Anda di halaman 1dari 17

BISNIS INTERNASIONAL

“ANALISA PELUANG PASAR DAN RISET INTERNASIONAL YANG PERLU


DILAKUKAN”

Dosen Pengampu : Dra. Ni Ketut Purnawati, M.S.

OLEH:

MUHAMMAD RIFANDY TAUFIK 1607522141

PUTU AYU KRISNA LISTYA DEWI 1707522133

MADE YUNITA DWIARTINI 1707522134

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS UDAYANA

2019

1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Perubahan yang diakibatkan oleh kemajuan dalam berbagai bidang kehidupan telah
berimplikasi pada semakin beraneka ragamnya kebutuhan dan tuntutan hidup setiap individu.
Setiap organisasi hidup di bawah pengaruh perkembangan budaya yang dicapai oleh
masyarakat di sekitarnya serta faktor-faktor eksternal lainnya; seperti kondisi ekonomi,
situasi politik, keyakinan dan nilai serta norma yang dianut masyarakat. Keadaan yang terjadi
di luar organisasi tersebut ada yang bisa dikendalikan oleh perusahaan dan ada juga bahkan
pada umumnya merupakan keadaan atau faktor yang tidak bisa dikendalikan.

Memahami dan meniyikapi bahwa aktivitas pemasaran dilakukan dalam situasi


seperti tersebut di atas, maka tidak ada jaminan bagi perusahaan akan keefektifan
pemasarannya. Para marketer harus mampu “membaca” secara seksama situasi-situasi di luar
tersebut beserta setiap perubahan yang terjadi di dalamnya. Setelah itu, para marketer harus
mampu “menerjemahkan” situasi serta perubahan tersebut ke dalam kerangka peluang
pasarnya (marketing opportunities). “Marketing opportunity analysis [MOA] is the diagnostic
activity of interpreting environmental attributes and change” (Zikmund dan D’Amico 1989,
p.57) Yang berarti bahwa analisis peluang pasar merupakan upaya diagnostik untuk
menginterpretasikan atribut-atribut lingkungan serta perubahannya. Menurut Zikmund dan
D’Amico MOA akan sangat membantu para manajer (1) sebagai warning system terhadap
potensi resiko yang akan dihadapi (a warning system to alert managers to the risk of potential
problems) dan (2) di lain pihak MOA dapat berfungsi sebagai appraisal system yang akan
menyadarkan para manajer terhadap keuntungan yang mungkin diperoleh dari peluang
tertentu (as an appraisal system to make managers aware of the benefits associated with
certain opportunities).

Boone dan Kurtz (1987) menegaskan hal yang sama bahwa analisis peluang pasar
sangat berguna menyediakan fondasi bagi kepentingan perencanaan dan strategi pemasaran.
Para manajer dipandang perlu mengevaluasi situasi lingkungan, tempat dimana mereka
mencurahkan aktivitas pemasarannya, dan mengestimasi pengaruh-pengaruh lingkungan
yang mungkin timbul pada masa yang akan datang pada para konsumen. Mempertimbangkan
trend masyarakat pada masa yang mendatang akan mengilhami munculnya ide dan strategi
baru, sehingga hal tersebut merupakan tindakan yang lebih baik karena ia dapat bertindak

2
sebagai pioner daripada sekedar bereaksi terhadap perubahan yang sedang berlangsung.
Lingkungan beserta arus perubahannya mesti dimonitor dan dievaluasi secara hati-hati,
potensi peluang (kesempatan) dan masalah yang mungkin muncul mesti diidenfikasi,
sebelum suatu organisasi mengembangkan rencana pemasaran.

3
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Basic Appeal dan Faktor Negara


Dua masalah penting yang menjadi perhatian selama proses penyaringan pasar dan
tempat. Pertama, mereka ingin menjaga biaya riset serendah mungkin. Kedua, mereka ingin
mempelajari setiap pasar potensial dan setiap lokasi yang memungkinkan. Untuk mencapai
dua tujuan ini, manajer bisa melakukan segmentasi pasar dan lokasi menjadi proses empat
tahap berikut ini
1. Mengidentifikasi basic appeal
2. Menilai lingkungan bisnis
3. Mengukur potensi pasar atau lokasi
4. Memilih pasar atau lokasi

Gambar 1. Proses Screening untuk Pasar dan Lokasi Potensial

Proses screening ini melibatkan banyaknya waktu, uang, dan usaha yang dihabiskan
pada pasar dan lokasi yang tetap pada tahap selanjutnya dari screening. Studi kelayakan yang
mahal dilakukan pada beberapa pasar dan lokasi yang memiliki potensi yang mumpuni.
Pendekatan ini menciptakan proses screening yang berbiaya efektif namun tidak
mengabaikan lokasi potensial.
2.1.1. Tahap 1: Mengidentifikasi Basic Appeal
 Menentukan permintaan dasar

