Anda di halaman 1dari 33

SA 300

dan
SA 315
Kelompok 5
2107611005
I Gusti Agung Arya Adityadharma

2107611015
I Nyoman Citra Sagita

2107611025
Ni Luh Made Asri Swandewi
SA 300
(Perencanaan Audit Atas Laporan
Keuangan)
RUANG LINGKUP

Standar audit (SA) ini mengatur


tanggung jawab Auditor untuk
merencanakan Audit atas laporan
keuangan. SA ini ditulis dalam
konteks edit berulang.
Pertimbangan tambahan dalam
perikatan audit tahun pertama
diidentifikasi secara terpisah
PERAN SAAT PERENCANAAN
Perencanaan suatu audit melibatkan penetapan strategi audit secara keseluruhan untuk perikatan tersebut dan penge
mbangan rencana audit. Perencanaan yang cukup bermanfaat dalam audit atas laporan keuangan dalam beberapa h
al, termasuk hal-hal sebagai berikut: .

4. Membantu dalam pemilihan anggota tim


perikatan dengan tingkat kemampuan dan
1. Membantu auditor untuk mencurahkan kompetensi yang tepat untuk merespons risiko
perhatian yang tepat terhadap area yang yang diantisipasi, dan penugasan pekerjaan
penting dalam audit. yang tepat kepada mereka.

2. Membantu auditor untuk mengidentifikasi 5. Memfasilitasi arah dan supervisi


dan menyelesaikan masalah yang atas anggota tim perikatan dan
potensial secara tepat waktu. penelaahan atas pekerjaan mereka.

3. Membantu auditor untuk mengorganisasi 6. Membantu, jika relevan, dalam


dan mengelola perikatan audit dengan baik, pengoordinasian hasil pekerjaan
sehingga perikatan tersebut dapat yang dilakukan oleh auditor komponen
dilaksanakan dengan efektif dan efisien. dan pakar.
Perencanaan
memastikan bahwa:
• Perhatian yang
tepat diberikan
TUJUAN pada area penting
audit;
• Potensi masalah
Tujuan Auditor adalah segera
merencanakan audit agar diidentifikasi;
• Pekerjaan
dilaksanakan dengan
diselesaikan
efektif dan tepat waktu. dengan baik dan
tepat waktu;
• Asisten digunakan
dengan benar;
dan
• Pekerjaan yang
dilakukan oleh
auditor dan pakar
lain
Ketentuan
Keterlibatan anggota tim
perikatan utama

Aktivitas awal perikatan

Aktivitas Perencanaan

Dokumentasi

Pertimbangan tambahan dalam


perikatan audit tahun pertama
Your Picture Here

Keterlibatan Anggota
Tim Perikatan Utama
• Rekan perikatan dan anggota tim perikatan lainnya
harus dilibatkan dalam perencanaan audit, termasuk
merencanakan dan berpartisipasi dalam
diskusi di antara anggota tim perikatan.
• Keterlibatan rekan perikatan dan anggota tim
perikatan utama lainnya dalam merencanakan audit
dapat memanfaatkan pengalaman dan wawasan
mereka, dan oleh karena itu meningkatkan efektivitas
dan efisiensi proses perencanaan.
AKTIVITAS AWAL PERIKATAN

Auditor harus melakukan aktivitas-aktivitas berikut ini pada


awal perikatan audit periode kini:

a. Melaksanakan prosedur yang dipersyaratkan oleh


SA 220 tentang keberlanjutan hubungan dengan klien
dan perikatan audit tertentu;
b. Mengevaluasi kepatuhan terhadap ketentuan etika yang
relevan, termasuk independensi, sesuai dengan SA 220
dan
c. Menetapkan suatu pemahaman atas ketentuan
perikatan, seperti yang ditentukan oleh SA 210
Your Picture Here

