu logika pasti dan logika tidak pasti.
Logika pasti sendiri dibagi menjadi 4 bagian, yaitu :
a. Logika Pernyataan (Proportional Logic)
b. Logika Predikat (Predicate Logic)
c. Logika Hubungan (Relation Logic)
d. Logika Himpunan.
Selain logika pasti, logika tidak pasti juga dibagi menjadi 2 yaitu:
a. Logika Samar
b. Logika Kabur (Fuzzy Logic)
C. Jenis Aliran Logika
Selain terbagi menjadi beberapa jenis, logika dapat dibagi menjadi beberapa
jenis aliran seperti :
a. Logika Tradisional
b. Logika Metafis
c. Logika Epistemologi
d. Logika Instrumentalis/Fragmatis
e. Logika simbolis
Dari beberapa aliran logika tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa masing-
masing aliran memiliki focus dan karakteristik yang berbeda. Seperti logika
tradisional yang berfokus pada bidang analitika dan dialektika, logika metafis yang
berfokus pada sebuah pemikiran yang dianggap sebagai kenyataan, logika
epistemologi yang mengatakan bahwa kebenaran merupakan sebuah logika yang
berhubungan dengan pengetahuan lainnya, logika instrumental yang berperan sebagai
instrument penyelesaian masalah serta logika simbolis yang biasaya digunakan dalam
keilmuan matematika. Pernyataan atau proposisi merupakan kalimat deklaratif atau
kalimat yang mendeskripsikan dan menjelaskan. Pernyataan merupakan kalimat yang
bernilai satu kebenaran. Contohnya ; Indonesia adalah negara kepulauan.
PEMBELAJARAN 7

A. Bahasa dan Fungsinya


Bahasa adalah sebuah wujud verbal dari pikiran manusia dan berguna sebagai
alat dan sarana untuk berkomunikasi. Bahasa juga dapat didefinisikan sebagai
rankaian simbol yang dapat digunakan untuk mengkomunikasikan gagasan, ide,
pendapat atau argumentasi dari manusia ke manusia.
B. Bentuk Umum Bahasa
Bahasa secara umum memiliki dua bentuk yaitu lisan dan tertulis. Bahasa lisan
terdiri dari pola suara sedangkan bahasan tulisan terdiri dari pola visual seperti huruf,
angka maupun simbol-simbol. Pola-pola suara adalah bunyi yang diberi makna
linguistik untuk memverbalisasi gagasan, perasaan, ataupun hasil pemikiran manusia.
Bentuk bunyi yang mengandung makna tersebut selanjutnya disebut kata atau term.
Pola-pola visual adalah cara linguistik untuk menuliskan sebuah kata atau term.
Dalam menganalisis arti bahasa, Wittgenstein' mengikuti cara-cara sebagai berikut.
a. Jenis Kata
Menurut Wittgenstein, jenis kata dibedakan menurut perannya. Kata yang
bersifat transendetal digunakan dalam kehidupan sehari-hari banyak yang tidak
bermakna, atau seakan-akan bermakna seperti kata keadilan, kesalahan prosedur,
petunjuk dan lain sebagainya. Menurutnya, kata tersebut akan bermakna apabila
dihubungkan dengan sebuah konteks terentu.
b. Bahasa Ideal
Menurut Wittgensein, penggunaan bahasa membutuhkan adanya relativitas
gagasan yang sederhana dan kompleks. Dalam proses menganalisis bentuk
ungkapan atau penyataan, Wittgensein menganggap ungkapan tersebur sebagai
sarana untuk menerangkan sesuatu yang lain. Proses ini disebut sebgai
“penggantian deskripsi”. Jika penggunaan bahasa dengan yang aktual dirasakan
kering, maka lebih baik diganti dengan yang lain saja. Namun, bila pernyataan
tertentu mempunyai arti khusus dan tertentu pula, pernyataan ini sebenarnya sudah
membawa makna yang dimaksudkan.
C. Ciri-Ciri Khas Bahasa Pada Umumnya
Terdapat empat unsur pokok yang ada dalam bahasa yaitu :
a. Simbol yaitu kata, nama atau frase yang digunakan dalam penyebutan sesuatu
b. Objek, yaitu benda yang disebut dengan simbol
c. Referensi adalah makna yang menghubungkan antara simbol dan objek
d. Subjek adalah individu pelaku yang menciptakan simbol dan menggunakannya
pada suatu hal khusus.

Bahasa terdiri dari susunan kalimat atomik pernyataan sederhdana dan ash.
Penyataan ini terdiri dari simbol atau nama-nama sederhana yang langsung
berhubungan dengan objek. Peran utama bahasa adalah memberikan gambaran
tentang realitas. Selain itu, bahasa adalah gambaran ataupun mode pada situasi yang
dapat kita alami sendiri secara langsung.
Menurut Wittgenstein, berbicara merupakan pola tingkah laku tertentu dalam
situasi tertentu. Hal tersebut membuktikan bahwa sebuah pikiran pada dasarnya tidak
dapat dipisahkan dari bahasa. Bahasa tidak sekedar berfungsi memberikan informasi,
tetapi juga memiliki makna ganda seperti memerintahkan, mengatur, mengarahkan
dan sebagainya.Variasi bahasa itu disebut sebagai fakta.
PEMBELAJARAN 8

A. LOGIKA, VALIDITAS DAN KEBENARAN


Dari beberapa hal yang disimpulkan bahwa logika dapat diartikan sebagai
ilmu yang mempelajari tentang metode dan prinsip yang digunakan untuk
membedakan penalaran yang benar dan penalaran yang salah. Logika juga disebuut
sebagai ilmu pengetahuan karena logika merupakan kumpulan pengetahuan yang
tersusun secara sistematis dan memiliki aturan atau asas-asas yang harus ditaati
supaya manusia dapat berpikir tepat, terstruktur dan lurus. Dengan demikian,
penalaran yang baik dan valid merupakan sebuah penalaran yang dapat diambil
kesimpulan dari premis-premisnya.
Kesimpulan merupakan pernyataan yang dihasilkan dari premis-premis yang
tersedia dan berhubungan secara logis. Karena hal tersebut, logika terfokus pada
bentuk penalaran, validitas penalaran tanpa memandang apakah premis yanga da
sesuai dengan fakta dalam kehidupan sehari-hari atau tidak. Dalam hal ini, logika
tidak mempermasalahkan terkait kebenaran yang ada dalam premis yang tersedia.
B. Unsur-Unsur Logika
Menurut tradisi, logika memiliki bagian sebagai berikut :
a. Term yang berarti gagasan atau sejumlah gagasan
b. Proposisi yang berarti keputusan, judgement, pernyataan atau kalimat logika
c. Penarikan kesimpulan , penarikan kesimpulan ini terbagi menjadi dua yaitu
deduksi yang menarik kesimpulan dari sifat umum ke sifat khusus. Sedangkan
penarikan kesimpulan induksi berangkat dari sifat khusus ke sifat yang lebih
umum
C. Manfaat Mempelajari Logika
Terdapat manfaat setelah kita mempelajari tentang ilmu logika yaitu:
a. Studi Logika mendidik kita berpikir jernih dan kritis.
b. Logika memungkinkan kita melaksanakan disiplin intelektual yang diperlukan
dalam menyimpulkan atau menarik kesimpulan.
c. Logika membantu kita menginterpretasikan fakta dan pendapat orang lain secara
memadai.
d. Logika melatih kita tentang teknik-teknik menetapkan asumsi dan implikasi.
e. Logika membantu kita mendeteksi penalaran-penalaran yang keliru dan tidak
jelas.
f. Logika memancing pemikiran-pemikiran ilmiah dan reflektif.
PEMBELAJARAN 9

