Anda di halaman 1dari 18

Anggaran Piutang

Mata Kuliah : Penganggaran

Dosen Pengampu : Muhammad Yunus S.E, M.Si


Meet
Our
Team
Atira Basatin Fenny Elpara Lorena Butar Butar
18310004 18310003 18310002

Keuangan dan Perbankan


Semester III Pagi

Putri Sri Lestari Sena Silvia Nainggolan


18310005 18310008
Pengertian Budget
Piutang
(Anggaran Piutang)
Budget piutang adalah budget yang
merencanakan secara lebih terperinci
tentang jumlah piutang perusahaan beserta
perubahan-perubahan dari waktu ke waktu
selama periode yang akan datang. Budget
piutang menunjukkan besarnya piutang yang
terjadi dari waktu ke waktu karena
perusahaan mengadakan transaksi-transaksi
penjualan secara kredit, menunjukkan jumlah
piutang yang tertagih dari waktu ke waktu,
serta menunjukkan pula sisa piutang yang
belum tertagih dari waktu ke waktu selama
periode yang akan datang.
Kegunaan Budget Piutang

01 Sebagai pedoman kerja.

Sebagai alat pengkoordinasian


02 kerja.

Sebagai alat pengawasan kerja


03 yang membantu manajemen dalam
memimpin jalannya perusahaan.
Faktor-faktor yang Mempengaruhi
Budgeting Piutang

Volume
barang yang Jangka waktu
Standar kredit
dijual secara kredit
kredit

Kebijakan
Pemberian Pembatasan
penagihan
potongan kredit
piutang
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi
Penyusunan Budget Piutang

1. Budget penjualan
2. Keadaan persaingan dipasar Khususnya rencana tentang jenis (kualitas) dan
Persaingan yang lebih keras akan jumlah (kuantitas) barang yang akan dijual dari
memaksa perusahaan untuk lebih waktu ke waktu selama periode yang akan
banyak melakukan transaksi-transaksi datang.
penjualan secara kredit sehingga
memperbesar piutang perusahaan. 3. Posisi perusahaan
Bilamana posisi perusahaan cukup kuat
dalam persaingan, maka perusahaan lebih
4. Syarat pembayaran yang ditawarkan
dapat “memaksakan” penjualan secara
perusahaan.
tunai, sehingga memperkecil penjualan
Bilamana potongan penjualan yang secara kredit. Akibatnya piutang
ditawarkan perusahaan cukup menarik para perusahaan akan cenderung lebih kecil.
calon pembeli, maka akan mendorong
mereka untuk melakukan pembelian-
pembelian secara tunai. 5. Kebijaksanaan perusahaan dalam
penagihan piutang
6. Rencana perusahaan untuk melakukan Penagihan piutang yang lebih aktif akan
penjualan-penjualan secara kredit aktiva- mempercepat pemasukan piutang sehingga
aktiva lain, selain barang-barang hasil memperkecil jumlah sisa piutang.
produksinya.
Pengaruh Penjualan Kredit Terhadap
Arus Kas
Bentuk Budget Piutang

Berikut ini sebuah contoh budget piutang :


Untuk mencapai target penjualan tahun 2010.
PT. charisma menetapkan syarat pembayaran
sebesar 4/10 n/30 untuk produk X dan sebesar
5/10 n/30 untuk produk Y. Transaksi-transaksi
penjualan yang akan terjadiYour dapat
Content Here
dikelompokkan sebagai berikut
Untuk Produk X :
1. Sebanyak 40% dari transaksi2 penjualan dilakukan secara tunai, maka
diberikan potongan penjualan
2. Sebanyak 20% dari transaksi2 penjualan dilakukan secara kredit dengan
pelunasan yang dilakukan pada bulan yang sama dengan bulan
terjadinya penjualan tersebut dan sebelum batas waktu 10 hari, sehingga
diberikan potongan penjualan.
3. Sebanyak 30% dari transaksi2 penjualan dilakukan secara kredit dengan
pelunasan yang dilakukan pada bulan yang sama dengan bulan
terjadinya penjualan tersebut dan sesudah batas waktu 10 hari, sehingga
tidak diberikan potongan penjualan.
4. Sebanyak 10% dari transaksi2 penjualan dilakukan secara kredit dengn
pelunasan yang dilakukan 1 bulan sesudah bulan terjadinya penjualan
tersebut dan sesudah batas waktu 10 hari, sehingga tidak diberikan
potongan penjualan
10 hari, sehingga tidak dberikan potongan penjualan
Pada januari 2010 dimana perusahaan akan menjual produk X sebanyak 115.000 unit
dengan harga penjualan Rp 48.120.000.
1. Sebanyak 40% tunai x Rp 48.120.000 = Rp 19.248.000
Potongan = 4% X Rp 19.248.000 = Rp 769.920
Diterima bulan Januari = Rp 18.478.080
2. Sebanyak 20% Piutang X Rp 48.120.000 = Rp 9.624.000
Potongan = 4% X Rp 9.624.000 =Rp 384.960
Diterima bulan Januari = Rp 9.239.040
3. Sebanyak 30% piutang X Rp 48.120.000 = Rp 14.436.000
Yang diterima penuh bulan januari (tanpa pot)
4. Sebanyak 10% piutang X Rp 48.120.000 = Rp 4.812.000
Yang diterima penuh bulan Februari (tanpa pot)

