CHAPTER 3

AKUNTANSI UNTUK PENJUALAN

KONSINYASI
 PENDAHULUAN
PENJUALAN KONSINYASI :
SUATU JENIS PENJUALAN DENGAN CARA MENITIPKAN BARANG
DAGANGAN KEPADA PIHAK LAIN UNTUK DIJUALKAN
BEBERAPA ISTILAH DALAM PENJUALAN KONSINYASI :
PENGAMANAT (CONSIGNOR) :
PIHAK YANG MEMILIKI BARANG YANG DITITIPKAN KEPADA PIHAK LAIN
UNTUK DIJUALKAN
KOMISIONER (CONSIGNEE) :
PIHAK YANG MENERIMA TITIPAN BARANG DARI PENGAMANAT UNTUK
DIJUALKAN
KONSINYASI KELUAR :
REKENING YANG DIGUNAKAN OLEH PENGAMANAT UNTUK MENCATAT
TRANSAKSI-TRANSAKSI YANG BERHUBUNGAN DENGAN BARANG YANG
DITITIPKAN KEPADA KOMISIONER
KONSINYASI MASUK :
REKENING YANG DIGUNAKAN OLEH KOMISIONER UNTUK MENCATAT
TRANSAKSI-TRANSAKSI YANG BERHUBUNGAN DENGAN BARANG MILIK
PENGAMANAT YANG DITITIPKAN KEPADANYA
 ALASAN PENGAMANAT MENGADAKAN
PENJUALAN KONSINYASI
1. MERUPAKAN SALAH SATU CARA PALING EFEKTIF UNTUK
MEMPERLUAS DAERAH PEMASARAN, TERUTAMA :
 MERUPAKAN PRODUK BARU DIMANA PERMINTAAN
BARANG BELUM DAPAT DIPREDIKSI
 PENJUALAN MELALUI DEALER TIDAK
MENGUNTUNGKAN
 BARANG TERSEBUT MAHAL HARGANYA SEHINGGA
DEALER MEMERLUKAN INVESTASI BESAR BILA
MEMBELINYA
 FLUKTUASI HARGA BARANG TERSEBUT SANGAT
BESAR SEHINGGA DEALER TIDAK MAU MEMBELINYA
2. BARANG KONSINYASI TIDAK IKUT DISITA APABILA
TERJADI KEBANGKRUTAN PADA PIHAK KOMISIONER
SEHINGGA RISIKO KERUGIAN DAPAT DITEKAN
3. HARGA BARANG YANG BERSANGKUTAN TETAP DAPAT
DIKONTROL OLEH PENGAMANAT HAL INI DISEBABKAN
KEPEMILIKAN ATAS BARANG TERSEBUT MASIH
DITANGAN PENGAMANAT SEHINGGA HARGA MASIH
DAPAT DIJANGKAU OLEH KONSUMEN
4. JUMLAH BARANG YANG DIJUAL DAN PERSEDIAAN
BARANG YANG ADA DIGUDANG MUDAH DIKONTROL
SEHINGGA RISIKO KEKEURANGAN ATAU KELEBIHAN
BARANG DAPAT DITEKAN DAN MEMUDAHKAN UNTUK
RENCANA PRODUKSI
 ALASAN KOMISIONER MENGADAKAN
PENJUALAN KONSINYASI
1. KOMISIONER TIDAK DIBEBANI RISIKO MENANGGUNG
RUGI BILA GAGAL DALAM PENJUALAN BARANG
KONSINYASI
2. KOMISIONER TIDAK MENGELUARKAN BIAYA OPERASI
PENJUALAN KARENA SEMUA BIAYA AKAN DITANGGUNG
ATAU DIGANTI PENGAMANAT
3. APABILA TERDAPAT BARANG KONSINYASI YANG RUSAK
DAN TERJADI FLUKTUASI HARGA MAKA HAL TERSEBUT
BUKAN TANGGUNGAN KOMISIONER
4. KEBUTUHAN MODAL KERJA DAPAT DIKURANGI SEBAB
KOMISIONER HANYA BERFUNGSI SEBAGAI PENERIMA
DAN PENJUAL BARANG KONSINYASI
5. KOMISIONER BERHAK MENDAPATKAN KOMISI DARI
PENJUALAN BARANG KONSINYASI
 LABA TERPISAH
AKUNTANSI KONSINYASI
UNTUK PENGAMANAT
LABA TAK TERPISAH