A. Landasan Pokok Penalaran


Penalaran merupakan kegiatan berpikir yang tidak terlepas dari peran bahasa.
Bahasa berfungsi sebagai tanda untuk mengungkapkan dan menyatakan apa yang
dipikirkan atau dalam kata lain bahasa merupakan alat bernalar dan tanda untuk
mengungkapkan isi pikiran yang memiliki keterbatasan. Dalam hal ini kita perlu
mengkaji hubungan antara logika sebagai ilmu bernalar yang sistematis dengan tata
bahasa. Singkatnya, tata bahasa membahas tentang persyaratan yang wajib dipenuhi
untuk mencapai sebuah kebenaran berbahasa, dan logika membahas tenyang proses
penalaran dan isi dari pikiran itu sendiri.
B. Materi dan Bentuk Pikiran
Pada kehidupan sehari-hari, pikiran digunakan dalam penalaran dan
diungkapkan melalui bahasa memiliki materi dan bentuk. Bentuk dapat benar atau
salah, demikian pula dengan materi. Contohnya, “semua manusia adalah pohon”, dari
segi bentuk proposisi kalimat tersebut benar. Bentuknya disebut universal afirmatif.
Akan tetapi, materinya tidak benar karena tidak seorang pun manusia adalah pohon,
Logika yang membahas kebenaran bentuk disebut logika formal (formal logic),
sedangkan logika yang membahas kebenaran materi disebut logika material (material
logic).
C. Hukum Dasar Logika
Hukum dasar logika adalah kebenaran umum yang berlaku dalam bidang
logika sebagai patokan untuk berpikir atau kaidah pemikiran. Postulat universal
penalaran atau aksioma inferenci itu ada empat jenis. Tiga yang pertama dirumuskan
oleh Aristoteles, sedangkan yang keempat postulat universal penalaran atau aksioma
inferensi itu ialah:

a. principium indentitatis
b. principium contradictionis
c. principium exclusi tertii
d. principoium rationis sufficientis.
PEMBELAJARAN 10

A. KONSEP DAN TERM LOGIKA


Konsep atau idea merupakan pengertian yang merupakan sebuah representasi
universal dari suatu entitas. Selain itu, konsep dan idea mempunyai makna yang
sama yaitu rupa atau gambar dalam pikiran yang merupakan hasil tangkapan dari
akal terhadap suatu entitas yang menjadi sebuah objek dalam pikiran.
Lain dari pada konsep, term merupakan sebuah kata atau beberapa kata yang
memiliki satu pengertian yang membuat sebuah konsep menjadi nyata. Jadi, term
adalah penyataan lahirian dari sebuah konsep yang dapat disebut sebagai term logika.
Tidak semua kata bisa menjadi term logika, setiap term logika pasti terdiri dari satu
kata atau lebih.
Term terbagi menjadi 2 jika dilihat dari segi isi yang terkandung, yaitu:
a. Term Kategorismatis
Term ini terdiri atas kata-kata yang telah memiliki pengertian tertentu sehingga
dapat digunakan sebagai term tanpa bantuan kata-kata yang lain seperti kata
“guru”, “merah” dan lain sebagainya. Term ini dibagi menjadi 3 yaitu term
kategorimatis univocal, term kategorimatis equivocal, term kategorimatis
analogis.
b. Term Sinkategorismatis
Term ini terdiri atas kata-kata yang jika berdiri sendiri, maka tidak memiliki
pengertian tertentu sehingga membutuhkan bantuan dari kata yang lain seperti
kata “dari”, “dan”, “kepada” dan lain sebagainya.
B. Komperhensi dan Ekstensi
Koperhensi merupakan konotasi atau intensi, sedangkan esktensi merupakan
denotasi. Kedua hal tersebut memiliki hubungan yang sangat erat sebagai bagian
dari suatu konsep. Komprehensi adalah kualitas, karateristik, dan keseluruhan arti
yang tercakup dalam konsep suatu term. Dapat pula dikatakan bahwa
komprehensi adalah muatan atau isi konsep suatu term. Sedangkan ekstensi adalah
keseluruhan luas lingkungan dan bidang serta keseluruhan jumlah dari suatu konsep
yang terkandung dalam suatu term.
Komprehensi dan ekstensi memiliki hubungan timbal balik sebagai berikut.

a. Apabila komprehensi bertambah, ekstensi berkurang, dan apabila komprehensi


berkurang, ekstensi akan bertambah.
b. Apabila ekstensi bertambah, komprehensi akan berkurang, dan apabila ekstensi
berkurang, komprehensi akan bertamabah.