4
Tahap pertama dalam mencari pasar potensial berarti mencari apakah terdapat
permintaan dasar untuk produk perusahaan. Faktor terpenting dalam menentukan
basic appeal merupakan iklim negara. Contohnya, tidak ada perusahaan yang
mencoba untuk memasarkan snowboards di Indonesia, Sri Lanka, atau Amerika
Tengah karena tidak ada salju. Produk yang sama cocok untuk pasar di Kanada,
Jepang Utara, dan Swiss. Beberapa negara juga melarang barang tertentu. Negara
islam, melarang impor produk alkohol, dan sanksi untuk penyelundupan sangatlah
berat.
2.1.2. Tahap 2: Menilai Lingkungan Bisnis
Jika lingkungan bisnis seluruh negara sama, menentukan dimana untuk memasarkan
produk akan menjadi mudah. Manajer bisa bergantung pada data yang melaporkan kinerja
dari ekonomi lokal dan menganalisis laba yang diharapkan dari investasi yang diusulkan.
 Kekuatan Budaya
Walaupun negara memperlihatkan kemiripan budaya, mereka berbeda dalam bahasa,
perilaku terhadap bisnis, kepercayaan beragama, tradisi, adat, dsb. Beberapa produk yang
dijual di pasar global dengan sedikit atau tidak ada modifikasi. Produk ini termasuk
industri permesinan seperti peralatan packaging, produk konsumsi seperti pasta gigi dan
softdrinks, dll. Namun banyak produk harus melalui adaptasi yang banyak untuk
memenuhi preferensi lokal seperti buku, majalah, makanan cepat saji, dll.
Elemen budaya bisa mempengaruhi jenis dari produk yang dijual dan bagaimana produk
tersebut dijual/ Perusahaan bisa menilai bagaimana budaya setempat dalam kandidat
pasar bisa mempengaruhi penjualan dari produknya. Elemen budaya dalam lingkungan
bisnis juga bisa mempengaruhi keputusan pemilihan lokasi. Ketika modifikasi produk
secara substansial diperlukan untuk alasan budaya, perusahaan mungkin memilih untuk
mendirikan fasilitas produksi di target pasar itu sendiri. Namun melayani kebutuhan
khusus pelanggan dalam target pasar harus mengimbangi potensi kehilangan skala
ekonomi karena memproduksi di beberapa lokasi.
 Kekuatan Politik dan Hukum
1. Regulasi Pemerintah
Regulasi pemerintah bisa dengan cepat mengeliminasi pasar atau lokasi dari
pertimbangan. Pertama, mereka bisa menciptakan penghambat investasi untuk
memastikan kendali domestik dari perusahaan atau industri. Satu cara dimana
pemerintah bisa melakukan hal ini dengan membebankan aturan investasi pada hal

5
seperti kepemilikan bisnis. Kedua, pemerintah bisa melarang perusahaan internasional
dari bebasnya mengambil laba yang didapatkan di suatu negara. Kebijakan ini bisa
memaksa perusahaan untuk menahan kas di host country atau menginvestasikan
kembali pada proyek baru disana. Ketiga, pemerintah bisa membebankan regulasi
lingkungan yang sangat ketat. Di kebanyakan negara industri, pabrik yang
memproduksi bahan kimia industri sebagai output utama atau produk sampingan
harus mengikuti standar polusi yang ketat. Regulasi biasanya meminta pemasangan
alat kendali polusi dan pengawasan kualitas udara, air, dan tanah yang tertutup. Saat
melindungi lingkungan, regulasi tersebut juga meningkat biaya produksi jangka
pendek. Terakhir, pemerintah bisa juga mensyaratkan bahwa perusahaan memberikan
informasi tertentu. Coca Cola aslinya meninggalkan India ketika pemerintah India
meminta formula rahasia untuk berbisnis disana. Coca – Cola akhirnya kembali
setelah pemerintah India membatalkan permintaannya.
2. Birokrasi Pemerintah
Birokrasi pemerintah yang ramping dan halus bisa membuat pasar atau lokasi lebih
atraktif. Di lain pihak, sistem yang rumit dan tidak ramping dari mendapatkan
persetujuan dan lisensi dari agensi pemerintah bisa membuatnya tidak menarik. Di
berbagai negara berkembang, apa yang seharusnya hal yang simple dalam
mendapatkan lisensi untuk mendirikan outlet retail sering berarti mendapatkan
berbagai dokumen dari beberapa agensi. Birokrat yang bertugas pada agensi tersebut
umumnya tidak peduli dengan menyediakan layanan yang mumpuni. Manajer harus
siap untuk menghadapi penundaan administratif dan seperangkat aturan yang rumit.
Perusahaan akan menanggung birokrasi yang rumit jika peluangnya cukup untuk
mengimbangi adanya kemunduran dan pengeluaran potensial.
3. Stabilitas Politik
Setiap lingkungan bisnis negara dipengaruhi oleh risiko politik. Risiko politik bisa
mengancam pasar dari eksportir, fasilitas produksi produsen, atau kemampuan
perusahaan untuk memindahkan laba dari negara dimana laba tersebut didapat.
Elemen utama dari risiko politik yang menjadi perhatian perusahaan adalah
perubahan politik yang tidak terduga. Risiko politik cenderung untuk meningkat jika
perusahaan tidak mengestimasi lingkungan politik pasa depan dengan tingkat akurasi
yang mumpuni. Peristiwa dengan dampak negatif yang diharapkan akan terjadi di
masa depan, buruk bagi berusahaan karena peristiwa bisa direncanakan dan tindakan
pencegahan bisa diambil. Peristiwa negatif yang terdugalah yang menciptakan risiko

