Anda di halaman 1dari 13

TOKSIKOLOGI INHALASI

DAN DAMPAKNYA
■ Toksikologi Inhalasi adalah proses atau jalan masuknya zat-zat
beracun (toksik) ke dalam tubuh melalui proses pernapasan (saluran
pernapasan).
Jalur Pernapasan (Inhalasi)
Mekanisme Toksikologi Inhalasi
■ Sistem pernapasan terdiri dari 2 bagian yaitu saluran pernapasan bagian atas (hidung,
tenggorokan, trachea, dan sebagian besar pipa bronchial yang membawa ke cuping dan
paru-paru) dan alveoli dimana dapat terjadi pemindahan gas-gas dengan menembus
dinding sel yang tipis.
■ Saluran pernafasan merupakan sistem yang komplek, yang secara alami dapat
menseleksi partikel berdasarkan ukurannya.
■ Hidung merupakan filter utama yang berperan dalam mencegah dari sebarang partikel
besar memasuki tubuh
■ Nasofaring berfungsi membuang partikel besar dari udara yang dihirup, menambahkan
uap air, dan mengatur suhu.
■ Saluran trakea dan bronkus berfungsi sebagai saluran udara yang menuju alveoli. Trakea
dan bronki dibatasi oleh epitel bersilia dan dilapisi oleh lapisan tipis lendir yang dapat
mendorong naik partikel yang mengendap pada permukaan menuju mulut. Partikel yang
mengandung lendir tersebut kemudian dibuang dari saluran pernafasan dengan
diludahkan atau ditelan
Sistem pernapasan
Mekanisme Toksikologi Inhalasi
■ Alveoli merupakan tempat utama terjadinya absorpsi toksik yang berbentuk gas seperti
carbon monoksida, oksida nitrogen, belerang dioksida atau uap cairan, seperti bensen dan
karbontetraklorida
■ Hanya partikel yang diameternya kurang dari 5 mikron yang dapat masuk ke dalam kantong
udara dalam alveoli.
■ Partikel dengan ukuran 5 mikrometer atau lebih besar biasanya ditimbun pada daerah
nasofaringeal. Partikel di daerah ini dapat dihilangkan saat pembersihan hidung atau saat
bersin. Partikel yang larut akan dilarutkan dalam mukus dan dibawa ke faring atau diserap
epitel masuk ke darah.
■ Partikel dengan ukuran 2 hingga 5 mikrometer ditimbun pada daerah trakeobronkeolus
paru, tempat ia akan dibersihkan oleh pergerakan silia saluran pernafasan (Mukono, 2002).
■ Absorpsi pada jalur ini dapat terjadi melalui membran ”nasalcavity” atau absorpsi melalui
alveoli paru-paru. Kedua membran ini relativ mempunyai permeabilitas yang tinggi terhadap
xenobiotika. Sebagai contoh, senyawa amonium quarterner, dimana sangat susah diserap
jika diberikan melalui jalur oral, namun pada pemberian melalui ”nasalcavity” menunjukkan
tingkat konsentrasi di darah yang hampir sama dibandingkan dengan pemakaian secara
intravena.
Dampak Buruk Toksik terhadap
Kesehatan
Risiko kemungkinan zat kimia menimbulkan keracunan, tergantung dari besarnya dosis
yang masuk ke dalam tubuh. Sedangkan dosis meningkat dengan besarnya
konsentrasi, lama dan seringnya pemaparan serta cara masuknya ke dalam tubuh.
Sedangkan semakin besar pemaparan terhadap zat kimia, semakin besar pula risiko
keracunan. Reaksi tubuh terhadap bahan-bahan kimia dapat terjadi baik secara akut
maupun secara kronis.
Contoh Toksik Inhalasi dan dampaknya
1. Gas Irritant yaitu gas-gas yang bersifat irritant dihasilkan oleh pencemar udara
seperti : Ozon (O3), NO, NO2, N2O, SO2). Bahan-bahan berbahaya tersebut
apabila dihirup atau masuk ke dalam tubuh akan menyebabkan kerusakan
paru, mulai dari iritasi ringan sampai fibrosis.
2. Gas Asphyxiant yaitu gas-gas yang menggantikan posisi oksigen di dalam
tubuh dalam kandungan udara yang rendah.seperti CH4, CO2, CO, H2S. Bahan-
bahan berbahaya tersebut apabila dihirup atau masuk ke dalam tubuh dalam
jumlah yang melebihi kadar standar akan menyebabkan sesak napas sampai
kematian
3. Partikel asbes yang terhirup melalui pernapasan akan terdeposit dalam paru-
paru yang akan dapat menyebabkan kanker paru.
Contoh Toksik Inhalasi dan dampaknya
4. Debu yang mengandung bahan silika dan batubara jika dihirup akan berdampak
terhadap kesehatan yaitu dapat mengakibatkan silicosis dan anthracosis.
Kandungan Pb di udara dapat meningkatkan kandungan Pb darah : 50 – 70%.
Dampak dari menghirup timbal (Pb) ini adalah dapat merusak ginjal dan sistem
syaraf pusat.
5. Arsen (As) dan menyebabkan Keracunan akut yang menimbulkan gejala
muntaber disertai darah, disusul dengan koma dan dapat menyebabkan
kematian. Keracunan kronis dapat menimbulkan ikterus, pendarahan pada
ginjal, dan kanker kulit
6. Keracunan akut kadmium biasanya terjadi karena menghirup debu dan asap
yang mengandung kadmium. Secara akut, kadmium lebih toksik bila dihirup.
Toksisitas kadmium bisa berkembang menjadi udem paru.
Uji toksisitas inhalasi
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai