Anda di halaman 1dari 23

LOGIKA INFORMATIKA
NI LUH PUTU MERAWATI, S.SI., M.CS.

Sejarah Perkembangan Logika

 Berasal dari bahasa Yunani. ”Logos” dalam bahasa inggris berarti “word” atau “speech”. Lebih dekat lagi dengan istilah
“thought” atau “reason”.
 definisi logika adalah: Ilmu pengetahuan yang mempelajari atau berkaitan dengan prinsip-prinsip dari penalaran
argumen yang valid

 Mengkaji prinsip-prinsip penalaran yang benar dan penarikan kesimpulan yang absah
 Pertamakali dikembangkan sekitar 300 SM oleh Aristoteles dan dikenal sebagai logika tradisional atau logika klasik.
 Logika tradisional lebih mengedepankan cari berpikir untuk memperoleh kebenaran yang sesuai dengan realita

 2000 tahun kemudian dikembangkan logika modern oleh George Boole dan De Morgan.
 Disebut juga dengan logika simbolik karena menggunakan simbol-simbol logika secara intensif.
Sejarah Perkembangan Logika

 Dasar Pemikiran Logika Klasik adalah logika benar dan logika salah yang disimbolkan dengan 0 (untuk logika
salah) dan 1 (untuk logika benar) yang disebut juga dengan LOGIKA BINER.
 Kenyataan dalam kehidupan sehari-hari tidak semua hal bisa dinyatakan dengan mutlak benar/mutlak salah.
 Logika modern mengunakan simbol-simbol dan perangkai seperti and, or,not, if......then, if and only if, dll
Logika dan Komputer

 Logika mempengaruhi ilmu komputer di bidang perangkat lunak dan perangkat keras.
 Jika ilmu komputer diumpamakan rumah maka logika adalah fondasi rumah tersebut.
 Arsitektur sistem komputer tersususn atas rangkaian logika 1 (true) dan 0 (False) dengan sejumlah gerbang logika
and, or not , XOR, NAND.
 Program komputer berjalan di atas struktur penalaran untuk menghasilkan solusi dari suatu permasalahan dengan
bantuan komponen program If .... Then....else, For ....to....do, while, dll
Gambaran Umum Logika

 Logika terdiri atas Logika Pasti dan Logika tidak pasti

 Logika Pasti terdiri atas:


1) Logika Pernyataan (Proportional)
2) Logika Predikat (Predicat Logic)
3) Logika Hubungan (Relation Logic)
4) Logika Himpunan

 Logika tidak pasti terdiri atas:


1) Logika samar/ kabur (Fuzzy)
Gambaran Umum Logika

 Logika secara umum berhubungan dengan penalaran


 Penalaran adalah kemampuan untuk menarik konklusi yang tepat dari bukti-bukti yang ada.
 Penalaran ada 2 yaitu penalaran Induktif dan Penalaran Deduktif
Penalaran Induktif

 penarikan kesimpulan diperoleh dari suatu penelitian atau observasi contoh-contoh kasus
 Tipe penalaran yang berawal dari sekumpulan contoh fakta spesifik menuju kesimpulan umum
 Menggunakan premis dari objek yang diuji untuk menghasilkan kesimpulan tentang objek yang belum diuji

Contoh:
Harimau mempunyai taring
Anjing mempunyai taring
Serigala mempunyai taring
Semua hewan karnivora mempunyai taring
Penalaran Deduktif

 penarikan kesimpulan berasal dari premis-premisnya.


 Penalaran dari suatu fakta yang umum ke fakta yang spesifik.
 Biasanya digunakan membuktikan suatu pernyataan baik berupa teorema matematika
 Penalaran deduktif membawa pada suatu pernyataan yang benar, diberikan prems-premis bernilai benar
Contoh :
semua manusia akan meninggal dunia
Michael Jackson adalah manusia
Michael Jackson akan meninggal dunia
Penalaran Deduktif

PERNYATAAN
 Negasi dari suatu pernyataan
 Pernyataan majemuk
 Negasi dari pernyataan majemuk
 Kontrapositif, konvers, invers
 Pernyataan terkuantifikasi
ARGUMEN DEDUKTIF
 Modus ponens
 Modus Tollens
 Silogisme
SOAL

 Dunia dikejutkan dengan serangan angin topan dahsyat, sekelas Katrina dan Wilma yang melanda kawasan cukup
luas di Atlantik Utara. Badai sangat ganas atau topan (hurricane) yang menerjang kawasan Amerika Serikat itu
berasal dari badai tropis (tropical storm). Badai yang awalnya berkekuatan rendah, dalam perjalanannya menjadi
semakin kuat dengan daya hancur tinggi. Badai Katrina telah memporakporandakan sebagian wilayah Amerika
Serikat (AS) bulan Agustus lalu.
 Masyarakat Indonesia konsumtif dikarenakan adanya perubahan arti sebuah kesuksesan dan kegiatan imitasi dari
media-media hiburan yang menampilkan gaya hidup konsumtif sebagai prestasi sosial dan penanda status social.
 Tentukan jenis penalaran untuk kedua soal diatas
Perbandingan Penalaran Induktif dan Deduktif

