PENGAWASAN

BAHAN KIMIA BERBAHAYA

 BAHAN-BAHAN KIMIA BERBAHAYA

A. PEMBINAAN TENAGA KERJA.

MENGINGAT BAHWA FAKTOR TERBESAR PENYEBAB KECELAKAAN

ADALAH FAKTOR MANUSIA MAKA UNTUK MENINGKATKAN KESELAMATAN
DAN KESEHATAN KERJA (K3) PERLU DIFOKUSKAN PADA PEMBINAAN
RASA TANGGUNG JAWAB, SIKAP DALAM BEKERJA DAN PENINGKATAN
PENGETAHUAN.
SIKAP DALAM BEKERJA PERLU PULA DIBINA AGAR SELALU BERFIKIR
DAHULU SEBELUM BEKERJA. BANYAK KECELAKAAN TERJADI AKIBAT
SIKAP GEGABAH ATAU SEENAKNYA, TANPA MEMIKIRKAN DAHULU ASPEK
KESELAMATAN SEBELUM BERTINDAK “THINK BEFORE DOING” ATAU
BERFIKIR SEBELUM BERTINDAK ADALAH SIKAP YANG MESTI
DITANAMKAN PADA SETIAP PEKERJA. BANYAK PULA KEJADIAN DIMANA
ADANYA BAHAYA SUDAH TERFIKIRKAN, TETAPI DIREMEHKAN ATAU
ENGGAN MENCEGAH ATAU MENGHINDARI BAHAYA TERSEBUT, SEHINGGA
HARUS DIBAYAR MAHAL DENGAN KECELAKAAN.

B. MENGENAL BAHAN-BAHAN KIMIA BERBAHAYA.

KLASIFIKASI ATAU PENGGOLONGAN BAHAN-BAHAN KIMIA BERBAHAYA
DIPERLUKAN UNTUK MEMUDAHKAN PENGENALAN SERTA CARA
PENANGANAN DAN TRANSPORTASI. SECARA UMUM, BAHAN-BAHAN KIMIA
BERBAHAYA DIKLASIFIKASI MENJADI BEBERAPA GOLONGAN
1. BAHAN KIMIA BERACUN (TOXIC).
ADALAH BAHAN KIMIA YANG DAPAT MENYEBABKAN BAHAYA TERHADAP
KESEHATAN MANUSIA ATAU MENYEBABKAN KEMATIAN APABILA
TERSERAP KEDALAM TUBUH KARENA TERTELAN, LEWAT PERNAFASAN
ATAU KONTAK LEWAT KULIT.

2. BAHAN KIMIA KOROSIF (CORROSIVES).

ADALAH BAHAN KIMIA YANG KARENA REAKSI KIMIA DAPAT
MENGAKIBATKAN KERUSAKAN APABILA KONTAK DENGAN JARINGAN
HIDUP ATAU BAHAN LAIN.

3. BAHAN MUDAH TERBAKAR (FLAMMABLE SUBTANCES).

ADALAH BAHAN KIMIA YANG MUDAH BEREAKSI DENGAN OKSIGEN DAN
MENIMBULKAN KEBAKARAN. REAKSI KEBAKARAN YANG AMAT CEPAT
JUGA DAPAT MENGHASILKAN LEDAKAN.

4. BAHAN PELEDAK (EXPLOSIVES).

ADALAH SUATU ZAT PADATAN ATAU CAIR ATAU CAMPURAN KEDUANYA
YANG KARENA SUATU REAKSI KIMIA DAPAT MENGHASILKAN GAS DALAM
JUMLAH DAN TEKANAN YANG BESAR, SUHU YANG TINGGI SEHINGGA
MENIMBULKAN KERUSAKAN DISEKELILINGNYA.
5. BAHAN KIMIA OKSIDATOR (OXIDATION AGENTS).
ADALAH SUATU BAHAN KIMIA, YANG MUNGKIN TIDAK MUDAH TERBAKAR,
TETAPI DAPAT MENGHASILKAN OKSIGEN YANG DAPAT MENYEBABKAN
KEBAKARAN BAHAN-BAHAN LAINNYA.

6. BAHAN KIMIA YANG REAKTIF TERHADAP AIR (WATER SENSITIVE

SUBSTANCE).
ADALAH BAHAN KIMIA YANG AMAT MUDAH BEREAKSI DENGAN AIR
DENGAN MENGELUARKAN PANAS DAN GAS YANG MUDAH TERBAKAR.

7. BAHAN KIMIA REAKTIF TERHADAP ASAM (ACID SENSITIVE SUBSTANCE).

ADALAH BAHAN-BAHAN KIMIA YANG AMAT MUDAH BEREAKSI DENGAN
ASAM MENGHASILKAN PANAS DAN GAS YANG MUDAH TERBAKAR ATAU
GAS-GAS YANG BERACUN DAN KOROSIF.

8. GAS BERTEKANAN (COMPRESSED GASES).

ADALAH GAS YANG DISIMPAN DALAM TEKANAN TINGGI BAIK DALAM GAS
YANG DITEKAN, GAS CAIR ATAU GAS YANG DILARUTKAN DALAM PELARUT
DIBAWAH TEKANAN.
 9. BAHAN KIMIA RADIOAKTIF (RADIOACTIVE SUBSTANSCE).
ADALAH BAHAN KIMIA YANG MEMPUNYAI KEMAMPUAN MEMANCARKAN
SINAR-SINAR RADIOAKTIF DENGAN AKTIVITAS JENIS LEBIH BESAR DARI
0,002 MICROCURIE/GRAM.

C. BAHAN KIMIA BERACUN.

BAHAN-BAHAN KIMIA BERACUN DALAM INDUSTRI DAPAT DIGOLONGKAN
DALAM BEBERAPA GOLONGAN YAKNI :

1. SENYAWA LOGAM METALOID.

2. BAHAN PELARUT.
3. GAS-GAS BERACUN.
4. BAHAN KARSINOGENIK.
5. PESTISIDA.
Tabel 1. Contoh Bahan Kimia Beracun.

NO. JENIS ZAT BERACUN JENIS BAHAN AKIBAT KERACUNAN

DAN GANGGUAN
1 2 3 4
1. Logam / Metaloid - Pb (TEL, PbCO3) - Syaraf ginjal dan
darah.
- Hg (Hg, senyawa organik - Syaraf, ginjal.
dan inorganik).
- Cadmium. - Hati, ginjal & darah.
- Krom (Cr) - Kanker.
- Arsen (As) - Iritasi, kanker.
- Posfor - Metabolisme karbohid-
rat lemak dan protein.
2. Bahan pelarut - Hidrokarbon alifatik - pusing dan koma.
(bensin, minyak tanah)
- Hidrokarbon terhalo- - Hati dan ginjal.
genasi (Kloroform CCI4)
- Alkohol (etanol, metanol) - Penglihatan, koma,
syaraf.
- Hidrokarbon aromatik - Syaraf pusat, leukemia,
(benzena). saluran saluran
pencernaan.
- Glikol - Ginjal, hati dan tumor
1 2 3 4
3. Gas-gas beracun - Aspiksian sederhana - Sesak napas,
(N2, Argon, Helium). kekurangan oksigen.
- Aspiksian kimia - Sesak napas.
- Asam sianida (HCN) - Pusing.
- Asam sulfida (H2S) - Sesak napas, kejang,
hilang kesadaran.
- Karbon Monoksida (CO) - Sesak napas,otak dan
jantung, syaraf, hilang
kesadaran.
- Nitrogen Oksida (Nox) - Sesak napas, Iritan,
kematian.

4. Karsinogen - Benzena - Leukemia.

- Asbes - Paru-paru.
- Benzidin - Kandung kencing.
- Krom - Paru-paru.
- Naftil Amin - Paru-paru.
- Vinil Klorida - Hati, paru-paru, syaraf
pusat, darah.

5. Pestisida - Organoklorine, Organo - Pusing, kejang, hilang

fosfat. kesadaran, kematian.
D. BAHAN KIMIA KOROSIF.
MENURUT UJUD ZAT, BAHAN KOROSIF DAPAT DIBAGI DALAM TIGA
KELOMPOK DENGAN CONTOH-CONTOH SEBAGAI BERIKUT :

1. BAHAN KOROSIF PADAT.

2. BAHAN KOROSIF CAIR.
3. BAHAN KOROSIF GAS.

E. BAHAN KIMIA MUDAH TERBAKAR.

UNTUK MEMUDAHKAN PENGENALAN, ZAT MUDAH TERBAKAR
DIGOLONGKAN MENJADI TIGA KELOMPOK, YAKNI : PADAT, CAIR DAN GAS.

