Anda di halaman 1dari 12

TUGAS PENGELOLAAN DAN KESELAMATAN

LABORATORIM
MAKALAH MATERIAL SAFETY DATA SHEET (MSDS)

DISUSUN
OLEH:
ERPINA (190360

MARLINA YULFITRI (190360

PRAMADHANI(19036031)

SARI BUGENFIL (19036037)

TASYA MALINDA (19036043)

TIARA JELITA PUTRI (19036044)

DOSEN :HARY SANJAYA,M.Si

JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2019
I. PEMBAHASAN
A.Pengertian MSDS
MSDS atau dalam bahasa kita dikenal dengan ‘Informasi Data Keamanan Bahan’ merupakan
informasi mengenai cara pengendalian bahan kimia berbahaya (B3), bisa diartikan juga lembar
keselamatan bahan.

Informasi MSDS ini berisi tentang uraian umum bahan, sifat fisik dan kimiawi, cara
penggunaan, penyimpanan hingga pengelolaan bahan buangan.

Pada prinsipnya agar kita tetap terjaga kesehatan dan keselamatan pada waktu bekerja
menggunakan bahan kimia. Selain itu fungsi MSDS adalah agar :

1. Mengetahui potensi bahan kimia


2. Menerapkan teknologi pengendalian dalam melindungi pekerja
3. Mengembangkan rencana pengelolaan bahan kimia di tempat kerja
4. Merencanakan pelatihan pada pekerja yang langsung kontak dengan B3

Dalam dunia kerja, baik di laboratorium maupun lapangan, komponen bahan kimia
berada di dalam :

o Bahan baku (starting material)


o Bahan produk utama
o Bahan produk samping
o Bahan untuk analisis
o Bahan buangan

Dengan demikian yang harus menggunakan dan menerapkan lembar MSDS antara lain:

 Produsen bahan
 Pihak pengangkut bahan
 Penyimpan dan supplier bahan
 Pengguna bahan (Industri, Laboratorium dan Institusi akademik)
 Pengolah bahan buangan
Rincian isi MSDS antara lain :
1. Informasi umum
a. Tanggal pembuatan
b. Alamat produsen atau suplier
c. Nomor seri CAS (Chemical Abstract Serial Number)
d. Nama kimia
e. Nama perdagangan dan sinonim
f. Nama kimia lainnya
g. Rumus struktur dan rumus kimia
h. Tanda bahaya bahan kimia

2. Informasi komponen berbahaya


a. Batas paparan tiap komponen
b. Komposisi
c. Persen berat

3. Informasi data sifat fisika


a. Titik didih
b. Tekanan uap
c. Kerapatan uap
d. Titik beku atau titik leleh
e. Kerapatan cairan
f. Persen penguapan
g. Kelarutan
h. Penampakan fisik dan bau

4. Informasi tentang data kemudahan terbakar dan ledakan


a. Titik nyala
b. Batas kemampuan terbakar
c. Batas temperatur terendah yang menimbulkan ledakan
d. Batas temperatur tertinggi yang menimbulkan ledakan
e. Media /bahan kimia yang digunakan untuk pemadaman
f. Prosedur khusus untuk pemadaman

5. Informasi data reaktivitas


a. Stabilitas bahan
b. Pengaturan lokasi penempatan bahan
c. Produk dekomposisi yang berbahaya
d. Produk polimerisasi yang berbahaya

6. Informasi tentang bahaya kesehatan


a. Efek terkena paparan yang berlebihan
b. Prosedur pertolongan darurat dan pertolongan pertama akibat kecelakaan
c. Kontak pada mata
d. Kontak pada kulit
e. Terhirup pada pernafasan
7. Informasi prosedur pengumpulan, pengelolaan dan pengolahan
limbah
a. Langkah-langkah yang harus diambil untuk pengumpulan limbah
b. Prosedur pengelolaan dan pengolahan limbah di lapangan
c. Prosedur pengelolaan dan pengolahan limbah di laboratorium
d. Metoda pemusnahan limbah bahan kimia
8. Informasi perlindungan bahan kimia
a. Perlindungan respiratory
b. Ventilasi
c. Sarung tangan pelindung
d. Pelindung mata
e. Peralatan pelindung lainnya
f. Pengawasan perlindungan
9. Informasi penanganan awal khusus
a. Penanganan khusus dalam penggunaan dan penyimpanan
b. Penanganan awal lainnya
10. Informasi Data transportasi
a. Nama dan jenis transportasi
b. Tanda kelas bahaya bahan
c. Tanda label
d. Tanda merk
e. Prosedur darurat akibat kecelakaan
f. Prosedur penanganan awal yang harus dilakukan selama tranportasi.