Penalaran Induktif Penalaran Deduktif

 Mengambil kesimpulan dari contoh-contoh  Mengambil kesimpulan berdasarkan teori atau


yang spesifik prinsip umum
 Kesimpulan belum tentu benar  Kesimpulan bersifat pasti
Peranan Logika

 Bidang Matematika
1) Komputasi
2) Matematika Diskrit
 Elektronika
1) Rangkaian digital
 Ilmu Komputer
1) Membuat dan menguji program komputer
2) Artificial Intelligence
3) Expert System
4) Logic Programming
5) Soft Computing
Konsep Logika
Konsep Logika
Argumen

 Argumen adalah kumpulan kalimat yang terdiri atas satu atau lebih premis yang mengandung bukti-bukti untuk mendapatkan
suatu kesimpulan.
 Argumen terdiri dari pernyataan-pernyataan yang terbagi menjadi 2 kelompok yaitu premis dan konklusi
 Pernyataan-pernyataan yang digunakan untuk menarik suatu kesimpulan disebut premis, sehingga suatu premis dapat
berupa aksioma, hipotesa, definisi atau pernyataan yang sudah dibuktikan sebelumnya.
 Dalam berargumen setidaknya ada 2 ukuran yang harus diperhatikan yaitu : validitas dan soundness
Argumen
 Contoh 1
Jika harga gula naik, maka pabrik gula akan senang (Premis 1)
Jika pabrik gula senang, maka petani tebu akan senang (Premis 2)
Dengan demikian jika harga gula naik, maka petani tebu senang (Kesimpulan)
 Contoh 2:
P1 : Semua mahasiswa pintar
P2 : Badu adalah mahasiswa
K : Dengan demikian badu pintar
 Contoh 3:
P1: Program komputer ini mempunyai bug, atau masukannya tidak salah
P2: Masukannya tidak salah
K : .............................................................................
 Contoh 4:
P1 : Jika lampu lalu lintas menyala merah, maka semua kendaraan berhenti
P2 : Lampu lalu lintas menyala merah
K : ................................................................................
Argumen

 Contoh 5
P1 : Semua orang yang kedua orang tuanya berasal dari Sabu adalah orang Sabu.
P2 : Kedua orang tua Ma Mone berasal Sabu.
K : ....................................................................
 Contoh 6
P1 : Semua gelas berwarna hijau.
P2 : Geronimo adalah sebuah gelas.
K : ......................................................................
 Contoh 7
P1 : Semua filsuf adalah laki-laki.
P2 : Socrates adalah laki-laki.
K : ......................................................................
Jawaban

 Contoh 3: Program komputer ini mempunyai bug


 Contoh 4: Semua kendaraan berhenti
 Contoh 5 : Ma Mone adalah orang Sabu
 Contoh 6 : Geronimo berwarna hijau
 Contoh 7 : Socrates adalah filsuf
Validitas Argumen

 Suatu argumen disebut valid jika kesimpulan diharuskan oleh premis. Jadi entah premis bernilai salah atau benar tidak akan mempengaruhi validitas sebuah argumen. Argumen

akan tetap valid kalaupun premis salah asalkan kesimpulan diharuskan oleh premis.

 Terdapat 4 cara untuk mengambarkan validitas suatu argumen yaitu :

1. Argumen Valid jika kesimpulannya benar dan berasal dari premis yang benar

Contoh :
P1 : Jakarta adalah ibu kota negara Indonesia (B)
P2 : Nararya tinggal di Jakarta (B)
K : Karena itu Nararya tinggal di ibu kota Negara Indonesia (B)

2. Tautology (Kebenaran valid secara fungsional) : Premis salah namun kesimpulannya mengikuti premisnya, maka argumennya dinyatakan valid
Contoh :
P1 : Semua mamalia adalah hewan berkaki 4 (S)
P2 : Semua manusia adalah mamalia (B)
K : Semua manusia adalah binatang berkaki 4 (B)
Validitas Argumen

3. Argumen yang tidak kuat secara logis padahal premis bernilai benar dan kesimpulan bisa jadi bernilai benar
Contoh:
P1 : Semua mahasiswa rajin belajar
P2 : Badu seorang mahasiswa
K : Badu rajin belajar

4. Argumen valid namun validitasnya tidak kuat


Contoh:
P1 : Semua binatang yang dapat terbang
P2 : Gajah adalah binatang
K : Gajah dapat terbang
Kesimpulan

 Logika hanya mempermasalahkan bentuk dari argumen, bukan isi argumen

 Validitas logis adalah hubungan antara premis-premis dengan kesimpulan yang memastikan bahwa jika
premis-premis benar, maka harus diikuti dengan kesimpulan yang benar yang diperoleh dengan
menggunakan aturan-aturan logika.

 Argumen logis disebut kuat (Sound) secara logis jika dan hanya jika argumennya valid dan semua
premis-premisnya bernilai benar.
Latihan Soal

 Buatlah argumen
1. Argumen valid (Kesimpulan benar dan premis benar)
2. Argumen valid (kesimpulan benar, premis salah)
3. Tidak kuat secara logis (premis benar, kesimpulan benar)
4. Valid tapi tidak kuat

Anda mungkin juga menyukai