Anda di halaman 1dari 54

PENANGANAN BAHAN KIMIA

CHEMICAL HANDLING

Pertamina HSE Training Center Sungai Gerong PFL


Penanganan Bahan Berbahaya

Tujuan Modul
1. Pengenalan dan Identifikasi Bahan Berbahaya
2. Pemesanan dan Pemilihan Bahan Berbahaya
3. Pemakaian dan Pengelolaan Bahan Berbahaya
4. Penyimpanan Bahan Berbahaya
5. Pemindahan Bahan Berbahaya
6. Penanganan Limbah Bahan Berbahaya
7. Persiapan Tanggap Darurat Bahan Berbahaya

ISM JADWAL PFL


PENGGUNAAN BAHAN KIMIA
Industri kimia
Industri pengguna produk kimia:
Penggunaan Industri Tekstil, pengolahan
Meningkat logam, obat-obatan dll.
Laboratorium

Bahan bakar, pestisida, Food additive,


bahan farmasi, Cat, logam-logam, pupuk, dll

MANFAAT &
BAHAYA

ISM
3
Jenis puluhan ribu
Vs hanya
➢ JUMLAH 2000 yang
BESAR

dikenal
➢ JENIS SEDIKITsifat

PABRIK KIMIA
bahannya
BAGAIMANA
DILIHAT DARI JLH
PEMAKAIAN DAN
JENIS PRODUK
➢ JUMLAH SEDIKIT
BAHAN KIMIANYA?.
➢ JENIS BANYAK

LABORATORIUM KIMIA
4
ISM Vid BOPHAL 5’
Bahan Berbahaya adalah bahan yang karena sifat atau
konsentrasinya dan atau jumlahnya, baik secara langsung
maupun tidak langsung, dapat:
• Mencederai manusia
• Mencemarkan merusak lingkungan hidup
• Membahayakan kelangsungan hidup manusia, serta
makhluk hidup lainnya.

ISM
1.1. Penggolongan Bahan Kimia Berbahaya

Berdasarkan sifat-sifat kimia, fisika dan pengaruhnya terhadap


kesehatan, bahan berbahaya dapat digolongkan sebagai berikut:
a. Bahan kimia mudah terbakar: Mudah bereaksi dengan oksigen ➔
kebakaran.
b. Bahan peledak: dapat menghasilkan gas dalam jumlah yang besar
dan P tinggi ➔ Ledakan.
c. Bahan kimia Oksidator: Bahan kimia yang dapat menghasilkan
oksigen.
d. Bahan kimia yang reaktif: Mudah bereaksi dan dapat menghasilkan
panas dan gas yang mudah terbakar.
e. Gas bertekanan: Gas yang disimpan pada P >1 bar ➔ Berupa gas
yang ditekan, gas bertekanan berwujud cair, dan gas yang
dilarutkan dalam pelarut di bawah tekanan.
f. Bahan kimia korosif: Dapat mengakibatkan kerusakan bila kontak
dengan jaringan tubuh atau bahan lain.
g. Bahan radioaktif : Memancarkan sinarsinar radioaktif.

ISM
GOLONGAN BAHAN
BERBAHAYA
PENGEOMPOKAN
OLEH ANSI / NFPA

ISM UNDERSTANDAING CHEM HAZARD– 16 mnt


BAHAN KIMIA BERACUN
• Jumlah kecil ➔ Lewat pernapasan atau
kulit ➔ beredar kedalam tubuh ➔ racun
• Mengganggu organ tubuh tertentu (hati,
paru, dll.)
• Berakumulasi BAHAN
DEFENISI KIMIA
dalam tulang, darah, hati
atau cairan limpa ➔ efek jangka
BERACUN?
panjang
• Racun keluar melalui urine, saluran
pencernaan, sel etifel, dan keringat

