SUMATERA SELATAN
Sahlan
Region Head – Regional Sumbagsel -PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk.
1
2
ISLAMIC FINANCE UPDATE
3
ISLAMIC FINANCE UPDATE
4
RATING OF
#INDONESIA ; WORLD’S HALAL INDUSTRY
5
SHARIA AWAKENING PHENOMENONE ;
Fenomena peningkatan kesadaran umat Muslim akan Identitasnya
Berdampak pada berkembangnya Industy Sharia dan kualitasnya
6
SHARIA AWAKENING
7
EKONOMI ISLAM :
KEY SUCCES & TANTANGAN
1. Jumlah Penduduk yang Besar – CONSUMER BASE
- >80% Muslim,
- Kesadaran Identitas Islam dalam bidang ekonomi
- ( Masih Sebatas ) Target Market
8
EKONOMI ISLAM :
KEY SUCCES & TANTANGAN
2. Tokoh Peduli Ekonomi – ROLE MODEL
- Akselerasi Pertumbuhan Ekonomi
- Ketokohan bisa menjadi kelemahan
9
EKONOMI ISLAM :
KEY SUCCES & TANTANGAN
3. Komunitas Muslim – the BONDING
- Komunitas menjadi pengikat
- Produsen sekaligus Konsumen
10
EKONOMI ISLAM :
KEY SUCCES & TANTANGAN
4. Muslim Brand – IDENTITY
- Menjadikan kebanggan menggunakan Produk Muslim
- Kualitas dan Packaging masih menjadi kendala
- Biaya Produksi
11
EKONOMI ISLAM :
KEY SUCCES & TANTANGAN
5. Permodalan – PRODUCTION ENGINE
- Peran Lembaga Keuangan Syariah
- Productive Loan
- Tidak sebatas pinjaman Modal ( Bukan Hibah )
- Pembinaan Management, pengawasan dan Asistensi
12
EKONOMI ISLAM :
KEY SUCCES & TANTANGAN
6. Rantai Distribusi – HALAL VALUE CHAIN
13
FAKTA & DATA EKONOMI ISLAM
DI SUMATERA SELATAN
1. Hanya ada satu BPRS di Sumsel
2. Hanya 5% Koperasi di Sumsel yang Berbasis Syariah
3. Terdapat 50 an Mini Market 212 Mart, dengan 3 Koperasi Penaung
4. Belum ada produk Islami yang dikelola dengan baik di Sumsel
5. Belum ada Koperasi Karyawan Berbasis Syariah di Sumsel
14
PRODUK UNGGULAN SUMSEL
DAN PELUANG EKONOMI SYARIAH
1. Perkebunan : Konversi Koperasi Pertanian dari Konvensional ke
Syariah
2. Consumer Goods : Mulai diproduksinya prosuk konsumsi massal
dari dikuasai supply chain non Muslimmenjadi kemitraan Muslim.
Contoh : Beras.
3. Jalur Distribusi Muslim : Kemitraan Pemasyaran Produksi Ummat
melalui Mini Market Muslim 212 Mart.
Success Factor :
1. Adanya kemauan untuk meninggalkan praktek riba
dan 100% Kospen Syariah dengan segala
konsekuensinya.
2. Adanya pengelolaan yang profesional
3. Adanya komunitas yang berazzam atau berkomitmen
untuk menggunakan produksi sendiri.
15
TANTANGAN KEUANGAN SYARIAH INDONESIA
BELUM SELARASNYA VISI DAN KURANGNYA KOORDINASI ANTAR
PEMERINTAH DAN OTORITAS DALAM PENGEMBANGAN PERBANKAN
SYARIAH
18
Terima Kasih
19