Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN PRAKTIKUM 2

1. Judul : Pengaruh Intake Cairan Terhadap Pembentukan Urine


2. Nama Anggota Kelompok :
 Ariq Saiful Islam (42010121A005)
 Maura Putri febrianti S (42010121A026)
 Nadya Amalia Rachma (42010121A028)
 Ratna Sari (42010121A029)
 Siti Nurhikmatul Maula (42010121A030)
3. Waktu Pelaksanaan : Rabu, 22 Juni 2022 Pukul : 14.05 WIB
4. Prosedur Praktikum :
Alat dan Bahan :
1. Stop watch
2. Lembar Observasi
3. Air Minum Sebanyak 1000 ml

Tindakan :

1. Subjek mengosongkan kandung kemih sebelum melakukan praktikum.


2. Subjek meminum air mineral yang telah disediakan sebanyak 1000 ml dan
mencatat waktu pada saat minum.
3. Subjek melakukan gerakan pemanasan selama 5 menit lalu dilanjutkan dengan
jalan ditempat selama 20 menit selanjutnya subjek melakukan pendinginan.
4. Subjek menunggu rasa ingin berkemih kemudian catat waktu ketika subjek
berkemih.
5. Menghitung waktu yang diperlukan dari mulai minum sampai berkemih.
LEMBAR OBSERVASI

Identitas Subjek

Nama : Ariq Saiful Islam

Usia : 19 Tahun

Alamat : Majalengka

No Penilaian kegiatan Waktu Jumlah Cairan (ml)

1. Meminum air mineral 14-08 - 14-09 WIB 1000 ml


Selama 48 detik
2. Melakukan pemanasan 14-15 - 14-20 WIB -
selama 5 menit
3. Melakukan jalan 14-25 - 14-45 WIB -
ditempat selama 20 menit
4. Saat ingin berkemih 15-15 WIB 225 ml

5. Hasil praktikum

1. Subjek mulai meminum air mineral pada pukul 14.08 WIB sebanyak 1000 ml
selama 48 detik.
2. Pada pukul 15.15 subjek berkemih sebanyak 225 ml.
3. Waktu yang diperlukan subjek dari mulai minum sampai berkemih adalah 67
menit.
6. Pembahasan

1) Bagaimanakah pengaturan keseimbangan cairan dalam tubuh kita dan jelaskan


faktor-faktor yang mempengaruhinya ?

Dalam pengaturan keseimbangan ini perlu memperhatikan dua parameter


penting yaitu : volume cairan ekstra sel dan osmolaritas cairan ekstrasel. Ginjal
mengontrol volume cairan ekstra sel dengan mempertahankan keseimbangan garam
dan mempertahankan keseimbangan cairan. Penurunan volume cairan ekstra sel
menyebabkan penurunan tekanan darah arteri dengan menurunkan volume plasma.
Sebaliknya, peningkatan volume cairan ekstra sel dapat menyebabkan peningkatan
tekanan darah arteri dengan memperbanyak volume plasma. Pengaturan ini dapat
terjadi dengan cara mempertahankan keseimbangan asupan dan pengeluaran (intake
dan output) air untuk mempertahankan volume cairan tubuh kurang lebih tetap, maka
harus ada keseimbangan antara air yang keluar dan masuk kedalam tubuh dan
memperhatikan keseimbangan garam.

Faktor-faktor yang mempengaruhi keseimbangan cairan dan elektrolit diantaranya :

a) Hormon ADH.
b) Umur.
c) Suhu.
d) Lingkungan.
e) Diet.
f) Setres.
g) Penyakit.

2) Jelaskan mekanisme pembentukan urin !

Proses pembentukan urine di ginjal terdiri dari 3 tahap yaitu :

1. Filtrasi (Penyaringan)

Tahap pertama pembentukan urine pada manusia adalah filtrasi, yang


terjadi di glomerulus. Hasil dari filtrasi ini berupa filtrat glomerulus atau urine
primer yang mengandung H2O dan zat-zat seperti glukosa, clorida, natrium,
kalium, pospat, urea, asam urat dan kreatinin.