1. ZAT PADAT MUDAH TERBAKAR.

2. ZAT CAIR MUDAH TERBAKAR.
3. GAS MUDAH TERBAKAR.

F. BAHAN KIMIA EKSPLOSIF.

ADA PULA BAHAN-BAHAN KIMIA YANG BERSIFAT EKSPLOSIF KARENA
TIDAK STABIL ATAU REKTIF. CONTOH ADALAH : SENYAWA DIAZO, AZO,
PEROKSIDA, NITRO, ASIDA DAN SEBAGAINYA.

1. DEBU EKSPLOSIF.
2. CAMPURAN EKSPLOSIF.
G. BAHAN KIMIA OKSIDATOR.
BERSIFAT EKSPLOSIF KARENA SANGAT REAKTIF ATAU TIDAK STABIL.
MAMPU MENGHASILKAN OKSIGEN DALAM REAKSI ATAU PENGURAIANNYA
SEHINGGA DAPAT MENIMBULKAN KEBAKARAN SELAIN LEDAKAN. BAHAN
KIMIA OKSIDATOR TERDIRI DARI :

1. OKSIDATOR ANORGANIK.
2. PEROKSIDA ORGANIK SEPERTI.

H. BAHAN REAKTIF TERHADAP AIR.

BEBERAPA BAHAN KIMIA DAPAT BEREAKSI HEBAT DENGAN AIR, DAPAT
MELEDAK ATAU TERBAKAR. INI DISEBABKAN ZAT-ZAT TERSEBUT
BEREAKSI SECARA EKSOTERMIK (MENGELUARKAN PANAS) YANG BESAR
ATAU GAS YANG MUDAH TERBAKAR. BERIKUT ADALAH BAHAN-BAHAN
KIMIA YANG REAKTIF TERHADAP AIR :

- ALKALI ( NA,K ) DAN ALKALI TANAH ( CA ).

- LOGAM HALIDA ANHIDRAT (ALUMINIUM TRIBROMIDA).
- LOGAM OKSIDA ANHIDRAT ( CAO ).
- OKSIDA NON-LOGAM HALIDA ( SULFURIL KLORIDA ).
I. BAHAN REAKTIF TERHADAP ASAM.

CONTOH ADALAH SEBAGAI BERIKUT :

- KALIUM KLORAT / PERKLORAT ( KCLO3 )

- KALIUM PERMANGANAT ( KMNO4 )
- ASAM KROMAT ( CR2O3 )

J. GAS BERTEKANAN.

GAS BERTEKANAN TINGGI TELAH BANYAK DIGUNAKAN DALAM INDUSTRI

MAUPUN LABORATORIUM. BAHAYA DARI GAS TERSEBUT PADA
DASARNYA ADALAH KARENA TEKANAN TINGGI DAN JUGA EFEK YANG
MUNGKIN BERSIFAT RACUN, ASPIKSIAN, KOROSIF DAN MUDAH
TERBAKAR.
Tabel 4. Penggunaan Gas Bertekanan dan Bahayanya.

GAS PENGGUNAAN BAHAYA

1 2 3
Asitilen Gas Bakar Mudah terbakar, Aspeksian.
Ammoniak Bahan baku Beracun.
Etilen Oksida Sterilisasi Beracun dan mudah terbakar.
Hidrogen Hidrogenasi, gas
karier Mudah terbakar, aspiksian.
Nitrogen Gas pencuci,
membuat udara inert. Aspiksian.
Klor Klorinasi Beracun, korosif.
Vinil Klorida Produksi Plastik Beracun dan mudah terbakar.

K. PENGGUNAAN BAHAN-BAHAN KIMIA.

BAHAN-BAHAN KIMIA BANYAK DIGUNAKAN DALAM LINGKUNGAN KERJA
YANG DAPAT DIBAGI DALAM 3 (TIGA) KELOMPOK BESAR YAITU :
1. INDUSTRI KIMIA.
2. INDUSTRI PENGGUNA BAHAN KIMIA.
3. LABORATORIUM.

