DIAGNOSIS BANDING
Dewasa
· Penyakit Paru Obstruksi Kronik
· Bronkitis kronik
· Gagal Jantung Kongestif
· Batuk kronik akibat lain-lain
· Disfungsi larings
· Obstruksi mekanis (misal tumor)
· Emboli Paru
Anak
· Benda asing di saluran napas
· Laringotrakeomalasia
· Pembesaran kelenjar limfe
· Tumor
· Stenosis trakea
· Bronkiolitis
Klasifikasi derajat berat asma berdasarkan gambaran klinis
(Sebelum Pengobatan)
Cont . . .
Klasifikasi berat serangan asma akut
PENATALAKSANAAN ASMA . . .
Tujuan
1.Menghilangkan dan mengendalikan gejala asma
2.Mencegah eksaserbasi akut
3.Meningkatkan dan mempertahankan faal paru
seoptimal mungkin
4.Mengupayakan aktiviti normal termasuk exercise
5.Menghindari efek samping obat
6.Mencegah terjadi keterbatasan aliran udara
(airflow limitation) ireversibel
7.Mencegah kematian karena asma
Penatalaksanaan asma berguna untuk
mengontrol penyakit.
Asma dikatakan terkontrol bila :
1.Gejala minimal (sebaiknya tidak ada), termasuk gejala
malam
2.Tidak ada keterbatasan aktiviti termasuk exercise
3.Kebutuhan bronkodilator (agonis b2 kerja singkat) minimal
(idealnya tidak diperlukan)
4.Variasi harian APE kurang dari 20%
5.Nilai APE normal atau mendekati normal
6.Efek samping obat minimal (tidak ada)
7.Tidak ada kunjungan ke unit darurat gawat
Program penatalaksanaan asma, yang
meliputi 7 komponen :
1. Edukasi
2. Menilai dan monitor berat asma secara berkala
3. Identifikasi dan mengendalikan faktor pencetus
4. Merencanakan dan memberikan pengobatan jangka
panjang
5. Menetapkan pengobatan pada serangan akut
6. Kontrol secara teratur
7. Pola hidup sehat
Edukasi kepada penderita/ keluarga
bertujuan untuk:
· meningkatkan pemahaman (mengenai penyakit asma secara
umum dan pola penyakit asma sendiri)
· meningkatkan keterampilan (kemampuan dalam penanganan
asma)
· meningkatkan kepuasan
· meningkatkan rasa percaya diri
· meningkatkan kepatuhan (compliance) dan penanganan
mandiri.
Pengontrol
Anti-inflamasi
– Glukokortikosteroid inhalasi medikasi
jangka panjang yang paling efektif untuk
mengontrol asma.
– Glukokortikosteroid sistemik
Bronkodilator
– Metilsantin
– agonis beta-2 kerja lama
Pelega
Agonis beta-2 kerja singkat
Mempunyai waktu mulai kerja (onset) yang cepat. Pemberian dapat secara
inhalasi atau oral, pemberian inhalasi mempunyai onset yang lebih cepat
dan efek samping minimal/ tidak ada.
Metilsantin
Termasuk dalam bronkodilator walau efek bronkodilatasinya lebih lemah
dibandingkan agonis beta-2 kerja singkat.
Antikolinergik
Pemberiannya secara inhalasi. Menimbulkan bronkodilatasi dengan
menurunkan tonus kolinergik vagal intrinsik, selain itu juga menghambat
refleks bronkokostriksi yang disebabkan iritan.
POLA HIDUP SEHAT
Meningkatkan kebugaran fisis
Olahraga menghasilkan kebugaran fisis secara umum, menambah
rasa percaya diri
Lingkungan Kerja
Bahan-bahan di tempat kerja dapat merupakan faktor pencetus
serangan asma, terutama pada penderita asma kerja.
Pencegahan
The end . . .