6
politik bagi perusahaan. Persepsi manajer mengenai risiko politik dari pasar sering
dipengaruhi oleh konflik politik masa lalu. Namun manajer tidak membiarkan
peristiwa lampau membutakan mereka terhadap peluang masa depan. Perusahaan
internasional harus mencoba untuk mengawasi dan memperkirakan peristiwa politik
yang mengancam operasi dan laba masa depan. Dengan menginvestigasi lingkungan
politik secara proaktif, manajer bisa fokus pada risiko politik dan mengembangkan
rencana untuk menghadapinya.
 Kekuatan Ekonomi dan Finansial
Manajer harus berhati – hati dalam menganalisis kebijakan ekonomi sebelum memilih
pasar atau lokasi baru untuk operasional. Kebijakan fiskal dan moneter yang buruk dari
bank sentral negara bisa menyebabkan tingkat inflasi yang tinggi, meningkatkan defisit
anggran, depresiasi mata uang, menurunnya tingkay produksi, dan inovasi yang lesu.
Konsekuensi tersebut biasanya mengurangi keyakinan investor dan memaksa perusahaan
internasional untuk merampingkan atau membatalkan investasi yang diusulkan.
Permasalahan mata uang dan likuiditas merupakan tantangan khusus bagi perusahaan
internasional. Volatilitas nilai mata uang mempersulit perusahaan untuk memprediksi
pendapatan masa depan secara akurat dalam mata uang negara asal. Nilai mata uang
berfluktuasi bebas juga mempersulit perusahaan untuk menghitung berapa banyak modal
yang diperlukan untuk rencana investasi. Perubahan yang tidak terduga pada nilai mata
uang bisa menyebabkan likuidasi aset lebih sulit karena ketidakpastian yang lebih besar
akan mengurangi likuiditas pasar modal.
 Kekuatan yang Lain
1. Biaya Pengiriman Material dan Barang
Biaya dari pengiriman material dan barang jadi mempengaruhi segala keputusan
dimana untuk mendirikan fasilitas produksi. Logistik merupakan manajemen dari
aliran fisik produk dari titik awal sebagai barang mentah sampai pada pengguna akhir
sebagai barang jadi. Logistik menggabungkan aktivitas produksi dengan aktivitas
yang diperlukan untuk mengirim produk ke pembeli. Hal tersebut termasuk seluruh
moda transportasi, penyimpanan, dan distribusi.
2. Image Negara
Karena image negara mewujudkan setiap aspek dari lingkungan bisnis negara, hal
tersebut sangatlah relevan pada pemilihan lokasi produksi, R&D, atau aktivitas
lainnya. Walaupun label tidak mempengaruhi seluruh produk pada tingkat yang sama,

7
label bisa menyajikan image positif atau negatif dan meningkatkan atau menurunkan
penjualan.