PENJUALAN
KONSINYASI

LABA TERPISAH

AKUNTANSI KONSINYASI
UNTUK KOMISIONER
LABA TAK TERPISAH
 PERLAKUAN AKUNTANSI KONSINYASI
UNTUK PENGAMANAT
1. BARANG KONSINYASI YANG DIKIRIM KEPADA KOMISIONER
TIDAK DIIKUTI DENGAN PEMINDAHAN HAK MILIK ATAS
BARANG YANG DIKIRIM TERSEBUT SEHINGGA BARANG
KONSINYASI HARUS DILAPORKAN SEBAGAI PERSEDIAAN
OLEH PENGAMANAT
2. PENGIRIMAN BARANG KONSINYASI DARI PENGAMANAT
KEPADA KOMISIONER BUKAN MERUPAKAN TRANSAKSI
PENJUALAN SEHINGGA SAAT PENGIRIMAN TIDAK DIAKUI
SEBAGAI PENDAPATAN
3. SEMUA BIAYA YANG BERHUBUNGAN DENGAN BARANG
KONSINYASI TETAP MENJADI TANGGUNG JAWAB
PENGAMANAT SEJAK BARANG TERSEBUT DIKIRIM
SAMAPAI BERHASIL DIJUAL
 AKUNTANSI KONSINYASI UNTUK
PENGAMANAT METODE LABA TERPISAH
1. TRANSAKSI-TRANSAKSI KONSINYASI DIPISAHKAN
PENCATATANNYA DARI TRANSAKSI-TRANSAKSI REGULER
SEHINGGA LABA ATAU PENDAPATAN DARI PENJUALAN
KONSINYASI PENCATATANNYA JUGA TERPISAH
2. UNTUK MENGIKUTI ALIRAN BARANG KONSINYASI
DIBUATKAN REKENING KONSINYASI KELUAR
3. PADA AKHIR PERIODE LABA KONSINYASI YANG
DIPISAHKAN PENCATATANNYA TERSEBUT DIPINDAHKAN
KE REKENING LABA RUGI DAN MENJADI BAGIAN DARI
LABA USAHA KESELURUHAN
 CONTOH SOAL
PT ARFIANI MEMPRODUKSI PAKAIAN JADI DAN MENITIPKAN
PRODUKNYA PADA TOKO FENNY. TRANSAKSI SELAMA TAHUN 2010
TAMPAK SEBAGAI BERIKUT :
1. AWAL JANUARI 2010 MENGIRIM 2000UNIT PAKAIAN OLAH RAGA
ENGAN HARGA POKOK @Rp. 10.000 DAN DIBERI HARGA ECERAN
@Rp. 16.000. ONGKOS KIRIM SELURUHNYA Rp. 500.000
2. BIAYA PROMOSI, BIAYA PENJUALAN DAN BIAYA PENYIMPANAN
YANG TELAH DIKELUARKAN OLEH TOKO FENNY YANG
BERHUBUNGAN DENGAN BARANG KONSINYASI TERSEBUT
SEBESAR Rp. 700.000
3. KOMISI PENJUALAN DITENTUKAN 20% DAN SEMUA BIAYA YANG
BERHUBUNGAN DENGAN BARANG TITIPAN TERSEBUT
DITANGGUNG OLEH PT ARFIANI
4. PADA AKHIR TAHUN TOKO FENNY MELAPORKAN BAHWA SEMUA
PAKAIAN TERSEBUT BERHASIL DIJUALKAN DAN BERSAMA DENGAN
ITU DIKIRIMKAN UANG SEJUMLAH Rp. 18.000.000 KEPADA PT.
ARFIANI
 AKUNTANSI KONSINYASI UNTUK
PENGAMANAT METODE LABA TAK TERPISAH
1. TRANSAKSI KONSINYASI PENCATATANNYA TIDAK
TERPISAHKAN DENGAN PENCATATAN TRANSAKSI
PENJUALAN REGULER. AKIBATNYA DALAM METODE INI
TIDAK AKAN TIMBUL REKENING BARU UNTUK
MENCATAT TRANSAKSI BARANG KONSINYASI TERSEBUT
2. TRANSAKSI YANG BERHUBUNGAN DENGAN BARANG
KONSINYASI AKAN DICATAT SEPERTI TRANSAKSI BIASA
SEHINGGA PADA SAAT BARANG KONSINYASI TERSEBUT
DIJUAL PERLU DIADAKAN PENCATATAN HPP OLEH
PENGAMANAT. HAL INI DISEBABAKAN KARENA SEAKAN-
AKAN BARANG TERSEBUT HANYA BERPINDAH TEMPAT
SAJA. HANYA SAJA DALAM HAL INI PERLU DIADAKAN
MEMORIAL AGAR TIDAK KEHILANGAN ALIRAN BARANG
KONSINYASI
3. PENGAMANAT TIDAK MENUTUP REKENING PENDAPATAN
ATAU KERUGIAN DARI KONSINYASI PADA AKHIR PERIODE
TRANSAKSI KONSINYASI. JADI LABA ATAU RUGI KARENA
ADANYA PENJUALAN KONSINYASI TIDAK DIBUATKAN
JURNAL PENUTUP ATAU TIDAK DITUTUP KE REKENING
RUGI LABA

