Anda di halaman 1dari 8

FAKTO

R - FAKTOR PENDORONG KEWIR


AUSAHAAN

Khidhir Akbar Ghofar, S.E.,M.M.


menurut Kuncara
(2008:1)

• Kesadaran diri • Empati.


• Pengaturan diri • Keterampilan
• Motivasi sosial

Faktor Internal faktor eksternal


meMenurut Timmons (2008:41)

1. Peluang
usaha 3. Tim
Kewirausaha
2. Sumber wan
daya
Tahapan Proses kewirausahaan
1. Tahap Imitasi dan duplikasi (imitating & duplicating). Pada tahap ini, para
wirausaha meniru ide-ide orang lain, baik dari segi teknik produksi, desain, proses,
organisasi usaha dan pola pemasarannya.
2. Tahap duplikasi dan pengembangan (duplicating & developing). Pada tahap ini,
para wirausaha mulai mengembangkan ide-ide barunya, walaupun masih dalam
perkembangan yang lambat dan cenderung kurang dinamis.
3. Tahap menciptakan sendiri produk baru yang berbeda (creating new and
different). Pada tahap ini, para wirausaha sudah mulai berpikir untuk mencapai hasil
yang lebih baik lagi, dengan cara menciptakan produk yang baru dan berbeda. Hal
ini didasarkan karena wirausaha sudah mulai bosan dengan proses produksi yang
ada, keingintahuan dan ketidakpuasan terhadap hasil yang sudah ada.
Faktor-faktor yang berperan dalam
kesuksesan kewirausahaan
 Seorang wirausaha harus mampu beripikir secara Kreatif,
 Seorang wirausaha juga harus bisa membaca arah perkembangan dunia usaha.
 Seorang wirausaha harus dapat menunjukkan nilai lebih dari produk yang dimilikinya.
 Seorang wirausaha perlu menumbuhkan sebuah kerjasama tim, sikap leadership,
kebersamaan dan membangun hubungan yang baik dengan karyawannya.
 Seorang wirausaha harus mampu membangun personal approach yang baik dengan
lingkungan sekitarnya dan tidak cepat berpuas diri dengan apa yang telah diraihnya.
 Seorang wirausaha harus selalu meng-upgrade ilmu yang dimilikinya.
 Seorang wirausaha harus bisa menjawab tantangan masa depan dan mampu menjalankan
konsep manajemen dan teknologi informasi.
faktor penyebab kegagalan kewirausahaan

 Tidak kompeten dalam manajerial,


 Kurang berpengalaman dalam operasi dan menghasilkan produk
 Lemah dalam pengendalian keuangan
 Gagal dalam perencanaan program bisnis
 Lokasi yang kurang memadai
 Kurangnya pengawasan peralatan
 Sikap yang tidak bersungguh-sungguh dalam usaha
 Ketidakmampuan dalam melakukan peralihan/transisi wirausaha
 Keadaan yang menjadikan pesimistik dalam usaha:
 Pendapatan yang tak menentu
 Kerugian akibat hilangnya modal investasi
 Butuh waktu lama untuk recovery
 Kualitas kehidupan yang tetap rendah meski usahanya mantap
keuntungan yang dapat diperoleh seseorang
ketika terlibat dalam wirausahawan

 Otonomi, pengelolaan yang ‘merdeka’ membuat wirausahawan menjadi seorang ‘boss’ yang
penuh kepuasan.
 Tantangan awal dan motif berprestasi, merupakan pendorong yang baik dan berpeluang untuk
mengembangkan konsep usaha yang menghasilkan keuntungan.
 Kontrol Finansial, bebas dalam mengelola keuangan dan merasa sebagai kekayaan miliki
sendiri yang dapat diaturnya.
kerugian yang mungkin dapat dirasakan oleh
seorang wirausahawan
 Pengorbanan personal, pada awalnya wirausaha harus bekerja dalam
waktu lama dan sibuk, sedikit waktu untuk keluarganya dan
relaksasi.
 Beban tanggung jawab, wirausaha harus mengelola semua fungsi
bisnis, baik pemasaran, keuangan, personal, maupun pengadaan dan
pelatihan.
 Margin keuntungan yang kecil dan kemungkinan gagal. Wirausaha
yang menggunakan modal sendiri, maka profit margin yang
diperoleh relative kecil dan ada kemungkinan gagal.

Anda mungkin juga menyukai