Anda di halaman 1dari 20

Intake dan Output

Disusun Oleh :
Kelompok 4
1. Irawati Usman
2. Febriani Ismail
3. Firnawati Bakari
4. Febriatika Hasan
Intake Adalah tindakan yang dilakukan
Intake untuk mengukur jumlah cairan yang
masuk ke dalam tubuh.

Pengaturan utama intake cairan adalah melalui


mekanisme haus. Perasaan kering dimulut
biasanya terjadi bersama dengan sensasi haus
walaupun kadang terjadi secara sendiri. Sensasi
haus akan segera hilang setelah minum sebelum
proses absorbsi
Kebutuhan intake cairan berdasarkan umur
dan berat badan
NO Umur BB(kg) Kebutuhan Cairan
(Ml/24 jam)
1 3 hari 3 250-300

2 1 tahun 9,5 1150-1300

3 2 tahun 11,8 1350-1500

4 6 tahun 20 1800-2000

5 10 tahun 28,7 2000-2500

6 14 tahun 45 2200-2700

7 18 tahun 54 2200-2700
Merupakan suatu tindakan yang
Output dilakukan untuk mengukur jumlah
cairan yang keluar dari tubuh.

Kehilangan cairan tubuh melalui empat fase (proses) yaitu:


1. Urine
Proses pembentukan urine oleh ginjal dan eksresi melalui traktus urinarius
merupakan proses output cairan tubuh yang utama. Dalam kondisi normal output
urine sekitar 1400-1500 ml per 24jam atau sekitar 30-50 ml per jam pada orang
dewasa.
2. IWL (Insesible Water Loss)
IWL terjadi melalui paru-paru dan kulit. Melalui kulit dengan mekanisme diffusi.
Pada orang dewasa normal kehilangan cairan tubuh melalui proses ini adalah
berkisar 300-400 ml per hari, tetapi bila proses respirasi atau suhu tubuh
meningkat maka IWL dapat meningkat
Lanjutan…

3. Keringan
Berkeringat terjadi sebagai respon terhadap kondisi tubuh yang panas, respon ini
berasal dari anterior hipotalamus, sedangkan impuls ditransfers melalui sumsum
tulang belakang yang dirangsang oleh susunan saraf simpatis pada kulit.
4. Feses
Pengeluaran air melalui feses berkisar antara 100-200 ml perhari, yang diatur
melalui mekanisme reabsorbsi didalam mukosa usus besar.
Mengukur Intake dan Output

Adalah suatu tindakan mengukur jumlah cairan yang masuk ke dalam tubuh
(intake) dan mengukur jumlah cairan yang keluar dari tubuh (output).
Tujuannya yaitu menentukan status keseimbangan cairan tubuh klien dan
menentukan tingkat dehidrasi klien.

Hal-hal yang perlu diperhatikan :


 Rata-rata cairan-cairan per hari
Air minum = 1500-2500 ml
Air dari makanan = 750 ml
Air hasil kosidasi (metabolisme) = 200 ml
 Rata-rata haluaran cairanper hari
Urine = 1400-500 ml
IWL
Paru = 350-400 ml
Kulit = 350-400 ml
Keringat = 100 ml
Feses = 100-200 ml
 IWL
Dewasa = 15 cc/kgBB/hari
Anak = (30-usia[tahun] cc/kgBB/hari
Jika ada kenaikan suhu = IWL=200 (suhu badan sekarang 36,80 C)
Macam-Macam Intake

 Pemberian cairan melalui infus


Infus adalah tindakan yang dilakukan kepada pasien yang memerlukan
masukan cairan melalui intravena (infus). Pemberian cairan infus dapat diberikan
kepada pasien yang mengalami pengeluaran cairan, atau nutrisi yang berat.

 Transfusi darah
Tranfusi darah adalah memasukan sel darah merah kedalam tubuh melalui
vena. Tranfusi darah berfungsi untuk memenuhi volume sirkulasi darah,
memperbaiki kadar hemoglobin, serta protein serum.
Macam-Macam Output

 Urine (Berkemih)
Proses berkemih adalah proses pembuangan zat-zat sisa makanan dalam
vesika uriana atau bisa disebut dengan kandung kemih.

 Eliminasi alvi (defekasi/buang air besar)


Eliminasi alvi adalah pengeluaran zat sisa berupa feses melalui anus dan
rectum. Feses merupakan zat sisa makanan yang tidak terpakai oleh tubuh yang
terdiri daeri air, mikroorganisme, protein, lemak, serat makanan yang tidak
dapat di cerna, dan pigmen empedu.
Gangguan Kesehatan yang berkaitan dengan
kebutuhan cairan