CONTOH SOAL
CV. RAHMA MEMPRODUKSI PAKAIAN WANITA DAN
MENITIPKAN BARANG-BARANG PRODUKSINYA KEPADA TOKO
KARUNIA. TRANSAKSI SELAMA TAHUN 2011 ADALAH SEBAGAI
BERIKUT :
1. PADA AWAL TAHUN CV RAHMA MENGIRIM 4.000 UNIT
PAKAIAN WANITA YANG MEMPUNYAI HARGA POKOK @Rp.
10.000 DAN DIBERI HARGA JUAL @Rp. 15.000. ONGKOS
KIRIM SEBESAR Rp. 250.000 DIBAYAR LUNAS
2. TOKO KARUNIA MELAPORKAN BAHWA DIA TELAH
MENGELUARKAN BIAYA PROMOSI, PENJUALAN DAN BIAYA
PENYIMPANAN UNTUK BARANG TITIPAN TERSEBUT
SELAMA 1 TAHUN SEBESAR Rp. 900.000
3. KOMISI PENJUALAN DITENTUKAN SEBESAR 15% DAN
SEMUA BIAYA YANG DIKELUARKAN TOKO KARUNIA AKAN
DIGANTI OLEH CV RAHMA
4. PADA AKHIR TAHUN TOKO KARUNIA MELAPORKAN
BAHWA SEMUA PAKAIAN WANITA YANG DITITIPKAN
BERHASIL DIJUAL DAN BERSAAM DENGAN ITU PULA
DIKIRIMKAN UANG HASIL PENJUALAN SEBESAR Rp.
30.600.000
 AKUNTANSI KONSINYASI UNTUK
KOMISIONER
KEWAJIBAN-KEWAJIBAN BAGI KOMISIONER AKIBAT ADANYA
PERJANJIAN KONSINYASI DENGAN PENGAMANAT ADALAH
SEBAGAI BERIKUT :
1. BERUSAHA SEMAKSIMAL MUNGKIN UNTUK DAPAT
MENJUALKAN BARANG KONSINYASI DENGAN HARGA DAN
PERSYARATAN YANG DITETAPKAN DALAM PERJANJIAN
2. MENJAGA KEAMANAN DAN KESELAMATAN BARANG-
BARANG KONSINYASI DARI KECURIAN, KEBAKARAN,
KERUSAKAN DAN RISIKO FISIK LAINYA
3. MENGELOLA SECARA FISIK MAUPUN AKUNTANSI
TERHADAP BARANG KONSINYASI AGAR MUDAH
DIIDENTIFIKASI
4. MEMBUAT LAPORAN KONSINYASI SECARA PERIODIK
6. KOMISIONER DIBERIKAN KEPERCAYAAN UNTUK
MENGUMPULKAN ATAU MENERIMA UANG HASIL
PENJUALAN KONSINYASI, SETELAH TERKUMPUL DAN
DIADAKAN PENYESUAIAN TERHADAP BIAYA-BIAYA YANG
DIKELUARKAN MAKA BARU UANG TERSEBUT DISETORKAN
KE PENGAMANAT
7. APABILA KOMISIONER LEBIH DULU MENGELUARKAN
SEJUMLAH UANG UNTUK MEMBAYAR BIAYA YANG
BERHUBUNGAN DENGAN BARANG KONSINYASI, MAKA
KOMISIONER BERHAK UNTUK MEMINTA GANTI ATAS
PENGELUARAN UANG TERSEBUT ATAU LANGSUNG
MENGURANGKAN SEJUMLAH YANG DIKELUARKAN
TERHADAP UANG HASIL PENJUALAN BARANG KONSINYASI
SEBELUM DISETORKAN DENGAN DILAMPIRI BUKTI YANG
MENDUKUNG
 AKUNTANSI KONSINYASI UNTUK
KOMISIONER METODE LABA TERPISAH
1. APABILAKOMISIONER MELAKUKAN PENCATATAN DENGAN
METODE INI MAKA KOMISIONER AKAN MEMBUAT SATU
REKENING UNTUK MENAMPUNG SELURUH TRANSAKSI BARANG
KONSINYASI YAITU KONSINYASI MASUK
2. PENGGUNAAN REKENING KONSINYASI MASUK INI ADALAH
SEBAGAI BERIKUT :
SISI DEBET :
• UNTUK MENCATAT PENGELUARAN BIAYA YANG DITANGGUNG
PENGAMANAT
• UNTUK MENCATAT PENGIRIMAN UANG KE PENGAMANAT
• UNTUK MENCATAT PENDAPATAN KOMISI
SISI KREDIT :
• UNTUK MENCATAT PENJUALAN BARANG KONSINYASI
• UNTUK MENCATAT PENDAPATAN LAIN YANG BERHUBUNGAN
DENGAN KONSINYASI
 CONTOH SOAL
TOKO DITRA ELECTRIK MELAKUKAN PENJUALAN KONSINYASI