Auditor harus menetapkan


strategi audit secara
Aktivitas keseluruhan yang menetapkan
ruang lingkup, waktu, dan arah
Perencanaan audit, serta yang memberikan
panduan bagi pengembangan
rencana audit.
Your Picture Here
Aktivitas Perencanaan
Dalam menetapkan strategi audit secara keseluruhan, auditor harus:

Mempertimbangkan faktor-faktor
yang, menurut pertimbangan
Mempertimbangkan hasil profesional auditor, signifikan
aktivitas awal perikatan dan, jika dalam mengarahkan usaha tim
relevan apakah pengetahuan perikatan
yang diperoleh dari perikatan lain
yang telah dilaksanakan oleh
rekan perikatan adalah relevan
untuk entitas yang akan diaudit Mengidentifikasi karakteristik
perikatan yang mendefinisikan
ruang lingkupnya

Memastikan tujuan pelaporan perikatan


untuk merencanakan waktu audit dan Memastikan sifat, saat, dan luas
sifat komunikasi yang disyaratkan sumber daya yang peruntukan
untuk melaksanakan perikatan
Aktivitas Perencanaan
Auditor harus mengembangkan suatu rencana audit yang harus mencakup hal-hal
sebagai berikut:

Sifat, saat, dan luas prosedur penilaian risiko yang direncanakan, seperti yang ditentukan
SA 315

Sifat, saat, dan luas prosedur audit lanjutan yang direncanakan pada tingkat asersi
seperti ditentukan pada SA 330

Prosedur audit lainnya yang direncanakan yang harus dilaksanakan agar perikatan tersebut
memenuhi ketentuan yang disyaratkan oleh SA (Ref: Para. A12)
Auditor harus
Auditor harus
memuktahirkan dan
merencanakan sifat,
mengubah strategi Aktivitas saat, dan luas arah
audit secara Perencanaan serta supervisi atas
keseluruhan dan anggota tim
rencana audit jika perikatan dan
diperlukan selama penelaahan atas
pelaksanaan audit pekerjaan mereka
Aktivitas Perencanaan
Dalam Penerapan Dan Penjelasan Lainnya di Bagi Beberapa Bagian yaitu:

Perubahan Terhadap
Strategi Audit Secara Keputusan Perencanaan
Keseluruhan Selama Pelaksanaan Audit

Pertimbangan Spesifik Arahan, Supervisi, Dan


Bagi Entitas Yang Lebih Penelaahan
Kecil

Pertimbangan Spesifik
Rencana Audit Bagi Entitas Yang Lebih
Kecil
Dokumentasi
Auditor harus memasukan hal-hal berikut dalam dokumentasi audit:

Strategi Audit Secara Rencana Audit Setiap perubahan signifikan


Keseluruhan yang dilakukan selama
perikatan audit terhadap
strategi audit atau rencana
audit secara keseluruhan,
dan alasan atas perubahan
tersebut

Option A Option B Option C


Pertimbangan Tambahan Dalam Perikatan
Audit Tahun Pertama

1. Melaksanakan prosedur yang


disyaratkan oleh SA 220 tentang
penerimaan hubungan dengan klien
dan perikatan audit tertentu
2. Melakukan komunikasi dengan auditor
pendahulu, jika terjadi pergantian
auditor untuk mematuhi ketentuan
etika yang relevan
Pertimbangan Tambahan Dalam Perikatan Audit Tahun Pertama
Dalam Penerapan Dan Penjelasan Lainnya, adapun hal-hal yang dapat dipertimbangkan oleh auditor
dalam menetapkan strategi audit secara keseluruhan dan rencana audit mencakup hal-hal berikut:

Prosedur audit yang


diperlukan untuk
Mendiskusikan isu-isu utama memperoleh bukti
(termasuk penerapan prinsip audit yang tepat dan Prosedur-prosedur lain yang
akuntansi atau standar cukup untuk saldo disyaratkan oleh sistem
auditing dan pelaporan), awal pengendalian mutu KAP
yang ditemukan selama untuk perikatan audit tahun
proses seleksi awal auditor, pertama (sebagai contoh,
dengan manajemen, serta sistem pengendalian mutu
mengkomunikasikan isu-isu KAP mungkin mensyaratkan
tersebut kepada pihak yang keterlibatan rekan lain atau
bertanggung jawab atas tata individu senior lainnya untuk
kelola entitas menelaah strategi audit
Kecuali dilarang oleh secara keseluruhan sebelum
peraturan perundang memulai prosedur audit
undangan, membuat signifikan atau untuk
kesepakatan dengan menelaah laporan sebelum
auditor pendahulu, sebagai diterbitkan)
contoh, untuk menelaah
kertas kerja auditor
pendahulu
SA 315
Pengidentifikasian dan Penila
ian Risiko Kesalahan Penyaji
an Material Melalui Pemaham
an Atas Entitas dan Lingkung
annya
Ruang Lingkup SA 315

Insert Your Image


Standar audit ini berkaitan dengan
tanggung jawab auditor untuk
mengidentifikasi dan menilai risiko
kesalahan penyajian material
dalam laporan keuangan, melalui
pemahaman atas entitas dan
lingkungannya, termasuk
pengendalian internal entitas.

Modern PowerPoint Presentation


Tujuan SA 315
Tujuan auditor adalah mengidentifikasi dan menilai risi
ko kesalahan penyajian material, apakah karena kecur
angan atau kesalahan, pada tingkat laporan keuangan
dan asersi, melalui pemahaman atas entitas dan lingk
ungannya, termasuk pengendalian internal entitas, ole
h karena itu menyediakan suatu dasar untuk meranca
ng dan mengiplementasikan respon terhadap risiko ya
ng ditetapkan atas kesalahan penyajian material terse
but.
DEFINISI
1. Asersi 2. Risiko Bisnis
Representasi oleh manajemen, secara eksplisit atau Suatu risiko sebagai akibat dari kondisi, peristiwa,
dengan cara lain, yang terkandung dalam laporan keadaan, tindakan, atau tidak adanya tindakan
keuangan, yang dipakai oleh auditor untuk signifikan yang berdampak negative terhadap
mempertimbangkan berbagai jenis kesalahan kemampuan entitas dalam mencapai tujuannya dan
penyajian potensial yang mungkin terjadi. dalam melaksanakan strateginya atau dari
penetapan sasaran dan strategi yang tidak tepat.

3. Pengendalian Internal
Proses yang dirancang, diimplementasikan, dan dipelihara oleh pihak yang bertanggung jawab
atas tata kelola, manajemen, dan personel lain untuk menyediakan keyakinan memadai tentang
pencapaian tujuan suatu entitas yang berkaitan dengan keandalan pelaporan keuangan, efisiensi
dan efektivitas operasi, dan kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan.
DEFINISI

4. Prosedur Penilaian Risiko 5. Risiko Signifikan


prosedur audit yang dilaksanakan untuk Suatu risiko kesalahan penyajian material yang
memperoleh suatu pemahaman tentang entitas diidentifikasi dan dinilai yang dalam
dan lingkungannya, termasuk pengendalian pertimbangan auditor memerlukan pertimbangan
internal entitas untuk mengidentifikasi dan audit khusus.
menilai risiko kesalahan penyajian material,
apakah karena kecurangan atau kesalahan pada
tingkat laporan keuangan dan asersi.
Prosedur Penilaian
Permintaan keterangan dari

Risiko dan Aktivitas manajemen, dan personel lain


dalam entitas yang menurut
pertimbangan auditor
Terkait kemungkinan memiliki informasi
yang mungkin membantu dalam
mengidentifikasi risiko kesalahan
penyajian material karena
Prosedur penilaian risiko kecurangan atau kesalahan