L. BAHAYA BAHAN-BAHAN KIMIA.

PENGARUH BAHAN KIMIA TERHADAP KESELAMATAN DAN KESEHATAN
KERJA DALAM INDUSTRI DAN LABORATORIUM DAPAT BERUPA :
 1. KEBAKARAN.
2. PELEDAKAN.
3. IRITASI.
4. KERACUNAN.

M. BELAJAR DARI PENGALAMAN.

Tabel 5. Kecelakaan dalam industri kimia di beberapa negara.

NO. JENIS TEMPAT TAHUN MENING- LUKA/ KERUGIAN

KECELAKAAN GAL CACAT US $ JUTA
1. Eksplosi Amonium Jerman 1921 561 1.900 t.t.
Nitrat
2. Eksplosi Amonium U.S.A. 1947 576 3.000 50
Nitrat
3. Eksplosi Dimetileter Jerman 1948 245 3.800 18
4. Gas Beracun Jepang 1972 76 798 t.t.
5. Eksplosi Butana Brazil 1972 38 78 9
6. Eksplosi Sikloheksan U.K. 1974 28 78 70
7. Gas Beracun TCDD Itali 1976 30 220.000 60
8. Eksplosi Propana Spanyol 1980 51 t.t. t.t.
9. Eksplosi LPG Mexico 1984 650 t.t. t.t.
10. Gas Beracun MIC India 1984 2.000 200.000 t.t.
(Metil Isosianat)

t.t. = tidak tercatat.

Tabel 6. Jenis Bahan Kimia dan Frekwensi Kecelakaan yang ditimbulkan di 40
Negara di dunia.

NO. BAHAN KIMIA JUMLAH KECELAKAAN BESAR

1. Gas Alam dan Gas Cair 188

2. Klor ( gas ) 123
3. Bensin 68
4. Amoniak dan senyawa 62
amonium
5. Vinil Klorida 41
6. Asam Klorida 32
7. Hidrogen 30
8. Asam Sulfat 32
9. Etilen 21
10. Etilen Oksida 18
N. SEBAB-SEBAB KECELAKAAN.
DARI BERBAGAI PERISTIWA, KECELAKAAN DALAM INDUSTRI DAPAT
DISEBABKAN OLEH 4 (EMPAT) FAKTOR YAKNI :
1. ALAT ATAU BAHAN YANG TIDAK AMAN.
PENGGUNAAN ALAT YANG KURANG AMAN ATAU RUSAK DAN
PENGGUNAAN BAHAN-BAHAN KIMIA BERBAHAYA TERMASUK DALAM
KATEGORI INI.

2. KEADAAN TIDAK AMAN.

MELIPUTI RUANG KERJA TERKONTAMINASI, SUHU TINGGI, GUDANG
PENYIMPANAN YANG TIDAK TERATUR, DAN SEBAGAINYA.

3. TINGKAH LAKU PEKERJA.

KECENDERUNGAN PEKERJA UNTUK MENIMBULKAN KECELAKAAN
MUNGKIN DISEBABKAN OLEH BEBERAPA HAL :
a. LALAI ATAU CEROBOH DALAM BEKERJA.
b. MEREMEHKAN KEMUNGKINAN SETIAP BAHAYA.
c. TIDAK MELAKSANAKAN PROSEDUR KERJA SESUAI STANDARD
YANG DIBERIKAN.
d. TIDAK DISIPLIN DALAM MENTAATI PERATURAN KESELAMATAN DAN
KESEHATAN KERJA, TERMASUK PEMAKAIAN PERALATAN
PELINDUNG DIRI.
4. PENGAWAS ( SUPERVISOR ).
PENGAWAS (SUPERVISOR) DALAM SUATU PABRIK DAPAT IKUT ANDIL
ATAU MENYEBABKAN KECELAKAAN APABILA :
a. MEMBERIKAN PROSEDUR YANG TIDAK BENAR ATAU BERBAHAYA.
b. KURANG MENGETAHUI ATAU TIDAK DAPAT MENGANTISIPASI AKAN
KEMUNGKINAN ADANYA BAHAYA.
c. TERLALU LEMAH DALAM MENEGAKKAN DISIPLIN KERJA BAGI
PEKERJA UNTUK MENTAATI PERATURAN KESELAMATAN DAN
KESEHATAN KERJA.

