Anda di halaman 1dari 17

KODE EMERGENSI

RUMAH SAKIT H.A. ZAKY DJUNAID


PANITIA KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3)
MACAM KODE EMERGENSI RUMAH SAKIT
 1. Untuk menyelamatkan setiap orang yang berada dalam area kebakaran dengan
tanda peringatan “code red”.
 2. Untuk menyelamatkan pasien,keluarga pasien, pengunjung, dan karyawan yang
mengalami henti jantung dan membutuhkan tindakan resusitasi segera dengan tanda
peringatan “code blue”.
 3. Untuk menyelamatkan bayi atau anak-anak yang hilang atau diculik di area RS H.A.
Zaky Djunaid dengan tanda peringatan ‘’code pink”.
 4. Untuk menyelamatkan setiap orang dari ancaman orang yang membahyakan
(bersenjata atau tidak bersenjata), bom, dan ancaman lain (penyanderaan) yang
terjadi di area RS H.A. Zaky Djunaid dengan tanda peringatan “code black”.
 5. Untuk memindahkan korban dari daerah bahaya ke ruangan yang aman kemudian
ke titik kumpul dengan tanda peringatan “code brown”.
 6. Untuk menyelamatkan setiap orang dari kondisi bencana eksternal dengan tanda
peringatan ”code orange”.
 7. Untuk menyelamatkan setiap orang dari kondisi emergensi internal dengan tanda
peringatan “code yellow”
API/ ASAP (FIRE/ SMOKE)- CODE RED
 Setiap Orang yang berada dalam area kebakaran, maka perawat ruangan/ petugas
lain/ first responder (I) berperan dalam tahap pemadam kebakaran sambil
meneriakan “ Code Red…. Code Red…. Code Red…..”
 Meminta bantuan pertolongan perawat lain/ petugas lain (II) atau petugas yang
ditemui dilokasi untuk mengaktifkan Code Red.
 Perawat ruangan yang lain (II) atau penolong kedua, segera menghubungi operator
telepon “ 101 atau 107 untuk mengaktifkan code red, dengan prosedur sebagai
berikut:
 - Perkenalkan diri
 - Sampaikan informasi untuk mengaktifkan code red ke bagian pendaftaran/
operator.
 “ Assalamualaikum Saya …….. dari unit/ ruang ……. Melaporkan Code Red/ Kode
Merah diaktifkan di Unit/ Ruang ……. Kamar ……….. Nomor …….”.
 Operator menerima laporan Code Red dari Unit/ ruangan.
 “Mohon perhatian ….. Code Red….. Code Red ……… Code Red ……nama
ruangan……... Nomer kamar/ lokasi ……..” sebanyak 3 kali.
 Setelah memberikan informasi pengaktifan Code red melalui speaker/ pengeras
suara, bagian operator/ pendaftaran menelpon ke petugas satpam (110) untuk
melaporkan telah terjadi Code Red.
 Waktu respon dari aktivasi code red sampai dengan kedatangan tim code red di
lokasi terjadinya kebakaran adalah 1 menit
 “ Assalamualaikum … dari unit/ ruang melaporkan bahwa telah terjadi Code Red di
Unit/ Ruangan ….. Nomor Kamar……… Mohon segera ditindaklanjuti. Laporan
Selesai”
 Setelah selesai menelpon bagian keamanan/ security, operator menelpon ke
Direktur RS dengan ext (**018) dengan tujuan melaporkan bahwa code red telah
diaktifkan.
 Jika api dapat dipadamkan oleh petugas dan panitia penanggulangan kebakaran
Rumah sakit, maka petugas ruangan yang lain (II) menelpon ke bagian operator/
pendaftaran untuk melaporkan bahwa code red telah dinonaktifkan.
 “ Assalamualaikum Saya …….. dari unit/ ruang ……. Melaporkan bahwa Code Red/
Kode Merah di Unit/ Ruang ……. Kamar ……….. Nomor …….dinonaktifkan”.
 Petugas ruangan mengisi laporan kejadian Kabakaran di form laporan K3 yang
telah disediakan.