• Senyawa logam dan


metalloid
• Bahan pelarut organik
• Gas-gas beracun
• Bahan karsinogenik
• Perstisida
8
ISM
CONTOH BAHAN KIMIA BERACUN
Jenis Zat Jenis Bahan Alibat Keracunan dan
Beracun Gangguan
1. Logam a) Pb (TEL, PbCO3) a) Syaraf ginjal dan darah
b) Hg b) Ginjal, syaraf
c) Cd (Cadmium) c) Hati, ginjal & darah
d) Krom Cr) d) Kanker
e) Arsen (As) e) Iritasi, kanker
f) Metabolisme karbohidrat, lemak
f) Posfor
& protein
2. Bahan Pelarut a) Hidrokarbon alifatik a) Pusing dan koma
(Bensin, Minyak tanah)
b) HC Terhalogenasi b) Hati dan Ginjal
(Khloroform, CC14)
c) Alkohol (etanol, Metanol) c) Penglihatan, koma, syaraf
d) Syarf pusat, leukemia, saluran
d) HC Aromatik
pencernaan
e) Ginjal, hato dan tumor
e) Glikol
3. Karsinogen a) Benzena a) Leukemia
b) Asbes b) -”-
c) Benzidin c) Kandung kencing
d) Krom d) Paru-paru, borok krom
e) Naftill Amim e) Paru paru
f) Hati, paru-paru, syaraf, pusat,
f) Vinil Khlorida
darah
ISM
9
CONTOH BAHAN KIMIA BERACUN
Jenis Zat Jenis Bahan Alibat Keracunan dan
Beracun Gangguan
4. Gas-gas a) Aspiksian (N2, Argon, a) Sesak napas, kekurangan
beracun Helium, CO2) O2
b) Asam Sianida (HCN) b) Pusing, sesak napas
c) Asam Sulfat (H2S) c) Sesak napas, kejang,
hilang kesadaran

d) Karbon Monoksida d) Sesak napas, otak jantung,


(CO) syaraf, hilang kesadaran

e) Nitrogen Oksida e) Hilang kesadaran, sesak


(NOx) napas, Iritan, Kematian
5. Pestisida • Organoklorin, • Pusing, kejang, hilang
organoposfat kesadaran, kematian

ISM
10
BHOPAL
BAHAN KIMIA KOROSIF
Asam trikoroasetat, asam sulfat, gas belerang dioksida ➔ bereaksi dengan
kulit, mata, saluran pernapasan ➔ luka, peradangan, iritasi (gatal-gatal) dan sensitisasi
(jaringan menjadi amat peka terhadap bahan kimia.

1. Bahan korosif padat ➔ Bahaya kontak dengan mata.


o Anorganik: Natrium Hidroksida (NaOH), Natrium silikat (Na2O, SiO2); Kalium
hidroksida (KOH); Kalsium Hidroksida (Ca (OH)2
o Organik: Asam trikloroasetat (CCL3COOH); Fenol (C6H5OH)
2. Bahan korosif cair ➔ Bahaya kontak dengan kulit atau mata ➔ proses
pelarutan atau denaturasi.
o Anorganik: Asam sulfat, Asam nitrat, asam klorida
o Organik: Asam formiat, asam asetat (cuka), karbon disulfida, hidrokarbon
terkloronasi
3. Bahan korosif gas: sangat berbahaya terhirup ➔ merusak saluran
pernapasan.
o Sangat larut dalam air ➔ merusak saluran pernapasan bag atas (NH3, asam
klorida, formaldehida, asam asetat, asam fluorida).
o Gas kelarutan sedang ➔ merusak saluran pernapasan bag atas dan dalam:
Belerang Dioksida, Klor, Brom.
o Gas kelarutan kecil ➔ merusak saluran pernapasan bagian dalam: Ozon,
fosgen dan Nitrogen Oksida

ISM
1
1
BAHAN MUDAH TERBAKAR
1. Zat Padat mudah terbakar
o Belerang, Posfor, Kertas/rayon, Hidrida logam
dan kapas.
o Bubuk halus, debu organik amat mudah
terbakar

2. Zat cair mudah terbakar


o Eter, alkohol, aseton, benzena, heksan, dll
o Industri cat: Pertoleum ether. Alkohol, aseton, ester,
heksan, methil, isobutil, keton.
o Industri kertas: Karbon Disulfida
o Pabrik lem: Methanol
o Pengolahan minyak: Bensin, benzena, toluena dan
kasilena
o Industri obat-obatan: asesot, eter, alkohol
o Laboratorium: Hampir semua pelarut organik Zat Mudah terbakar

3. Gas mudah terbakar: Gas alam, Hidrogen,


asitelin
ISM
12
BAHAN KIMIA EKSPLOSIF
TNT, Nitrogliserin, Ammonium Nitrat (NH4NO3) + Panas,
gesekan, tumbukan ➔ Peledakan
2. Campuran eksplosif
Oksidator & Reduktor

1. Debu ekplosif
OKSIDATOR:
KClO3,
Debu carbon NaNO3, Asam
industri batu bara, Nitrat, Kalium
Permanganat,
zat warna Diazo Krom Trioksida.
dan Magnesium
dalam pabrik baja
adalah debu yang
sering Carbon Belerang,
menimbulkan Etanol, Gliserol,
ledakan Hidrazin
Krom Trioksida.

ISM
13
BAHAN KIMIA EKSPLOSIF

Industri Bahan di
Produksi/Digunakan
1. Peledak 1. NH4NO3, TNT
2. Amunisi 2. Campuran
3. Industri gas 3. Asetilen, H2, O2
4. Mercon 4. NaNO3, KClO3, C
5. Korek api 5. KClO, Belerang
6. Zat warna 6. Azo, Diazo

14 ISM
BAHAN KIMIA OKSIDATOR
Bersifat ekplosif karena sangat reaktif dan tidak stabil,
menghasilkan O2 dalam reaksi penguraiannya ➔ Fire &
Explotion

Peroksida organik: Bensil


Oksidator organik: Permanganat peroksida, Asetil peroksida,
(MnO4) Eteroksida, Asam parasetat
Perklorat, Dikromat (Cr2O7),
H2O2, Periodat (IO3), Persulfat.
ISM
1
5
BAHAN REAKTIF TERHADAP AIR

BAHAN KIMIA
Alkali (Na, K) dan Alkali
tanah (CA)
REAKSI
Logam Halida EKSO-
Oksida logam anhidrat TERMIK
BESAR/
Oksida non-logam halida GAS
(sulfuril klorida)

DALAM AIR

DIMANA DISIMPAN ZAT-ZAT SEPERTI INI?.


ISM
1
6
BAHAN REAKTIF TERHADAP
ASAM
Ada bahan yang sangat reaktif dengan asam ➔ reaksi exothermis
atau gas yang mudah terbakar & explosive.

Kalium Klorat
(KCl)3 atau Kalium
permanganat
(KMnO4) atau
Asam Kromat
(Cr2O3)

ISM
1
7
GAS BERTEKANAN
GAS PENGGUNAAN BAHAYA
• Asetilen • Gas bakar • Mudah terbakar/
Aspiksian
• Amonia • Bahan baku produk • Beracun
• Etilen Oksida • Sterilisasi • Beracun dan mudah
terbakar
• Hidrogen • Hidrogenasi, gas • Mudah terbakar/
carrier meledak
• Nitrogen • Gas pencuci, • Aspiksian
membuat gas inert
• Khlor • Klorinasi • Beracun, korosif

• Vinil Klorida • Produksi plastik • Beracun, dan mudah


terbakar

Stored: terlindung, bebas panas


dan goncangan, terikat kuat,
bebas dari kebocoran keran
ISM
1
8
BAHAN RADIO AKTIF
• Radiasi adalah perambatan atau pemancaran energi
dari suatu sumber energi ke lingkungannya tanpa
membutuhkan media atau bahan penghantar tertentu.
• Radiasi dapat dibedakan menjadi:
• Radiasi bukan peng-ion
• Radiasi peng-ion.
• Radiasi bukan peng-ion memancarkan energi dengan
tingkat yang relatif rendah sehingga tidak mampu
mengionisasi media yang dilaluinya. Merupakan
gelombang elektromagnetik yang mempunyai panjang
gelombang lebih besar daripada 1 x 10-9 meter.
Contoh: gelombang radio, microwave dan cahaya
ISM
1
9
• Radiasi peng-ion memancarkan energi dengan tingkat yang sudah
mampu mengionisasi media yang dilaluinya. Proses ionisasi ini
dapat menimbulkan kerusakan pada sel tubuh, maka radiasi peng-
ion dikategorikan sebagai sesuatu yang berbahaya.
• Radiasi jenis ini dapat berupa gelombang elektromagnetik,
dengan panjang gelombang lebih kecil daripada 1 x 10-9 meter,
ataupun partikel yang berasal dari transformasi inti atom.
• Sebagai contoh adalah sinar-X, sinar gamma, partikel alpha
dan beta. Dalam pembahasan selanjutnya, istilah radiasi yang
digunakan di sini akan berarti sebagai radiasi pengion.