harus mencakup berikut : Prosedur atau kesalahan

Observasi dan Inspeksi


Prosedur Penilaian Risiko dan Aktivitas Terkait
Jika rekan perikatan telah melaksanakan
perikatan lain untuk entitas tersebut, rekan
perikatan harus mempertimbangkan apakah
informasi yang diperoleh relevan untuk 1
mengidentifikasi risiko kesalahan penyajian
material Auditor harus mempertimbangkan
apakah informasi yang diperoleh
dari proses penerimaan atau
keberlanjutan hubungan dengan klien
Rekan perikatan dan anggota kunci tim perikatan relevan untuk mengidentifikasi risiko
harus mendiskusikan kerentanan laporan 2 kesalahan penyajian material.
keuangan entitas terhadap kesalahan penyajian
material, dan penerapan kerangka pelaporan
keuangan yang berlaku terhadap fakta dan
kondisi entitas tersebut.
3
Jika auditor bermaksud untuk menggunakan informasi yang
diperoleh dari pengalaman sebelumnya dengan entitas
tersebut dan dari prosedur audit yang dilaksanakan dalam
audit sebelumnya, auditor harus menentukan apakah informasi
tersebut relevan dengan audit kini.
4 .
PEMAHAMAN ATAS ENTITAS DAN LINGKUNGANNYA YANG DIHARUSKAN, TERMASUK
PENGENDALIAN INTERNAL ENTITAS

Entitas dan Lingkungannya


Auditor harus (a) Faktor-faktor industri, peraturan, dan eksternal lain termasuk kerangka pelaporan keuangan
memperoleh suatu yang berlaku.
pemahaman berikut:
(b) Sifat entitas.

(c) Pemilihan dan penerapan kebijakan akuntansi oleh entitas, termasuk alasan perubahannya

(d) Tujuan dan strategi entitas, dan risiko bisnis terkait yang dapat menimbulkan risiko
kesalahan penyajian material
(e) Pengukuran dan penelahaan atas kinerja keuangan entitas.
PEMAHAMAN ATAS ENTITAS DAN LINGKUNGANNYA YANG DIHARUSKAN, TERMASUK PENGENDALIAN INTERNAL
ENTITAS
Komponen Pengendalian Internal

Lingkungan Pengendalian Internal


Auditor harus memperoleh suatu pemahaman atas lingkungan pengendalian. Sebagai bagian dari pemerolehan pemahaman
ini, auditor harus mengevaluasi apakah :

1. Manajemen, dengan pengawasan 2. Kekuatan dalam unsur lingkungan pengendalian


dari pihak yang bertanggung jawab secara kolektif menyediakan fondasi yang
atas tata kelola, telah menciptakan semestinya untuk komponen lain pengendalian
dan memelihara suatu budaya jujur internal, dan apakah komponen lain tersebut
dan perilaku etis; dan tidak dirusak oleh defisiensi dalam lingkungan
pengendalian.

Proses Penilaian Risiko Entitas


Auditor harus memperoleh suatu pemahaman tentang apakah entitas memiliki suatu proses untuk:
Mengidentifikasi risiko bisnis yang relevan dengan tujuan pelaporan keuangan

Mengestimasi signifikansi risiko

Menentukan kemungkinan terjadinya risiko tersebut

Memutuskan tentang tindakan untuk menangani risiko tersebut


PEMAHAMAN ATAS ENTITAS DAN LINGKUNGANNYA YANG DIHARUSKAN, TERMASUK PENGENDALIAN
INTERNAL ENTITAS
Sistem informasi, termasuk proses bisnis yang terkait, yang relevan dengan pelaporan keuangan, dan komunikasi

Auditor harus memperoleh pemahaman tentang sistem informasi, termasuk proses bisnis yang terkait, yang relevan dengan pelaporan keuangan,
termasuk hal-hal sebagai berikut:

(a) Golongan transaksi dalam operasi entitas yang signifikan terhadap laporan keuangan;
(b) Prosedur, baik dalam teknologi informasi maupun sistem manual, yang olehnya transaksi dimulai, dicatat, diproses, dan
dikoreksi sebagaimana mestinya, ditransfer ke buku besar, dan dilaporkan dalam laporan keuangan;
(c) Catatan akuntansi, informasi pendukung, dan akun spesifik dalam laporan keuangan yang digunakan untuk memulai,
mencatat, memproses, dan melaporkan transaksi; hal ini mencakup koreksi terhadap informasi yang salah dan bagaimana
informasi tersebut ditransfer ke buku besar. Catatan tesebut dapat dalam bentuk manual atau elektronis;
(d) Bagaimana sistem informasi menangkap peristiwa dan kondisi (selain transaksi) yang signifikan terhadap laporan keuangan;
(e) Proses pelaporan keuangan yang digunakan untuk menyusun laporan keuangan entitas, termasuk estimasi akuntansi dan
pengungkapan yang signifikan; dan
(f) Pengendalian di sekitar entri jurnal, termasuk entri jurnal nonstandar yang digunakan untuk mencatat transaksi yang tidak
berulang atau tidak biasa, atau penyesuaian.

Auditor harus memperoleh suatu pemahaman tentang bagaimana entitas mengomunikasikan peran dan
tanggung jawab pelaporan keuangan serta hal-hal signifikan yang berkaitan dengan pelaporan keuangan,
termasuk:
(a) Komunikasi antara manajemen dengan pihak yang bertanggung jawab atas tata kelola; dan
(b) Komunikasi eksternal, seperti dengan otoritas pengatur.
PEMAHAMAN ATAS ENTITAS DAN LINGKUNGANNYA YANG DIHARUSKAN,
TERMASUK PENGENDALIAN INTERNAL ENTITAS
Aktivitas pengendalian lain yang relevan dengan audit

Auditor harus memperoleh suatu pemahaman tentang aktivitas pengendalian yang relevan dengan audit, yaitu aktivitas pengendalian
yang dipandang perlu oleh auditor untuk dipahami agar dapat menilai risiko kesalahan penyajian material pada tingkat asersi dan
merancang prosedur audit lebih lanjut yang responsif terhadap risiko yang dinilai.

Pemantauan atas pengendalian

Auditor harus memperoleh suatu pemahaman tentang aktivitas utama yang digunakan oleh entitas untuk memantau
pengendaian internal atas pelaporan keuangan, termasuk yang berkaitan dengan aktivitas pengendalian yang relevan
dengan audit, dan bagaimana entitas melaksanakan tindakan perbaikan terhadap defisiensi dalam pengendaliannya

Jika entitas memiliki fungsi audit internal,maka auditor harus memperoleh suatu pemahaman tentang hal-hal di bawah
ini untuk menentukan apakah fungsi tersebut kemungkinan relevan dengan audit:
(a) Sifat tanggung jawab fungsi audit internal dan bagaimana fungsi tersebut cocok dengan struktur organisasi entitas;
dan
(b) Aktivitas yang dilakukan atau yang akan dilakukan oleh fungsi audit internal.
PENGIDENTIFIKASIAN DAN PENILAIAN RISIKO KESALAHAN
PENYAJIAN MATERIAL

Auditor harus mengidentifikasi dan menilai risiko kesalahan penyajian material pada :
(a) Tingkat laporan keuangan;
(b) Tingkat asersi untuk golongan transaksi, saldo akun, dan pengungkapan
Untuk menyediakan suatu basis bagi perancangan dan pelaksanaan prosedur audit lanjutan.

Untuk tujuan ini, auditor harus:

1 Mengidentifikasi risiko sepanjang proses pemerolehan pemahaman tentang entitas dan lingkungannya, termasuk pengendalian relevan yang
1 berkaitan dengan risiko, dan dengan mempertimbangkan golongan transaksi, saldo akun, dan pengungkapan dalam laporan keuangan

Menilai dan mengidentifikasi risiko, serta mengevaluasi apakah risiko tersebut berkaitan secara lebih pervasive terhadap laporan keuangan
2
2 secara keseluruhan dan secara potensial memengaruhi banyak asersi

3 Menghubungankan risiko yang diidentifikasi dengan apa yang bisa menjadi salah (what can go wrong) pada tingkat asersi, dengan
3 memperhitungkan pengendalian relevan yang hendak diuji oleh auditor; dan