 JIKA Api tidak dapat dipadamkan oleh petugas dan panitia penanggulangan kebakaran,
maka petugas ruangan yang lain (II) menelpon kembali operator/ bagian pendaftaran.
 “ Assalamualaikum Saya …….. dari unit/ ruang ………. Melaporkan Code Red/ Kode
Merah di Unit/ Ruang ……. Kamar ……….. Nomor …….. tidak bisa ditangani, mohon
segera menelpon bantuan pemadam kebakaran Laporan selesai”
 Operator menelpon ke Unit Sarpras **060/ **059
 “ Assalamualaikum Saya …….. dari unit/ ruang ………. Melaporkan telah terjadi Code
Red/ Kode Merah di Unit/ Ruang ……. Kamar ……….. Nomor …….. tetapi tidak dapat
dipadamkan oleh petugas, Mohon untuk segera mematikan/ menonaktifkan listrik.
(Boleh mematikan oksigen namun tetap mempertimbangkan dengan cermat bila
pasien masih memerlukan) Laporan Selesai”
 Operator menelpon Pemadam Kebakaran Kota Pekalongan **088/ (0285) 9435301.
 “ Asssalamualaikum …. Selamat pagi/ siang/ malam … Saya …… dari Rumah Sakit H.A.
Zaky Djunaid, bagian ……….. Maaf ini dengan dinas pemadam kebakaran kota
Pekalongan….
 “ Melaporkan telah terjadi kebakaran di Rumah Sakit H.A. Zaky Djunaid Ruang ……
Mohon untuk segera dikirimka bantuan mobil pemadam kebakaran karena api tidak
dapat dipadamkan oleh petugas.
 Terima kasih.”
 Petugas ruangan dan Panitia penanggulangan kebakaran tetap berusaha memadamkan
api menggunakan APAR sampai bantuan dari tim pemadam kebakaran kota pekalongan
datang.
 Lakukan evakuasi pasien dan pengunjung ke daerah yang aman.
HENTI JANTUNG DEWASA & ANAK SERTA
DARURAT MEDIS LAINNYA - CODE BLUE
 Jika didapatkan seseorang atau pasien dalam kondisi cardiac respiratory arrest (henti jantung / henti napas)
maka perawat ruangan (I) atau first responder berperan dalam tahap pertolongan, yaitu:
 Segera melakukan penilaian dini kesadaran korban.
 Pastikan lingkungan penderita aman untuk dilakukan pertolongan.
 Lakukan cek respon penderita dengan memanggil nama atau menepuk bahu.
 Meminta bantuan pertolongan perawat lain (II) atau petugas yang ditemui di lokasi untuk mengaktifkan code
blue dengan meneriakan code blue… code blue …..
 Lakukan Resusitasi Jantung Paru (RJP) sampai dengan tim code blue
 Perawat ruangan yang lain (II) atau penolong kedua, segera menghubungi operator telepon 101 atau 107
untuk mengaktifkan code blue, dengan prosedur sebagai berikut:
 Perkenalkan diri.
 Sampaikan informasi untuk mengaktifkan code blue.
 Sebutkan nama lokasi terjadinya cardiac respiratory arrest/ henti jantung dengan lengkap dan jelas, yaitu:
area ….. (area satu/dua/tiga/empat), nama lokasi atau ruangan.
 Jika lokasi kejadian di ruangan rawat inap maka informasikan : “ nama ruangan ….. nomor …. “. Dengan cara
:
 “ Assalamualaikum Saya …….. dari unit/ ruang ……. Melaporkan Code blue/ Kode Biru diaktifkan di Unit/
Ruang ……. Kamar ……….. Nomor …….”. sebanyak 3 kali.
 Waktu respon operator menerima telepon 101 atau 107 adalah harus secepatnya diterima, kurang dari 3 kali
deringan telepon.
 Jika lokasi kejadian berada di area ruang rawat inap ataupun rawat jalan,
setelah menghubungi operator, perawat ruangan II segera membawa troli emergensi
(emergency trolley) ke lokasi dan membantu perawat ruangan I melakukan resusitasi sampai
dengan tim Code Blue datang. Operator menggunakan pengeras suara mengatakan code blue
dengan prosedur sebagai berikut:
 “Code Blue, Code Blue, Code Blue, nama lokasi atau ruangan…..”.
