Anda di halaman 1dari 7

A:Pembelian Valas Nasabah Oleh Bank

Contoh:
Tabel-1
Kurs American Dollar (USD) terahadap Indonesian Rupiah (IDR)
Valas

Kurs Transaksi
Banknotes
Telegrafic Transfer
Kurs Beli
Kurs Jual Kurs Beli
Kurs Jual

USD 1

IDR.13.000 IDR.13.500 IDR.13.000 IDR.13.400 IDR.13.300

a.

Kurs BI/
Reuters

Pembelian Banknotes USD oleh Bank sebesar


USD 200 secara tunai/kas
Ini berarti bank membeli valas USD milik nasabah dan
membayar kepada nasabah tersebut dengan menggunakan
rupiah , dengan demikian nasabah akan menerima hasil
penjualan valas tersebut dalam mata uang rupiah. Maka
transaksi tersebut dapat dijurnal dengan dua cara yaitu;
Jurnal Single Currency dengan kurs BI:
Dr. Banknotes
Rp. 2.660.000
Cr.
Kas- Rp
Rp. 2.600.000
Cr.
Pndptn slsh kurs
Rp.
60.000
Didalam Single Currency, nilai Banknotes yang
dibeli bank dicatat atas dasar kurs BI (Reuters) yaitu
13.300x200=2.660.000, sedangkan kas rupiah yang
dikeluarkan bank dicatat atas dasar kurs beli
(Banknotes) yaitu 13.000x200=2.600.000, karena

dalam hal ini bank dalam posisi membeli valas


tersebut dan sisanya merupakan pendapatan selisih
kurs. Namun demikian, jika dasar perhitungan diatas
menggunakan kurs transaksi, maka tidak terdapat
pendapatan selisih kurs seperti berikut ini:
Dr. Banknotes
Cr.
Kas- Rp

Rp. 2.600.000
Rp. 2.600.000

Disini bank menggunakan kurs transaksi, yaitu kurs


beli (Banknotes) Rp/USD sebesar 13.000, bukan
kurs BI/Reuters sebesar Rp 13.300
Jurnal Multi Currency dengan kurs BI:
Dr. Banknotes
Cr.
RKP-USD

USD 200

Dr. RKP-Rp
Rp. 2.660.000
Cr.
Kas-Rp
Rp. 2.600.000
Cr.
Pndptn slsh kurs
Rp.
60.000
Sedangkan dalam Multi Currency, dijurnal dua kali,
yaitu yang pertama menggunakan mata uang dasar
(Base Currency=USD), sedangkan jurnal kedua
menggunakan
mata
uang
lokal
(Local
Currency=IDR), maka itu untuk menghubungkan
dua jurnal ini digunakan perkiraan Rekening
Perantara/RKP, sedangkan dasar perhitungan untuk
mencatat nilai Banknotes yang dibeli dan nilai
rupiah. yang dibayarkan oleh bank, menggunakan
cara yang sama dengan metode Single Currency.

Sedangkan jika cara Multi Currency menggunakan


dasar perhitungan kurs transaksi, maka jurnal akan
menjadi sebagai berikut :
Dr. Banknotes
Cr.
RKP- Rp

USD. 200
USD. 200

Dr. RKP-Rp
Cr.
Kas - Rp

Rp 2.600.000
Rp 2.600.000

Dalam cara ini tidak ditemui adanya pendapatan


selisih kurs dalam junal tersebut.Pendapatan selisiih
kurs akan terjadi
setelah penjualan kembali
banknotes tersebut. Berbeda dengan penggunaan
dasar perhitungan dengan menggunakan kurs
BI/Reuters, pendapatan selisih kurs dapat diakui
pada saat pencatatan pembelian valas atau sebelum
terjadi penjualan valas tersebut.
b. Nasabah setor Rupiah/tunai untuk keuntungan
Rekening Giro USD sebesar USD 200
Ini berarti
sama saja dengan nasabah ingin
membuka rekening giro valas dalam USD tetapi
menyetorkan uang dalam bentuk rupiah, maka bank
akan menerima mata uang rupiah nasabah dan
mendebetnya dengan dasar perhitungan kurs jual
(Telegrafic
Transfer/TT)
rupiah
(200x13.400=2.680.000), karena tidak ditarik secara
fisik melainkan masuk rekening Giro USD nya dan
di kredit pada giro USD nasabah dengan dasar
perhitungan kurs BI (200x13.300=2.660.000) dan
sisanya dikredit pada pendapatan selisih kurs, berikut
ini merupakan gambaran jurnalnya;

