Anda di halaman 1dari 34

HJ WIDYANI A R, S.

SOS, SKM
KA SIE YANDAS DINKES KAB KUNINGAN
POS KESEHATAN DESA

Adalah Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (UKBM) yang dibentuk di desa dalam rangka
mendekatkan/menyediakan pelayanan kesehatan dasar bagi masyarakat desa.

Poskesdes dapat dikatakan sebagai sarana kesehatan yg merupakan pertemuan antara upaya-upaya masyarakat
dan dukungan pemerintah.

Pelayanannya meliputi upaya-upaya promotif, preventif dan kuratif yg dilaksanakan oleh tenaga kesehatan (terutama
bidan) dg melibatkan kader atau tenaga sukarela lainnya.
KEGIATAN POSKESDES
Kegiatan Poskesdes sekurang-kurangnya :

1. Pengamatan epidemiologis sederhana terhadap penyakit, terutama penyakit menular dan penyakit yang
berpotensi menimbulkan KLB, dan faktor-faktor risikonya (termasuk status gizi) serta kesehatan ibu hamil
yang beresiko.

2. Penanggulangan penyakit, terutama penyakit menular dan penyakit yang berpotensi menimbulkan KLB, serta
faktor-faktor risikonya (termasuk kurang gizi).

3. Kesiapsiagaan dan penanggulangan bencana dan kegawatdaruratan kesehatan.

4. Pelayanan medis dasar, sesuai kompetensinya.


SUMBERDAYA POSKESDES
Poskesdes diselenggarakan oleh nakes (minmal seorang bidan) dengan dibantu oleh sekurang-kurangnya 2 orang kader.
Harus tersedia sarana fisik bangunan, perlengkapan dan peralatan kesehatan.
Pembangunan sarana fisik dapat dilaksanakan dengan berbagai cara, dengan urutan alternatif sebagai berikut :
1. Mengembangkan Pondok Bersalin Desa (Polindes) yang telah ada menjadi
Poskesdes
2. Memanfaatkan bangunan yang sudah ada, misanyaa Balai RW, Balai Desa, Balai
Pertemuan Desa, dll
3. Membangun baru, yaitu dengan pendanaan dari Pemerintah (pusat atau daerah),
donatur, dunia usaha atau swadaya masyarakat
PERANAN BIDAN KOORDINATOR DALAM MENINGKATKAN
KETERAMPILAN BIDAN DI DESA

A. LATAR BELAKANG
Sejak tahun 1989 kebijakan penempatan bidan di desa merupakan upaya
terobosan Departemen Kesehatan untuk mempercepat penurunan angka
kematian ibu (AKI) dan angka kematian bayi (AKB).

Bidan di desa membutuhkan pembinaan, baik secara klinis profesi bidan maupun
dalam hal manajemen program KIA agar dalam menjalankan fungsinya
sesuai dengan standar.

Bidan di desa memiliki kemampuan dan keterampilan yang bervariasi, sehingga


menjadi beban kerja tersendiri dalam pembinaan oleh puskesmas. Oleh
karena itu diperlukan adanya tenaga khusus dalam pembinaan bidan di
desa di wilayah kerja puskesmas yang selanjutnya disebut bidan koordinator
(Bikor). Selain itu, Bikor juga berfungsi untuk membantu pengelola program
KIA dalam menjalankan tugas pokok dan fungsinya.
B. PENGERTIAN