 Jika lokasi kejadian diruangan rawat inap maka informasikan: “Code Blue, Code Blue, Code
Blue, nama ruangan ….. nomor kamar …..”.
 Setelah tim code blue menerima informasi tentang aktivasi code blue, mereka segera
menghentikan tugasnya masing-masing, mengambil resusitasi kit dan menuju lokasi
terjadinya cardiac respiratory arrest (henti jantung / henti napas). Waktu respon dari
aktivasi code blue sampai dengan kedatangan tim code blue di lokasi terjadinya cardiac
respiratory arrest adalah 5 menit.
 Sekitar 5 menit kemudian, operator menghubungi tim code blue untuk memastikan bahwa
tim code blue sudah menuju lokasi terjadinya cardiac respiratory arrest (henti jantung /
henti napas) dengan menelpon 117.
 Operator menelpon security 110 untuk mengamankan lokasi kejadian code blue untuk
mempermudahkan melaksanakan tugas bagi tim code blue.
 Jika lokasi terjadinya cardiac respiratory arrest (henti jantung / henti napas) adalah lokasi
yang padat manusia (public area) maka petugas keamanan (security) segera menuju lokasi
terjadinya untuk mengamankan lokasi tersebut sehingga tim code blue dapat melaksanakan
tugasnya dengan aman dan sesuai prosedur.
 Tim code blue melakukan tugasnya sampai dengan diputuskannya bahwa resusitasi dihentikan
oleh ketua tim code blue.
 Untuk pelaksanaan code blue di area empat, Tim code blue memberikan
bantuan hidup dasar kepada pasien kemudian segera ditransfer ke Unit Gawat
Darurat.
 Ketua tim code blue memutuskan tindak lanjut pasca resusitasi, yaitu:
 Jika resusitasi berhasil dan pasien stabil maka dipindahkan secepatnya HCU
untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut jika keluarga pasien setuju.
 Jika keluarga pasien tidak setuju atau jika HCU penuh maka pasien di rujuk
ke rumah sakit yang mempunyai fasilitas
 Jika keluarga pasien menolak dirujuk dan meminta dirawat di ruang
perawatan biasa, maka keluarga pasien menandatangani surat penolakan.
 Jika resusitasi tidak berhasil dan pasien meninggal, maka lakukan koordinasi
dengan bagian bina rohani, kemudian pasien dipindahkan ke kamar jenazah.
 Ketua tim code blue melakukan koordinasi dengan DPJP.
 Ketua tim code blue memberikan informasi dan edukasi kepada keluarga
pasien.
 Perawat ruangan mendokumentasikan semua kegiatan dalam rekam medis
pasien dan melakukan koordinasi dengan ruangan pasca resusitasi.
PENCULIKAN BAYI/ANAK-ANAK - CODE PINK
 Petugas yang menemukan terjadinya penculikan bayi/anak, meneriakkan :“Code Pink – Code Pink
!!!!”dan segera menelpon :101 atau 107 (OPERATOR)
 Operator mengumunkan telah terjadi code pink
 “Mohon perhatian ….. Code pink….. Code pink ……… Code pink ……nama ruangan……... Nomer kamar/
lokasi ……..” sebanyak 3 kali.
 Selanjutnya operator menghubungi Sekuriti 110 untuk mengamankan semua tempat keluar masuk
 Pintu Depan Radiologi
 Pintu Gerbang diblokir/ ditutup total
 Pintu Kamar Jenazah
 Pintu Keluar Ruang Laundry
 Sekurity mengamanankan semua tempat dan menutup area keluar pengunjung yang dapat digunakan
untuk keluar masuk pengunjung dan pasien.
 Sekurity menginvestigasi petugas ruangan yang berjaga terkait kronologis kejadian pada form
kejadian K3 yang telah tersedia.
 Operator menelpon Polsek Buaran **134/ (0285) 422958 atau Polsek Pekalongan Selatan untuk
melaporkan kejadian penculikan bayi
 “ Asssalamualaikum …. Selamat pagi/ siang/ malam … Saya …… dari Rumah Sakit H.A. Zaky Djunaid,
bagian ……….. Maaf ini dengan Polsek Buaran/ Polsek Pekalongan Selatan….