B. Jenis bahan dan sifat kimia


1.BAHAN MUDAH TERBAKAR
o Bahan yg mudah bereaksi dgn oksigen dan menimbulkan kebakaran
o Reaksi kebakaran amat cepat menimbulkan ledakan
o Bahan cair mempunyai titik nyala antara
o 21-55 C mudah terbakar
o 20-21 C sangat mudah terbakar
o Gas mudah terbakar memp titik didih < 20 C tekanan 1 atm

 ZAT PADAT MUDAH TERBAKAR


Belerang (s) ,Fosfor ,Hidrida Logam

 ZAT CAIR MUDAH TERBAKAR

Pelarut Organik: eter, alkohol, aseton, benzena, heksana ,Petroleum eter, metil
isobutil keton ,Karbondisulfida ,Bensin, toluena

 GAS MUDAH TERBAKAR

Hidrogen,Asetilen ,Etilen Oksida ,Gas Alam

2.BAHAN KIMIA MUDAH MELEDAK EXPLOSIVE


Bahan kimia mudah meledak bila reaksi kimia bahan tersebut menghasilkan gas dlm
jumlah dan tekanan yg besar serta suhu tinggi shg menimbulkan kerusakan di sekelilingnya
Peka thd panas dan gesekan/tumbukan : TNT (trinitrotoluena), Nitrogliserin, Amonium
nitrat

STRUKTUR DAN SENYAWA EXPLOSIVE DIASZO :

C-N2 Asetilen : C=C

Campuran bahan bersifat explosive : Oksidator dengan Reduktor ,Kalim klorat,


natrium nitrat – C, belerang ,Asam nitrat – etanol ,Kalium permanganat – gliserol ,Krom
oksida – hidrasin.

3.BAHAN KIMIA REAKTIF THD AIR

o Bahan yg bila bereaksi dengan air akan mengeluarkan panas dan gas mudah
terbakar (bereaksi dengan air secara eksotermik)
o Alkali & alkali tanah
o Garam halida anhidrat
o Oksida anhidrat
o Oksida nonlogam halida (sulfuril klorida)

Penyimpanan bahan reaktif thd air

o Dijauhkan dari air


o Disimpan dlm ruang kering
o Bebas dr kebocoran air hujan

4.BAHAN KIMIA REAKTIF TERHADAP ASAM


o Bahan bereaksi dgn asam menghasilkan panas dan gas mudah terbakar atau
beracun dan korosif
o Bahan reaktif terhada pair juga reaktif terhadap asam
o Kalium klorat
o Kalium perklorat
o Kalium permanganat
o Asam kromat

5.BAHAN KIMIA KOROSIF

o Bahan yg karna reaksi kimia dapat merusak logam


o Asam sulfat
o Asam nitrat
o NaOH
o Kalsium hidroksida
o Gas belerang dioksida

6.BAHAN KIMIA IRITAN

o Bahan yang karna reaksi kimia dapat menimbulkan kerusakan atau peradangan
atau iritasi bila kontak dgn permukaan kulit yg lembab seperti kulit, mata,
saluran pernafasan
o pd umumnya bhn korosif
o Asam trikloroasetat
o asam sulfat,
o Gas belerang dioksida

Kerusakan karna bahan iritan :


o Luka
o Radang
o Iritasi (gatal-gatal)
o Sensitisasi (jaringan mjd amat peka thd bhn kimia)

 BAHAN IRITAN PADAT


o Bahaya bila kontak dengan mata atau kulit
o Anorganik: NaOH, natrium silikat, KOH, kalsium hidroksida
o Organik: asam triklorasetat, fenol

 BAHAN IRITAN CAIR


o Bahaya bila kontak dgn kulit atau mata, yg menyebabkan proses pelarutan atau
denaturasi protein
o Anorganik: asam sulfat, asam nitrat, HCl
o Organik: asam format, asam asetat, karbon disulfida, hidrokarbon terhalogenasi