2. Reabsopsi (Penyerapan)

Pada tahap reabsorpsi, zat-zat yang dibutuhkan oleh tubuh akan diserap
kembali dan dimasukkan kedalam aliran darah, Squad. Reabsopsi terjadi di
tubulus kontortus proksimal dan lengkung henle. Setelah proses reabsorpsi
berlangsung terbentuklah urine sekunder.
3. Augmentasi (Pengeluaran Zat)

Augmentasi merupakan tahap terakhir dari proses pembentukan urine


pada tubuh manusia. Zat-zat yang tidak diperlukan oleh tubuh akan disekresikan.
Augmentasi terjadi di tubulus kontortus distal dan tubulus kolektivus (pengumpul)
sebagai tempat penyimpanan urine untuk sementara. Ditahap ini masih terjadi
penyerapan kembali pada air, garam NaCl dan urea sehingga terbentuk urine yang
sebenarnya yang harus dibuang oleh tubuh.

3) Berapa kecepatan pembentukan urin ?

Secara umum, kecepatan air yang dikonsunsi untuk bisa dikeluarkan lewat
urine bisa berbeda-beda tergantung kecepatan metabolisme tubuh. Kecepatan
metabolisme ini pun banyak lagi faktor yang mempengaruhinya, termasuk usia,
postur tubuh, aktifitas yang dijalani, kondisi lingkungan, kondisi kesehatan secara
umum dan sebagainya.
Pada praktikum ini didapati hasil dari kecepatan pengeluaran urine 0,0033
ml/s. Hasil ini didapat dari:

variabel 1−variabel 2
v=
kg /s

Ket : v = kecepatan urine kg = berat badan subjek


Variabel 1 = jumlah cairan (intake) (ml) s = waktu ingin berkemih
Variabel 2 = jumlah cairan yang (output)

1000 ml−225 ml
v=
58 kg /4.020 s

775 ml
v=
58 kg/4.020 s

13,4
v=
4.020 s

v=¿0,0033 ml/s

4) Jelaskan pengaruh aktivitas terhadap kecepatan pembentukan urin !

Pengaruh aktivitas terhadap kecepatan pembentukan urine itu sangat


berpengaruh pada urine yang dihasilkan, saat seseorang melakukan banyak
aktivitas atau aktivitas yang dilakukannya berat maka urine yang dikeluarkan
sedikit dan berwarna kuning pekat dikarenakan saat beraktivitas cairan yang
banyak dikeluarkan dalam bentuk keringat.
7. Kesimpulan

Ginjal merupakan pengatur keseimbangan cairan dalam tubuh, keseimbangan


cairan dalam tubuh juga sangat dipengaruhi oleh intake dan output cairan. Adapun
faktor lainnya yang dapat mempengaruhi keseimbangan cairan diantaranya hormon
ADH, suhu dan lingkungan. Hasil pengeluaran dari ginjal berupa urine, urine
terbentuk di ginjal melalui tiga tahapan yaitu tahap filtrasi dimana akan terjadi
penyaringan pada darah di glomelurus dan menghasilkan urine primer selanjutnya
memasuki tahap reabsorbsi dimana terjadi penyerapan kembali dari urine primer tadi
seperti zat-zat yang masih dibutuhkan oleh tubuh dan zat-zat yang tidak dibutuhkan
oleh tubuh akan dibuang, proses ini terjadi di tubulus kontortus proksimal dan ansa
henle (lengkung henle) pada tahap ini dihasilkan urine sekunder, yang terakhir yaitu
tahap augmentasi atau disebut juga tahap pengeluaran zat yang terjadi di tubulus
kontortus distal dan tubulus kolektivus. Lalu pada tahap ini akan terbentuk urine yang
sebenarnya yang akan dikeluarkan oleh tubuh. Kecepatan pembentukan urine ini juga
dipengaruhi oleh tingkat metabolisme tubuh seseorang, metabolisme tubuh ini juga
dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti usia, aktivitas dan lingkungan. Pengaruh
aktivitas juga sangat berpengaruh pada kecepatan pembentukan urine karena karena
semakin berat aktivitas yang dilakukan maka pengeluaran urine akan sedikit dan
cenderung lebih pekat dikarenakan pengeluaran cairan banyak melalui keringat.

8. Link video

Anda mungkin juga menyukai