 “ Melaporkan telah terjadi penculikan bayi di Rumah Sakit H.A. Zaky Djunaid
Ruang …… pada pukul …….Mohon untuk segera dikirimkan bantuan dari pihak
kepolisian.
 Terima kasih.”
 4) Petugas Kepolisian kemungkinan akan meminta gambar/foto bayi/anak
yang diculik (kalau ada), dan menanyakan beberapa pertanyaan antara lain :
kapan terjadinya, lokasi terakhir Anda masih melihat bayi/anak yang hilang,
dan memakai pakaian apa bayi/anak tersebut.
 5) Setelah menerangkan kepada yang berwajib, berupayalah untuk tetap
tenang. Anda akan mampu mengingat detail bayi/anak yang diculik lebih
mudah bila Anda telah memperoleh kondisi rasional dan logisnya kembali.
ORANG YANG MEMBAHAYAKAN, ANCAMAN ORANG BERSENJATA,
PENGUASAAN ILEGAL/ PENYANDERAAN, ANCAMAN BOM&
ANCAMAN LAIN – CODE BLACK

 Ambil tindakan cepat untuk melindungi diri sendiri atau melindungi pasien yang terancam.
 Beri peringatan atau minta bantuan kepada sesama teman, sambil meneriakkan : ” Code
Black - Code Black !!!!”.
 Melangkah mundur bila lebih aman – Hubungi telpon 101 atau 107 ( OPERATOR).
 “Mohon perhatian ….. Code Black….. Code Black ……… Code Black ……nama ruangan……...
Nomer kamar/ lokasi ……..” sebanyak 3 kali.
 Selanjutnya operator menghubungi Sekuriti dengan menyebutkan sebagai berikut :
 Jenis kejadian.
 Lokasi kejadian.
 Bila tidak memungkinkan melangkah mundur:
 Turuti perintah pengancam
 Lakukan hanya yang diminta.
 Bila bahaya sudah berlalu, telepon 101 atau 107 (OPERATOR), dan jelaskan kejadiannya.
 Operator menelpon Polsek Buaran **134/ (0285) 422958 atau Polsek Pekalongan Selatan untuk
melaporkan kejadian penculikan bayi
 “ Asssalamualaikum …. Selamat pagi/ siang/ malam … Saya …… dari Rumah Sakit H.A. Zaky Djunaid,
bagian ……….. Maaf ini dengan Polsek Buaran/ Polsek Pekalongan Selatan….
 “ Melaporkan telah terjadi ………… di Rumah Sakit H.A. Zaky Djunaid Ruang …… pada pukul
…….Mohon untuk segera dikirimkan bantuan dari pihak kepolisian.
 Terima kasih.”
 Catat hasil pengamatan Anda secepatnya.
 (Misalnya : ciri penyerang, senjata, cara bicara/logat, tingkah laku, tato, ciri kendaraan, arah
pelarian, dll-nya).
 Amankan tempat kejadian perkara.
 Bekerjasama dengan sekuriti sambil menunggu petugas kepolisian
 Bila mendapatkan ancaman bom, yang perlu dilakukan adalah :
 1. Tetap tenang sambil mendengarkan suara si penelepon,
 2. Jangan menutup telepon.
 3. Gunakan telpon lain untuk menghubungi nomor :
 **135/ (0285) 432429 (Polsek Pekalongan Selatan) atau **135/ (0285) 422958
 4. Selanjutnya operator menghubungi pihak yang terkait,dan sampaikan :
 a. Bahwa terdapat ancaman bom.
 b. Lokasi ancaman bom secara tepat.
 c. Nama anda dan tempat tugas/profesi Anda.
EVAKUASI SEGERA/EVACUATION – CODE BROWN

Terdapat tiga tahap evakuasi :


 TAHAP 1 : Pindahkan korban dari daerah berbahaya, misalnya dari ruangan ke
koridor, sambil meneriakkan: “code brown- code brown”, untuk
memberitahukan petugas lain.
 TAHAP 2 : Bersama-sama petugas lain pindahkan korban ke ruangan yang
aman pada lantai yang sama, lantai bawah bila banguanan bertingkat.
