Anda di halaman 1dari 29

DEMOGRAFI

OLEH

Ns HERNIDA WARNI, S.Kep.,M.Kes


 Demografi ( kependudukan ), berasal
dari bahasa YUNANI, yaitu :

 Demos : Penduduk
 Grafein : Tulisan
Jadi tulisan tentang kependudukan.

 Demografi adalah studi ilmiah tentang


JUMLAH, PERSEBARAN, dan
KOMPOSISI kependudukan serta
bagaimana ketiga factor tsb berubah
dari waktu ke waktu.
 Komponen demografi :
Komponen utama :
 Kelahiran (fertilitas)
 Kematian (mortalitas)
 Perpindahan (migrasi)
Komponen penunjang :
 Mobilitas sosial
 Tingkat perkawinan
 Kelima komponen tsb dipergunakan/ dianggap
sbg variable perubah dlm kependudukan.
 Bapak demografi : JOHN GROUNTS
TEORI TENTANG PERTUMBUHAN
PENDUDUK
1. TEORI MALTHUS

 Malthus adalah orang pertama yg menulis


tentang bahaya dari pertumbuhan penduduk.

 Pertumbuhan penduduk ditentukan oleh


hukum alam ( NATURAL LAW ).

 Pertumbuhan penduduk lebih cepat diban-


dingkan pertambahan makanan, kecuali ter-
hambat oleh karena “MORAL RESTRAINTS“
spt wabah penyakit, mala petaka alamiah.
Pertumbuhan penduduk hanya dpt tertahan oleh :

a. POSITIVE CHECKS ( kematian akibat wabah,


perang, kelaparan, dsb).
b. PREVENTIVE CHECKS ( manusia mengatur me-
lalui CELIBASY yaitu tidak kawin atau menun-
da perkawinan), sekarang program KB

2. TEORI MARX

Tidak ada hubungan antara hukum alam & kepen-


dudukan. Jumlah & pertumbuhan penduduk diten-
tukan oleh kondisi sosial ekonomi masyarakat.
 Kaum kapitalis tergantung tenaga kerja,
sehingga perlu SURPLUS jumlah penduduk.

3. TEORI DEMOGRAFI TRANSISI


(WARREN THOMPSON)

Ada 4 hal yg berhubungan (proposisi) :

a. Jika angka kematian tinggi sebanding dgn


angka kelahiran, menghasilkan angka per-
tumbuhan NOL (zero).
b. Jika angka kematian menurun tidak seim-
bang dgn angka kelahiran, akan menghasil-
kan angka pertumbuhan yang positif ( ).
c. Jika angka kematian terus menurun & disertai
dengan menurunnya angka kelahiran, akan
menghasilkan pertumbuhan yg positif tetapi
menurun.

d. Jika angka kematian & kelahiran juga rendah,


pertumbuhan semakin berkurang sehingga
NOL (zero).

UKURAN- UKURAN DALAM DEMOGRAFI

1. Fertilitas
a. Crude birth rate (angka kelahiran kasar)
b. Crude fertility rate (angka kesuburan kasar)
c. Age spesific fertility rate (angka kesuburan
pada kelompok umur tertentu)
d. Total fertility rate (angka kesuburan total)
e. Net reproduction rate
2. MORTALITAS
a. Crude death rate (angka kematian kasar)
b. Spesific death rate (angka kematian spesific)
c. Age spesific death rate (angka kematian pada
kelompok umur tertentu) :
1). Infant mortality rate
2). Neonatal mortality rate
3). Post neonatal mortality rate
4). Child mortality rate
5). Still birth rate
6). Perinatal mortality rate
3. MIGRASI
a. Imigrasi (datang/ masuk)
b. Emigrasi ( keluar)
c. Urbanisasi ( dari desa ke kota)

PIRAMIDA PENDUDUK

Yaitu bentuk penyajian data penduduk,


dengan melihat komposisi umur dan jenis
kelamin
1. EXPANSIVE POPULATION ( penduduk muda)
 Berbentuk segitiga kerucut
 Penduduk tua sedikit
 Penduduk muda banyak
 Pada negara berkembang