TELEVESI DENGAN SALAH SATU PABRIK YANG ADA DI
JAKARTA, DALAM PERJANJIAN KONSINYASI TERSEBUT TOKO
DITRA BERTINDAK SEBAGAI KOMISIONER, TRANSAKSI YANG
TERJADI SELAMA SATU TAHUN SEBAGAI BERIKUT :
1. PADA AWAL BULAN JANUARIMENERIMA KIRIMAN 100
BUAH TELEVISI BERWARNA 18INCI DENGAN HARGA JUAL
Rp. 900.000 DAN HARGA POKOKNYA Rp. 600.000
2. ONGKOS KIRIM SEBESAR Rp. 350.000 TELAH DILUNASI
OLEH PENGAMANAT
3. BIAYA PROMOSI, BIAYA PENJUALAN DAN BIAYA
PENYIMPANAN YANG TELAH DIKELUARKAN OLEH TOKO
DITRA YANG BERHUBUNGAN DENGAN BARANG
KONSINYASI ADALAH Rp. 450.000
4. KOMISI PENJUALAN DITETAPKAN SEBESAR 16% DAN
DALAM PERJANJIAN DISETUJUI BAHWA SEMUA BIAYA
YANG BERHUBUNGAN DENGAN BARANG
KONSINYASIAKAN DIGANTI OLEH PENGAMANAT
5. PADA AKHIR TAHUN TOKO DITRAMELAPORKAN BAHWA
SEMUA TELEVISI TELAH HABIS TERJUAL DAN
BERSAMAAN ITU PULA MENYETORKAN UANG HASIL
PENJUALAN KONSINYASINYA SEBESAR Rp. 55.000.000
AKUNTANSI KONSINYASI UNTUK KOMISIONER
METODE LABA TAK TERPISAH
1. PADA DASARNYA PROSEDUR AKUNTANSI UNTUK
KOMISIONER DENGAN MENGGUNAKAN METODE LABA
TAK TERPISAH SAMA DENGAN PROSEDUR AKUNTANSI
PADA METODE LABA TERPISAH
2. PERBEDAAN YANG ADA HANYA PADA REKENING YANG
DIGUNAKAN UNTUK MENGIKUTI ALIRAN TRANSAKSI
KONSINYASI, BILA DENGAN METODE LABA TERPISAH
KOMISIONER MENGGUNAKAN REKENING KONSINYASI
MASUK DALAM MENCATAT TRANSAKSINYA MAKA DALAM
METODE INI KOMISIONER TIDAK MEMBUAT REKENING
BARU, TRANSAKSI DICATAT SEPERTI TRANSAKSI BIASA
3. UNTUK MENGETAHUI DAN MEMBEDAKAN DENGAN
BARANGNYA SENDIRI MAKA SETIAP TRANSAKSI YANG
BERHUBUNGAN DENGAN BARANG TITIPAN AKAN
DICATAT KE DALAM REKENING NAMA PENGAMANAT.
PENGGUNAAN REKENING INI ADALAH :
DEBET :
• UNTUK MENCATAT PENGELUARAN BIAYA-BIAYA YANG
MENJADI TANGGUNGAN PENGAMANAT
• UNTUK MENCATAT PENYETORAN UANG
KREDIT :
• UNTUK MENCATAT HARGA POKOK PENJUALAN PADA
SAAT TERJADINYA TRANSAKSI PENJUALAN
• UNTUK MENCATAT PENERIMAAN-PENERIMAAN LAIN
DAN HASIL PENJUALAN KONSINYASI
 CONTOH SOAL
TOKO SPARTA DI SEMARANG MENERIMA TITIPAN DARI PABRIK
PAKAIAN OLAHRAGA PT KANORAGA DI SURABAYA, TRANSAKSI
ANTARA KEDUANYA SELAMA SATU TAHUN ADALAH SEBAGAI
BERIKUT :
1. MENERIMA 1.000 PASANG PAKAIAN OLAHRAGA DARI
PENGAMANAT
2. MEMBAYAR ONKOS KIRIM YANG BELUM DIBAYAR OLEH
PENGAMANAT SEBESAR Rp. 480.000
3. MEMBAYAR BIAYA PROMOSI DAN PENJUALAN SEBESAR Rp.
800.000
4. PENJUALAN 1.000 PASANG PAKAIAN OLAHRAGA SECARA
TUNAI
5. PADA AKHIR TAHUN MENGIRIMKAN SEBAGIAN UANG HASIL
PENJUALAN KEPADA PENGAMANAT SEBESAR Rp. 9.000.000
6. KOMISI YANG DITETAPKAN OLEH PENGAMANAT SEBESAR
16%
7. HARGA JUAL PAKAIAN TERSEBUT @Rp. 15.000 DENGAN
HARGA POKOK Rp. 9.000
 BARANG KONSINYASI YANG BELUM LAKU
TERJUAL SAMPAI AKHIR PERIODE