Rekapitulas Untuk Produk X pada tahun 2010 :


Penjualan = Rp 48.120.000
Piutang/Penjualan Kredit pada bulan Januari :
(Rp 9.239.040 + Rp 14.436.000 + Rp 4.812.000) = Rp 28.487.040
Pelunasan Januari 2010 (Rp 9.239.040 + Rp 14.436.000) = Rp 23.675.040
Pelunasan pada bulan Februari 2010 = Rp 4.812.000
Untuk Produk Y :
1. Sebanyak 50% dari transaksi2 penjualan dilakukan secara tunai,
maka diberikan potongan penjualan.
2. Sebanyak 20% dari transaksi2 penjualan dilakukan secara kredit
dengan pelunasan yang dilakukan pada bulan yang sama dengan
bulan terjadinya penjualan tersebut dan sebelum batas waktu 10
hari, sehingga diberikan potongan penjualan.
3. Sebanyak 20% dari transaksi2 penjualan dilakukan secara kredit
dengan pelunasan yang dilakukan pada bulan yang sama dengan
bulan terjadinya penjualan tersebut dan sesudah batas waktu 10
hari, sehingga tidak diberikan potongan penjualan.
4. Sebanyak 10% dari transaksi2 penjualan dilakukan secara kredit
dengan pelunasan yang dilakukan 1 bulan sesudah bulan
terjadinya penjualan tersebut dan sesudah batas waktu 10 hari,
sehingga tidak diberikan potongan penjualan.
Pada januari 2010 dimana perusahaan akan menjual produk X sebanyak 80.000 unit dengan
harga penjualan 20.430.000.
1. Sebanyak 50% tunai x Rp 20.430.000 = Rp 10.215.000
Potongan = 5% X Rp 10.215.000 = Rp 510.750
Diterima bulan Januari = Rp 9.704.250
2. Sebanyak 20% Piutang X Rp 48.120.000 = Rp 4.086.000
Potongan = 5% X Rp 4.086.000 = Rp 204.300
Diterima bulan Januari = Rp 3.881.700
3. Sebanyak 20% piutang X Rp 20.430..000 = Rp 4.086.000
Yang diterima penuh bulan januari (tanpa pot)
4. Sebanyak 10% piutang X Rp 20.430.000 = Rp 2.043.000
Yang diterima penuh bulan Februari (tanpa pot)

Rekapitulas Untuk Produk Y pada tahun 2010 :


Penjualan = Rp 20.430.000
Piutang/Penjualan Kredit bulan Januari :
(Rp 3.881.700 + Rp 4.086.000 + Rp 2.043.000) = Rp 10.010.700
Pelunasan Januari 2010(Rp 3.881.700 + Rp 4.086.000) = Rp 7.967.700
Pelunasan pada bulan Februari 2010 = Rp 2.043.000
 Penyusunan Skedul Penerimaan Pelunasan Piutang (Receivable Collection Schedule) PT
“Charisma” .
Keterangan :
Transaksi pada bulan Desember 2010 yang
penerimaan pelunasannya terjadi bulan januari
2011 adalah sebesar Rp 7.550.000 sehingga
piutang netto dari transaksi penjualan bulan
Desember 2010 sebesar Rp 37.581.000 +
Rp 7.550.000 = Rp 44.696.000
Keterangan :
Transaksi bulan desember 2010 yang penerimaan
pelunasaannya terjadi bulan januari 2011 adalah
sebesar RP.3.680.000 sehingga piutang netto dari
transaksi penjualan bulan desember 2010 adalah
sebesar = Rp 14.352.000 + Rp 3.680.000
= Rp 18.032.000
Thank You

Anda mungkin juga menyukai