C. Jenis-Jenis Term
Term terdiri dari 5 jenis yaitu:
a. Term Konkret (Concrete Term)
b. Term Abstrak (Abstract Term)
c. Term Tunggal (Singular Term)
d. Term Kolektif (Collective Term)
e. Term Umum
PEMBELAJARAN 11

A. Hakikat Penalaran
Penalaran adalah sebuah proses mental di mana kita (melalui akal budi) bergerak
dari apa yang telah kita ketahui menuju ke pengetahuan yang barn (hal yang belum kita
ketahui). Bila kita memahami hakikat sesuatu, maka pada saat itu Pula kita
membentuk gagasan tentang sesuatu tersebut. Setelah gagasan-gagasan terbentuk,
akal budi kita selanjutnya memperbandingkan antara gagasan yang satu dan gagasan
yang lainnya. Pembandingan ini akan membimbing kita untuk mengetahui apakah
kedua gagasan yang diperbandingkan tersebut cocok atau tidak cocok satu sama lain.
Dengan cara semacam inilah akal budi, kita membentuk sebuah putusan. Pada saat
kita menyatakan putusan melalui kata-kata atau bahasa, inilah saatnya kita
membentuk proposisi.
Selanjutnya, penyimpulan dapat diartikan sebagai sebuah proses mental di
mana kita bergerak dari satu proposisi atau lebih menuju ke proposisi lain yang
mempunyai hubungan dengan proposisi yang sebelumnya. Ini merupakan proses
penggabungan sejumlah proposisi baru, yaitu konklusi, dapat diturunkan darinya.
B. Jenis Penyimpulan
a. Penyimpulan Langsung
Penyimpulan langsung adalah penyimpulan di mana kita secara langsung dan
begitu saja menarik sebuah kesimpulan dari sebuah premis atau satu-satunya premis
yang ada.
b. Penyimpulan tidak langsung
Penyimpulan tidak langsung adalah proses penyimpulan di mana kita menarik
sebuah kesimpulan melalui dua premis atau lebih yang dipersatukan. Penyimpulan
ini merupakan proses akal budi membentuk sebuah proposisi baru atas dasar
penggabungan proposisi-proposisi yang lama. Pada model ini, penyimpulan dibagi
menjadi dua yaitu model penyimpulan deduksi dan induksi.
PEMBELAJARAN 12

A. Azas Pemikiran
Azas merupakan sesuatu yang mendahului atau dapat diartikan sebagai titik
pangkal dari sesuatu yang muncul dan dimengerti. Azas pemikiran adalah
pengetahuan dari mana pengetahuan yang lain tergantung dan dapat dimengerti. Azas
pemikiran dapat dibedakan menjadi dua yaitu:
a. Azas Primer
Azas ini mendahului azas-azas lainnya. Azas ini juga tidak ter gantung
pada azas-azas yang lain. Azas primer berlaku untuk segala sesuatu yang
ada, termasuk logika. Azas ini mencakup azas identitas (principium
identitatis), azas kontradiksi (principium contradictionis), azas-
penyisihan-kemungkinan-yang ketiga (principium tertii exclusi) dan azas-
alasan-yang mencukupi (principium rationis sufficientis).
b. Azas Sekunder
Azas-azas ini merupakan pengkhususan dari azas-azas primer tadi.
Azas-azas ini dapat dipandang dari sudut isinya dan dari sudut luas nya.
Terdapat tiga jenis azas sekunder yaitu zas kesesuaian (principium
convenientiae), azas dikatakan tentang semua (principium dictum de
omni) dan azas tidak dikatakan tentang mana pun juga ( principium
dictum de nullo).
Dapat diketahui bahwa azas-azas tersebut tidak mempunyai konsekuensi
yang menyentuh baik penyimpulan pada umumnya maupun pemyimpulan
modal. Penyimpulan pada umumnya adalah penyimpulan yang sesuai dengan
penyimpulan yang lurus dan kesimpulan itu sendiri. Sedangkan penyimpulan
modal adalah dimana premis yang mutlak juga menghasilkan kesimpulan yang
mutlak. Tetapi kesimpulan yang mutlak dapat berasal dari premis-premis yang
mutlak atau yang 'kebetulan’. Premis yang dapat menghasilkan kesimpulan yang
benar atau salah; mustahil

Anda mungkin juga menyukai