Anda di halaman 1dari 6

SPT-I/04/SOP-08/F-01

FORMULIR SOAL UJIAN


TENGAH SEMESTER
TAHUN AKADEMIK 2023/2024 No. Rekaman

Mata Kuliah : Tata Kelola Perusahaan dan Manajemen Risiko


Dosen : Dr. Arry Eksandy, M.Akt.
Hari & Tanggal : Sabtu, 4 November 2023
Waktu & Ruang : s.d. 23.59 WIB & Online
Sifat Ujian : Take Home Test
Program Studi : Akuntansi

No. Soal 1 Bobot Soal 25%


CP-MK M1
Mahasiswa mampu memahami sejarah perkembangan GCG di dunia
Sub CP-MK
internasional dan Indonesia
Jelaskan menurut anda hal-hal yang melatarbelakangi konsep GCG tercipta mulai dari fenomena yang
terjadi di dunia internasional hingga masuk ke Indonesia!

Konsep Good Corporate Governance (GCG) atau Tata Kelola Perusahaan yang Baik telah berkembang
sebagai respons terhadap berbagai faktor dan fenomena yang terjadi di dunia internasional, yang
kemudian mempengaruhi pengembangan dan adopsi GCG di Indonesia. Berikut adalah beberapa hal
yang melatarbelakangi perkembangan konsep GCG dari tingkat internasional hingga masuk ke
Indonesia
1. Skandal Korporasi Internasional
Beberapa insiden besar skandal korporasi di perusahaan-perusahaan internasional, seperti skandal
Enron dan WorldCom di Amerika Serikat pada awal tahun 2000-an, menyoroti kekurangan dalam
pengawasan dan tata kelola perusahaan. Skandal-skandal ini merugikan pemegang saham dan
menunjukkan perlunya praktik GCG yang lebih baik.
2. Krisis Keuangan Asia 1997-1998
Krisis keuangan Asia pada tahun 1997-1998 mengungkapkan kerentanan ekonomi Asia Tenggara.
Faktor seperti pengelolaan risiko yang buruk, tata kelola perusahaan yang lemah, dan masalah
perbankan menjadi penyebab utama. Krisis ini mendorong perhatian pada pentingnya GCG untuk
menghindari krisis serupa di masa depan.
3. Upaya Regulator Internasional
Organisasi internasional seperti Dana Moneter Internasional (IMF), Bank Dunia, dan Organisasi
Perdagangan Dunia (WTO) telah menekankan pentingnya praktik GCG dalam mendukung
pertumbuhan ekonomi dan stabilitas pasar. Mereka mendorong negara-negara untuk mengadopsi
standar GCG yang lebih baik.
4. Prinsip dan Pedoman Internasional
Terdapat berbagai prinsip dan pedoman internasional yang telah dikembangkan untuk membantu
perusahaan menerapkan praktik GCG yang baik. Contohnya adalah Pedoman OECD tentang GCG dan
Prinsip GCG dari Badan Pengawas Pasar Modal Internasional (IOSCO). Prinsip-prinsip ini telah
mempengaruhi praktik GCG di seluruh dunia.

Di Indonesia, konsep GCG mulai masuk dan berkembang sebagai respons terhadap sejumlah faktor,
yaitu:
1. Krisis Keuangan 1997-1998
Krisis keuangan yang melanda Indonesia pada akhir 1990-an mengekspos kelemahan dalam sektor
keuangan dan tata kelola perusahaan. Pemerintah dan regulator melihat perlunya perbaikan dalam
GCG untuk menjaga stabilitas ekonomi.
2. Reformasi Ekonomi dan Kebijakan Regulasi
Upaya reformasi ekonomi yang dimulai pada tahun 1998 dan perubahan kebijakan regulasi
memunculkan dorongan untuk meningkatkan praktik GCG sebagai bagian dari upaya membangun
ekonomi yang lebih kuat.
3. Keinginan Menarik Investasi Asing
Indonesia ingin menarik investasi asing dan menjadi tujuan yang menarik bagi investor. GCG adalah
salah satu faktor yang diperhitungkan oleh investor asing dalam mengambil keputusan investasi.
4. Peran Regulator
Regulator seperti Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Bursa Efek Indonesia (BEI) memainkan peran
penting dalam mengembangkan dan mengawasi penerapan prinsip-prinsip GCG di pasar modal
Indonesia. Mereka menerbitkan pedoman GCG dan menerapkan aturan-aturan untuk memastikan
perusahaan terlibat dalam praktik GCG yang baik.