2.2. Mengukur dan Memilih Pasar atau Lokasi


Pasar dan lokasi yang telah melewati dua tahap pertama dalam proses screening
menjalani analisis lebih lanjut bagi perusahaan untuk sampai pada jumlah lokasi potensial
yang lebih mudah diatur.
2.2.1. Tahap 3: Mengukur Potensi Pasar atau Lokasi
Walaupun keberadaan dari kebutuhan dasar untuk produk dan lingkungan bisnis
negara yang cukup stabil, pelanggan potensial mungkin tidak siap atau mampu untuk
membeli produk karena berbagai alasan. Walaupun ketersediaan sumber daya, beberapa
lokasi mungkin tidak mampu untuk menyediakan perusahaan dengan tingkat sumber daya
yang diperlukan. Maka dari itu, penting bagi manajemen untuk mengestimasi setiap faktor
kunci sukses yang berkontribusi untuk ukuran lokasi pasar potensial atau kecocokan sebagai
lokasi untuk operasi.
 Mengukur Potensi Pasar
Saat penghambat untuk berdagang dikurangi di seluruh dunia, perusahaan ingin untuk
meningkatkan penjualan di pasar terindustrialisasi dan pasar berkembang. Namun bisnis
jarang menciptakan satu rencana pemasaran yang akan melingkupi setiap pasar yang
dimana mereka menjual produknya. Negara – negara menikmati perbedaan tingkat
perkembangan ekonomi yang mempengaruhi jenis barang yang dijual.
1. Pasar Terindustrialisasi
Informasi yang diperlukan untuk memperkirakan potensi pasar untuk produk pada
negara terindustrialisasi cenderung lebih tersedia dibandingkan pada pasar
berkembang. Faktanya, untuk mayoritas pasar yang telah berkembang, agensi riset
ada untuk satu tujuan dari menyediakan data pasar untuk perusahaan. Adapun analisis
industri adalah sebagai berikut:
- Nama, volume produksi, dan pangsa pasar dari pesaing terbesar.
- Volume dari ekspor dan impor dari produk
- Struktur dari jaringan distribusi grosir dan ritel
- Latar belakang pada pasar, termasuk populasi dan trend sosial
- Pengeluaran total pada produk (dan produk sejenis) di pasar
- Volume penjualan ritel dan harga pasar dari produk
- Pandangan masa depan untuk peluang pasar dan potensial

8
2. Pasar Negara Berkembang
Pasar negara berkembang menjadi lebih penting. Hampir setiap perusahaan besar
yang berkecimpung di bisnis internasional sudah memasuki atau mempertimbangkan
untuk memasuki pasar negara berkembang besar seperti Cina dan India. Dengan basis
pelanggan yang besar dan pertumbuhan yang cepat, mereka merangsang hasrat
pemasar di seluruh dunia. Perusahaan mempertimbangkan untuk memasuki pasar
negara berkembang sering menghadapi masalah khusus yang berhubungan dengan
kurangnya informasi. Data pada ukuran pasar atau potensinya mungkin tidak tersedia.
Satu cara untuk mengurutkan lokasi berbeda dengan mengembangkan market
potential indicator. Metode ini, namun, hanya berguna untuk perusahaan yang
mempertimbangkan ekspor. Perusahaan mempertimbangkan berinvestasi di pasar
negara berkembang harus melihat faktor lain, adapaun variabel utama umumnya
termasuk di analisis potensi pasar antara lain:
- Ukuran Pasar - Infrastruktur Komersial
- Tingkat Pertumbuhan Pasar - Kebebasan Ekonomi
- Intensitas Pasar - Daya Terima Pasar
- Kapasitas Konsumsi Pasar - Risiko Negara

Setelah masing-masing faktor dianalisis, mereka diberi nilai sesuai dengan pentingnya
terhadap permintaan untuk produk tertentu. Lokasi potensial kemudian diberi
peringkat (diberi nilai indikator potensi pasar) sesuai dengan daya tariknya sebagai
pasar baru.
3. Mengukur Potensi Lokasi
Pada tahap ini, manajer harus dengan hati – hati menilai kualitas dari sumber daya
yang tersedia secara lokal. Bagi banyak perusahaan, sumber daya terpenting adalah
sumber daya manusia – baik tenaga kerja dan manajemen. Upah yang lebih rendah di
pasar tertentu karena melimpahnya tenaga kerja, relatif kurang ahli (walaupun
teredukasi dengan baik), atau keduanya. Karyawan mungkin cukup atau tidak cukup
terlatih untuk memproduksi produk yang diberikan atau untuk melakukan kegiatan
R&D tertentu. Jika pekerja tidak cukup terlatih, proses pemilihan lokasi harus
mempertimbangkan uang tambahan dan waktu yang dibutuhkan untuk melatih
mereka.
Melatih manajer lokal juga membutuhkan investasi waktu dan uang yang besar.
Kurangnya manajer lokal yang berkualitas kadang-kadang memaksa perusahaan