 BAHAN IRITAN GAS


o bila terhirup, merusak saluran pernafasan
o Gas amat larut dlm air: merusak saluran pernafasan bag atas (amoniak, HCl,
formaldehida, asam asetat, HF)
o Gas kelarutan dlm air sedang: merusak saluran pernafasan bag atas & bag
dalam (klorin, sulfur dioksida, bromin)
o Gas sedikit larut: merusak alat pernafasan bag dalam (ozon, fosgen,
nitrogendioksida)

7.BAHAN KIMIA BERACUN

o Bahan kimia yg dlm jumlah kecil menimbulkan keracunan pd manusia atau


hewan
o Masuk melalui pemaparan
o Mengganggu organ tubuh (hati, paru-paru, dll)
o Terakumulasi dlm tulang, darah, hati, ginjal, cairan limfa, berefek thd
kesehatan dlm jangka panjang
o Pengeluaran racun melalui urine, saluran pencernaan, sel epitel, keringat

 Sifat toksik ditentukan oleh:


o Sifat alami (struktur kimia, gugus fungsi)
o Jenis persenyawaan (anorganik, organik)
o Sifat fisik (titik didih, titik lebur,

 KLASIFIKASI
o Senyawa logam & metaloid
o Bahan pelarut
o Gas beracun
o Bahan karsinogenik
o Pestisida

 LOGAM & METALOID BERACUN


o Pb (TEL, Pb-karbonat): syaraf, ginjal, darah
o Hg: syaraf, ginjal
o Cd: hati, ginjal, darah
o Cr: Kanker
o As: iritasi, kanker

8.BAHAN PELARUT BERACUN

o Hidrokarbon alifatik(bensin, minyak tanah): pusing, koma


o Hidrokarbon terhalogenasi(klroroform, karbontetraklorida): hati, ginjal

9.GAS BERACUN

o Aspiksian sederhana(nitrogen, Ar, He) sesak nafas, kekurangan oksigen


o Aspiksian kimia:
o HCN: pusing, sesak nafas,
o asam sulfida: sesak nafas, kejang, hilang kesadaran
o CO: sesak nafas, otak, jantung, saraf, hilang kesadaran
o Nitrogen oksida:sesak nafas, iritan, kematian

10.KARSINOGEN

o Benzena: leukimia
o Asbes: paru-paru
o Bensidin: kandung kencing
o Krom(III): paru-paru
o Naftil amin: paru-paru
o Vinilklorida: hati, paru-paru, syaraf pusat, darah

11.PESTISIDA

o Organoklorin dan organofosfat: pusing, kejang, hilang kesadaran, kematian

 TINGKAT KERACUNAN BERDASAR NILAI LD50

LD50(mg/kg) jumlah zat yg diberikan kepada binatang percobaan dan


menyebabkan 50% binatang tsb mati
 Racun super, LD50<5, nikotin .
 Amat sangat beracun, 5<LD50<50, timbal arsenat
 Amat beracun, 50<LD50<500, hidrokuinon

 TINGKAT KERACUNAN berdasar nilai LD50 3


 Beracun sedang, 500<LD50<5000, isopropanol
 Sedikit beracun, 5000<LD50<15000, asam sorbat .
 Tidak beracun, LD50> 15000, propilenglikol

12.BAHAN KIMIA OKSIDATOR

o Bahan tidak dapat terbakar tapi dapat menghasilkan oksigen


o Dapat menyebabkan kebakaran pada bahan lain atau ledakan
o Bersifat explosive karna sangat reaktif, tidak stabil,
o mampu menghslkan oksigen dalam reaksi atau penguraiannya

1.OKSIDATOR ANORGANIK

o Permanganat
o Perklorat
o Dikromat
o Hidrogen peroksida
o Periodat
o Persulfat

2.PEROKSIDA ORGANIK
o Bensil peroksida
o Asetil peroksida
o Eteroksida
o Asam perasetat Peroksida organik dpt terbentuk pd penyimpanan pelarut
organik spt eter, keton, ester, senyawa tidak jenuh