DARI KEEMPAT FAKTOR DIATAS, PENGALAMAN MENUNJUKKAN BAHWA

TINGKAH PEKERJA, MERUPAKAN FAKTOR PENYEBAB KECELAKAAN
TERBESAR. MENARIK SEKALI DATA YANG DIKUMPULKAN OLEH SEBUAH
PERUSAHAAN PERMINYAKAN DI INDONESIA, DIMANA KECELAKAAN YANG
TERJADI DISEBABKAN OLEH :

7%= ALAT DAN BAHAN TIDAK AMAN.

13 % = KEADAAN TIDAK AMAN.
20 % = SUPERVISOR.
60 % = TINGKAH LAKU PEKERJA.
O. HAK DAN KEWAJIBAN.

1. PERUSAHAAN.
a. KEWAJIBAN.
1). MENYEDIAKAN PERALATAN DAN LINGKUNGAN KERJA YANG AMAN.
2). MENYEDIAKAN PROSEDUR KERJA YANG AMAN.
3). MENYEDIAKAN ALAT-ALAT PELINDUNG DIRI.
4). MENGEMBANGKAN RASA TANGGUNG JAWAB PARA PEKERJA.
5). MELATIH ATAU MEMBERIKAN PENDIDIKAN DAN KETERAMPILAN
DALAM BEKERJA SECARA AMAN.
6). MENYELIDIKI SEBAB MUSABAB KECELAKAAN YANG TERJADI DAN
USAHA PENANGGULANGANNYA.

b. H A K.
MEMBERLAKUKAN PERATURAN-PERATURAN KESELAMATAN DAN
KESEHATAN KERJA DALAM PERUSAHAAN.

2. PEKERJA.
a. KEWAJIBAN.
1). MENTAATI PERATURAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
TERMASUK MEMAKAI ALAT PELINDUNG DIRI.
2). MEMBERIKAN INFORMASI KEPADA PENGAWAS ATAU SUPERVISOR
APABILA MENEMUI HAL-HAL YANG DAPAT MENIMBULKAN BAHAYA.
 b. H A K.
1). MEMINTA PERUSAHAAN UNTUK MELAKSANAKAN SYARAT-SYARAT
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA, TERMASUK ALAT
PELINDUNG DIRI.
2). MENYATAKAN KEBERATAN UNTUK BEKERJA PADA KEADAAN YANG
TIDAK AMAN ATAU BERBAHAYA, APABILA SYARAT-SYARAT
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA TIDAK DIPENUHI.

3. PEMERINTAH.

a. KEWAJIBAN.
1). MEMBERI PENGAYOMAN DAN BIMBINGAN BAIK KEPADA
PENGUSAHA MAUPUN PEKERJA.
2). MENYUSUN DAN MEMPERLAKUKAN UNDANG-UNDANG
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA.

b. H A K.
MEMBERIKAN PENGAWASAN (INSPEKSI).
DALAM HAL PEMERINTAH MEMBERI PENGAYOMAN,
BIMBINGAN DAN PENGAWASAN KEPADA PENGUSAHA
DAN PEKERJA ADALAH SESUAI DENGAN PERATURAN
PERUNDANG-UNDANGAN YANG BERLAKU YAITU :

1. UNDANG-UNDANG NO.1 TAHUN 1970 TENTANG

KESELAMATAN KERJA.

2. KEPUTUSAN MENTERI TENAGA KERJA RI.

NO.KEP.187/MEN/1999 TENTANG PENGENDALIAN
BAHAN KIMIA BERBAHAYA DI TEMPAT KERJA.

3. SURAT EDARAN MENTERI TENAGA KERJA

NO.SE.01/MEN/1997 TENTANG NILAI AMBANG BATAS
FAKTOR KIMIA DI UDARA LINGKUNGAN KERJA.
KEPUTUSAN MENTERI TENAGA KERJA NO. KEP.187/MEN/1999.
TENTANG PENGENDALIAN BAHAN KIMIA BERBAHAYA DI TEMPAT KERJA

1. BAHAN KIMIA BERBAHAYA ADALAH BAHAN KIMIA DALAM BENTUK

TUNGGAL ATAU CAMPURAN YANG BERDASARKAN SIFAT KIMIA DAN ATAU
FISIKA DAN ATAU TOKSIKOLOGI BERBAHAYA TERHADAP TENAGA KERJA,
INSTALASI DAN LINGKUNGAN.

