Anda di halaman 1dari 55

TEKNIK PONDASI I

by
Ratna Dewi, ST., MT.
Yulinda Sari, ST., M.Eng.
PENDAHULUAN
Sistem Penilaian

 Pertemuan kelas : 16 kali


Kehadiran (≥ 85 %) (NTR) = 25 %
Tugas / Kuis

 Nilai Tengah Semester (NTS) = 30 %

 Nilai Akhir Semester (NAS) = 45 %

TOTAL = 100 %
SISTEM PENILAIAN

 Nilai Akhir (%) :

A = 86 – 100
B = 71 – 85
C = 56 – 70
D = 41 – 55
E = 0 – 40
DAFTAR PUSTAKA
1. Bowles, J.E., Foundation Analysis and Design, Mc
Graw-Hill, 1989
2. Winterkorn, H.F dan HY Fang, Foundation
Engineering Handbook, van Nostrand Reinhold,
1990
3. Braja M, Principles of Foundation Engineering,
Brooks/Cole Engineering Div., 1984
4. Christady, H., Teknik Pondasi I, Yogyakarta,1999
5. Tomlinson, M.J. (1987), Pile Design and
Construction practices, Veiwpoint, London
MATERI
Pengenalan pondasi

Perencanaan awal

Jenis pondasi

Kapasitas dukung pondasi dangkal :


Terzaghi, Meyerhoff

Pengaruh kondisi tanah dan lingkungan disekitarnya


terhadap pondasi
MATERI
Penurunan pondasi dan penyebaran tekanan

Penurunan Elastis/seketika

Penurunan Konsolidasi

Pondasi Tiang

Kapasitas dukung pondasi tiang

Kapasitas kelompok tiang

Penurunan tiang tunggal dan kelompok


DEFINISI
DENAH PONDASI
Pondasi adalah suatu bagian dari konstruksi
bangunan yang berfungsi untuk menempatkan
bangunan dan meneruskan beban yang
disalurkan dari struktur atas ke tanah dasar
pondasi yang cukup kuat menahannya tanpa
terjadinya differential settlement pada sistem
strukturnya.
Untuk memilih tipe pondasi yang memadai,
perlu diperhatikan apakah pondasi itu cocok
untuk berbagai keadaan di lapangan dan
apakah pondasi itu memungkinkan untuk
diselesaikan secara ekonomis sesuai dengan
jadwal kerjanya.
Pemilihan pondasi tidak saja didasarkan pada
besarnya beban bangunan, tetapi lebih
ditekankan pada jenis dan keadaan tanah dasar.
Hal-hal berikut perlu dipertimbangkan dalam
pemilihan tipe pondasi :

1. Keadaan tanah pondasi.


2. Batasan-batasan akibat konstruksi diatasnya
(upper structure).
3. Keadaan daerah sekitar lokasi.
4. Waktu dan biaya pekerjaan.
5. Kokoh, kaku dan kuat.
Kriteria Perencanaan Pondasi

1. Pondasi harus diletakkan pada kedalaman


yang cukup untuk menghindari kemungkinan
terjadinya erosi, pengaruh perubahan volume
akibat cuaca, pengaruh aliran air dekat
permukaan.

2. Pondasi harus aman dari kemungkinan


terjadinya keruntuhan geser.
Kriteria Perencanaan Pondasi

3. Pondasi harus cukup jauh dari struktur yang


telah ada untuk memperkecil kemungkinan
terjadinya keruntuhan konstruksi akibat
penambahan beban pada lapisan tanah di
bawah pondasi.

4. Pondasi tidak boleh mengalami penurunan


yang berlebihan sehingga mempengaruhi
struktur di atasnya.
Input data yang diperlukan untuk merancang
pondasi :

1. Informasi untuk menentukan jenis pondasi.


2. Informasi kapasitas beban yang diizinkan pada
suatu elemen pondasi.
3. Pengujian/data laboratorium untuk menentukan
penurunan (settlement).
4. Letak muka air tanah.
5. Identifikasi masalah lingkungan dan
pemecahannya.
6. Informasi mengenai masalah penggalian (turap).
Beban yang bekerja pada pondasi
Beban yang bekerja pada suatu pondasi dapat diproyeksikan
menjadi:

 Beban Horizontal/Beban Geser, contohnya beban akibat gaya


tekan tanah, transfer beban akibat gaya angin pada dinding.

