Anda di halaman 1dari 10

Kelompok : 2

Cici Apriani,Dede Sahrul,Desy


Juliana,Devi Dwi Intani
Sistem Informasi Kesehatan Daerah (SIKDA) adalah mencakup
subsistem informasi yang dikembangkan di unit pelayanan kesehatan
(Puskesmas, RS, Poliklinik, Praktek Swasta, Apotek, Laboratorium), sistem
informasi untuk Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota, dan sistem informasi
untuk Dinas Kesehatan Propinsi.

Pengertian Sistem Informasi Kesehatan Daerah


(SIKDA)
Menjamin ketersediaan, kualitas dan akses terhadap informasi kesehatan yang
bernilai pengetahuan serta dapat dipertanggungjawabkan

Memberdayakan peran serta masyarakat, termasuk organisasi profesi dalam


penyelenggaraan sistem informasi kesehatan

Mewujudkan penyelenggaraan sistem informasi kesehatan dalam ruang lingkup sistem


kesehatan nasional yang berdaya guna dan berhasil guna terutama melalui penguatan kerja
sama, koordinasi, integrasi, dan sinkronisasi dalam mendukung penyelenggaraan pembangunan
kesehatan yang berkesinambungan.

Tujuan SIKDA
Sistem kesehatan di Indonesia dapat dikelompokkan dalam
beberapa tingkat

Tingkat Kabupaten/Kota, dimana terdapat


puskesmas dan pelayanan kesehatan dasar
lainnya, dinas kesehatan kabupaten/kota,
instalasi farmasi kabupaten/ kota, rumah sakit
kabupaten/kota, serta pelayanan kesehatan
rujukan primer lainnya.
Tingkat Provinsi, dimana terdapat dinas
kesehatan provinsi, rumah sakit provinsi, dan
pelayanan kesehatan rujukan sekunder lainnya.
Tingkat Pusat, dimana terdapat Departemen
Kesehatan, Rumah Sakit Pusat, dan Pelayanan
kesehatan rujukan tersier lainnya.
Di Indonesia terdapat 3 (tiga) model pengelolaan SIK :

 Pengelolaan SIK manual, pengelolaan informasi di fasilitas pelayanan


kesehatan dilakukan secara manual (paper based) melalui proses
pencatatan pada buku register dll
 Pengelolaan SIK komputerisasi offline, pengelolaan informasi di
pelayanan kesehatan sebagian besar/seluruhnya sudah dilakukan
menggunakan komputer, menggunakan aplikasi Sistem Informasi
Manajemen (SIM) atau dengan aplikasi biasa tidak online ke dinas
kesehatan kabupaten/kota dan provinsi/bank data kesehatan nasional.
 Pengelolaan SIK komputerisasi online, menggunakan perangkat
komputer dan online untuk komunikasi dan sinkronisasi data
SIKDA Generik

SIKDA Generik merupakan Sistem Informasi Kesehatan Daerah yang dirancang


untuk dapat memenuhi berbagai persyaratan minimum yang dibutuhkan dalam
pengelolaan informasi kesehatan daerah, dari proses pengumpulan, pencatatan,
pengolahan, sampai dengan diseminasi informasi kesehatan.
SIKDA Generik dirancang untuk menjadi standar bagi pemerintah daerah dalam
pengelolaan informasi kesehatan di wilayahnya
Dinas Kesehatan provinsi
STAKEHOLDER 1. Komunikasi Data (Eksport)
2. Entri Data (RS)
3. Laporan
4. SDM
5. Inventory Non Medis

Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota


EIS 1. Entri data Diluar Dinas Kesehatan Kab/Kota
a. Kesehatan
i. Puskesmas Gudang farmasi Kab/Kota
ii. Rs (Terkomputerisasi)
iii. Apotik/farmasi
iv. Lab Dinas Kependudukan
Bank Data v. Rad
Kesehatan vi. Praktek dokter
Nasional 2. Laporan EIS b. Non Kesehatan
3. SDM - Kependudukan
4. Inventory Non Medis

Puskesmas
B. Luar Geduang
A. Dalam Gedung
1. Bidan:Form-form Laporan
1. Pendaftaran
(eg.Kependudukan)
BPS 2. Rawat jalan
2. Institusi Lain (pustu,pusling,jaringan
(Survey dan sensus 3. Rawat inap
puskesmas)
kependudukan) 4. Apotik
a. Manual (form2 Laporan)
5. Lab
b. Komputerisasi (Aplikasi)
6. Radiologi
Ruang Lingkup 7. Inventori medis/Non Medis
8. SDM
SIKDA Generik 9. Kasir
10. Laporan (EIS)
Berdasarkan ruang lingkup Sistem Kesehatan Daerah, maka SIKDA
Generik dirancang mengikuti komponen pelaksana kesehatan yang
ada didalamnya yaitu Puskesmas, Dinas Kesehatan Kab/Kota dan
Provinsi. Sehingga SIKDA Generik terbagi menjadi beberapa sub
sistem sebagai berikut :

1. Sistem Informasi Manajemen Puskesmas (SIM Puskesmas)


2. Sistem Informasi Manajemen Dinas Kesehatan (SIM Dinkes)
3. Sistem Informasi Eksekutif ( EIS )
4. Sistem Komunikasi Data
THANKYOU

Anda mungkin juga menyukai