Sejak saat itu, upaya untuk mempromosikan GCG terus berlanjut di Indonesia melalui berbagai
inisiatif dan regulasi, termasuk penyusunan pedoman GCG dan peningkatan transparansi
perusahaan. GCG telah menjadi faktor penting dalam meningkatkan ketahanan perusahaan, menjaga
kepercayaan publik, dan memperbaiki iklim bisnis di Indonesia.
No. Soal 2 Bobot Soal 25%
CP-MK M2
Sub CP-MK Mahasiswa mampu memahami peranan GCG dalam aspek kehidupan
perusahaan
Seorang direktur utama PT. Emas Mulia sedang melakukan rekrutmen pimpinan divisi strategis di
perusahaan yang dipimpinnya. Kebetulan dari yang melamar di posisi tersebut adalah adik
kandungnya. Menurut anda apakah hal tersebut boleh menurut prinsip GCG? Sebutkan dan jelaskan
prinsip manakah yang dilanggarnya!

Dalam preoses rekrutmen seorang adik kandung oleh seorang direktur utama (CEO) dalam posisi
pimpinan divisi strategis di perusahaan yang dipimpinnya akan menimbulkan konflik kepentingan dan
melanggar beberapa prinsip Good Corporate Governance (GCG), terutama prinsip-prinsip sebagai
berikut:
1. Prinsip Keadilan (Fairness)
Prinsip keadilan dalam GCG menekankan perlunya perlakuan yang adil dan setara terhadap semua
pemangku kepentingan (stakeholders), termasuk karyawan. Dalam konteks rekrutmen, seorang CEO
yang merekrut saudara kandungnya tanpa mempertimbangkan kompetensi dan kualifikasi calon
secara objektif dapat melanggar prinsip ini. Hal ini dapat menciptakan ketidakadilan terhadap calon
lain yang mungkin lebih berkualifikasi.
2. Prinsip Akuntabilitas (Accountability)
Prinsip akuntabilitas menuntut pemegang jabatan dan pengambil keputusan untuk bertanggung jawab
atas tindakan mereka. Rekrutmen adik kandung oleh seorang CEO tanpa proses seleksi yang obyektif
dapat mengurangi akuntabilitas, karena hal tersebut dapat mengarah pada perasaan bahwa keputusan
diambil berdasarkan hubungan keluarga daripada kualifikasi dan kepentingan perusahaan.
3. Prinsip Keterbukaan (Transparency)
Prinsip keterbukaan GCG mengharuskan perusahaan untuk menjalankan proses rekrutmen secara
terbuka dan transparan. Jika rekrutmen adik kandung tidak dilakukan dengan transparansi, hal ini
dapat merusak reputasi perusahaan dan menciptakan ketidakpercayaan dari pemegang saham dan
pemangku kepentingan lainnya.
4. Prinsip Pertanggungjawaban (Responsibility)
Prinsip ini menekankan tanggung jawab perusahaan untuk mempertimbangkan kepentingan seluruh
pemangku kepentingan dalam pengambilan keputusan. Merekrut adik kandung tanpa pertimbangan
yang cermat dapat dianggap sebagai tindakan yang tidak bertanggung jawab terhadap pemangku
kepentingan lainnya.

Melanggar prinsip-prinsip GCG seperti yang disebutkan di atas dapat berdampak negatif pada reputasi
perusahaan dan memicu konflik kepentingan, yang pada gilirannya dapat mengganggu stabilitas
perusahaan dan mempengaruhi kinerja perusahaan. Oleh karena itu, dalam konteks ini,
direkomendasikan agar CEO dan perusahaan menjalankan proses rekrutmen yang obyektif, terbuka,
dan transparan, dan bahwa calon dipilih berdasarkan kualifikasi, pengalaman, dan kompetensi yang
sesuai dengan persyaratan pekerjaan. Ini akan membantu memastikan bahwa prinsip-prinsip GCG
yang penting dijunjung tinggi, dan bahwa semua keputusan dibuat demi kepentingan terbaik
perusahaan dan seluruh pemangku kepentingan.

No. Soal 3 Bobot Soal 25%


CP-MK M1
Sub CP-MK Mahasiswa mampu memahami sejarah dan prinsip-prinsip manajemen
risiko
Jelaskan menurut anda hal-hal yang melatarbelakangi manajemen risiko sangat penting untuk
diterapkan dalam berbagai macam aktifitas kehidupan manusia dan sebutkan serta jelaskan prinsip-
prinsip manajemen risiko yang sangat penting untuk menjadi perhatian setiap perusahaan!