PENGAMANAT :
HARUS MENGADAKAN PENCATATAN ATAU PENYESUAIAN
TERHADAP CATATAN BARANG DAGANGANNYA
JIKA TIDAK DILAKUKAN :
LAPORAN KEUANGAN PENGAMANAT TIDAK
MENCERMINKAN KEADAAN NILAI BARANG DAGANGAN
YANG SEBENARNYA
KOMISIONER :
TIDAK PERLU MENGADAKAN PENCATATAN ATAU
PENYESUAIAN KARENA BARANG KONSINYASI BUKAN
BARANG DAGANGAN MILIKNYA
 BARANG KONSINYASI YANG BELUM TERJUAL
SAMPAI AKHIR PERIODE UNTUK PENGAMANAT
1. SECARA FISIK BARANG PADA AKHIR PERIODE TELAH
MENYERAP BIAYA BIAYA UNTUK PENGELOLAAN
BARANG TERSEBUT
2. UNTUK BARANG KONSINYASI YANG SUDAH LAKU
TERJUAL SEMUANYA TIDAK ADA MASALAH DENGAN
SEMUA BIAYA YANG DIKELUARKAN KARENA LANGSUNG
DAPAT DIBEBANKAN PADA SAAT PENYELESAIAN
PEMBAYARAN
3. UNTUK BARANG KONSINYASI YANG BELUM LAKU
TERJUAL MAKA PERLU ADANYA PENYELESAIAN DENGAN
CARA MEMPERHITUNGKAN BIAYA BIAYA YANG SUDAH
DIKELUARKAN, CARANYA : BIAYA TERSEBUT DICATAT
SEBAGAI PERSEKOT BIAYA ATAU BIAYA YANG
DITANGGUHKAN PEMBEBANANNYA
 CONTOH SOAL
PT ARINTA MENGIRIMKAN 10 BUAH TELEVISI KEPADA TOKO
FRISTA DENGAN HARGA POKOK @Rp 400.000 DAN HARGA
JUALNYA @Rp 750.000 KOMISI PENJUALAN DITETAPKAN
SEBESAR 20% DAN SEMUA BIAYA YANG DIKELUARKAN
MENJADI TANGGUNGAN PENGAMANAT
ONGKOS ANGKUT DAN BIAYA ASURANSI YANG DIKELUARKAN
MASING-MASING SEBESAR Rp. 100.000 DAN Rp 50.000
PADA AKHIR PERIODE TOKO FRISTA MELAPORKAN INFORMASI
SEBAGAI BERIKUT :
1. TELEVISI YANG TERJUAL SEBANYAK 4 BUAH
2. BIAYA PROMOSI Rp. 20.000
3. BIAYA PEMASANGAN Rp. 10.000
4. KOMISI PENJUALAN Rp. 600.000
5. UANG YANG DISETOR Rp. 2.370.000
 LANGKAH-LANGKAH PENYELESAIAN

1. TERLEBIH DULU DIBUAT ALOKASI BEBERAPA MACAM

BIAYA YANG MELEKAT PADA 4 PRODUK YANG TERJUAL
MAUPUN 6 PRODUK YANG BELUM TERJUAL
2. SETELAH DIADAKAN ALOKASI MAKA SELANJUTNYA
DIADAKAN PENCATATAN SESUAI DENGAN METODE
YANG DIGUNAKAN