Bidan koordinator (Bikor) puskesmas adalah bidan di puskesmas yang karena


kemampuannya mendapat tanggung jawab membina bidan di wilayah kerjanya
baik secara perorangan maupun berkelompok.
C. TUGAS POKOK
Melaksanakan penyeliaan, pemantauan dan evaluasi
kinerja bidan di wilayah kerjanya terhadap
aspek klinis profesi dan manajemen program
KIA
Melakukan koordinasi lintas sektor dan lintas
program baik secara horizontal di puskesmas
dan vertikal ke dinas kesehatan kabupaten/kota
maupun pihak lain yang terkait.
Membina hubungan kerja bidan dalam tatanan
organisasi puskesmas maupun hubungannya
dengan organisasi dinas kesehatan
kabupaten/kota, serta organisasi profesi yang
berkaitan dengan tugas pokok dan fungsi bidan
D. FUNGSI
Membimbing pengetahuan, keterampilan klinis profesi dan sikap
bidan
Membina bidan dalam pengelolaan program KIA
Melakukan penyeliaan, pemantauan dan evaluasi program KIA
termasuk penilaian terhadap prasarana dan logistik, kinerja
klinis dan kinerja manajerial bidan di wilayah kerjanya.
Membantu mengidentifikasi masalah, mencari dan menetapkan
solusi serta melaksanakan tindakan yang mengarah
peningkatan mutu pelayanan KIA.
Memberi dorongan motivasi dan membangun kerjasama tim serta
memberikan bimbingan teknis di tempat kerja kepada bidan
di wilayah kerjanya.
Melakukan kerjasama tim lintas program dan lintas sektor baik
secara horizontal (pada tingkat puskesmas) dan vertikal
(pada tingkat kabupaten).
Bersama dengan pimpinan puskesmas mengusulkan pemberian
penghargaan bagi bidan berprestasi, kesempatan untuk
peningkatan pendidikan dan pengembangan karir bidan.
DALAM PENYELIAAN BIKOR DAPAT MENERAPKAN
BEBERAPA CARA UNTUK MELIHAT KEMAMPUAN DAN
KETERAMPILAN SERTA KEPATUHAN BIDAN YANG DISELIA
1. Pengamatan langsung
- untuk melihat fasilitas/sarana pendukung(ruangan, obat dan alat) dengan
menggunakan daftar tilik
- Untuk penyeliaan keterampilan klinis bidan dengan melakukan pengamatan
langsung pada bidan yang di selia pada saat melakukan pelayanan program KIA
sehingga dapat diketahui tingkat keputuhan bidan yang diselia ( mengunakan
daftar tilik sesuai program )
Bila pengamatan langsung pada pasien tdk mungkin dilakukan, maka pada saat
pertemuan konsultatif dapat dimanfaatkan untuk melakukan praktek/peragaan
keterampilan-keterampilan yang diseliakan
2. Kajian dokumen
- Mengkaji pencatatan hasil pelayanan kesehatan dengan menggunkan rekam
medik ( Status Ibu, bayi dan balita, Partograf atau yang lain yang telah diisi)
- Mengkaji kohort ibu, bayi ,balita dan anak pra sekolah, laporan-laporan yang
ada
3. Wawancara
Membantu memecahkan kesulitan yang dihadapi dalam menerapkan standar
pelayanan yang berlaku
PENYELIAAN KINERJA BIDAN DESA
Tanggal Pelaksanaan : ............................................
Identitas dan Data Dasar
Nama Bidan : .............................................
Umur : .............................................
Agama : ............................................
Status Perkawinan : Kawin / Tidak Kawin / Janda
Status Kepegawaian : PNS/ PTT/ BHL
Tempat Tugas/Desa : ............................................
Puskesmas : ............................................
Lama Bekerja : ............................................