 Bahan P3K ( First Aid)


o obat luar (salep levertran, revanol, betadien, handyplash),
o obat ringan (obat antihistamin, norit),
o plester pembalut (kecil, sedang, besar), kapas, kasa steril, minyak kayu
putih,
CONTOH MSDS

A. Asam Sulfat (H2SO4)


Asam sulfat adalah satu salah satu bahan kimia terpenting yang banyak digunakan dalam
industri kimia. Kegunaannya antara lain adalah digunakan sebagai reagen untuk analisa di
laboratorium, regenerasi cation resin, pembuatan pupuk superfosfat, pembuatan bahan peledak
dan digunakan pula dalam pemrosesan logam (pickling). Lebih jauh lagi, Asam sulfat,
merupakan asam mineral (anorganik) yang kuat. Zat ini larut dalam air pada semua
perbandingan. Asam sulfat mempunyai banyak kegunaan dan merupakan salah satu produk
utama industri kimia.Asam sulfat merupakan asam kuat yang sangat korosif dan termasuk
kedalam kelompok bahan kimia berbahaya atau B3
Sifat-sifat fisik asam sulfat ialah memiliki titik leleh 100C , titik didih 3300C, titik uap
1mmHg (146oC) , Berat jenis : 1.84 (100%) , Berat jenis uap : 3.4 (udara = 1). Asam sulfat
umumnya tidak terbakar, bersifat oksidator dan dapat terbakar jika kontak dengan zat organik
seperti gula, selulosa dan lain-lain. Amat reaktif dengan bubuk zat organik. H2SO4 mengalami
penguraian bila kena panas, mengeluarkan gas SO2
. Asam encer bereaksi dengan logam menghasilkan gas hidrogen yang eksplosif bila kena
api atau panas dan bereaksi hebat jika kena air. Dalam efek jangka pendek (Akut), menghirup
uap asam menyebabkan iritasi pada hidung dan tenggorokan serta mengganggu paru-paru.
Cairan asam dapat menimbulkan luka yang parah dan dapat menimbulkan kebutaan jika terkena
mata. Dan dalam efek jangka panjang (Kronis),menghirup uap asam pada jangka panjang
mengakibatkan iritasi pada hidung, tenggorokan danparu-paru. H2SO4
memiliki:
Nilai Ambang Batas : 1 mg/m3
(ACGIH 1987-88)
Toksisitas : LD50 = 2.14 g/kg (tikus)
LC50 = 510 mg/m3
(tikus)
IDLH : 80 mg/m3
Bila asam sulfat terhirup langsung maka hal yang harus dilakukan ialah membawa korban
ke tempat segar, dan segera lakukan pengobatan. Lalu, bila terkena mata, segera dicuci dengan
air bersih (hangat) dan mengalir selama 20 menit bawa ke dokter. Ketika H2SO4 mengenai kulit
secara langsung (terpapar langsung) maka harus langsung dicuci dengan air bersih dan mengalir
selama 20 menit dan segera diobati. Dan apabila tidak sengaja tertelan, harus segera diminumkan
1-2 gelas air serta bawa ke dokter bila perlu.
Jika terjadi kebakaran karena kontak H2SO4 dengan logam maka kebakaran dapat dipadamkan
dengan bubuk kimia atau CO2
. Kebakaran besar dipadamkan dengan air tetapi harus hati-hati karena dapat menimbulkan
panas (pemadaman dari jarak jauh). Hindari kontak langsung dengan asam sulfat dengan
menghirup uap atau kabut. Bekerja dalam lemari asam atau dengan ventilasi yang baik.
Pengenceran dilakukan dengan menambah asam sedikit demi sedikit ke dalam air dan bukan
sebaliknya karena sangat eksotermik.
DAFTAR PUSTAKA

MSDS. (2013). Material Safety Data Sheet Ascorbic Acid. [Online].


Tersedia:www.sciencelab.com/msds.php?msdsId=9922972. [Diakses: 8 Februari

2015].

MSDS.WWW.ILPI.COM

http://chemcareasia.wordpress.com/2007/05/09/identifikasi-bahaya-bahan-kimia/

http://okleqs.wordpress.com/2008/12/02/1-asam-sulfat-h2so4/

http://industrikimia.com/tag/msds-asam-sulfat

http://siklus.lmb.its.ac.id/?p=254

Anda mungkin juga menyukai