2. NILAI AMBANG KUANTITAS YANG SELANJUTNYA DISEBUT NAK ADALAH

STANDAR KUANTITAS BAHAN KIMIA BERBAHAYA UNTUK MENETAPKAN
POTENSI BAHAYA BAHAN KIMIA DI TEMPAT KERJA.

3. LETHAL DOSE 50 (LD 50) ADALAH DOSIS YANG MENYEBABKAN KEMATIAN

PADA 50 % BINATANG PERCOBAAN.

4. LETHAL CONCENTRATION 50 (LC 50) ADALAH KONSENTRASI YANG

MENYEBABKAN KEMATIAN PADA 50 % BINATANG PERCOBAAN.

5. PENGENDALIAN BAHAN KIMIA BERBAHAYA MELIPUTI :

a. PENYEDIAAN LEMBAR DATA KESELAMATAN BAHAN (LDKB) DAN LABEL.

b. PENUNJUKAN PETUGAS K3 KIMIA DAN AHLI K3 KIMIA.
 LEMBAR DATA KESELAMATAN BAHAN

1. IDENTITAS BAHAN DAN PERUSAHAAN

Nama Bahan :
Rumus Kimia :
Code Produksi :
Synonim :

Nama perusahaan (pembuat) atau distributor atau importir

a. Nama Perusahaan (pembuat) :
Alamat :
Phone :
b. Nama Distributor :
Alamat :
Phone :
c. Nama Importir :
Alamat :
Phone :

2. KOMPOSISI BAHAN
Bahan %, berat CAS No. Batas Pemajanan
3. IDENTIFIKASI BAHAYA
- Ringkasan bahaya yang penting :
- Akibatnya terhadap kesehatan :
a . Mata :
b. Kulit :
c. Tertelan. :
d. Terhirup :
c. Karsinogenik :
f. Teratogenik :
g. Reproduksi :
4. TINDAKAN PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN (P3K) TERKENA
PADA :
- Mata :
- Kulit :
- Tertelan :
- Terhirup :
5. TINDAKAN PENANGGULANGAN KEBAKARAN
a. Sifat2 bahan mudah terbakar Titik Nyala :. . . . . . C (. . . . .F)
b. Suhu nyala sendiri : . . . . . . . . .C
c. Daerah mudah terbakar
- Batas terendah mudah terbakar :.......%
- Batas tertinggi mudah terbakar :.......%
d. Media Pemadaman Api :
e. Bahaya Khusus :
6. TINDAKAN TERHADAP TUMPAHAN DAN KEBOCORAN

a. Tumpahan dan kebocoran kecil.

b. Tumpahan dan kebocoran besar.
c. Alat pelindung diri yang digunakan

7. PENYIMPANAN DAN PENANGANAN BAHAN

a. Penanganan bahan.
b. Pencegahan terhadap pemajanan
c. Tindakan pencegahan terhadap kebakaran dan peledakan
d. Penyimpanan
e. Syarat khusus penyimpanan bahan

8. PENGENDALIAN PEMAJANAN DAN ALAT PELINDUNG DIRI

a. Pengendalian teknis
b. Alat Pelindung Diri
- Pelindung pemajanan, mata, kulit, tangan, dll.
9. SIFAT-SIFAT FISIKA DAN KIMIA

a. Bentuk
b. Bau
c. Warna
d. Masa Jenis
e. Titik Didih
f. Titik Lebur
g. Tekanan Uap
h. Kelarutan dalam air
i. P.H.

10. REAKTIVITAS DAN STABILITAS

a. Sifat Reaktivitas
b. Sifat Stabilitas
c. Kondisi yang harus dihindari
d. Bahan yang harus dihindari
(incompatibility)
e. Bahan Dekomposisi
f. Bahaya Polimerisasi
 DAFTAR NAMA DAN SIFAT KIMIA SERTA KUANTITAS BAHAN KIMIA
BERBAHAYA

Nama Perusahaan :
Alamat :
Telepon / Fax :

SIFAT BAHAN KIMIA KLASIFIKASI

Daerah mudah Mudah BERDASARKAN
terbakar Toksisitas NAB Oksidator meledak NFPA Kuanti Ket
bpj tas ba-
han

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
 Sekian
UTAMAKAN KESELAMATAN

&
DAN KESEHATAN KERJA

TERIMA KASIH