 Beban Vertikal/Beban Tekan dan Beban Tarik, contohnya:


– Beban Mati, contoh berat sendiri bangunan
– Beban Hidup, contoh beban penghuni, air hujan dan salju
– Gaya Gempa
– Gaya Angkat Air

 Momen
JENIS-JENIS PONDASI
JENIS-JENIS PONDASI

1. Pondasi Dangkal : Kedalamannya Df / B  1


 Dipakai pada kondisi tanah yang kapasitas dukungnya
memadai untuk beban yang diterapkan, beban-beban struktur
disalurkan secara langsung pada tanah pendukung.
 Pondasi ini memiliki kedalaman masuknya ke tanah relatif
dangkal, hanya beberapa meter masuknya ke dalam tanah.
 Contoh : Pondasi Setempat, Kombinasi, Jalur, Mat (Rakit),
Batu Kali, Tapak/Telapak/Cakar Ayam, Sarang laba-laba,
Gasing, Grid, Hypaar (pondasi berbentuk parabola - hyperbola
dll.
JENIS-JENIS PONDASI

2. Pondasi Dalam : Kedalamannya Df / B  4


 Tanah permukaan atau dekat permukaan dengan kapasitas
dukung rendah dan tanah keras dalam sekali.
 Tahanan geser tanah sangat mempengaruhi kapasitas
dukung tanah.
 digunakan dengan kedalaman lebih dari 2 meter dan pada
bangunan bertingkat lebih dari dua atau karena lapisan
tanah keras terlalu dalam.
 Jenis Pondasi Dalam : Pondasi Tiang Pancang, Tiang Bor,
Sumuran, dll.
JENIS-JENIS PONDASI

3. Dinding / Struktur Penahan

 Setiap jenis tanah (daerah urugan atau


galian).

 Menahan tanah dan air sebagai beban


horizontal.
Berikut merupakan beberapa Jenis Pondasi
yang beredar di dunia pembangunan :
1.Pondasi Telapak (untuk Rumah Panggung)
2.Pondasi Rollag Bata (untuk Bangunan Sederhana)
3.Pondasi Batu Kali (untuk Bangunan Sederhana 1-2 lantai)
4.Pondasi Batu Bata (untuk Bangunan Sederhana)
5.Pondasi Tapak atau Cakar Ayam (untuk Bangunan bertingkat 2-3 Lantai)
6.Pondasi Sumuran (untuk Bangunan Bertingkat 3-4 Lantai)
7.Pondasi Bored Pile atau Strauss Pile (untuk Bangunan Bertingkat)
8.Pondasi Tiang Pancang atau Paku Bumi (untuk bangunan bertingkat)
Pondasi Setempat
: Menahan beban satu kolom dan menyalurkannya melalui
dasar pondasi kepada tanah pendukung.
Pondasi Kombinasi
: Apabila jarak kolom lebih kecil dari pada lebar
pondasi yang direncanakan, pondasi kombinasi
menahan gabungan beban dari dua buah kolom
atau lebih.
Pondasi Jalur/Memanjang
: Pondasi Jalur, baik dengan dinding maupun dengan
slope digunakan untuk mendistribusikan beban-beban
kolom kepada tanah dasar secara merata.
Pondasi Mat (Pondasi Rakit)

Merupakan pondasi kombinasi yang meliputi


seluruh luas area struktur dan menyalurkan
keseluruhan beban-beban kolom maupun dinding.

Digunakan untuk tanah dengan daya dukung


rendah dan merupakan pilihan yang ekonomis bila
jumlah luas masing-masing pondasi setempat
melebihi setengahnya luas bangunan.
Pondasi Tapak

Pondasi jenis ini mirip seperti


kolom, namun ukurannya lebih
besar daripada kolom. Pada
bagian paling bawah terdapat
semacam pelebaran kaki
berbentuk trapesium ataupun
pelat beton. Pondasi tapak
biasanya digunakan pada
bangunan residensial atau
gedung berlantai dua dengan
kondisi tanah yang baik.
Pondasi Tapak atau Cakar Ayam
(untuk Bangunan bertingkat 2-3 Lantai)

Pondasi tapak merupakan pondasi yang banyak digunakan


oleh masyarakat Indonesia ketika mendirikan sebuah bangunan.
Terutama bangunan bertingkat serta bangunan yang berdiri di
atas tanah lembek.