ISM
2
0
1.2. Bahaya Kesehatan
(note: dibahas juga di Bahay fisik dan kesehatan kerja)

Masuknya atau terjadinya kontak bahaya-bahaya tersebut ke


dalam tubuh manusia melalui beberapa cara:
a) Saluran pernafasan
b) Mulut (Saluran pencernaan)
c) Kulit
d) Mata
1.2.1. Paparan
a) Paparan yang sangat singkat pada konsentrasi yang cukup
tinggi dapat menimbulkan efek akut (keracunan mendadak).
b) Paparan dengan konsentrasi yang rendah dalam jangka
waktu lama secara kumulatif dan lama bisa menimbulkan efek
kronis Pengukuran terhadap batas kontak atau paparan
terhadap manusia ada tiga macam yaitu: 8 Jam (TLV - T.W.A.)-
15 Menit (TLV – S.T.E.L.) - Ceiling

ISM
Bahaya Kimia dan Materi
Jalan masuk bahan kimia ke dalam tubuh

Kulit

Tertelan
Penafasan

Mata
ISM
2
2
Pengenalan dan Identifikasi Bahan
Berbahaya
Ukuran lain yang juga sering dijadikan perhatian untuk menilai
tingkat bahaya suatu bahan kimia adalah:
a. LD50: “LD50” (Lethal Dose 50) yakni dosis (MG/KG berat
badan) atau jumlah miligram suatu zat, tiap kilogram
berat badan yang dapat mengakibatkan kematian
(berdasarkan 50% binatang percobaan).
b. LC50 : konsentrasi suatu zat di udara yang menyebabkan
kematian 50% atau setengah dari hewan percobaan. Zat
tersebut dihirup selama jangka waktu tertentu (biasanya 1-4
jam).
c. NAB (Nilai Ambang Batas): adalah kadar bahan kimia di
udara tempat kerja yang masih dapat dihadapi manusia
dengan tidak mengakibatkan gangguan kesehatan atau
timbulnya penyakit.

ISM
1.2.2. Faktor - faktor yang mempengaruhi
racun dari bahan kimia terhadap manusia:
Ada zat-zat yang masuk ke dalam tubuh keluar tanpa
perubahan; zat-zat tersebut ditawarkan atau terurai dan
dikeluarkan tanpa bahaya.

Jumlah Kemampuan
Kecepatan Kadar
racun yang Bagian tubuh tubuh
racun terserap racun
masuk ke yang terpapar menawarkan
aliran darah suatu zat
tubuh. zat racun.

AS
Pengaruh Paparan terhadap tubuh :

Iritasi (rangsangan) Kanker


Kulit, Mata, Pernafasan paru-paru, Kulit,

Alergi Merusak
Kulit, saluran pernafasan janin
Kekurangan oksigen < 21% Pengaruh
Asphyxiasi < 19% Pingsan/mati rasa terhadap
Keracunan sistemik Paru2 kotor (Pneumoconiosis).
generasi
Hati-Alkohol, Ginjal-Timbal, lumpuh-Mangan mendatang /
Mutagenesis

Bahan Kimia kontak dengan tubuh menyebabkan


AS AS
TUBUH BEREAKSI TERHADAP ZAT KIMIA
BERGANTUNG KEPADA:
a.Jenis zat kimia
b.Jumlah yang diserap,
c.Lama penyerapan
d.Kerentanan manusia yang terpapar zat kimia

APA YANG DIMAKSUD DENGAN“LOCAL EFFECT”?:


Kerusakan pada bagian tubuh manusia yang bersinggungan
langsung dengan bahan kimia yang berbahay/beracun

ISM
1.3. Bahaya Kebakaran
• Bahan kimia mempunyai sifat mudah terbakar apabila terpenuhinya
unsur segi tiga api. (Dibahas dalam modul 13.

