Perbankan
Bab 6
1
Sistem Pencatatan Transaksi
Keuangan Dalam Valuta Asing
Transaksi dalam mata uang asing dijabarkan ke
dalam Rupiah dengan menggunakan kurs laporan
penutupan yang ditetapkan BI
Pencatatan transaksi mata uang asing bisa
menggunakan metode Multi Currency (lebih dari
satu jenis mata uang
Multi Currency adalah pencatatan transaksi mata
uang asing dengan membukukan langsung ke
dalam mata uang asing asal yang digunakan pada
transaksi tersebut.
Salah satu karakteristik dari multi currency
adalah penjurnalan menggunakan rekening
perantara.
2
Ilustrasi Transaksi Yang Melibatkan
Dua Valuta Asing
3
Ilustrasi Transaksi Yang Melibatkan
Dua Valuta Asing
Valuta Booking
USD 8400
SGD 2500
4
Apabila Bank BRI membeli Bank note (Uang Kertas
Asing) sebesar USD 100, maka jurnal transakasinya
5
Selanjutnya pada akhir hari setelah
menerima booking rate dari BI dilakukan
revaluasi (penilaian) akhir hari.
6
Atas penyesuaian di atas dilakukan
pembukuan revaluasi akhir hari.
7
Apabila Bank BRI menjual Bank Note
sebesar USD 100 kepada nasabah, maka
jurnalnya adalah
8
Pada akhir hari dilakukan revaluasi setelah
menerima booking rate dari BI
9
Atas penyesuaian tersebut dilakukan
pembukuan
10
Apabila ada nasabah Bank BRI menyetor ke
rekening giro USD-nya dengan mata uang
rupiah sebesar Rp 1.000.000.000. Bank
sebagai penjual (USD-jual)
11
Revaluasi akhir hari atas pencatatan valuta
asing tersebut di atas
12
Pembukuan revaluasi akhir
hari dengan jurnal transaksi
13
Apabila nasabah bank BRI menarik uang
sebesar Rp 1 milyar dari rekening Giro USD-
nya. Bank sebagai pembeli
14
Revaluasi akhir hari atas pencatatan
transaksi di atas
15
Pembukuan revaluasi akhir
hari dengan jurnal transaksi
16
Apabila nasabah setor SGD 1,000 ke
Rekening Giro USD-nya. Bank sebagai
pembeli SGD-BN dan Jual USD -DU
17
Revaluasi akhir hari setelah menerima
booking rate dari BI
18
Pembukuan revaluasi akhir
hari dengan jurnal transaksi
19
Sistem Pencatatan Transaksi
Keuangan Antar Kantor (Unit Kerja)
20
Jurnal akuntansi yang dilakukan di
kantor cabang Malang
21
Jurnal akuntansi yang dilakukan di
kantor pusat
22
Jurnal akuntansi yang dilakukan di
kantor cabang Depok
Debit RAK 999 (Head Rp 5.000.000
Office)
Kredit Rekening Rp 5.000.000
Tabungan
Britama an.
Suharjono
23
Sistem Pencatatan Pengakuan
Pendapatan Dan Beban
Menurut PSAK no 31, pendapatan bunga
diakui secara akrual kecuali pendapatan
bunga dari kredit dan aktiva produktif
yang non performing.
Pada saat kredit atau aktiva produktif lain
diklasifikasikan sebagai non performing,
bunga yang telah diakui tapi belum
tertagih harus dibatalkan.
Pembatalan pendapatan bunga harus
diikuti dengan pembukuan pendapatan
bunga dalam penyelesaian (PBDP) pada
akun tagihan kontinjensi.
24
Pembentukan dan Pencatatan
Pendapatan Bunga Setiap Akhir Hari
25
Pembukuan Tagihan Bunga Akhir
Bulan atau Periode Tertentu.
26
Pembukuan Pendapatan Bunga dalam
Penyelesaian (PBDP)
Apabila pada tanggal pembebanan tagihan
bunga ke rekening nasabah ternyata tidak
mencukupi saldonya dan tidak ada setoran
tunai dari nasabah, maka pendapatan bunga
yang telah diakui harus dibatalkan.
27
Pembukuan Pendapatan Bunga dalam
Penyelesaian (PBDP)
Kredit atau aktiva produktif lain yang sudah
diketahui sejak awal bulan sebagai non
performing. Sistem pembukuan pada proses
akhir hari adalah:
28
Pencatatan Pendapatan yang masih
akan diterima
29
Pencatatan Pendapatan yang masih
akan diterima
30
Pencatatan pendapatan bunga
ditangguhkan
31
Pencatatan Beban Bunga
Perhitungan dan pembentukan beban bunga
prinsipnya adalah secara akrual dan
dilakukan setiap hari.
32
Pencatatan Beban Bunga
Jurnal pembukuan untuk pengkreditan
bunga ke rekening simpanan masing-
masing nasabah deposito/giro/tabungan
adalah:
33
Pencatatan Beban Bunga
Pada saat prose akhir hari akan dilakukan jurnal pembukuan
34