 TAHAP 3 : Selesaikan evakuasi dari bangunan melalui koridor atau tangga ke
titik kumpul dan ikuti petunjuk dalam emergensy PlanRS H.A. Zaky Djunaid.
Pada saat evakuasi :
 Bila diinstruksikan, evakuasikan ke area yang dialokasikan dalam ururtan sebagai
berikut :
 Pasien yang mempu bergerak sendiri
 Pasien yang mampu bergerak dengan memerlukan bantuan
 Pasein yang tidak mampu bergerak.
 Pastikan seluruh ruangan (termasuk kamar mandi dan toilet) untuk memastikan
semua orang sudah dievakuasi.
 Lakukan perhitungan untuk memastikan semua orang sudah dievakuasi.
 Bila ada orang yang tidak ditemukan, laporkan ke Pihak K3 atau petugas emergensi
 Jangan meninggalkan area titik kumpul sampai petugas penanggulangan bencana
mengizinkan.
 Direktur memberitahukan kepada petugas penanggulangan bencana yang bertugas
untuk mengumumkan “ SEMUA AMAN” bila keadaan telah terkendali.
 Setelah keadaan terkendali, Pihak K3 melakukan koordinasi investigasi bersama
kepala unit kerja terkait maksimal 2x24 jam untuk dilaporkan kepada Direktur
BENCANA EKSTERNAL : KECELAKAAN MASSAL LALIN DARAT,
LAUT, UDARA, GEMPA BUMI, TSUNAMI, BANJIR, LEDAKAN,
BADAI, DLL – CODE ORANGE
 Pada saat menerima pemberitahuan terjadinya darurat eksternal, petugas UGD dan atau
operator akan menyampaikan kepada semua pejabat senior dan Tim Siaga Bencana RS
 Rekan yang berdekatan sesudah diberitahu petugas UGD atau operator meneriakkan
:“Code Orange – Code Orange !!!
 Setiap staf akan merespon sesuai dengan Pedoman Hospital Disaster Plan RS H.A. Zaky
Djunaid.
 Respon dapat meliputi salah satu atau lebih langkah berikut ini:
 Bila memungkinkan sediakan tempat tidur untuk menampung korban, bila perlu dengan cara
memulangkan sebagaian pasien rawat inap atau mengirimkannya ke RS lain.
 Sediakan fasilitas penerimaan dan perawatan pasien secukupnya.
 Bila diminta oleh Direktur ataupun utusan dari lokasi bencana, sediakan bantuan yang dapat
dikirim ke lokasi bencana.
 Semua petugas lainnya merespon sesuai arahan atasannya.
 Bila kondisi bencana memberikan dampak kepada RS H.A. Zaky Djunaid. (misalnya
serbuan asap, huru-hara sipil), pengisolasian/penyekatan mungkin diperlukan.
 Tunggu sampai ada pemberitahuan bahwa “SITUASI TELAH TERKENDALI”.
EMERGENSI INTERNAL -CODE YELLOW
 Pada saat menemukan kejadian emergensi internal petugas meneriakkan : ”Code Yellow– Code
Yellow !!!!”
 Hubungi nomor telepon : 101 atau 107 (OPERATOR), selanjutnya operator menghubungi Sekuriti,
 Jenis Emergensi
 Lokasi Emergensi dengan tepat
 Nama Anda dan tugas/profesi Anda.
 Jauhkan orang dari lokasi bahaya.
 Apabila evakuasi diperlukan, ikuti prosedur evakuasi, seperti pada panduan CODE BROWN.
 Tunggu instruksi dari Petugas Emergensi atau Panitia K3
 Stanby untuk membantu bila diperlukan.
 Jangan kembali ketempat semula sampai Petugas Emergensi atau Panitia K3yang bertanggung jawab
dalam keamanan fasilitas menyatakan “SEMUA TELAH AMAN”.
 Dalam hal insiden kimia, biologis atau radiasi:
 Pakailah masker dan atau tutup mulut.
 Buka pakaian yang terkontaminasi, dan cuci kulit dengan air mengalir.
 Jauhi zona berbahaya.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai