Anda di halaman 1dari 22

Prakarya Y10

Kerajinan Tekstil dan Limbah Tekstil

Perhatikan Gambar-gambar di atas


Limbah adalah benda yang dibuang, baik berasal dari alam
ataupun dari hasil proses teknologi. Limbah juga dapat berupa
tumpukan barang bekas, sisa kotoran hewan, tanaman, atau
sayuran.
Contoh Kain
Pengertian Sablon secara umum adalah screen printing yaitu salah
satu teknik membuat gambar atau tulisan dengan mencetak dengan
alat bukan mesin. Sablon juga dapat diartikan sebagai kegiatan
cetak-mencetak grafis dengan menggunakan kain gasa pada suatu
bidang sasaran cetak (bisa kaos, kertas, plat, atau media lainnya).
Definisi dan Keunggulan
Limbah tekstil

Material Limbah Tekstil


Proses & Alat Produksi Kerajinan
Proses & Alat Produksi Kerajinan
Cara merancang karya kerajinan
Cara merancang kerajinan tekstil
Pengemasan dan perawatan
Wirausaha bidang limbah Tekstil
Wirausaha bidang limbah Tekstil
Wirausaha bidang limbah Tekstil
Tie dye atau celup ikat merupakan salah satu teknik
mewarnai kain dengan cara di ikat dahulu kemudian
di celup kedalam zat warna yang kemudian akan
membentuk corak unik yang terbentuk oleh ikatan
tersebut.

Namun kini celup ikat tidak hanya dapat dilakukan


dengan cara dicelup, tapi dapat juga dilakukan
dengan cara disiram, disuntik, spray, dll. Celup ikat
menggunakan tali, benang, dan karet sebagai bahan
penghambat atau perintang warna. Celup ikat dikenal
dibeberapa daerah di Indonesia  dengan nama
jumputan, tritik (Jawa Tengah dan Yogyakarta,
Sasirangan (Banjarmasin), dan Pelangi (Palembang).

Tie Dye (Celup Ikat)


Alat yang digunakan untuk mewanai kain
dengan teknik Celup ikat, antara lain: tali,
benang, karet. Benda-benda ini berfungsi
sebagai alat pengikat bentuk-bentuk tertentu
pada latar kain yang akan merintangi dan
menghambat teresapnya warna pada bagian-
bagian tersebut. Umumnya teknik Celup ikat
menggunakan bahan dasar teksil dari serat
alam, seperti: katun, sutra, atau rayon.
Selain itu, juga digunakan alat pendukung
pembentuk motif, seperti: kerikil, kelereng,
biji-bijian, kayu, plastik, dan jarum jahit.

Alat dan Bahan Celup ikat


Pewarna tekstil untuk Celup ikat
menggunakan pewarna sintetik dengan
pencelupan dingin. Zat pewarna sintetik ini
dapat diklasifikasikan menjadi jenis
pewarna langsung (rapid, procion, dan
rhemazol). Alat untuk proses pewarnaan,
antara lain: ember, spray bekas parfum,
bekas botol air mineral dll. Ukuran dan
jumlah alat-alat tersebut disesuaikan
dengan jumlah dan jenis pewarna yang
akan digunakan.

Pewarna tekstil untuk Celup ikat


Teknik pembentukan corak pada celup ikat terdiri dari
teknik jumputan, lipat, gulung,dan jahit jelujur

 a) Teknik jumputan, dilakukkan dengan memegang


permukaan kain dengan ujung jari. Setelah itu,
permukaan kain tersebut diikat dengan kuat. Cara
mengikatnya dilakukan dengan ikatan datar, miring,
dan kombinasi.
 b) Teknik lipat, gulung, dan jelujur, dilakukan dengan
cara meliputi, menggulung, atau menjelujur/menjahit
kain. Setelah itu, kain ditarik samnpai terkumpul, lalu
diikat hingga kencang.
 c) Custom, anda dapat membuat corak sesuai
keinginan, tentu saja dengan cara dan teknik khusus.

Pembuatan Corak
Pewarnaan celup ikat dapat dilakukan dengan tiga cara,
yaitu celup, colet dan siram/spray.
a) Pencelupan, dilakukan dengan cara memasukan seluruh
bagian kain yang telah diikat kedalam larutan warna.
Jika jumlah warna yang diinginkan lebih dari satu,
pencelupan perlu dilakukan berulang-ulang untuk
mendapatkan jumlah warna yang diinginkan. 
b) Colet adalah cara memberi warna pada bagian-bagian
tertentu di permukaan kain. Alat yang digunakan adalah
kuas. Pencoletan biasanya dilakukan untuk mewarnai
bagian corak yang kecil atu terlalu sedikit bila harus
dicelup.
c) Disiram dan spray, dilakukan dengan cara menyiram
atau menyemprot kain dengan zat warna pada bagian-
bagian tertentu sehingga menimbulkan corak warna
tertentu. Selain mudah dilakukan, dengan cara ini kita
dapat menghemat zat warna kita.
Cara Pewarnaan
1. Kain sebaiknya kain katun yang telah
dibersih dan dikeringkan
2. Tali (tali rafia), benang, karet gelang
3. Batu, kayu, biji saga dan sebagainya
4. Wantex (jenis remazol, dylon, primazine)
5. Tempat untuk pewarnaan (botol bekas)
6. Garam, cuka sodium silikat (pengikat
warna)
7. Sarung tangan

Alat dan Bahan


Persiapan warna :
Siapkan warna semakin banyak warna maka tampilan Tiedye akan semakin
menarik (3-6 warna)
 Campurkan pewarna dengan air panas dan kemudian aduk hingga larut.
Pastikan campuran pewarna, air , garam dan cuka dengan takaran yang
sesuai, karena apabila terlalu banyak air warna akan pudar. (600 ml air
untuk satu sachet wantex)
 Tuang campuran warna tersebut ke dalam botol yang sudah dilubangi
kecil dengan paku.
Proses pembuatan :
 Basahi kain/kaos yang akan dibuat motif Tie dye
 Letakkan kaos basah di tempat yang datar. 
 Ambil titik tengah dengan tangan kemudian putar secara spiral hingga
membentuk seperti bunga mawar.
 Kemudian dikasih gelang karet, dan siap diberi warna
 Ada 2 macam bentuk dalam pemberian warna : 1). Mengikuti arah
putaran spiral, 2). Memberi warna sesuai dengan blok yang dihasilkan dari
gelang karet.
 Tiriskan tunggu hingga warna teserap, Kemudian kain dicuci dan
ditiriskan. Setelah itu diangin-anginkan sampai kering. Tujuannya adalah
untuk menghentikan proses perembesan zat warna kedalam lekukan kain.

Langkah-langkah Pewarnaan

Anda mungkin juga menyukai