9
untuk mengirim manajer dari pasar rumah ke pasar lokal. Ini menambah biaya karena
manajer negara asal harus sering menerima bonus signifikan untuk pindah ke pasar
lokal. Perusahaan juga harus menilai produktivitas tenaga kerja dan manajer setempat.
Bagaimanapun, upah rendah cenderung mencerminkan tingkat produktivitas tenaga
kerja yang rendah. Manajer juga harus memeriksa infrastruktur lokal, termasuk jalan,
jembatan, bandara, pelabuhan, dan sistem telekomunikasi, ketika menilai potensi
lokasi. Masing-masing sistem ini dapat memiliki dampak besar pada efisiensi yang
digunakan perusahaan untuk mengangkut material dan produk. Yang sangat penting
bagi banyak perusahaan saat ini adalah keadaan infrastruktur telekomunikasi suatu
negara. Banyak bisnis saat ini dilakukan melalui email, dan banyak bisnis
menyampaikan informasi secara elektronik tentang hal-hal seperti pesanan penjualan,
tingkat inventaris, dan strategi produksi, yang harus dikoordinasikan di antara anak
perusahaan di berbagai negara. Manajer, oleh karena itu, harus memeriksa setiap situs
potensial untuk menentukan seberapa baik dipersiapkan untuk komunikasi
kontemporer.
2.2.2. Tahap 4: Memilih Pasar atau Lokasi
Tahap akhir dalam proses screening melibatkan usaha paling intensif untuk menilai
sisa potensi pasar dan lokasi – biasanya kurang dari selusin, terkadang hanya satu atau dua.
Pada tahap ini, manajer biasanya ingin untuk mengunjungi setiap lokasi terakhir untuk
memastikan ekspektasi awal dan untuk melakukan analisis pesaing. Di akhir analisis, manajer
biasanya mengevaluasi setiap kontribusi lokasi potensial untuk arus kas dengan melakukan
evaluasi finansial dari investasi yang diusulkan.
 Field Trips
Pentingnya bagi top managers melakukan kunjungan pribadi ke setiap pasar atau lokasi
potensial tidak bisa dilebih – lebihkan. Perjalanan tersebut merupakan peluang bagi para
manajer untuk melihat secara langsung apa yang sejauh ini mereka lihat hanya di atas
kertas. Field Trips memberi mereka kesempatan untuk menemui budaya, mengamati
secara langsung tenaga kerja yang mungkin akan segera mereka gunakan, atau
melakukan kontak pribadi dengan pelanggan dan distributor baru yang potensial. Setiap
masalah yang tersisa cenderung diselidiki secara menyeluruh selama kunjungan lapangan
sehingga syarat-syarat perjanjian apa pun diketahui secara tepat jika pasar atau situs
tertentu dipilih. Manajer biasanya dapat kembali ke lokasi yang dipilih untuk menuliskan
ketentuan perjanjian akhir secara tertulis.

10
 Analisis Pesaing
Pasar yang sangat kompetitif biasanya memberikan tekanan pada harga yang dapat
dibebankan perusahaan kepada pelanggan mereka. Selain itu, lokasi yang sangat
kompetitif untuk produksi dan kegiatan R&D sering meningkatkan biaya melakukan
bisnis. Secara alami, harga yang lebih rendah dan biaya yang lebih tinggi karena
kekuatan kompetitif harus diseimbangkan dengan potensi keuntungan yang ditawarkan
oleh setiap pasar dan lokasi yang dipertimbangkan. Paling tida, analisis pesaing
seharusnya meluruskan permasalahan berikut:
1. Jumlah pesaing di setiap pasar (domestik dan internasional)
2. Pangsa pasar dari setiap pesaing
3. Apakah setiap produk pesaing menarik untuk segmen pasar kecil atau memiliki
mass appeal
4. Apakah setiap pesaing fokus pada kualitas terbaik atau harga terendah
5. Loyalitas pelanggan dikuasai oleh pesaing
6. Ancaman potensial dari produk pengganti
7. Penetrasi potensial dari pesaing baru ke pasar
8. Kendali pesaing terhadap input produksi kunci (tenaga kerja, modal dan bahan
mentah)

2.3. Riset Pasar Primer


Riset pasar primer merupakan proses mengumpulkan dan menganalisis data asli dan
mengaplikasikan hasilnya untuk kebutuhan penelitian saat ini. Jenis informasi ini sangat
membantu dalam mengisi kekosongan yang ditinggalkan oleh riset sekunder. Namun, riset
data primer biasanya lebih mahal untuk didapatkan dibandingkan riset data sekunder karena
studi harus dilakukan dilakukan secara keseluruhan.
 Pameran Dagang dan Misi Dagang
Pameran dagang merupakan pameran yang dimana anggota dari sebuah industri atau
kelompok dari industri memamerkan produk terbaru mereka, mempelajari aktivitas dari
pesaing, dan mempelajari tren dan peluang terbaru. Contoh dari pameran dagang adalah
Expo Central. Sedangkan misi dagang merupakan perjalanan internasional oleh pejabat
pemerintahan dan pebisnis yang diatur oleh agensi dari pemerintah negara atau provinsi
dengan tujuan untuk menjelajahi peluang bisnis internasional.
 Wawancara dan Focus Group