2. CONTRICTIVE POPULATION (penduduk tua)


 Berbentuk seperti kubah
 Banyak penduduk tua
 Pada negara maju

3. STATIONARY POPULATIOAN
 Berbentuk seperti lonceng
 Proporsi penduduk hampir sama
 Pada negara maju
PERTAMBAHAN PENDUDUK
Untuk mengukur besarnya pertambahan
penduduk dipakai angka atau laju
pertambahan penduduk ( RATES OF
POPULATION GROWTH = RPG )

RPG = ( CBR – CDR) + ( I – E )

Untuk mengukur jumlah penduduk setelah


sekian jangka waktu, digunakan rumus :

Pt = Po + ( B – D ) + ( I – E )
Keterangan :

Pt = Jml penduduk setelah sekian


jangka waktu
Po = jml penduduk pada permulaan
waktu
B = Jml kelahiran dalam waktu tsb
D = Jml kematian dalam waktu tsb
I = Jml pendatang dalam waktu tsb
E = Jml yang pergi dalam waktu tsb
MASALAH KEPENDUDUKAN

Jumlah penduduk yang besar


Pertumbuhan penduduk yang tinggi
KB

Persebaran penduduk yg tdk merata


Transmigrasi
DEPENDENCY RATIO

Proporsi penduduk usia < 15 tahun ditambah


usia > 65 tahun dibagi usia 15 – 65 tahun.

( < 15 tahun + > 65 tahun )


DR =
15 – 65 tahun

Keterangan :
< 15 tahun = belum produktif
> 65 tahun = tidak prosukrif
15- 65 tahun = usia produktif
SUMBER DATA KEPENDUDUKAN
1. SENSUS ( PENCACAHAN)
Asal dari bahasa Yunani “CENCERE” yang berarti
memungut pajak.Biasanya dilakukan setiap 10
tahun, di Indonesia pertama kali dilakukan oleh
Belanda thn 1930. Sensus dilakukan scr serempak
dan menyeluruh
Ada dua criteria sensus :
a. DE FACTO : perhitungan berdasarkan tempat tinggal
penduduk pada malam sebelum sensus dilakukan
pada keesokan harinya.

b. DE JURE : perhitungan atas dasar tempat tinggal


penduduk yang sebenarnya.
2. SURVEY PENDUDUK
Tidak dilakukan pada seluruh penduduk, tetapi dipilih
sampel yg dianggap mewakili.
Biaya lebih murah, tetapi kalau survey tidak hati- hati
dapat menyebabkan data tidak akurat. Kesalahan
dapat terjadi jika keliru dalam menentukan sampel.
3. REGISTRASI VITAL
Melakukan registrasi (pencatatan) secara terus menerus
ttg kelahiran, kematian, perkawinan dan perpindahan.
Cara ini sangat sulit karena masyarakat tidak selalu
melaporkan kejadian- kejadian tersebut pada petugas
yang ditunjuk.
Cara ini sebenarnya sangat baik karena dilakukan
secara terus menerus dan berkesinambungan
CIRI MASYARAKAT INDONESIA
( Dilihat dari struktur sosial & kebudayaan)
Terbagi dlm 3 kategori dengan ciri- ciri sebagai berikut :
1. MASYARAKAT DESA
a. Hubungan keluarga & masyarakat sangat kuat
b. Hubungan atas dasar adat istiadat yang kuat
c. Percaya pada kekuatan- kekuatan gaib
d. Masih ada yang buta huruf
e. Berlaku hukum tidak tertulis
f. Lembaga pendidikan khusus dibidang teknologi &
ketrampilan belum ada (diwariskan secara turun
temurun)
g. Sistem ekonomi sebagian besar untuk memenuhi
kebutuhan- kebutuhan, sebagian kecil dijual
h. Semangat gotong royong masih tinggi
2. MASYARAKAT MADYA