Jurnal Single Currency:


Dr. Kas-Rp
Rp. 2.680.000
Cr.
Giro- USD
Rp. 2.660.000
Cr.
Pndptn slsh kurs
Rp.
20.000
Jurnal Multi Currency:
Dr. Kas-Rp
Rp. 2.680.000
Cr.
RKP-Rp
Rp. 2.660.000
Cr.
Pndptn slsh kurs
Rp.
20.000
Dr. RKP-USD
Cr.
Giro-USD

USD 200

Jika transaksi diatas


menggunakan
dasar
perhitungan kurs transaksi, maka jurnal akan
menjadi ;
Jurnal Single Currency:
Dr. Kas-Rp
Cr.
Giro-USD

Rp. 2.680.000
Rp.2.680.000

Jurnal Multi Currency:


Dr. Kas-Rp
Cr.
RKP-Rp
Dr. RKP-Valas
Cr.
Giro-USD

Rp 2.680.000
Rp 2.680.000
USD. 200
USD. 200

Tetapi jika penjualan dollar oleh bank tidak


dimasukkan ke rekening giro USD nasabah, maka
akan digunakan kurs jual transaksi Banknotes
( Rp13.500/1 atau
USD=200xRp13,500=Rp
2.700.000 , maka jurnal akan menjadi :
Jurnal Single Currency:
Dr. Kas-Rp
Cr.
Giro-USD

Rp. 2.700.000
Rp. 2.700.000

Jurnal Multi Currency:


Dr. Kas-Rp
Cr.
RKP-Rp
Dr. RKP-Valas
Cr.
Giro-USD

Rp 2.700.000
Rp 2.700.000
USD. 200
USD. 200

Tabel -2
Kurs Singapore Dollar=SGD terhadap Indonesian Rupiah (IDR)
Valas

Kurs Transaksi
Banknotes
Telegrafic Transfer
Kurs Beli
Kurs Jual Kurs Beli
Kurs Jual

SGD 1

IDR.9.500 IDR.10.000

IDR.9.500 IDR.9.900

Kurs BI/
Reuters
IDR. 9.800

c. Pembelian Banknotes SGD oleh Bank sebesar


SGD 1,000, pembayaran dilakukan untuk
keuntungan Giro Rupiah nasabah Ini berarti bank
membeli valas SGD milik nasabah dan bank
membayar kepada nasabah tersebut dengan
menggunakan rupiah, dan langsung dikreditkan ke
rekening giro rupiah nasabah .Dengan demikian
nasabah akan dikenakan kurs beli Banknotes

oleh bank dan bank menerima hasil penjualan


valas nasabah tersebut dalam mata uang rupiah.
Jurnal transaksi tersebut adalah sebagai berikut:
Jurnal Single Currency:
Dr. Banknotes (kurs BI)
Cr.
Giro-Rp
Cr.
Pndptn slsh kurs

Rp. 9.800.000
Rp. 9.500.000
Rp. 300.000

Seperti contoh dalam butir a diatas ,didalam Single


Currency, nilai Banknotes yang dibeli bank dicatat
atas dasar kurs BI (Reuters) yaitu 9.800x1.000,
sedangkan kas rupiah yang dikeluarkan bank dicatat
atas dasar kurs beli Banknotes yaitu 9.500x1.000.
sedangkan jurnal Multi Currency nampak sebagai
berikut :
Jurnal Multi Currency:
a.Kurs BI
Dr. Banknotes
Cr.
RKP-SGD

SGD 1.000

Dr. RKP-Rp
Rp. 9.800.000
Cr.
Giro-Rp
Rp. 9.500.000
Cr.
Pndptn slsh kurs
Rp. 300.000
b.Kurs Transaksi
Dr. Dr. Banknotes
Cr.
RKP-SGD
Dr. RKP-Rp
Cr.
Giro Rp

SGD 1.000
Rp.9.500.000
Rp.9.500.000

Anda mungkin juga menyukai