Manajemen risiko adalah pendekatan yang sangat penting dalam berbagai aspek kehidupan manusia,
termasuk dalam bisnis, keuangan, pemerintahan, kesehatan, dan aktivitas lainnya. Alasan utama
mengapa manajemen risiko sangat penting adalah sebagai berikut:
1. Mengidentifikasi dan Mengelola Ancaman
Manajemen risiko membantu individu dan organisasi mengidentifikasi potensi ancaman dan
kerentanan yang dapat mengganggu tujuan dan aktivitas mereka. Dengan mengidentifikasi risiko,
mereka dapat mengambil langkah-langkah untuk mengelolanya.
2. Mengurangi Kerugian dan Kerugian Potensial
Dengan mengelola risiko, individu dan perusahaan dapat mengurangi kerugian finansial, operasional,
atau reputasi yang mungkin timbul akibat insiden tak terduga.
3. Peningkatan Pengambilan Keputusan
Manajemen risiko memungkinkan individu dan organisasi untuk membuat keputusan yang lebih
informasi dan cerdas. Ini membantu dalam alokasi sumber daya yang efektif dan efisien.
4. Keberlanjutan dan Pertumbuhan
Dengan mengelola risiko, perusahaan dapat meminimalkan potensi gangguan terhadap operasinya,
yang pada gilirannya dapat berkontribusi pada pertumbuhan jangka panjang dan keberlanjutan.
5. Kepatuhan dan Tanggung Jawab
Manajemen risiko seringkali diperlukan oleh peraturan dan standar yang berlaku. Kepatuhan dengan
regulasi ini penting untuk menjaga legalitas dan tanggung jawab sosial perusahaan.
Beberapa prinsip-prinsip manajemen risiko yang sangat penting untuk menjadi perhatian setiap
perusahaan atau organisasi meliputi:
1. Identifikasi Risiko
Prinsip pertama adalah identifikasi risiko. Perusahaan harus mampu mengidentifikasi dan memahami
risiko-risiko yang mungkin mempengaruhi operasional dan tujuan mereka. Ini melibatkan proses
penilaian risiko yang cermat.
2. Evaluasi dan Penilaian Risiko
Setelah risiko diidentifikasi, langkah berikutnya adalah mengevaluasi dan menilai risiko tersebut. Ini
melibatkan penentuan probabilitas terjadinya risiko dan dampaknya pada perusahaan.
3. Perencanaan dan Mitigasi Risiko
Perusahaan perlu mengembangkan rencana untuk mengurangi atau mengelola risiko. Ini dapat
melibatkan pengambilan langkah-langkah pencegahan, transfer risiko, atau retensi risiko sesuai
dengan situasi dan tujuan perusahaan.
4. Pelaksanaan Tindakan Pengurangan Risiko
Setelah rencana mitigasi dibuat, perusahaan harus melaksanakannya. Ini melibatkan langkah-langkah
konkret untuk mengurangi risiko sesuai dengan rencana yang telah disusun.
5. Pemantauan dan Evaluasi Berkelanjutan
Manajemen risiko adalah proses berkelanjutan. Perusahaan perlu terus memantau dan mengevaluasi
risiko, serta menyesuaikan strategi manajemen risiko jika diperlukan.
6. Komunikasi dan Pelaporan Risiko
Perusahaan harus berkomunikasi secara efektif tentang risiko dengan semua pemangku kepentingan,
termasuk pemegang saham, karyawan, dan mitra bisnis. Pelaporan risiko yang transparan penting
untuk menjaga kepercayaan.
7. Kepemimpinan dan Keterlibatan Manajemen
Manajemen eksekutif dan kepemimpinan perusahaan harus terlibat secara aktif dalam proses
manajemen risiko. Mereka harus menetapkan tone at the top dan memprioritaskan manajemen risiko.
8. Kepatuhan dengan Regulasi
Perusahaan harus mematuhi peraturan dan standar yang berlaku dalam manajemen risiko, terutama
dalam industri yang teregulasi.
Prinsip-prinsip manajemen risiko ini membantu perusahaan untuk mengidentifikasi, mengukur,
mengelola, dan memitigasi risiko-risiko yang dapat mempengaruhi operasional dan keberlanjutan
mereka. Dengan menerapkan prinsip-prinsip ini, perusahaan dapat mencapai tujuan mereka dengan
lebih baik dan menjaga stabilitas mereka dalam menghadapi perubahan dan tantangan.