a. Hubungan keluarga masih kuat, hubungan masya-


rakat mulai kurang.
b. Adat istiadat masih dihormati, sikap masyarakat
mulai terbuka
c. Berfikir rasional, kepercayaan gaib mulai berkurang
(akan muncul setelah kehabisan akal)
d. Timbul pendidikan formal seperti SD, SLTP, SLTA
e. Buta huruf berkurang
f. Hukum tertulis mendampingi hukum tidak tertulis
g. Ekonomi mengarah pada produksi pasar
h. Gotong royong tinggal untuk keperluan keluarga &
tetangga, kegiatan umum didasarkan pada upah
3. MASYARAKAT MODERN

a. Hubungan antar manusia atas dasar


kepentingan pribadi
b. Hubungan antar masyarakat dilakukan secara ter-
buka dalam suasana saling mempengaruhi
c. Kepercayaan masyarakat yang kuat terhadap man-
faat IPTEK sebagai sarana meningkatkan kesejahte-
raan masyarakat
d. Strata masyarakat digolongkan menurut profesi dan
keahlian
e. Tingkat pendidikan formal tinggi dan merata
f. Berlaku hukum tertulis dan kompleks
g. Hampir seluruhnya ekonomi pasar dengan menggu-
nakan uang dan alat pembayaran lainnya
UKURAN DEMOGRAFI YANG TERKAIT DENGAN
INDIKATOR KESEHATAN

A. Angka kematian

1. Crude Death Rate (angka kematian kasar)

Jumlah seluruh kematian selama tahun


berjalan dibagi jumlah penduduk pertengahan
tahun kali konstanta.

Total seluruh kematian selama


thn berjalan
CDR = X 1000
Jml penduduk pertengahan thn
2. Age spesific death rate (angka kematian
pada kelompok umur tertentu)
a. Infant mortality rate ( IMR), angka
kematian bayi (umur 0- 1 tahun)

Jumlah kematian bayi


( 0 – 1 tahun )
IMR = X 1000
Jml kelahiran hidup pada
tahun tersebut
b. Neonatal mortality rate ( NMR), angka
kematian neonatus (umur 0- 28 hari)

Jumlah kematian bayi


( 0 – 28 hari )
NMR = X 1000
Jml kelahiran hidup pada
tahun tersebut
c. Post neonatal mortality rate (PNMR),
angka kematian bayi umur 28 hari - 11 bln

Jumlah kematian bayi umur


( 28 hari – 11 bulan )
PNMR = X 1000
Jml kelahiran hidup pada
thn tersebut
d. Child mortality rate, angka kematian anak
Digunakan untuk mengukur tingkat
kemiskinan suatu negara.

e. Still birth rate, lahir mati (kematian bayi


sebelum dilahirkan)

Jumlah kematian janin


 28 minggu & lahir mati
SBR = X 1000
Jml kelahiran hidup pada
thn yang sama
f. Perinatal mortality rate ( PMR)
Kematian janin umur 28 minggu – 7 hari
sesudah lahir

Jumlah kematian janin


umur 28 mg – 7 hari
post partum
PMR = X 1000
Jml kelahiran hidup pada
thn tersebut
B. Angka kelahiran

1. Crude birth rate (CBR)


Angka kelahiran kasar

Jumlah kelahiran
dlm 1 tahun
CBR = X 1000
Jml penduduk
dalam thn tsb
2. Crude fertility rate (CFR)
Angka kelahiran dibanding wanita usia
subur

Jumlah kelahiran
dlm 1 tahun
CFR = X 1000
Jml wanita usia 15 – 44 thn
pada tahun tsb
3. Net Reproduction Rate (NRR)

 Jumlah anak perempuan yang dilahirkan


oleh seorang wanita seumur hidupnya,
dan tetap hidup hingga mencapai umur
ibunya ketika melahirkannya

 NRR = 1, tidak terjadi pertumbuhan


penduduk/ ZERO POPULATION
GROWTH/ CONSTANT POPULATION/
STATIONARY POPULATION

Anda mungkin juga menyukai