11
Wawancara harus dilakukan dengan hati – hati jika mereka menghasilkan informasi yang
handal dan tidak bias. Responden dalam beberapa budaya mungkin tidak ingin untuk
menjawab pertanyaan tertentu atau secara sengaja memberikan jawaban yang samar atau
menyesatkan untuk menghindari menjadi terlalu personal. Wawancara yang tidak
terstruktur namun dalam dan terdiri dari kelompok kecil individu (8 hingga 12 orang)
yang dilakukan oleh moderator disebut focus group. Moderator memandu diskusi tentang
topik dan sesedikit mungkin campur tangan dengan aliran ide yang bebas. Wawancara
direkam untuk evaluasi selanjutnya untuk mengidentifikasi tema yang berulang atau
menonjol di antara para peserta. Jenis penelitian ini membantu pemasar untuk
mengungkap persepsi negatif di antara pembeli dan untuk merancang strategi pemasaran
korektif. Karena perbedaan halus dalam bahasa verbal dan bahasa tubuh bisa tidak
diketahui, wawancara kelompok fokus cenderung bekerja paling baik ketika moderator
adalah penduduk asli negara-negara di mana wawancara diadakan. Ironisnya, kadang-
kadang sulit untuk melakukan kelompok fokus dalam budaya kolektivis.
 Survei
Survei merupakan penelitian dimana seorang interviewer menanyakan pembeli saat ini
atau potensial untuk menjawab pertanyaan tertulis atau verbal dengan tujuan untuk
mendapatkan fakta, opini, atau perilaku. Keuntungan terbesar dari riset survei adalah
kemampuan untuk mengumpulkan banyak data dalam sekali jalan. Namun aturannya,
metode survei harus diadaptasi ke pasar lokal.
 Memindai Lingkungan
Memindai lingkungan merupakan proses pengumpulan, analisis dan penyebaran
informasi untuk kepentingan taktis atau strategis secara terus menerus. Proses
pemindaian lingkungan mensyaratkan memperoleh informasi faktual dan subyektif
tentang lingkungan bisnis tempat perusahaan beroperasi atau mempertimbangkan untuk
masuk. Pemantauan terus-menerus atas peristiwa di lokasi lain membuat manajer sadar
akan peluang dan ancaman bisnis potensial. Pemindaian lingkungan berkontribusi untuk
membuat keputusan yang tepat dan untuk pengembangan strategi yang efektif. Memindai
lingkungan juga membantu perusahaan mengembangkan rencana darurat untuk
lingkungan yang sangat tidak stabil.
 Permasalahan dengan Riset Primer
Pemasar yang melakukan penelitian di pasar yang tidak familiar harus memerhatikan
cara dimana variabel budaya mempengaruhi informasi. Mungkin variabel terpenting

12
adalah bahasa. Peneliti juga perlu melakukan survei pembeli potensial melaluui
kuesioner yang tertulis di bahasa lokal. Untuk menghindari kesalahpahaman dari
pertanyaan atau jawaban, kuesioner harus ditranslate menjadi bahasa target pasar dan
responnya ditranslate balik ke bahasa peneliti. Perusahaan yang memiliki sedikit
pengalaman di pasar yang tidak familiar sering merekrut agensi lokal untuk melakukan
sebagian atau seluruh riset pasar. Peneliti lokal mengetahui medan budaya. Mereka
memahami praktik mana yang dapat diterima dan jenis pertanyaan apa yang dapat
ditanyakan. Dan mereka biasanya tahu siapa yang harus didekati untuk jenis informasi
tertentu. Mungkin yang paling penting, mereka tahu bagaimana menafsirkan informasi
yang mereka kumpulkan dan cenderung memahami keandalannya. Tetapi perusahaan
yang memutuskan untuk melakukan riset pasar sendiri harus, jika perlu, mengadaptasi
teknik penelitiannya ke pasar lokal.

2.4. Riset Pasar Sekunder


Riset pasar sekunder merupakan proses dari mengumpulkan informasi yang sudah ada
di dalam perusahaan atau bisa dikumpulkan dari sumber eksternal. Manajer sering
menggunakan informasi yang dikumpulkan dari kegiatan penelitian sekunder untuk secara
luas memperkirakan permintaan pasar untuk suatu produk atau untuk membentuk kesan
umum tentang lingkungan bisnis suatu negara. Data sekunder relatif murah karena sudah
dikumpulkan, dianalisis, dan dirangkum oleh pihak lain.
 Organisasi Internasional
Ada banyak sumber informasi gratis dan murah tentang permintaan produk di negara-
negara tertentu. Misalnya, International trade Statistics Yearbook yang diterbitkan oleh
PBB (www.un.org) mencantumkan volume ekspor dan impor berbagai produk untuk
masing-masing negara. Ini juga memberikan informasi tentang nilai ekspor dan impor
secara tahunan untuk periode lima tahun terakhir. International Trade Center
(www.intracen.org), yang berbasis di Jenewa, Swiss, juga menyediakan angka impor dan
ekspor saat ini untuk lebih dari 100 negara. Badan-badan pembangunan internasional,
seperti Bank Dunia (www.worldbank.org), International Monetary Fund (www.imf.org),
dan Bank Pembangunan Asia (www.adb.org), juga menyediakan data sekunder yang
berharga. Misalnya, Bank Dunia menerbitkan data tahunan tentang populasi setiap
negara anggota dan tingkat pertumbuhan ekonomi. Saat ini, sebagian besar sumber
sekunder menyediakan data yang dapat diunduh melalui Internet atau melalui media
cetak tradisional.