1.4. Bahaya dari Daya Reaksi


Beberapa bahan kimia mempunyai sifat tidak stabil, sangat
bereaksi terhadap goncangan, kompresi, panas atau paparan
sinar sehingga dapat terbakar, meledak atau menghasilkan gas-
gas berbahaya lain ketika bersenyawa dengan material yang
bertentangan:
• Reaksi yang tidak terkendali dengan air, udara, panas atau
tekanan
• Terjadinya ledakan yang bercampur dengan air, udara dll.
• Menghasilkan gas beracun, uap atau asap.
• Jenis reaktif: Sodium, Lithium – terlepasnya gas hidrogen; -
Hydrides (terlepasnya hidrogen); Peroxides (terlepasnya
oksigen);
ISM- Explosives (TNT, Nitroglycerine, Ammonium Nitrat)
1.5. Bahaya Khusus

Pelabelan bahaya khusus dikenakan jika suatu bahan kimia


mempunyai sifat-sifat khusus seperti:
• Mudah teroksidasi (menghasilkan dengan O2) yang dapat
menghasilkan energi yang tidak terkendali, contohnya: Khlorin
• Korosif, merusak bahan metal melalui konversi bahan yang
tidak terlarut menjadi terlatut. Korosif mempengaruhi bahan
organik maupun nonorganik. Contohnya: Asam.

ISM
1.6. Material Safety Data Sheet

MSDS adalah suatu informasi terperinci yang


disiapkan oleh produsen atau manufaktur atau
importer dari suatu bahan kimia yang
menjelaskan mengenai sifat fisika dan kimia,
bahaya yang ada, batas bahaya yang
diperbolehkan, cara penanganan yang aman,
serta pertolongan pertama.

ISM
Material Safety Data Sheet
Pengguna bahan kimia perlu mengerti terminologi yang
dipakai agar dapat menginterprestasi secara benar
tentang:
1. Identifikasi Bahan 3. Data Fisik
Nama bahan : ▪ Sifat fisik bahan kimia:
Nama pabrik pembuat bahan : ▪ SG: Specific Gravity
Alamat :
No. Telp : ▪ BP: Boiling Point (Titik Didih)
Nama Sinonim : ▪ Vapor Density: Berat Jenis Uap
Nama Dagang : ▪ Kelarutan
Rumus Kimia : 4. Data Kebakaran Dan Ledakan
Nomor Chemical Abstract Service (CASNO) ▪ FP: Flash Point (TItik Nyala)
2. Bahaya dan Komponen Bahan Kimia ▪ AIT: Auto Ignition Temperature
▪ Bahan yang dapat menyebabkan
Karsinogen jika kadarnya > 1% harus ▪ Flammability Limit : LEL, UEL
disebut dalam MSDS ▪ Extiguishing Media
▪ TLV ▪ Special Fire Fighting Procedure
▪ LC50- untuk mengevaluasi perlindungan 5. Data Reaktifitas
pernapasan. Informasi mengenai :
▪ LD50- bahaya disebabkan oleh injeksi, ▪ Stabil / unstabil bahan
absorbsi oleh kulit atau tertelan ▪ Reaksi yang dapat terjadi : bahan dengan
air, udara dan bahan lain

ISM
Material Safety Data Sheet
6. Informasi Bahaya Terhadap Kesehatan
▪ TLV
▪ Bahaya terhadap keselamatan
▪ Cara masuk
▪ Bagian badan yang terkena
7. Prosedur Tumpahan, Kebocoran Dan
Pembuangan
Tindakan pencegahan terhadap
lingkungan (darat/air)
setelah terjadi tumpahan / bocoran.
8. Informasi Pelindungan Khusus
Review terhadap rekomendasi yang
wajib dipertimbangkan untuk
melindungi kesehatan pada waktu
kerja. Termasuk alat pelindung yang
dibutuhkan.
9. Penanganan Khusus
▪ Handling & storage
▪ Hal-hal lain yang menurut
Manufacturer perlu diperhatikan.

