Anda di halaman 1dari 12

Bisnis Kecil dan

Kewirausahaan
Disusun oleh
 Suci Nurwulan
 Kavita Wulandari
 Nungki Dimas A.P
 Ady Sulaiman Toha
Pengertian Bisnis Kecil
• Bisnis kecil adalah bisnis yang dimiliki dan dikelola secara mandiri yang
tidak mendominasi pasar.
• Menurut undang-undang Republik Indonesia No 9 tahun 1995 tentang
usaha kecil: “Usaha kecil adalah kegiatan ekonomi rakyat yang berskala
kecil dan memenuhi kriteria kekayaan bersih atau hasil penjualan
tahunan serta kepemilikan sebagaimana diatur dalam undang-undang
ini. Kriteria usaha kecil adalah memiliki kekayaan bersih paling banyak
Rp 200 juta tidak termasuk kepemilikan tanah dan bangunan tempat
usaha atau memiliki hasil penjualan tahunan paling banyak Rp 1 milyar,
milik warga negara indonesia, berdiri sendiri, bukan merupakan anak
perusahaan atau cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, baik
langsung ataupun tidak langsung dengan usaha menengah atau besar”
Peran Bisnis Kecil
• Mampu meningkatkan pertumbuhan ekonomi
• Mampu meningkatkan pendapatan perkapita
• Mampu menciptakan lapangan kerja
• Memberikan kenyamanan dan kemudahan hidup
• Mendorong kemajuan IPTEK
• Mampu meningkatkan pendapatan negara (Pajak)
Faktor Pendorong Keberhasilan
Bisnis Kecil
• Ada usaha kerja keras
• Produk yang dijual memang sangat dibutuhkan
oleh masyarakat sekelilingnya
• Pemilik adalah seorang yang mampu memimpin
• Ada faktor keberuntungan, yaitu adanya titik temu
antara berdoa dan berusaha
Kegagalan Bisnis Kecil
• Tidak mampu mengelola bisnis, kurang
pengetahuan
• Terlalu santai menjalankan bisnis
• Tidak mampu melakukan pengawasan terhadap
pegawai
• Modal sangat kecil, sehingga menjadi serba sulit
Kelebihan Bisnis Kecil
Pemilik merangkap manajer perusahaan dan merangkap semua fungsi
manajerial seperti marketing, finance, dan administrasi.
2. Dalam pengelolaannya mungkin tidak memiliki keahlian
manajerial yang handal.
3. Sebagian besar membuat lapangan pekerjaan baru, inovasi,
sumber daya baru serta barang dan jasa-jasa baru.
4. Risiko usaha menjadi beban pemilik.
5. Pertumbuhannya lambat, tidak teratur, tetapi kadang-kadang
terlalu cepat dan bahkan prematur.
6. Fleksibel terhadap bentuk fluktuasi jangka pendek, namun tidak
memiliki rencana jangka panjang.
7. Bebas menentukan harga produksi atas barang dan jasa.
Lanjutan....
8. Prosedur hukumnya sederhana.
9. Pajak relatif ringan, karena yang dikenakan pajak adalah
pribadi/pengusaha, bukan perusahaannya.
10. Komunikasi dengan pihak luar bersifat pribadi.
11. Mudah dalam proses pendiriannya.
12. Mudah dibubarkan setiap saat jika dikehendaki.
13. Pemilik mengelola secara mandiri dan bebas waktu.
14. Pemilik menerima seluruh laba.
15. Umumnya mampu untuk survive.
Kelemahan Bisnis Kecil
• Terlalu banyak biaya yang dikeluarkan
• Pembagian kerja yang tidak proporsional
• Tidak mengetahui secara tepat modal yang dikeluarkan
• Persediaan barang yang terlalu banyak
• Sering terjadi mist-manajemen
• modal yang terbatas
• Hutang ditanggung pemilik sendiri
• Kekurangan informasi bisnis
• Tidak melakukan study kelayakan dan lain-lain
Pengertian Kewirausahaan
• menurut kamus besar Bahasa Indonesia, wirausaha
adalah orang yang pandai atau berbakat mengenali
produk baru, menentukan cara produk baru,
menyusun operasi untuk pengadaan produk baru,
memasarkannya serta mengatur permodalan
operasinyaWirausahawan adalah mereka yang
menanggung resiko kepemilikan bisnis dengan
pertumbuhan dan ekspansi sebagai tujuan utama
Sifat Wirausahawan
• Memiliki Rasa Percaya • Berorientasi ke Masa
Depan
Diri
• Jujur dan Tekun
• Berorientasi pada Tugas • Memiliki Kreativitas
dan Hasil Tinggi
• Berani Menanggung • Selalu Memiliki
Komitmen dalam
Risiko Pekerjaan, Etos Kerja dan
Tanggung Jawab
• Memiliki Jiwa
Kepemimpinan • Selalu Mencari Peluang
• Keorisinalan
Faktor kegagalan dalam wirausaha
• Tidak kompeten dalam manajerial
• Kurang berpengalaman
• Kurang dapat mengendalikan Keuangan
• Gagal dalam perencanaan
• Lokasi yang kurang mendukung
• Kurangnya pengawasan peralatan
• Sikap kurang sungguh-sungguh dalam usaha
Perbedaan

Kewirausahaan Bisnis Kecil


1) Pelaku bisnis yang menerima resiko maupun 1) Tidak mempunyai rencana untuk
peluang yang ada pertumbuhan yang hebat dan hanya
2) Berpikir dan bertindak mencari pendapatan yang aman dan
strategik,3) Berusaha mengenal dan nyaman
mengendalikan kekuatan dan kelemahan
perusahaan (dan pengusahanya) serta 2) Umumnya dikelola pemilik.
meningkatkan kemampuan dengan sistem
pengendalian intern. 3) Struktur organisasi sederhana.
4) Dikelola bukan oleh pemilik
4) Prosentase kegagalan perusahaan
5) Struktur organisasi kompleks tinggi.
6) Pemilik hanya mengenal sedikit karyawan 5) Kekurangan manajer yang ahli.
7) Presentase kegagalan rendah
6) Modal jangka panjang sulit
8) Banyak ahli manajemen diperoleh.
9) Modal jangka panjang relatif mudah
didapatkan

Anda mungkin juga menyukai