No. Soal 4 Bobot Soal 25%


CP-MK M2
Sub CP-MK Mahasiswa mampu memahami proses indentifikasi risiko usaha
Seorang manajer perusahaan perminyakan menganut paradigma risiko dan return memiliki
hubungan yang linear, sedangkan manajer yang lain berpandangan risiko dan return bersifat
nonlinear. Menurut anda pandangan manakah yang ideal untuk industri perminyakan di Indonesia?
Jelaskan berdasarkan prinsip-prinsip manajemen risiko yang ada!

Pandangan yang ideal mengenai hubungan antara risiko dan return dalam industri perminyakan di
Indonesia lebih cenderung berfokus pada pemahaman bahwa hubungan antara keduanya bersifat
nonlinear. Ini disebabkan oleh karakteristik khusus industri perminyakan yang sering kali dipengaruhi
oleh faktor-faktor eksternal yang kompleks, termasuk fluktuasi harga minyak dunia, perubahan
regulasi, ketidakpastian politik, dan faktor lingkungan yang berdampak pada operasional. Beberapa
prinsip manajemen risiko yang mendukung pandangan nonlinear ini dalam industri perminyakan di
Indonesia meliputi:
1. Identifikasi Risiko yang Kompleks
Industri perminyakan sering menghadapi risiko yang kompleks dan beragam, termasuk risiko
geopolitik, fluktuasi harga minyak, risiko lingkungan, dan lain sebagainya. Risiko-risiko ini tidak selalu
memiliki dampak yang proporsional terhadap tingkat pengembalian investasi. Oleh karena itu,
pandangan nonlinear lebih realistis dalam mengidentifikasi dan mengelola risiko ini.
2. Diversifikasi Portofolio
Prinsip diversifikasi adalah kunci dalam manajemen risiko. Di industri perminyakan, mengandalkan
pada satu jenis risiko atau investasi tunggal dapat berisiko tinggi. Pendekatan nonlinear yang
memungkinkan diversifikasi risiko dapat membantu mengurangi eksposur terhadap risiko tunggal
yang signifikan.
3. Penggunaan Instrumen Derivatif
Industri perminyakan sering menggunakan instrumen derivatif, seperti futures dan opsi, untuk
mengelola risiko fluktuasi harga minyak. Penggunaan instrumen derivatif menciptakan hubungan yang
nonlinear antara risiko dan return, dan pemahaman yang baik tentang penggunaannya adalah kunci
dalam manajemen risiko yang efektif.
4. Ketidakpastian Eksternal
Ketidakpastian dalam faktor eksternal, seperti perubahan regulasi, perubahan kebijakan pemerintah,
atau ketidakstabilan geopolitik, dapat menghasilkan perubahan yang drastis dalam tingkat risiko dan
pengembalian. Pandangan nonlinear akan memungkinkan perusahaan untuk lebih baik menanggapi
perubahan cepat dalam lingkungan eksternal.
5. Evaluasi Risiko Total
Pandangan nonlinear dapat membantu manajer perminyakan untuk lebih baik dalam mengukur risiko
total portofolio perusahaan, termasuk risiko yang terkait dengan investasi dan operasional. Hal ini
penting dalam menentukan sejauh mana risiko harus diambil untuk mencapai tujuan perusahaan.
Namun, perlu dicatat bahwa tidak semua risiko dan return bersifat nonlinear, dan tergantung pada
jenis risiko dan situasi yang spesifik. Oleh karena itu, manajer perusahaan perminyakan di Indonesia
perlu memiliki pemahaman yang komprehensif tentang berbagai jenis risiko yang mereka hadapi dan
cara terbaik untuk mengelolanya.

Acuan Pembuatan Soal : Diterima oleh Biro Diperiksa dan disetujui : Dibuat oleh :
Pendidikan :
1. RPS
2. Buku referensi utama
3. Internet

Kepala Biro Pendidikan Kepala Program Studi Dosen Mata Kuliah


Yunus Widjaja, S.Kom., M.M Dr. Irma Paramita S., M.Ak., C.A. Dr. Arry Eksandy, M.Akt.
Tanggal : 19 Oktober 2023 Tanggal : 05 Oktober 2023 Tanggal : 05 Oktober 2023

Anda mungkin juga menyukai