13
 Agensi Pemerintah
Departemen perdagangan dan agen perdagangan internasional di sebagian besar negara
biasanya menyediakan informasi tentang peraturan impor dan ekspor, standar kualitas,
dan ukuran berbagai pasar. Data ini biasanya tersedia langsung dari departemen-
departemen ini, dari agen-agen di masing-masing negara, dan dari atase komersial di
kedutaan masing-masing negara di luar negeri. Bahkan, mengunjungi kedutaan dan
menghadiri fungsi sosial mereka saat mengunjungi lokasi potensial adalah cara yang
sangat baik untuk melakukan kontak dengan calon mitra bisnis di masa depan. Salah satu
sumber yang mengambil pandangan pasar yang cukup luas adalah World Factbook
Central Intelligence Agency (www.cia.gov). Sumber ini dapat menjadi alat yang berguna
di seluruh proses penyaringan pasar atau situs karena kekayaan fakta di lingkungan
bisnis masing-masing negara. Ini mengidentifikasi geografi, iklim, medan, sumber daya
alam masing-masing negara, penggunaan lahan, dan masalah lingkungan penting secara
rinci. Ini juga memeriksa budaya masing-masing negara, sistem pemerintahan, dan
kondisi ekonomi, termasuk utang pemerintah dan kondisi nilai tukar. Ini juga
memberikan gambaran tentang kualitas sistem transportasi dan komunikasi masing-
masing negara.
 Asosiasi Industri dan Dagang
Perusahaan sering bergabung dengan asosiasi yang terdiri dari perusahaan dalam industri
atau perdagangan mereka sendiri. Khususnya, perusahaan yang mencoba masuk ke pasar
baru bergabung dengan asosiasi semacam itu untuk berkomunikasi dengan orang lain di
bidangnya. Publikasi organisasi-organisasi ini memberi informasi kepada anggota
tentang peristiwa terkini dan membantu manajer mengikuti isu dan peluang penting.
Banyak asosiasi menerbitkan volume khusus data impor dan ekspor untuk pasar
domestik. Mereka sering mengkompilasi direktori yang berisi daftar eksekutif puncak
masing-masing anggota, ruang lingkup geografis, dan informasi kontak seperti nomor
telepon dan alamat. Saat ini, banyak asosiasi juga memelihara situs web yang informatif.
 Organisasi Jasa
Banyak organisasi layanan internasional di bidang-bidang seperti perbankan, asuransi,
konsultasi manajemen, dan akuntansi menawarkan informasi kepada klien mereka
tentang kondisi budaya, peraturan, dan keuangan di pasar. Misalnya, kantor akuntan
Ernst & Young (www.ey.com) menerbitkan seri “Doing Business In” untuk sebagian

14
besar negara. Setiap buklet berisi informasi tentang lingkungan bisnis suatu negara,
peraturan mengenai investasi asing, bentuk bisnis resmi, tenaga kerja, pajak, dan budaya.
 Internet
Perusahaan yang bergerak dalam bisnis internasional dengan cepat menyadari kekayaan
informasi penelitian sekunder yang tersedia di Internet dan World Wide Web. Sumber
daya elektronik ini biasanya ramah pengguna dan memiliki banyak informasi. Internet
dapat sangat berguna dalam mencari informasi tentang situs-situs produksi potensial.
Karena kunjungan lapangan ke kandidat yang paling mungkin mahal, informasi online
dapat membantu baik menghemat waktu dan biaya.
 Permasalahan dengan riset sekunder
1. Ketersediaan data
Di banyak negara berkembang, informasi kualitas yang dikumpulkan sebelumnya
sulit diperoleh. Bahkan ketika data pasar tersedia, keandalannya dipertanyakan.
Sebagai contoh, analis kadang-kadang membebani pemerintah negara berkembang
tertentu dengan mencoba memikat investor dengan melebih-lebihkan perkiraan
pendapatan kotor dan tingkat konsumsi. Selain kesalahan penyajian yang disengaja,
informasi tercemar juga dapat dihasilkan dari metode pengumpulan dan teknik
analisis lokal yang tidak tepat. Tetapi lembaga penelitian di pasar berkembang dan
berkembang yang berspesialisasi dalam pengumpulan data untuk klien di negara
industri sedang mengembangkan teknik pengumpulan dan analisis berkualitas tinggi.
2. Keterbandingan data
Data yang diperoleh dari negara lain harus ditafsirkan dengan sangat hati-hati. Karena
istilah-istilah seperti kemiskinan, konsumsi, dan melek huruf sangat berbeda dari satu
negara ke negara lain, data tersebut harus disertai dengan definisi yang tepat. Berbagai
cara di mana negara mengukur data juga memengaruhi komparabilitas lintas
peminjam. Misalnya, beberapa negara menyatakan jumlah total investasi asing
langsung di negara mereka dalam hal nilai moneternya. Yang lain menentukannya
dalam hal jumlah proyek investasi yang dilaksanakan selama tahun ini. Tetapi satu
investasi asing langsung ke negara industri dapat bernilai beberapa kali lipat dari
beberapa proyek di negara berkembang.

