Anda di halaman 1dari 22

BAB 8

Undang-Undang Sarbanes-
Oxley, Pengendalian Internal,
dan Kas
Undang-undang Sarbanes –Oxley TAHUN 2002

BAB 8
Pengendalian internal (internal control) diartikan sebagai prosedur-prosedur serta proses-
proses yang digunakan perusahaan untuk melindungi aset perusahaan, mengolah informal secara
akurat, serta memastikan kepatuhan pada hukum dan peraturan yang berlaku.

SOX mengharuskan perusahaan mempertahankan pengendalian internal yang kuat dan efektif terhadap
pencatatan transaksi dan pembuatan laporan keuangan.

TAMPILAN 1
Laporan Keuangan
Tahunan Telkom Sebagai perusahaan yang tercatat di Bursa Efek New York, Telkom wajib mematuhi seluruh
pearturan yang berlaku termasuk UU Sarbanes-Oxley (SOX). SOX mengharuskan pengendalian
internal terhadap pelaporan keuangan dan jaminan dari manajemen Telkom bahwa seluruh
informasi dalam laporan keuangan adalah akurat dan dapat dipertanggungjawabkan. Untuk
dapat memenuhi ketentuan dan penerapan kebijakan tata kelola perusahaan yang baik (Good
Corporate Covernance). Pengendalian Internal terhadap pelaporan keuangan menajdi prioritas
utama untuk memperbaiki sistem ini.
BAB 8 Pembuatan laporan keuangan yang menyesatkan, sebagai berikut:

Sebelum SOX Penatapan Hukum Setelah SOX


Disahkan untuk SOX Disahkan

EnronTyco
Worldcom

Kecurangan dan Kecurangan dan


pencurian pencurian

Undang-Undang
Investor pemegang Sarbanes Oxley Investor pemegang
Saham Kreditor Tahun 2002 Saham Kreditor
BAB 8 Pengendalian Internal

Tujuan Pengendalian Internal

Kepatuhan pada hukum dan


Informasi yang akuratc
Perlindungan terhadap Peraturan yang berlaku
Aset
BAB 8 ELEMEN – ELEMEN DALAM PENGENDALIAN INTERNAL

TAMPILAN 2

Ancaman Terhadap Pengendalian

Pengawasan Resiko Prosedur Lingkungan


Penegndalian pengendalian

Informasi dan
Komunikasi

Manajemen Perusahaan
BAB 8 LINGKUNGAN PENGENDALIAN
Lingkungan pengendalian perusahaan adalah perilaku manajemen dan karyawan secara
Keseluruhan mengenai pentingnya pengendalian. Salah satu faktor yang mempengaruhi
Lingkungan pengendalian adalah filosofi dan gaya operasional manajemen.

Filosofi dan Gaya


Operasional Manajemen
Presiden
Direktur
Struktur Organisasi

Kebijakan Personalitas

Karyawan
PENILAIAN RISIKO
Risiko dapatberupa perubahan permintaan pelanggan, ancaman pesaing, perubahan peraturan, perubahan
Dalam faktor-faktor ekonomi, seperti tingkat suku bunga, maupun pelanggaran karyawan terhadap kebijakan
Dan prosedur perusahaan. .
BAB 8 PROSEDUR PENGENDALIAN

Ancaman Terhadap Pengendalian


Prosedur Pengendalian
Personel yang kompeten, rotasi kerja dan cuti wajib
Pemisahan tanggung jawab untuk operasi yang berkaitan
Operasional, penyimpanan aset dan akuntansi

Manajemen Perusahaan
BAB 8 PENGAWASAN
Tampilan 4 : Sinyal Peringatan atas masalah pengendalian Internal

Accounting
System

Sinyal peringatan yang berhubungan


Dengan perilaku karyawan Sinyal peringatan dari sistem akuntansi
1. Kehilanagan dokumen atau nomor transaksi
1. Perubahan gaya hidup yang mendadak Ada yang “loncat”.
2. Hubungan Sosial yang dekat dengan pemasok 2. Kenaikan pengembalian uang (refund) yang tidak biasa
3. Menolak untuk mengambil cuti Kepada pelanggan atas retur barang yang dibeli.
4. Sering meminjam uang dari karyawan lain 3. Selisih antara penerima kas harian dengan setoran
5. Mengosumsi alkohol atau obat-obatan secara Kas ke bank.
berlebihan 4. Kenaikan yang tiba-tiba dalam jumlah tagihan yang lewat
Jatuh tempo .
5. Penumpukan dalam pencatatan transaksi.
BAB 8 INFORMASI DAN KOMUNIKASI

Informasi merupakan elemen penting dalam penegndalian internal. Informasi mengenai


lingkungan pengendalian, penilaian risiko, prosedur Pengendalian serta pengaasan
dibutuhkan manajemen untuk mengarahkan Operasi dan memastikan kepatuhan pada
pelaporan, hukum dan peraturan yang diperlukan.

Contoh: manajemen menggunakan informasi dari dewan standar Akuntansi Keuangan


(DSAK) Indoneia untuk menilai penagruh kemungkinan perubahan pada standar
pelaporan.
Pengendalian Kas Terhadap Penerimaan dan Pembayaran.

BAB 8 PENGENDALIAN TERHADAP PENERIMAAN KAS

Salah satu yang paling penting untuk KAS YANG DITERIMA DARI
melindungi kas yang diterima dari penjualan PENJUALAN TUNAI
(misalnya di toko atau di restoran) di meja
kasir terdapat mesin kasir (cash register).

Kebanyakan faktur perusahaan dirancang agar para KAS YANG DITERIMA


pelanggan mengembalikan potongan faktur yang berisi MELALUI CEK ATAU GIRO
jumlah tagihan yang disebut slip pembayaran
(remittace slip).

Sebagian pemegang kartu kredit memberi KAS YANG DITERIMA MELALUI


kuasa pada bank penerbitkartu kredit untuk TRANSFER DANA ELEKTRONIK KAS
membebankan tagihan-tagihan rutin
seperti telepon seluler, Internet, ke kartu
kreditnya .
Pengendalian Kas Terhadap Penerimaan dan Pembayaran.

BAB 8 PENGENDALIAN TERHADAP PEMBAYARAN KAS

Tagihan yang telah ditandatangani oleh


orang yang berwenang sebagai persetujuan SISTEM VOUCER
untuk pembayaran dapat dianggap sebagai
voucer

Perusahaan dapat membayar gaji karyawan dengan KAS YANG DIBAYAR MELALUI
menggunakan sistem ini. Karyawan dapat memberikan TRANSFER DANA ELEKTRONIK
nomer rekening bank mereka untuk di simpan di data
transfer gaji perusahaan
BAB 8 Pengendalian Kas Terhadap Penerimaan dan Pembayaran.

Ayat Jurnal

Depertemen
Akuntansi
Kas

Barang dan Bank Mandiri


Pelanggan Struk Mesin
pembayaran Kasir

Kas Depertemen Setoran Kas


Kasir
BAB 8 Rekening Bank

PENGGUNAAN REKENING BANK


Perusahaan sering menggunakan rekening bank. Contoh, sebuah perusahaan yang memiliki
beberapa cabang atau toko ritel seperti Matahari atau Ramayana, memiliki satu rekening bank
untuk satu lokasi. Selain itu, biasanya perusahaan mempunyai rekening bank terpisah untuk gaji
dankeperluan khusus lainnya.

REKENING KORAN

Biasanya bank melakukan pencatatan seluruh transaksi rekening bank. Rangkumen seluruh transaksi,
Yang disebut rekening koran (bank statment), dikirimkankepada nasabah dalam bentuk cetakan (hardcopy)
Maupun e-mail (softcopy).
BAB 8 REKENING KORAN Bank Purbaya NO. REKENING 1627042
DARI 01/07/09 SAMPAI 31/07/09
Tampilan 5 Menara Purbaya Lantai 7 SALDO 4.218.600
Jl. Prof Dr. Sastro KAV E-4-6
Jakarta 12610 62-21-57991001
22 SETORAN 13.749.760
PT Omega Perdana 52 PENARIKAN 14.698.570
Jl. Ki Hajar Dewantara No. 305 3 DEBIT DAN KREDIT LAIN 90.00CR
Jakarta 10062 SALDO TERBARU 3.359.780

................... CEK DAN DEBIT LAINNYA......... ............SETORAN ............... TANNGAL..... .................SALDO...


819.400 122.540 585.750 01-Jul 3.862.410
369.500 731.260 20.150 421.530 02-Jul 3.162.030
600.000 190.700 52.500 781.300 03-Jul 3.100.130
25.930 160.000 662.500 05-Jul 3.576.700
921.200 NSF 300.000 503.180 07-Jul 2.858.680

32.260 535.090 ACH 932.000 29-Jul 3.404.400


21.100 126.200 705.210 30-Jul 3.962.310
SC 18.000 MS 408.000 30-Jul 4.352.310
26.120 ACH 1.615.130 648.720 31-Jul 3.359.780

EC- KOREKSI KESALAHAN ACH- KLIRING OTOMATIS


MS- LAIN-LAIN
NSF- CEK KOSONG SC- BEBAN ADMINISTRASI

COCOKAN LAPORAN INI DENGAN CATATAN ANDA


SEGERA LAPORKAN JIKA ANDA MENEMUKAN KESALAHAN
BAB 8 REKENING KORAN

NASABAH BANK

Aset Kas Bank Kewajiban Rekening Nasabah


Saldo xxx
Saldo xxx Penurunan dalam Kenaikan dalam
Kewajiban Kewajiban

Memo debit Memo debit


Pembayaran melalui Setoran melalui
Transfer dana elektronik Transfer dana elektronik
Beban Administrasi Penerimaan pembayaran
Cek Kosong Wesel tagihan
Kesalahan Bank Pencairan pi9njaman
Dari bank
Pendapatan bunga
Meningkatnya Aset MenurunkanAset Kesalahan Bank
REKENING BANK SEBAGAI ALAT PENGENDALI TERHADAP KAS
BAB 8
Rekening Koran
Saldo Awal Rp. 4.218.600
Tampilan 6 Penambahan Rp13.749.750
Setoran 408.000 14.157.750
Catatan Omega Perdana
Dan Rekening Koran Lain-lain
Pengurangan:
Cek Rp. 14.698.570
Cek Kosong 300.000
Beban Administrasi
Bank 18.000 15.016.570

Saldo Akhir Rp. 3.359.780

Omega Perdana harus


Omega Perdana
Menentukan penyebab selisih
Saldo Awal Rp. 4.227.600 Kedua jumlah ini.
Setoran 14.565.950
Cek 16.243.560
Saldo akhir Rp. 2.459.990
BAB 8 Rekonsiliasi Bank

Saldo kas menurut bank Rp. Xxx


Ditambah: Debit ke kas, yang tidak terdapat dalam rekening
koran (setoran yang belum dicatat oleh bank, dll) Rp xx

Dikurangi: Kredit ke kas, yang tidak terdapat dalam rekening


koran (cek yang belum diuangkan, dll) xx xxx

Saldo yang disesuaikan Rp xxx

Saldo kas menurut perusahaan


Harus
Ditambah: kredit bank yang belum dicatat (pembayaran
sama
piutang yang diterima oleh bank) Rp. Xx
Dikurangi: Debit bank yang belum dicatat (cek kosong,
beban administarsi bank, dll) xx xxx
Saldo yang disesuaikan Rpxxx
BAB 8 PT Omega Perdana
Rekonsiliasi Bank
31-Jul-09
Tampilan 7 Saldo kas menurut rekening koran Rp. 3.359.780
Ditambah setoran tanggal 31 huli, yang belum dicatat 816.200
oleh bank
Rekonsilasi Bank
untuk Dikurangi cek yang belum digunakan: Rp. 1.061.000
Omeg aPerdana No. 812 435.390
No. 878 48.600 1.544.990
No. 883 Rp. 2.630.990
Saldo yang disesuaikan
Rp2.549.990
Saldo kas menurut catatan Omega Perdana 408.000
Ditambah pembayaran wesel tagih dan bunga yang diterima Rp2.957.990
oleh bank Rp300.000
18.000
Dikurangi: Cek kosong 9.000 327.000
Beban administrasi bank Rp2.630.990
Kesalahan dalam mencatat Cek No. 879
BAB 8

Informasi apapun harus dicatat dalam catatan perusahaan.


contoh, ayat jurnal perlu dibuat untuk memo bank yang belum dicatat dan kesalahan
yang dilakukan perusahaan. Berdasarkan rekonsiliasi Bank sebelumnya, ayat jurnal
Omega Perdana sebagai berikut:

Juli 31 Kas 408.000


Wesel tagih 400.000
Pendapatan bunga 8.000

31 Piutang usaha- Thomas Tarigan 300.000


Bebanlain-lain 18.000
utang usaha-CV Tunggal Jaya 9.000
Kas 327.000
BAB 8 Dana Kas Keperluan Khusus

PENGGUNAAN REKENING BANK


Ilustrasi: mengenai ayat jurnal dana kas kecil normal, diasumsikan bahwa
Dana kas kecil sebesar Rp500.000 dibentuk pada tanggal 1 agustus.

Aug 1Kas Kecil 500.000


Kas 500.000

Pada tangga 31 agustus penerimaan kas kecil menunjukkan pengeluaran untuk pos-pos
Sebagai berikut:

Aug 31Bahan Habis Pakai-Kantor 402.000


Bahan Habis Pakai-Toko 35.000
Beban Administrasi Lain-lain 30.000
Kas 467.000
BAB 8 Pelaporan Kas dalam Laporan Keuangan

Perusahaan dapat memiliki jumlah kas melebihi kebutuhan operasinya. Dalam hal ini, perusahaan biasanya
menginvestasikan kasnya dalam investasi yang sangat likuid untuk memperoleh bunga. Investasi semacam ini
disebut Setara Kas (cash equivslents).

Contoh: setara kas mencakup sertifikat Bank Indonesia (SBI), Deposito jangka pendek, wesel yang dikeluarkan
oleh perusahaan-perusahaan besar disebut comercial paper.
SEKIAN DAN TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai