Anda di halaman 1dari 43

SUSUNAN KIMIA SEL

Tujuan
 Setelah mempelajari bab ini, Anda diharapkan mampu
untuk :
1. Menjelaskan struktur sel
2. Menerangkan fungsi beberapa organel sel
3. Menjelaskan makromolekul pada sel
4. Menjelaskan tentang cairan kimia sel
5. Menjelaskan transport lintas membran
Tiga hal yang dibutuhkan sel

(1) ENERGI,
hal yang perlu
diketahui adalah cara:

 Memperolehnya
 Mengubahnya
 Memanfaatkannya
Tiga hal yang dibutuhkan sel

(2) MOLEKUL SEDERHANA ,


hal yang perlu diketahui adalah
cara:
 Mengubahnya
 Mempolimerisasikannya
 Mendegradasinya
(3) MEKANISME KIMIA, untuk:

 Memperoleh energi
 Menjalankan reaksi kimia secara berurutan
 Mensintesis & mendegradasi makromolekul
 Mempertahankan suatu keadaan steady state yang dinamis
 Swarakit kembali struktur yang kompleks
 Menggandakan diri secara akurat dan efisien
 Mempertahankan keteraturan proses biokimia
Struktur Sel
 Sel → unit terkecil organisme hidup
 Terdiri dari 3 bagian : inti, sitoplasma dan membran sel
 Istilah sel pertama kali diperkenalkan oleh Robert
Hooke (1635 – 1703) → Cellula (latin) yang berarti
kamar kecil
 Schleiden dan Schwann menyatakan semua organisme
tersusun atas sel
 Dougherty (1957) membedakan 2 jenis sel :
prokariotik dan eukariotik
Sifat-Sifat Umum Sel
 Tubuh manusia terdiri atas berjuta-juta sel
 Variasi bentuk dan ukuran serta fungsi
 Tetapi umumnya seluruh sel mempunyai sifat-sifat dasar yang
mirip satu sama lain, misalnya :
1. Oksigen akan terikat pada karbohidrat, lemak atau protein pada
setiap sel untuk melepaskan energi
2. Mekanisme umum mengubah makanan menjadi energi
3. Setiap sel melepaskan hasil akhir reaksinya ke
cairan disekitarnya
4. Hampir semua sel mempunyai kemampuan mengadakan
reproduksi dan jika sel tertentu mengalami kerusakan maka sel
sejenis yang lain akan beregenerasi
ini adalah gambar sel tumbuhan:
Membran Sel
 Merupakan struktur elastic tipis yang tebalnya 7,5-10
nanometer.
 Terdiri atas protein dan lipid.
 Komposisinya adalah protein 55%, fosfolipid 25%, kolesterol
13%, lipid lain 4% dan karbohidrat 3%.
 Struktur dasarnya adalah lapisan lipid ganda (lipid tipis
setebal 2 molekul) yang bersambung di seluruh permukaan
sel.
 Lapisan lipid ganda terdiri atas molekul fosfolipid yang salah
satu bagiannya larut dalam air yaitu hidrofilik.
Membran Sel
 Bagian lain yang larut dalam lemak yaitu hidrofobik. Gugus
fosfat dari fosfolipid bersifat hidrofilik sementara asam
lemaknya bersifat hidrofobik. Kedua gugus itu saling
berdampingan di pusat membran.
 Terdapat pori-pori berukuran 7 Angstrom
 Pada membran terdapat sejumlah sel
Sitoplasma & Organel2 Sel
 Adalah fase cair dalam sel
 Mengandung organel-organel sel seperti retikulum
endoplasma, mitokondria, lisosom, mikrosom, kompleks
golgi, dll
 Juga terdapat zat2 terlarut : protein, RNA, glukosa,
elektrolit, sisa-sisa metabolisme seperti urea, kreatinin, asam
urat
 Dibedakan atas : ektoplasma dan endoplasma
Retikulum Endoplasma
 Di dalam sitoplasma terdapat jaringan berbentuk tubular/lorong
dan struktur vesicular pipih yang disebut retikulum endoplasmic.
Tubulus dan vesikel ini saling berhubungan.
 Dinding retikulum terbentuk dari membran berlapis lipid ganda
yang terdiri atas banyak protein, mirip membran sel.
 Retikulum endoplasma digunakan sebagai saluran zat-zat inti sel ke
seluruh bagian sitoplasma
 Pada dinding RE terdapat partikel2 yang disebut ribosom
 Ribosom terdiri atas campuran asam ribonukleat (RNA) 50% dan
protein 50% dan berfungsi pada sintesis protein didalam sel.
 Sebagian retikulum endoplasmic tidak dilekati oleh ribosom.
Bagian ini disebut retikulum endoplasmic agranula. Retikulum ini
berfungsi dalam sintesis substansi lipid dan berbagai proses
enzimatik lain dalam sel.
Mitokondria
 Mitokondria disebut sebagai “ rumah energi “ sel.
 Tanpa mitokondria, sel tidak akan dapat menyadap jumlah
energi yang bermakna dari bahan makanan dan oksigen, dan
sebagai akibatnya, semua fungsi sel akan berhenti.
 Mitokondria terdapat dalam semua sel, tetapi jumlah total
per sel sangat bervariasi, mulai kurang dari seratus sampai
beberapa ribu, bergantung pada jumlah energi yang
dibutuhkan oleh masing-masing sel.
 Berbentuk bulat panjang dengan berbagai ukuran
 Struktur dasar mitokondria terdiri dari 2 membran protein
lapis ganda; sebuah membran luar dan sebuah membran
dalam.
 Membran dalam membentuk lipatan yang disebut krista
dimana terdapat enzim-enzim oksidase
 Bagian dalam mitokondria terisi oleh zat kental disebut
matriks
 Nukleus merupakan manajer sel

– Gen di dalam nukleus menyimpan informasi yang penting untuk


mensintesis protein
Nukleus merupakan organel terbesar dalam sel dan mengandung
DNA
Struktur nukleus
 Nukleus dibatasi oleh membran ganda yang
disebut selubung nuklear atau nuclear envelope
– Mengandung kromatin
– Mengandung nukleolus
 Selaput inti ini membatasi nukleus dari
sitoplasma
 Struktur selaput inti sama dengan membran
plasma
 Selaput inti tidak massive, tapi berpori dengan
diameter per pori sekitar 100 nm
Fungsi utama nukleus:

-mengontrol sintesa protein di dalam sitoplasma


-sebagai template RNA
-Tiga tipe RNA yang dikode (rRNA, tRNA, mRNA)
-Sekali berada di sitoplasma, mRNA akan menempel pada
ribosom
-Ribosom merupakan tempat dimana pesan yang dibawa
mRNA ditranslasi menjadi protein
 Gen-gen suatu sel terdapat disepanjang DNA
 Di dalam inti, DNA berasosiasi dengan protein
(disebut dengan kromatin)
 Pada saat sel melakukan persiapan
pembelahan, kromatin tampak lebih padat dan
cukup tebal dan tampak sebagai struktur yang
terpisah (disebut kromosom).
 Jumlah kromosom bervariasi diantara species
eukaryotes
 Sebagai contoh, manusia memiliki 46 kromosom
Ribosomes Chromatic Nucleolus Pore
Nuclear
envelope

Figure 4.9
Makromolekul Sel
 Struktur dasar sel yang terdiri dari membran sel,
protoplasma dan inti sel (nukleus) mempunyai komposisi
kimia yang terdiri dari :
1. Air : medium cairan utama dari sel adalah air, yang
terdapat dalam konsentrasi 70-85%
2. Elektrolit
Elektrolit terpenting dari sel adalah Kalium, Magnesium,
Fosfat, Bikarbonat, Natrium, Klorida dan Kalsium.
Elekrolit menyediakan bahan inorganis untuk reaksi selluler
dan terlibat dalam mekanisme kontrol sel
3. Protein (10-20 % dari massa sel) : memegang peranan
penting pada hampir semua proses fisiologis dan dapat
diringkaskan sebagai
berikut : Proses enzimatik, Proses transport dan
penyimpanan, Proses pergerakan, Fungsi mekanik, Proses
imunologis, Pencetus dan penghantar impuls pada sel saraf,
Mengatur proses pertumbuhan dan regenerasi
4. Lemak (2% dari jumlah total massa sel) : Asam lemak yang
merupakan komponen membran sel adalah rantai
hidrokarbon yang panjang, sedang asam lemak yang
tersimpan dalam sel adalah triasilgliserol. Molekul lemak
yang menyusun membran sel mempunyai gugus hidroksil (
fosfolipid dan kolesterol) sehingga dapat berikatan dengan air,
sedangkan gugus yang lainnya hidrofobik (tidak terikat air)
sehingga disebut amfifatik.
5. Karbohidrat(1-3%) : karbohidrat yang mempunyai 5
atom C disebut pentosa, 6 atom C disebut hexosa adalah
karbohidrat-karbohidrat yang penting untuk fungsi sel.
Polisakarida berperan sebagai sumber energi cadangan dan
sebagai komponen yang menyusun permukaan luar
membran sel. Karbohidrat yang berikatan dengan protein
(glikoprotein) dan yang berikatan dengan lemak (glikolipid)
merupakan struktur penting dari membran sel. Selain itu
glikolipid dan glikoprotein menyusun struktur antigen
golongan darah yang dapat menimbulkan reaksi
imunologis.
Cairan Kimia Sel
 Komponen tubuh bersifat dinamis, artinya yang lama selalu diganti
dengan yang baru.
 Sebagian besar berat badan manusia berupa air dan selebihnya
berupa senyawa organik dan anorganik
 Secara umum senyawa organik ini dibedakan antara :
a. Senyawa organik struktural seperti protein, fosfolipid,
glikoprotein, glikolipid, kolesterol, dll
b. Senyawa organik nonstruktural termasuk senyawa cadangan dalam
tubuh seperti glikogen adalah cadangan hidrat arang terutama di
sel hati dan otot, triasilgliserol adalah senyawa cadangan lemak di
jaringan adiposa, senyawa intermediet dijalur-jalur metabolisme
dan senyawa metabolit yang akan diekskresi melalui alat ekskresi
tubuh seperti ginjal, paru-paru dan saluran pencernaan.
 Senyawa anorganik, merupakan mineral sebesar 5%,
dijumpai dalam bentuk :
a. Kation utama terdiri dari ion-ion natrium, kalium, kalsium,
magnesium, ferrum dan kation lainnya dalam jumlah kecil
b. Anion terdiri dari ion-ion klor, bikarbonat, bishidrofosfat,
asam fosfat, sulfat, dll
Transport Lintas Membran
 Dikenal beberapa cara yang dipergunakan untuk transportasi
melalui membran sel, diantaranya :
1. Transportasi aktif
2. Transportasi pasif
3. Fagositosis-Pinositosis
Transpor seluler

Passive transport – tidak memerlukan energi untuk


memindahkan partikel.

Active transport – memerlukan energi untuk mentranspor


partikel.
Pergerakan melintasi membran sel
Difusi

Pergerakan zat terlarut dari konsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah

Transpor pasif : tidak memerlukan energi


Osmosis

movement of water

osmosis
Osmosis adalah diffusi air

Difusi air dari konsentrasi air tinggi ke konsentrasi air


rendah

melalui membran semipermeabel


TRANSPOR AKTIF

conformational change
low
Molekul-molekul dapat bergerak
melawan gradien konsentrasi
Perubahan bentuk, mentransport
ATP solute dari satu sisi membran ke
yang lainnya r
protein “pump”
high “costs” energy = ATP

Anda mungkin juga menyukai