15
BAB III
PENUTUP
3,1 Kesimpulan dan Saran
dalam mengidentifikasi dan mengevaluasi peluang terdapat dua hal pokok
yang harus dicermati yaitu (1) kekuatan dan kelemahan, dan (2) kesesuaian antara
peluang dengan kemampuan organisasi. MOA, juga, akan mampu menyediakan
informasi yang berharga tentang para pesaing (competitors) dan para
pendatang/pesaing baru, serta perbandingan kekuatan dan kelemahan mereka secara
relatif dengan organisasi milik kita.
Keanekaragaman yang terjadi di luar organisasi mungkin menawarkan begitu
banyak peluang, tetapi sudah barang tentu tidak semua peluang yang tersedia tersebut
dapat dijadikan sebagai peluang yang realistik karena organisasi dihadapkan pada
keterbatasan sumber daya serta visi. Perusahaan Procter and Gamble (P&G) , sebuah
perusahaan besar di Amerika, mungkin mengidentifikasi adanya sebuah kesempatan
unttuk meningkatkan volume penjulan barang-barang keperluan rumah tangga di
kalangan masyarakat Amerika yang multi etnis dan dia bisa mengerahkan seluruh
sumber daya yang dimilikinya merancang advertising campaign untuk mencapai
sasaran pasarnya. Dengan kekuatan sumber daya yang dimilikinya P&G
memungkinkan dan bahkan mampu untuk memanfaatkan peluang dalam bisnis tenaga
nuklir, tetapi tampaknya P&G tidak mau melirik kesempatan itu, mengapa? Karena
manajernya sangat faham bahwa tidak semua peluang sesuai dengan interest
perusahaan. Dengan kata lain, setiap perusahaan hanya akan berbisnis secara
menguntungkan pada peluang-peluang tertentu yang memang “fit” dengan
kemampuan yang dimilikinya.
Stanton dkk. (1994) menemukan bahwa sejumlah perusahaan telah mencoba
mengembangkan sejumlah pertanyaan yang bersifat memandu untuk membantu
mereka dalam melalukan analisis peluang pasar. Pertanyaan-pertanyaan yang bersifat
memandu tersebut adalah:
Keunggulan bersaing apakah yang akan kita miliki sehingga dapat membantu kita
dalam memasuki peluang atau pasar tersebut? (misalnya, pengalaman dalam
penjualan dan advertensi atau kita telah memiliki jaringan distribusi yang cukup
kuat.)
Apakah kita memiliki kemampuan-kemampuan khusus untuk membawa kita
memasuki pasar tersebut? (kemampuan yang bersifat technical atau skill tertentu.)

16
Apakah kita memiliki kelemahan-kelemahan tertentu yang bisa menghambat
kelancaran kita dalam memasuki pasar tersebut? (sumber daya keuangan atau
pengalaman manajemen dalam industri tersebut.)
Apakah peluang pasar tersebut cocok dengan harapan-harapan perusahaan? (sejumlah
perusahaan menginginkan return on investment yang tertentu atau dia hanya ingin
beroperasi pada jenis usaha tertentu.)
aktor penting dalam keberhasilan atau kegagalan dari strategi pemasaran
adalah apakah elemen strategi pemasaran tersebut konsisten dengan realita dari
lingkungan eksternal perusahaan. Langkah awal dalam mengembangkan rencana
pemasaran strategis adalah memantau dan menganalisis peluang serta tantangan yang
ditimbulkan oleh faktor-faktor luar perusahaan.

REFERENSI
Bhaskaran, Suku and Sukumaran, Nishal. 2007. "National Culture, Business Culture
and Management Practices: consequential relationships?", dalam Cross
Cultural Management: An International Journal, Vol. 14 Iss 1, pp. 54-67.

17

Anda mungkin juga menyukai