ISM
CONTOH MSDS

ISM MSDS PERTAMAX


REVIEW

Sebutkan penggolongan Bahan-bahan


Berbahaya
Berdasarkan sifat-sifat kimia, fisika dan pengaruhnya terhadap
kesehatan, bahan berbahaya dapat digolongkan sebagai berikut:
a. Bahan kimia mudah terbakar
b. Bahan peledak
c. Bahan kimia Oksidator.
d. Bahan kimia yang reaktif ???
e. Gas bertekanan.
f. Bahan kimia korosif.
g. Bahan radioaktif

ISM
1.1. Penggolongan Bahan Kimia Berbahaya

Berdasarkan sifat-sifat kimia, fisika dan pengaruhnya terhadap


kesehatan, bahan berbahaya dapat digolongkan sebagai berikut:
a. Bahan kimia mudah terbakar
b. Bahan peledak
c. Bahan kimia Oksidator.
d. Bahan kimia yang reaktif
e. Gas bertekanan.
f. Bahan kimia korosif.
g. Bahan radioaktif

ISM
Program Penanganan Bahan Kimia Berbahaya Sebelum
Pemesanan
• Bahan kimia berbahaya yang baru harus diseleksi dalam hal potensi bahaya
• MSDS harus tersedia lengkap. MSDS bahan kimia berbahaya yang dipakai
harus dikumpulkan dan tersedia sebagai referensi.
• Periksalah kuantitas bahan yang dipesan. Kemasan yang kecil mungkin lebih
mahal, namun lebih aman dan mudah dalam penanganan dan
penyimpanannya.
• Gunakan prinsip 3R (Reduce, Reuse, Recyle) sebelum membeli.

ISM
2. Pemesanan dan Pemilihan Bahan Berbahaya

Tahap pemesanan dan pemilihan Bahan Berbahaya


Perencanaan Perjanjian dengan
kebutuhan : Pemasok / Supplier :
Hanya jumlah Pengembalian, pengurangan
yang diperlukan limbah
yang dipesan
Persiapan label,
Alternatif handling, prosedur,
Bahan : Meminimalkan training, gudang,
Aman, risiko penggunaan dan rencana
efektif, Bahan berbahaya pembuangan
Efisien,
mudah
dibuang

Tinjauan Peraturan dan Program Penanganan Bahan


Perundangan : Berbahaya pra Pemesanan :
Tidak ada larangan (3R)

AS
AS
LANGKAH-LANGKAH MENANGANI BAHAN KIMIA YANG AMAN:
1. Perhatikan baik-baik semua tanda larangan dan ikuti.
2. Baca dengan seksama label dan MSDS bahan tersebut.
➢ Apa isi di dalam drum.
➢ Kemungkinan berbahaya.
➢ Tindakan pencegahan yang harus diambil.
➢ Gejala-gejala bila kelebihan paparan.
➢ Apa yang harus dilakukan bila kelebihan paparan.
➢ Dimana informasi dan instruksi selanjutnya bisa didapatkan
APA YG DILAKUKAN UNTUK PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN BAHAYA?
B)
PENYEDIAAN C).
a. FASILITAS UPAYA
TEMPAT HOUSE
SIKAP PENCEGAH
KERJA YANG KEEPING
KERJA AN SECARA
AMAN
ADM
AMAN (SAFE
CONDITION).
ISM
Pemakaian dan Pengelolaan Bahan
Berbahaya
UPAYA PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN BAHAN
BERBAHAYA

1) APD 8. PEMERIKSAAN SECARA BERKALA.


2) PAKAIAN TANPA 9. GUNAKAN PELARUT BERBASIS AIR
TERKONTAMINASI JIKA MUNGKIN,
3) BUKALAH LENSA KONTAK 10. JANGAN GUNAKAN BENSIN UNTUK
→ JIKA ADA UAP KIMIA. CLEANING
4) KONTAMINASI → a. 11. BUANG ZAT KIMIA MINYAK DAN OLI
BERSIHKAN SIKAP BEKAS → WADAH YANG TAHAN API
5) CUCI TIBUH SELESAI
KERJA 12. PISAHKAN ANTARA WADAH GELAS,
KERJA.
6) JANGAN MEROKOK AMAN ZAT KIMIA, ATAUPUN BUANGAN
DOMESTIK → BUANGLAH PERIODIK
DISEKITAR BAHAN KIMIA ISI WADAH
8. BUANG BAHAN KIMIA 13. SUSUNLAH WADAH DRUM KOSONG:
TERKONTAMINASI • TERISOLIR.
9. PISAHKAN SAAT CUCI • PAGARI
PAKAIAN • TANDA DILARANG MEROKOK.
TERKONTAMINASI BAHAN
KIMIA

ISM
Pemakaian dan Pengelolaan Bahan Berbahaya

▪ ISOLASI / ENCLOSURE : MEMISAHKAN


SUMBER BAHAYA ➔ PROSES SAND
BLASTING DI RUANG TERTUTUP.
B) PENYEDIAAN ▪ VENTILASI YG CUKUP
FASILITAS ▪ BLENDING BAHAN KIMIA ➔ TANGGUL
TEMPAT KERJA KECIL, SAFETY SHOWER DLL.
YANG AMAN
▪ GHK
(SAFE
CONDITION). ▪ FASILITAS SANITER ➔ KAMAR MANDI,
WC, TEMPAT MENCUCI TANGAN /
MUKA, SHOWER, RUANG GANTI,
PAKAIAN.

ISM
Pemakaian dan Pengelolaan Bahan Berbahaya

➢ HYGIENE PERORANGAN ➔
BERHUBUNGAN DENGAN BAHAN
KIMIA.
➢ PEMERIKSAAN KESEHATAN
C). DILAKUKAN PADA TAHAP AWAL,
UPAYA
BERKALA DAN KHUSUS.
PENCEGAHAN
SECARA ➢ PELATIHAN DAN PENDIDIKAN
ADMINISTRASI ➢ PEMANTAUAN LINGKUNGAN KERJA
➢ ROTASI PEKERJAAN
➢ PEMASANGAN TANDA PERINGATAN
DAN LABEL

ISM
Pemakaian dan Pengelolaan Bahan Berbahaya

RAPI : SEMUA BARANG TERLETAK


PADA TEMPATNYA DAN TIDAK ADA
BARANG YANG TIDAK TERLETAK
PADA TEMPATNYA
PELAKSANA-AN
HOUSEKEEPING
TEMPAT KERJA

BERSIH : BEBAS DARI KOTORAN


BENDA PADAT, CAIR, GAS.

SETIAP LEVEL MANAJEMEN MEREVIEW TANGGUNG JAWABNYA :


- PERANGKAT DAN PELAKSANA KEBERSIHAN.
- AREA PENYIMPANAN BARANG-BARANG
- KONTAINER PENAMPUNG LIMBAH
- MANAGEMENT OFFICE SUDAH MEMBERI GAMBARAN GHK

ISM
4. Penyimpanan Bahan Berbahaya
Perhatikan petunjuk dalam MSDS

Konstruksi Gudang Penyimpanan.


1. Terlindung
Tata letak /cara penyimpanan 2. Ventilasi
3. Penerangan
1. maksimum ketinggian
4. Penangkal petir
2. Space atas vs sprinkler
Kontainer 3. Jarak dinding dg bahan
5. Lantai kedap air
6. Drain basin
1. Bahan 4. Lantai kedap air
7. Sarana
5. Saluran pelimpah
2. Sistim pengaman 8. Emergency
6. Perlindungan UV
3. Cara pengangkutan 7. 9. Lokasi terisolasi
Posisi tegak
4. Ukuran 10. Fasilitas
8. Alas palet
penguncian
9. Kestabilan tumpukan
11. Akses memadai
10. Pemisahan

AS
AS
KONTAINER ATAU WADAH TEMPAT BAHAN BERBAHAYA
1.Bahan kimia 1. Harus disimpan dalam kemasan
standard dan asli

2.Drum / kontainer yang bocor 2. Harus segera dimusnahkan.

3.Aturan dan kode internasional


a) Adanya sistim pengaman untuk a) Mewadahi Bahan Berbahaya yang
pelepasan tekanan mudah menguap.

b) Cara pengangkutan wadah atau b) Sesuai ditempat kerja.


container

c) Ukuran container c) Meminimalkan atau meniadakan


pemindahan Bahan Berbahaya
dari container yang besar ke kecil.

ISM
REVIEW
APA YG DILAKUKAN UNTUK PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN BAHAYA?

B)
PENYEDIAAN C).
a. FASILITAS UPAYA
TEMPAT HOUSE
PENCEGAH
SIKAP
KERJA
KERJA YANG
AMAN ??? AN SECARA
ADM
KEEPING

AMAN (SAFE
CONDITION).

APA YG HARUS DIPERHATIKAN DALAM PENYIMPANAN B3?