4
4 Mempertimbangkan kemungkinan kesalahan penyajian, termasuk kemungkinan kesalahan penyajian multipel,dan apakah potensi
kesalahan penyajian yang besar tersebut dapat mengakibatkan suatu kesalahan penyajian material.
PENGIDENTIFIKASIAN DAN PENILAIAN RISIKO KESALAHAN PENYAJIAN
MATERIAL
Risiko yang membutuhkan pertimbangan audit khusus

Dalam melakukan pertimbangan atas penentuan suatu risiko sebagai risiko yang signifikan (significant risks), auditor
harus mempertimbangkan paling tidak hal-hal sebagai berikut:
(d) Apakah risiko tersebut melibatkan transaksi
(a) Apakah risiko tersebut merupakan suatu risiko
signifikan dengan pihak yang berelasi.
kecurangan.

(b) Apakah risiko tersebut terkait dengan (e) Derajat subjektivitas dalam pengukuran
perkembangan terkini yang signifikan dalam informasi keuangan yang berkaitan risiko,
bidang ekonomi, akuntansi, atau lainnya, dan terutama pengukuran yang melibatkan
oleh karena itu, membutuhkan perhatian ketidakpastian pengukuran yang luas
spesifik

(c) Kompleksitas transaksi (f) Apakah risiko tersebut melibatkan


transaksi signifikan yang terjadi di luar
kegiatan bisnis normal entitas, atau yang
tampaknya tidak biasa.
PENGIDENTIFIKASIAN DAN PENILAIAN RISIKO KESALAHAN
PENYAJIAN MATERIAL

Risiko ketika Prosedur Subtantif Semata Tidak Menyediakan Bukti


Audit yang Cukup dan Tepat
Sehubungan dengan beberapa risiko, auditor dapat memutuskan bahwa adalah
tidak mungkin atau tidak praktis untuk memperoleh bukti audit yang cukup
dan tepat hanya dari prosedur substantif. Risiko seperti itu dapat berkaitan
dengan pencatatan yang tidak akurat atau tidak lengkap atas golongan
transaksi atau saldo akun yang rutin dan signifikan, yaitu yang
karakteristiknya sering memperbolehkan pengolahan dengan
otomatisasi yang tinggi dengan sedikit atau tanpa intervensi
manual. Dalam kasus tersebut, pengendalian entitas atas
risiko tersebut adalah relevan dengan audit, dan auditor
harus memperoleh suatu pemahaman tentang hal tersebut Revisi Penilaian Risiko
Penilaian risiko auditor atas risiko kesalahan penyajian material
pada tingkat asersi dapat berubah selama pelaksanaan audit, sejalan
dengan diperolehnya bukti audit tambahan. Dalam kondisi ketika
auditor memperoleh bukti audit dari pelaksanaan prosedur audit
lanjutan, atau ketika informasi baru diperoleh, yang kedua bukti
tersebut tidak konsisten dengan bukti audit awal yang menjadi dasar
penilaian, auditor harus merevisi penilaian tersebut, dan oleh karena
itu, memodifikasi prosedur audit lanjutan yang direncanakan
sebelumnya.
DOKUMENTASI
Auditor harus memasukkan ke dalam dokumentasi audit:

c) Risiko kesalahan penyajian


a) Diskusi di antara tim
material yang diidentifikasi dan
perikatan dan keputusan
dinilai pada tingkat laporan
signifikan yang dicapai
keuangan dan pada tingkat asersi,

b) Unsur kunci atas pemahaman yang


diperoleh tentang setiap aspek entitas
d) Risiko yang teridentifikasi, dan
dan lingkungannya, setiap komponen
pengendalian yang berkaitan yang
pengendalian internal; sumber
atasnya auditor telah memperoleh
informasi yang digunakan dalam
suatu pemahaman.
memperoleh pemahaman tersebut; dan
prosedur penilaian risiko yang
dilaksanakan
Matur thank you

Anda mungkin juga menyukai