Pondasi tapak di temukan oleh Alm Prof Ir Sediyatmo tsb, dan


dikembangkan oleh Prof Ir Bambang Suhendro, Dr harry
Christady dan Ir Maryadi Darmokumoro, yang dikenal dengan
Sistim Cakar Ayam Modifikasi (CAM).
Pondasi Tapak atau Cakar Ayam
(untuk Bangunan bertingkat 2-3 Lantai)

Modifikasi yang dilakukan adalah : penggantian pipa beton


menjadi pipa baja tipis tebal 1.4 mm, perhitungan dalam 3
Dimensi dan penambahan "koperan" pada tepi slab.

Sistim CAM tsb telah di uji skala penuh oleh Puslitbang Jalan
dan Jembatan di ruas jalan Pantura Indramayu-Pemanukan
(2007) dan digunakan di Jalan Tol seksi 4 Makasar (2008).
Pondasi Cakar Ayam
Pondasi Telapak
Pondasi telapak merupakan jenis pondasi sederhana yang telah digunakan
oleh masyarakat Indonesia sejak zaman dulu. Pondasi ini terbuat dari beton
tanpa tulang yang dicetak membentuk limas segi empat.
Sistem kerja pondasi ini menerapkan sistem tanam. Jadi pondasi telapak ini
menahan kolom yang tertanam di dalamnya sehingga tidak masuk dalam tanah.
Seperti halnya ketika kita menggunakan sebuah ganjalan yang pipih atau
ganjalan yang lebih lebar untuk standar motor ketika di tempatkan pada tanah
yang lembek.
Pondasi Rollag Bata
(untuk Penahan lantai)

Rollag Bata merupakan pondasi


sederhana yang fungsinya bukan
menyalurkan beban bangunan,
melainkan untuk menyeimbangkan
posisi lantai agar tidak terjadi
amblas pada ujung lantai. Pondasi
ini biasanya digunakan untuk
membuat teras rumah, fungsinya
hampir sama dengan sloof gantung
namun rollag bata tidak sekuat
sloof gantung dan tidak semahal
sloof gantung.
Pondasi Batu Kali
Pondasi batu kali sering kita temuin pada bangunan-bangunan
sederhana/rumah tinggal.
Pondasi ini masih digunakan, karena selain kuat, pondasi ini
pun masih termasuk murah.
Bentuknya yang trapesium dengan ukuran tinggi 60 - 80 cm,
lebar pondasi bawah 60 - 80 cm dan lebar pondasi atas 20 - 30
cm.
Pondasi ini terdiri dari batu kali dan perekat yang berupa
campuran pasir dan semen. Biasanya campuran agregat untuk
merekatkan batu kali ini menggunakan perbangingan 1 : 3 karena
batu kali akan selalu menerima rembesan air yang berasal dari
tanah. Sehingga sehingga membutuhkan campuran yang lebih
kuat menahan rembesan.
Pondasi Batu Kali