B) TATA C).
a.
CONTAINER
LETAKL
??? KONSTRUKS
I GUDANG

ISM
• Pengangkatan dengan alat angkat crane harus memperhatikan
kesesuaian alat angkat (di bahas pada modul Operasi
Pengangkatan) dan tempat pencantolan hook crane ke wadah
Bahan Berbahaya.
• Pengangkatan drum kimia di darat dengan crane atau hoist dapat
menggunakan apa yang disebut pengangkat drum (drum lifter)
seperti ditunjukan pada gambar di bawah ini.

Gambar Berbagai Jenis Drum Lifter


ISM
Pemindahan Bahan Berbahaya

Pengangkatan drum dengan alat angkat crane hingga


ketinggian melebihi 3m, biasanya menggunakan kerangka
khusus untuk drum seperti ditunjukan pada gambar di samping
ini.

Pengangkutan dengan truk atau forklift harus


memperhatikan kondisi alat angkut tersebut yakni:
❑ Pastikanlah bahwa para petugas pengemudi
pernah mengikuti kursus pelatihan, SIM
❑ Semua alat pengangkutan telah memenuhi
semua persyaratan keselamatan kerja
ISM
Pemindahan Bahan Berbahaya

❑ Jika menggunakan truk tangki (tank truck), maka


bahan tanki truk harus sesuai dengan sifat bahan
kimia yang diangkutnya.

Transportasi dengan menggunakan truk tangki

ISM
1. Limbah Bahan Berbahaya tidak
boleh disimpan lebih dari 90
hari
2. Tempat penyimpanan
3. Sampling
4. Proritas pembuangan
5. Kemasan/wadah: Tanki Ringan
Laut, “cutting boxes”, drum metal,
jerigen, Plastic, Wood
6. Tanda label
7. Transportasi
8. Pelatihan siapa saja

ISM
Penanganan Limbah Bahan Berbahaya
9. Container diberi label “Hazardous” - tanggal pertama
limbah Bahan Berbahaya tersebut disimpan - diberi
tanda (bukan label) nama perusahaan
10. Label limbah Bahan Berbahaya yang baru diterima
harus ditulis dan ditempatkan pada label “Hazardous”
11. Kontainer yang dikirim harus ditutup dengan benar
dan dilapisi (sealed) – punya Sertifikat dan lisensi
Tranportasi Limbah B3
16. Pengiriman limbah Bahan Berbahaya harus disertai
manifest limbah B3
17. Semua limbah Bahan Berbahaya harus dibuang atau
dikirim ke tempat penampungan/pengolahan akhir
limbah yang telah disetujui Pemerintah

ISM
7. PERSIAPAN TANGGAP DARURAT BAHAN BERBAHAYA

Evakuasi Lokalisir bahaya


Penanggulangan pertama
Organisasi Keadaan darurat
Rencana Aktivasi komando
Tanggap
Darurat Pengerahan Peralatan
Operasi penanggulangan
Bantuan dari luar

❑ Alarm, Pintu darurat, Akses evakuasi, Tempat Berkumpul aman, P3K,


❑ Sistem komunikasi dan pelaporan, Ambulance, Emergency Kit,
❑ Rumah sakit rujukan

AS
Persiapan Tanggap Darurat Bahan Berbahaya
P3K: Zat kimia yang terhirup:
Zat kimia yang terkena ke mata: 1. Pindahkan si korban ke
1. Jangan menggosokkan mata. tempat yang berudara segar.
2. Angkat kelopak mata dan bilas 2. Dapatkan bantuan segera.
dengan air bersih selama 15 atau
20 menit.
Zat kimia tertelan:
3. Hati-hati jangan sampai mata
lainnya terkontaminasi. 1. Usahakan agar si korban
muntah. Inipun bila
dianjurkan dalam MSDS.
Zat kimia yang terkena ke kulit: Membuat si korban muntah
1. Bilas bagian kulit yang terbakar mungkin bukan perlakukan
dengan air hangat sekurang yang terbaik, sebelum mulai
kurangnya 5 menit. Pastikan zat bekerja periksa MSDS
kimia tersebut benar-benar telah bahanbahan kimia di
dibersihkan. tempat.
2. Tanggalkan pakaian dan perhiasan 2. Dapatkan segera bantuan
dari bagian yang terbakar bila medis
memungkinkan, bila tidak mungkin
jangan dilakukan.
3. Usahakan ISMpengobatan selanjutnya.
LINK QUIZ
ISM

Anda mungkin juga menyukai