Alamat Domisili : ............................................
Domisili/tidak domisili/kadang Domisili, Alasan : ......................................
Kepemilikan Rumah/Tempat tinggal : ...........................................
Jarak terjauh ke tempat Pelayanan : + ...........Km
Transportasi dengan kendaraan : ...........................................
Keadaan Geografis Desa : ...........................................
Tugas Tambahan : 1. ........................................
2. ........................................
Keanggotaan dalam Organisasi : Pengurus / Anggota (Kartu Anggota)
SUMBER DAYA MANUSIA
Pendidikan : (Ijazah)
 DI
 D III
 D IV
 SI Kebidanan
Perizinan
 STR : Ada / Tidak ada, No : ......................................
 SIPB : Ada / Tidak ada, No : ......................................
Pelatihan yang telah di ikuti : (Sertifikat)
 APN
 Manajemen Aspiksia
 Manajemen BBLR
 Manajemen MTBS
 Penatalaksanaan SDIDTK
 ABPK
 KIP/K
 Lain-lain: .................................
INPUT
I. ADMINISTRASI
Buku kegiatan harian (Visum kegiatan)
Rencana kegiatan (Rencana Kerja) :
 Mingguan
 Bulanan
 tahunan
Administrasi KIA
 Kohort Ibu
 Kohort bayi
 Kohort Balita
 Kohort KB
 Rekapitulasi PWS KIA : (Bumil, Bayi, Balita, Buteki, Bufas)
 Kartu Taksiran Partus
 Buku DO K4
 Format Partograf
 Format Kartu Ibu
 Format SOAP
 Format Kartu Bayi/Balita
 Algoritma MTBS/MTBM
 Buku catatan penderita ISPA & Diare *)
 Buku Data Dasar Sasaran :
Bumil, Bulin, Buteki, Bufas
Bayi dan Asi Eksklusif
Balita
Pus/Wus
 Buku Imunisasi Bayi dan Bumil*
 Buku kunjungan rumah
 Buku Pembinaan Kader
 Buku Pembinaan Dukun Bayi*(bila ada)
 Buku catatan Resiko Ibu + catatan Rujukan
 Buku catatan Resiko Bayi + catatan Rujukan
 FormatLap F1-F8
 Format Lap Cak Prog Kes Anak
II. DATA PENUNJANG :
 Tupoksi Bidan di Desa
 Buku-buku panduan
 Data Dinding :
Grafik PWS KIA dan Analisa masalah
Data keadaan sasaran
Peta wilayah sasaran
Peta masalah/resiko kebidanan
Kantong taksiran persalinan
 Protap kegiatan :
Protap 58 Langkah APN
Protap penanganan Asfiksia
Protap penanganan BBLR
Protap Atonia Uteri
Protap Anapilaktik syok
Protap 20 penapisan
Protap cara mencuci tangan
Poster Imunisasi *)
Poster ISPA *)
Poster Diare *)
III. SARANA ALAT DAN OBAT
Alat Mebeler :
 Tempat tidur untuk pemeriksaan
 Meja dan kursi
 Meja Gynecolog*)
 Lemari instrumen dan obat
 Meja instrumen/Troli
 Tempat cuci tangan
 Tiang infus
 Lampu sorot
 Dinklik
 Penyekat ruangan*)
 Meja resusitasi
Obat-obatan dan alat habis pakai :
 Oksitosin inj, Methergin inj, Vit K1 inj, HB O, Oksitetra Zalf mata, Lydocain inj, MGSO 4,
Aquabidest, Cairan R/L, Cairan Dextrose 5 %, Tablet Zat besi, Vit A, Infus set, KAlsium
Glukonas*),
Amoxillin 500 mg, Antipiretik, Antihistamin, Adrenalin*), KB pil,KB suntik , IUD, Implant,
Disposibble (1ml, 3 ml, 10 ml), Kassa steril, Kapas, Sarung tangan, Alkohol, Bethadin,
Plester, Catgut Chromic, Oralit, Tablet dan syrup cotrimoxazol, Tetracyklin kapsul 250 mg,
Tablet Zinc*), Wing Needle No 26,14,18, 20, 24
Kesimpulan :
 Nilai > 80 % - 100% : Baik
 Nilai > 60 % - <80% : Cukup
 Nilai < 60 % : Kurang
PROSES
NILAI
UNSUR
4 3 2 1 0
NO JENIS KEGIATAN INDIKATOR
100% 75% 50% 25% 0%

