Anda di halaman 1dari 14

KASUS ANAK

SEKOLAH
KELOMPOK 3
BAGUS DWI CAHYO
ELISKA KORNELIA
ELLA MONICA
MZ FAISAL CHANDRA
PIONA LORENSA
SINTYA W. ATMANASTUSI
Pengkajian

1. Antropometri
Tidak ada data antropometri

2. Laboratorium
Tidak ada data laboratorium
3. Fisik/Klinis
 Proporsi anak sekolah yang terkena diare sebanyak 10% (2 orang)
 Proporsi anak sekolah yang mengalami ISPA sebanyak 65% (13 orang)
 Proporsi anak sekolah yang mengalami demam hyporoid sebanyak 10% (2
orang)
 Proporsi anak sekolah yang mengalami demam sebanyak 30% (6 orang)
 Proporsi anak sekolah yang mengalami ISPA pilek sebanyak 41% (9 orang)
 Proporsi anak sekolah yang mengalami ISPA batuk sebanyak 59% (13 orang)
RIWAYAT GIZI
 Survei konsumsi terkait asupan makan sehari pada anak sekolah di Puskesmas
Tajinan Kabupaten Malang sebanyak 70% (14 orang) anak hanya mengkonsumsi
nasi dengan lauk hewani untuk sarapan, 55% ( 11 orang) anak mengkonsumsi nasi
dengan lauk hewani saja untuk makan siang dan malam
 85% (17 orang) anak mengaku terbiasa sarapan
 80% (16 orang) anak makan 3 kali sehari
 15% ( 3 orang) anak terbiasa makan >3 kali sehari
 5% (1 orang) anak hanya makan 2 kali sehari
 Jumlah kebutuhan energi berdasarkan hasil recall 24 jam sebesar 85% (17
orang) termasuk kurang
LANJUTAN….
 Jumlah pemenuhan kebutuhan protein berdasarkan hasil recall 24 jam
sebesar 35% (7 orang) termasuk kurang
 Jumlah pemenuhan kebutuhan protein berdasarkan hasil recall 24 jam
sebesar 65% (13 orang) termasuk cukup
 Intake yodium belum ada yang mencukupi kebutuhan anak >77% intake
yodium harian (120 µg)
Lanjutan………

 Pola Konsumsi Makanan Jajanan Anak Sekolah:


 Jumlah anak yang menggunakan uang saku untuk membeli makanan 90% (18
anak) menggunakan ≥ 50% uang saku untuk membeli jajanan/makanan, 20%
(4 anak) biasa jajan 1 kali sehari, 80% (16 anak) jajan > 1 kali sehari
 Jajan yang paling diminati adalah es 25% (5 orang), 40% jajanan dikemasan
plastic kiloan 55% dengan kemasan dan, 5% disajikan menggunakan
piring/mangkuk
 Pengetahuan dan Perilaku anak sekolah, orang tua, dan keluarga dalam pemilihan dan
penyajian makanan
 55% (11 orang) anak belum mampu menyebutkan ciri-ciri jajanan yang baik secara
benar
 40% (8 orang) anak tidak bisa menyebutkan ciri-ciri jajanan yang tidak baik, hanya
5% (1 orang) anak yang tidak mampu menyebutkan akibat dari jajanan yang tidak
baik.
 50% (10 orang) anak mengaku pernah mendengar tentang tumpeng gizi/ piramida
makanan
 30% (6 orang) anak masih belum mampu menyebutkan manfaat yang tepat dari
sarapan
 40% (8 orang) anak belum mampu menyebutkan bahan makanan sumber KH
dengan benar
 30% (6 orang) anak belum mampu menyebutkan bahan makanan sumber protein
dengan benar
 65% (13 orang) anak belum mampu menyebutkan bahan makanan sumber lemak
dengan benar
 25% (5 orang) anak tidak bisa menyebutkan bahan makanan sumber yodium
dengan benar
 20% (4 orang) anak memiliki pengetahuan baik (pengetahuan >75%)
 40% (8 orang) anak berpengetahuan sedang (pengetahuan 56 – 75%)
 40% sisanya berpengetahuan kurang (pengetahuan ≤55%)
 Gambaran pola aktivitas fisik anak sekolah
 100% (20 orang) anak memiliki tingkatan aktivitas fisik yang kurang
RIWAYAT KLIEN
 Usia, jenis kelamin
 Jumlah responden laki-laki sebanyak 10 responden (50%)
 Jumlah responden perempuan sebanyak 10 responden (50%)
 1 orang responden (5%) berusia 8 tahun
 6 rang responden (30%) berusia 9 tahun
 8 orang responden (40%) berusia 10 tahun
 4 orang responden (20%) berusia 11 tahun
 1 orang responden (5%) berusia 12 tahun
DIAGNOSA
Problem :
 Tingginya prevalensi Ibu gemuk pada anak sekolah di wilayah kerja puskesmas Tajinan
tahun 2013
Etiologi :
■ Ketersediaan makanan di lingkungan yang tidak sehat misalnya jenis dan jumlah
makanan jajanan di lingkungan tempat tinggal dan sekolah
■ Pola konsumsi rendah sayuran dan buah-buahan
■ Pengetahuan anak yang kurang mengenai konsumsi makanan sehat
■ Pola aktifitas sehat
■ Keterampilan ibu dan keluarga yang kurang dalam penyiapan makanan untuk anak
sekolah
S/S :
■ Kurangnya penegtahuan jajanan yang baik
■ Rendahnya proporsi anak sekolah yang melakukan aktivitas fisik
PRIORITAS

■ Tingginya prevalensi anak sekolah gemuk di Puskesmas Tajinan tahun 2013 (P)
berkaitan dengan rendahnya asupan sayuran dan buah-buahan, tingginya konsumsi
makanan jajanan yang tinggi gula, garam, dan lemak, kurangnya pengetahuan anak
sekolah dalam pemilhan makanan sehat (E) ditandai dengan prevalensi konsumsi
sayur rata-rata mingguaan dan aktivitas fisik kurang sebesar 100% serta rendahnya
penegtahuan anak tentang jajanan yang baik sebesar 55%
INTERVENSI

Tujuan:
■ Menurunkan prevalensi anak sekolah gemuk pada tahun 2013 dan mencegah
terjadinya peningkatan pada tahun berikutnya
Pemberian Makanan:
■ Penyediaan makanan sehat dikantin untuk anak sekolah
EDUKASI

■ Penyuluhan mengenai makanan gizi yang seimbang pada jam pelajaran disekolah,
materi disampaikan pada siswa(i)
■ Penyuluhan mengenai olahraga dan aktivitas fisik minimal 30 menit sehari
KOORDINASI ASUHAN GIZI

■ Bekerjasama dengan sekolah dalam pengawasan konsumsi makanan jajanan


makanan siswa(i)
■ Anak yang dicurigai adanya penyakit penyerta dirujuk ke fasilitas pelayanan
kesehatan
MONEV

■ Kantin sekolah menyediakan makanan sehat


■ Penyuluhan tentang gizi seimbang disekolah
■ Proporsi anak sekolah yang melakukan aktivitas fisik (aktivitas, bermain, olahraga,
dll)
■ Proporsi anak sekolah yang gemuk menurun

Anda mungkin juga menyukai