Bahan lain yang murah sebagai alternatif pengganti pondasi batu kali
adalah memanfaatkan bongkaran bekas pondasi tiang pancang ( Bore
Pile ) atau beton bongkaran jalan.
Bekas bongkaran tersebut cukup kuat digunakan untuk pondasi, sebab
mutu beton yang digunakan ialah K-250 s/d K-300.
Permukaannya yang tajam dan kasar mampu mengikat adukan semen
dan pasir.
Bila dibandingkan dengan pondasi rollag bata, tentu bongkaran bekas
beton jauh lebih kuat.
Ukurannya rata-rata 30 x 30 cm.
Pondasi baru kali juga dapat dirangkaikan dengan pondasi menerus
yang juga menggunakan batu kali sebagai bahan utamanya.
Pondasi Batu Bata
Seperti halnya pondasi batu kali, pondasi batu bata memiliki fungsi
sama. Namun yang membedakan keduanya hanyalah bahan yang
digunakan serta kondisi alam di daerah sekitarnya. Dikarenakan
batu-bata merupakan bahan yang rentan terhadap air, maka
pemasangan harus lebih maksimal artinya bata yang dipasang
harus dapat terselimuti dengan baik.
Pondasi Umpak
Sering ditemui pada
konstruksi tradisional dari
batu masif yang ditarah
(dibentuk dan diratakan),
atau bisa juga dari beton
bertulang “pre fabrikasi”
(dibuat melalui pabrik) dan
tinggal menaruh diatas
permukaan tanah yang
diratakan. Pondasi Umpak Setelah Dicetak
Pondasi Tiang Pancang
Pondasi tiang pancang (pile foundation) adalah bagian dari
struktur yang digunakan untuk menerima dan mentransfer
(menyalurkan) beban dari struktur atas ke tanah penunjang yang
terletak pada kedalaman tertentu.
Tiang pancang bentuknya panjang dan langsing yang
menyalurkan beban ke tanah yang lebih dalam.
Bahan utama dari tiang adalah kayu, baja (steel), dan beton.
 Tiang pancang yang terbuat dari bahan ini adalah dipukul, di
bor atau di dongkrak ke dalam tanah dan dihubungkan dengan
Pile cap (pier).
Tergantung juga pada tipe tanah, material dan karakteistik
penyebaran beban tiang pancang di klasifikasikan berbeda-beda.
Pondasi Sumuran
Pondasi sumuran merupakan peralihan antara pondasi dangkal dan pondasi
tiang, digunakan bila tanah dasaryang kuat terletak pada kedalaman yang
relatif dalam, dimana pondasi sumuran nilai kedalaman (Df) dibagi lebarnya
(B) lebih besar 4 sedangkan pondasi dangkal Df/B≤ 1.

Pondasi sumuran memiliki fungsi sama dengan pondasi footplat. Pondasi


sumuran merupakan pondasi yang berupa campuran agregat kasar yang
dimasukan kedalam lubang yang berbentuk seperti sumur dengan besi-besi di
dalamnya.

Pondasi ini biasanya digunakan pada tanah yang labil dan memiliki sigma
1,50 kg/cm2. Pondasi sumuran juga dapat digunakan untuk bangunan
beralantai banyak seperti medium rise yang terdiri dari 3-4 lantai dengan
syarat keadaan tanah relatif keras.
Bore Pile
Bore pile adalah pondasi yang kedalamannya lebih dari 2 meter.
Digunakan untuk pondasi bangunan-bangunan tinggi. Sebelum
memasang bore pile, permukaan tanah dibor terlebih dahulu dengan
menggunakan mesin bor. Hingga menemukan daya dukung tanah yang
sangat kuat untuk menopang pondasi.Setelah itu tulang besi dimasukan
kedalam permukaaan tanah yang telah dibor, kemudian dicor dengan
beton.
Pondasi ini berdiameter lebih besar dari 20 cm.
Biasanya pondasi ini terdiri dari 2 atau lebih yang diatasnya terdapat
pile cap.
Pondasi Bored pile digunakan untuk banguna berlantai banyak seperti
rumah susun yang memiliki lantai 4-8 lantai.
Pondasi ini berbentuk seperti paku yang kemudian di tancapkan
kedalam tanah dengan menggunakan alat berat seperti kren.
Pemasangan Tulangan Untuk Bore Pile
Pondasi Tiang Pancang/ Paku
Bumi
Pondasi ini merupakan pondasi
yang banyak digunakan untuk
pembangunan gedung berlantai
banyak seperti Apartment,
Kondominium, Rent Office dan
sebagainya.
Pondasi ini hampir sama dengan
pondasi bored pile. Namun pondasi
tiang pancang memiliki kekuatan
yang lebih besar dibandingkan
dengan pondasi bored pile.
Gambar struktur penahan air

Tanggul penahan lumpur lapindo


Dinding Penahan Tanah
Dinding Penahan Tanah

Punti kayu
Dinding Penahan Tanah
SELESAI KULIAH KE-1

Anda mungkin juga menyukai