1. Pelayanan Kebidanan  Persiapan Pelayanan Kebidanan ASKEB


 Pengkajian Klien
 Penegakan Diagnosa Kebidanan
 Pelaksanaan Kolaborasi
 Penyusunan Rencana Asuhan Kebidanan
 Pelaksanaan Asuhan Kebidanan
 Pelaksanaan KIE
2. Pelayanan Kesehatan  Membuat kantong persalinan Kantong
Masyarakat  Melaksanakan Asuhan Kebidanan pada
individu dan keluarga
persalinan
 Melakukan dan mencatat Deteksi Dini Dok askeb
Resiko Kebidanan Buku resti
 Melaksanakan kegiatan penggalian, Kohort
penggerakan dan peran serta masyarakat Notulen,visu
dalam masalah kebidanan tk.desa m
 Melaksanakan kegiatan advokasi kebidanan
pada lintas program dan lintas sektor tingkat
Surtug,hasil
desa kegiatan
 Melakukan pembinaan pada :
o Posyandu dan dasa wisma
o Kader kesehatan,dukun paraji
o KeluargaResti Kebidanan
PROSES
NILAI
UNSUR
4 3 2 1 0
NO JENIS KEGIATAN INDIKATOR
100% 75% 50% 25% 0%

3. Komunikasi  Hubungan Bidan dengan kepala desa Dukungan


 Hubungan Bidan dengan Perangkat desa Peran
 Hubungan Bidan dengan Kader Serta
 Hubungan Bidan dengan tokoh masyarakat Masyarak
 Hubungan bidan dengan lingkungan sekitar at
o dengan masyarakat (cakupan
o dengan atasan langsung
o dengan rekan kerja
o Dengan dukun paraji
 Hubungan Bidan dengan teman sejawat
 Hubungan Bidan dengan profesi lain
4 Penunjang tugas  Perolehan Penghargaan: Piagam
Kebidanan
- Bidan desa berprestasi penghargaan
Kesimpulan :
 Nilai > 80 % - 100% : Baik
 Nilai > 60 % - < 80 % : Cukup
 Nilai < 60% : Kurang
OUTPUT
NO JENIS KEGIATAN NILAI
CAKUPAN PROGRAM BAIK CUKUP KURANG
1.
1. KI : Target : Pencapaian :
2. K 4: Target : Pencapaian :
3. Persalinan nakes :
Target : Pencapaian :
4. Linakes Faskes
Pencapaian :
5. Jumlah Persalinan Oleh Dukun :
6. Kunjungan Nifas (KF 3)
Target : Pencapaian:
7. KN Lengkap :
Target : Pencapaian :
8. Jumlah Komplikasi Kebidanan yang ditanagani :
Target : Pencapaian:
9. Jumlah Komplikasi Neonatal yang ditanagani :
Target : Pencapaian:
10. Jumlah Pelayanan Kesehatan Bayi :
Target : Pencapaian :
11. Cakupan BBLR ditangani
Pencapaian :
12. Jumlah Pelayanan Kesehatan Balita
Target : Pencapaian :
13. Cakupan Deteksi Resiko Bumil :
14. Cakupan Deteksi Resiko Neonatal :
15. Cakupan Sekolah yang melakukan deteksi tumbuh kembang anak pra
sekolah)* :
16. Cakupan Pelayanan Kesehatan Anak SD:
17. Cakupan Pelayanan Kesehatan Remaja di SMP/SMA)*:
18. Cakupan Peserta KB Aktif
Target : Pencapaian :
19. Cakupan Akseptor KB M\JP Aktif )*
20. Cakupan Akseptor KB MJP Aktif dengan komplikasi )*
Jumlah Kematian Maternal :
Jumlah Kematian Neonatal :
Jumlah Kematian Bayi :
Jumlah Kematian Balita :
Catatan :
LAPORAN KINERJA BIDAN DI DESA
PUSKESMAS : …………………………BULAN : …………………….. TAHUN :

KINERJA KEPATUHAN
NO DESA NAMA
BIDAN INPUT PROSES OUTPUT

B C K B C K B C K B C K
ALUR REGISTRASI BUMIL OLEH BIDAN

Kader
Toma
Toga

Analisis
Kartu ibu Kohort

Bumil Bidan Pertemuan Desa

Buku KIA Amanat


Stiker P4K Persalinan Analisis

Alur pelayanan
Dukun
bayi Diserahkan ke Bumil
Intervensi/Tindak Lanjut
ALUR PENCATATAN KEMATIAN IBU DAN BAYI

Kader AMP
Toma
Toga

Dinkes RS

Kematian Ibu
Bidan Puskemas Otopsi Verbal
Bayi dan Balita

BPS/RB Feed back


Dukun
bayi
PELAYANAN ANTENATAL TERPADU

Dalam pelayanan Antenatal Terpadu, bidan harus dapat memastikan


bahwa kehamilan berlangsung normal, mampu mendeteksi penyakit
ygg dialami ibu hamil, melakukan intervensi secara adekuat sehingga
ibu hamil siap untuk menjalani persalinan normal.

Setiap kehamilan mempunyai risiko mengalami penyulit atau


komplikasi. Oleh karena itu pelayanan antenatal harus dilakukan
secara rutin, sesuai standar dan terpadu untuk pelayanan antenatal
yang berkualitas.
Pelayanan antenatal terpadu dan berkualitas secara keseluruhan meliputi
hal-hal sbb:
1. Memberikan pelayanan dan konseling kesehatan termasuk gizi agar
kehamilan berlangsung sehat.
2. Melakukan deteksi dini masalah, penyakit dan penyulit/komplikasi
kehamilan.
3. Menyiapkan persalinan yang bersih dan aman.
4. Merencanakan antisipasi dan persiapan dini untuk melakukan
rujukan jika terjadi penyulit/ komplikasi.
5. Melakukan penatalaksanaan kasus serta rujukan cepat dan tepat
waktu bila diperlukan.
6. Melibatkan ibu dan keluarganya terutama suami dalam menjaga
kesehatan dan gizi ibu hamil, menyiapkan persalinan dan kesiagaan
bila terjadi penyulit/ komplikasi.
PELAYANAN BERKUALITAS SESUAI STANDAR
1.Timbang BB dan ukur TB
2. Ukur Tekanan darah
3. Nilai Status Gizi (ukur LILA)
4. Ukur Tinggi Fundus Uteri
5. Tentukan presentasi janin dan DJJ
6. Skrining status Imunisasi TT dan berikan bila diperlukan.
7. Beri Tablet tambah darah
8. Periksa Lab (rutin dan khusus)
9. Tata laksana penanganan kasus
10.Temu wicara/ konseling.
JENIS PEMERIKSAAN PELAYANAN ANTENATAL TERPADU
No Jenis pemeriksaan Tri I Tri 2 Tri 3 Keterangan

1 Keadaan umum v v V

2 Suhu tubuh v v V V : rutin dilakukan


3 Tekanan darah v v V
# : khusus= dilakukan
4 Barat badan v v V pemeriksaan atas indikasi

5 LILA v V# : pada daerah endemis


akan menjadi pemeriksaan
6 TFU v V rutin
7 Presentasi janin v V

8 DJJ v V
9 Pemeriksaan HB v # V

10 Golongan darah V

11 Protein urine # #

12 Gula darah/ Reduksi # # #

13 Darah malaria V# # #

14 BTA # # #
15 Darah sifilis # # #

16 Serologi HIV V# # #
17 USG # # #
PENANGANAN DAN TINDAK LANJUT KASUS
No Hasil Pemeriksaan Penanganan dan Tindak Lanjut Kasus
1 Ibu hamil dg perdarahan Keadaan Emergensi, rujuk utk penanganan perdarahan sesuai standar
antepartum
2 Ibu hamil dg demam - Tangani demam sesuai standar
- Jika dlm 2 hr masih demam/ ku memburuk, segara rujuk
3 Ibu hamil dg hipertensi ringan - Tangani hipertensi sesuai standar
(>= 140/90) tanpa Proteinuria - Periksa ulang dlm 2 hr, jika td meningkat segera rujuk
- Jika ada gangguan janin segera rujuk
- Konseling gizi, diet makanan u/ hipertensi kehamilan
4 Ibu hamil dg hipertensi berat Rujuk u/ penanganan hipertensi berat sesuai standar
(diastole>110) tanpa
proteinuria
5 Bumil dg pre eklampsi: Keadaan emergensi, rujuk u/ penanganan pre-eklampsia sesuai standar
hipertensi, edema
wajah/tungkai, proteinuria
6 Bumil BB < (kenaikan <1kg/bl Rujuk u/ penanganan bumil risiko KEK sesuai standar
a/ KEK (LILA ,23,5 cm)
7 Bumil BB lebih (kenaikan Rujuk u/ pemeriksaan lebih lanjut
>2kg/bl)
8 TFU tdk sesuai dg umur Rujuk u/ penanganan gangguan pertumbuhan janin
kehamilan
9 Kelainan letak janin pd TRI III Rujuk u/ dpt penanganan kelainan letak
PENANGANAN DAN TINDAK LANJUT KASUS
No Hasil Pemeriksaan Penanganan dan Tindak Lanjut Kasus
10 Gawat Janin Rujuk utk penanganan gawat janin

11 Ibu hamil dg anemia - Rujuk u/ penanganan anemia sesuai standar


- Konseling gizi, diet makanan kaya zat besi dan protein
12 Ibu hamil dg DM - Rujuk u/ penanganan DM sesuai standar
- Konseling gizi, diet makanan u/ bumil DM
13 Ibu hamil dg Malaria - Konseling tidur menggunakan kelambu berinsektisida
- Memberikan pengobatan sesuai kewenangan
- Rujuk u/ penanganan lebih lanjut pd malaria dg komplikasi
14 Bumil dg TBC - Rujuk u/ penanganan TB sesuai standar
- Konseling gizi, diet makanan u/ bumil dg TBC
- PMO
15 Bumil dg Sifilis Rujuk u/ penanganan sifilis pd bumil dan suami sesuai standar

16 Bumil dg HIV - Konseling rencana persalinan


- Rujuk u/ penanganan HIV sesuai standar
- Konseling gizi, diet makanan bumil dg HIV
- Konseling pemberian makan bbl dg ibu HIV
17 Bumil dg masalah kejiwaan - Rujuk u/ penanganan kesehatan jiwa
- Pantau hsl rujukan balik
- Kerjasama dg fasilitas rujukan selama kehamilan
18 Bumil mengalami KDRT Rujuk ke RS yg memiliki fasilitas pusat pelayanan Terpadu terhadap
korban kekerasan
MATERI KIE EFEKTIF DLM PELAYANAN ANTENATAL
TERPADU
No Materi KIE Isi Pesan
1 Persiapan persalinan dan - Tanda bahaya dl kehamilan, persalinan dan nifas
kesiagaan menghadapi - Tabulin
komplikasi - Tempat persalinan
- Transportasi rujukan
- Penolong persalinan
- Calon donor darah
- Pendamping persalinan
- Suami SIAGA
2 IMD dan ASI Eksklusif - Skin to skin kontak u/ IMD
- Kolostrom
- Rawat gabung
- ASI saja selama 6 bulan
- Tidak diberi susu formula
- Keinginan u/ menyusui
- Penjelasan pentingnya ASI
- Perawatan putting susu
3 KB paska persalinan Metode yang sesuai dg masa nifas
4 Masala gizi Suplemen tab besi, konsumsi garam beryodium,
konsumsi makanan padat kaloro dan zat besi, PMT
MATERI KIE EFEKTIF DLM PELAYANAN ANTENATAL
TERPADU
No Materi KIE Isi Pesan
5 Masalah penyakit kronis dan - Upaya pencegahan
penyakit menular - Mengenali gejala penyakit
- Menerapkan PHBS
- Kepatuhan minum obat
6 Kelas Ibu - Setiap bumil menggunakan buku KIA
- Bertukar pengalaman diantara bumil
- Senam hamil
7 KB paska persalinan Metode yang sesuai dg masa nifas
8 Informasi HIV/AIDS dan IMS - Definisi HIV, AIDS dan IMS
- Penularan HIV dan IMS
- Pentingnya tes HIV
9 Brain Booster - Berkomunikasi dengan janin
- Musik u/ menstimulasi janin
- Nutrisi gizi seimbang bagi bumil
10 Informasi KtP - Pengertian kekerasan terhadap perempuan
- Bentuk2 kekerasan
- Akibat KtP
- Pencegahan dan penanganan Ktp
TENG
KYU

Istri dominan

Anda mungkin juga menyukai