1. Dehidrasi (Hipovolume)
Dehidrasi atau hipovolume terjadi karena asupan cairan ekstrasel dalm
tubuh menurun sedangkan pengeluaran cairan meningkat. Beberapa masalah
dehidrasi yang sering dialami oleh seseorang adalah diare, muntah, atau
muntaber.
2. Overdehidrasi (hiper Volume)
Terjadi ketika seseorang mengalami overdehidrasi, cairan edema dan
volume darah meningkat (hypervolume). Seseorang yang mengalami
pverdehidrasi akan mengalami pitting edema atau keadaan
mencekungnya edema pada darah perifer ketika ditekan pada daerah
bengkak.
Usaha Mengatasi Gangguan Kebutuhan Cairan

Usaha mengatasi gangguan pemenuhan cairan salah satunya bisa digunakan


dengan pemberian cairan infus. Infus digunakan untuk memasukan cairan, obat, dan
makanan apabila cara oral sudah tidak dapat dilakukan. Infus juga berperan menjaga
keseimbangan cairan dan elektrolit dengan garam yang terkandung didalamnya.

1. Klasifikasi Jenis Infus


Darma et al. (2013) mengklasifikasikan jenis cairan infus menjadi tigas yaitu
:
a. Cairan Hipotonik
Cairan hipotonik mempunyai osmolaritas atau tingkat kepekatan lebih
rendah dari pada serum menyebabkan ion Na+ dapat larut dalam serum. Cairan ini
biasanya diberikan untuk pasien dehidrasi, cuci darah, dan diabetes.
b. Cairan Isotonik
Cairan isotonic mempunyai osmularitas yang mendekati serum darah
menyebabkan cairan ini dapat secara kontinyu berada pada pembuluh darah. .
Cairan isotonik dapat digunakan untuk pasien yang mengalami hipovolume.
c. Cairan Hipertonik
Cairan hipertonik memiliki osmolaritas yang lebih tinggi dari serum
sehinggah cairan dialirkan dari sel atau jaringan ke pembuluh darah. . Cairan ini
bermanfaat untuk meredakan pembengkakan edema, mengontrol tekanan darah,
dan produksi urine.
Lanjutan...

2. Perhitungan Tetes Infus Yang Diberikan


Rumus perhitungan tetes infus adalah sebagai berikut :

Tetesan/menit = jumlah cairan yang masuk


________________________
Lamanya infus (jam x 3)
 Seorang pasien dewasa memerlukan 900 ml dalam 1 jam, hitunglah tetesan
infus yang dibutuhkan pasien tersebut!
Perhitungannya

Tetesan/menit = jumlah cairan yang masuk


______________________
Lamanya infus (jam) x 3

Tetesan/menit = 900ml
_______________________
1x3
Tetesan/menit = 300 tetes/menit
Rumus Lain :

Tetesan/menit = ⅀ kebutuhan cairan x faktor tetesan


______________________________
Lamanya infus (jam) x 60 menit
Tetesan/menit = ⅀ Kebutuhan cairan x faktor tetesan
_____________________________
Lamanya infus (jam) x 60 menit

Tetesan/menit = 900ml x 20 tetes/menit


___________________
1x 60 menit

Tetesan/menit = 300 tetes/menit


3. Perhitungan Cairan dan Tetesan Infus
Uliyah dan Hidayat (2015) menjelaskan bahwa perhitungan cairan dan
tetesan infus dapat berdasarkan tiga hal yaitu :
 Luas permukaan tubuh atau body surface area. Orang dewasa membutuhkan
cairan normal 1500 ml/m²/24 jam.
 Kebutuhan kalori. Kebutuhan normal kalori sekitar 100-150 cc/100 KAL
 Berat badan dengan aturan sebagai berikut :

Berat Badan Kebutuhan Cairan/Kg

10 Kg pertama 100 ml

10 Kg kedua 50 ml

Lebih dari 20 Kg 20 ml
 Contoh : anak dengan berat badan 30 Kg, kebutuhan cairannya adalah sebagai
berikut:

Untuk 10 Kg pertama = 100 ml x 10 = 1000 cc


Untuk 10 Kg kedua = 50 ml x 10 = 500 cc
Untuk 10 Kg selanjutnya = 20 ml x 10 = 200 cc
Jadi total cairan yang dibutuhkan anak tersebut adalah 1700 cc/24 jam
Daftar Pustaka…

 Fitriana,Yuni.2019, Keterampilan Dasar Kebidanan. Yogyakarta: PUSTAK BARU


PRESS
 Handayani,Wiwik.2008, Asuhan Keperawatan Pada Klien Dengan Gangguan
Sistem Hematologi. Jakarta:Salemba Medika
 Kusyati,Eni,dkk. 2006, Keterampilan dan Prosedur Laboratorium Keperawatan
Dasar, Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC
 Sunarsih,Tri.2009, KDPK Kebidanan Teori dan Aplikasi,Jogjakarta : Nuha
Medika
 Karlina,Novvi.2014, KDK 1 Keterampilan Dasar Kebidanan 1, Bogor: In Media
 Asmadi.2008, Teknik Prosedural Keperawatan Konsep dan Aplikasi Kebutuhan
Dasar Klien, Jakarta: Salemba Medika
TERIMAH KASIH

Anda mungkin juga menyukai