Anda di halaman 1dari 53

Anatomi gigi

By
Drg. Hj. Sri Hidayati, MKes
Anatomi Gigi :

• Ilmu yang mempelajari tentang susunan /


struktur dan bentuk/ konfigurasi gigi
• Hubungan antara gigi yang satu dengan
gigi yang lain
• Hubungan antara gigi dengan jaringan
sekitarnya
Ilmu yang berhubungan dengan
anatomi gigi antara lain :
1. Konservasi
2. Orthodontia
3. Prosthodontia
4. Exodontia
5. Periodontia
6. Teknologi gigi
Fungsi gigi

1. Pengunyahan / mastikasi
2. Bicara / phonetik
3. Keserasian wajah / estetik
4. Memacu pertumbuhan rahang sehingga
dapat memberi jalan / tempat bagi gigi
permanen ( pada gigi sulung )
Pembagian gigi
1. Menurut erupsinya :
• Gigi susu / deciduous teeth / gigi sulung / gigi
sementara
• Gigi tetap / permanent teeth
2. Menurut bentuknya
1. Incisivus / gigi seri
2. Caninus / taring
3. Premolar / geraham kecil
4. Molar / geraham besar
3. Menurut susunan / letaknya :
1. Gigi anterior : I dan C
2. Gigi posterior : P dan M

4. Menurut fungsinya :
1. Memotong makanan : I
2. Menyobek makanan : C
3. Mengunyah makanan : P dan M
Gigi susu
• Umumnya terdapat pada anak-anak
• Warnanya lebih putih dari gigi tetap
• Jumlah lengkap : 20 buah (10 RA & 10 RB)
• Pada setiap rahang terdiri dari
–2 Central incisor / incisivus pertama
–2 lateral incisor / incisivus kedua
–2 cuspit / caninus
–2 first molar / molar pertama
–2 second molar / molar kedua
Gigi permanent
• Terdapat pada orang dewasa
• Warna lebih tua / lebih kuning dari gigi susu
• Jumlah lengkap : 32 buah (terdiri dari 16 RA
dan 16 RB)
• Pada seriap rahang terdiri dari :
– 2 central incisor / incisivus pertama
– 2 lateral incisor / incisivus kedua
– 2 cuspit / caninus / taring
– 2 First bicuspid / premolar pertama
– 2 Second bicuspid / premolar kedua
– 2 first molar / molar pertama
– 2 second molar / molar kedua
– 2 third molar / molar ketiga
Dalam pertumbuhan gigi manusia
dikenal 3 masa pertumbuhan :
1. Masa gigi susu
• Terjadi pada usia 6 bulan s/d 6 tahun
• Hanya ada 1 jenis gigi susu saja
2. Masa gigi peralihan / campur / mixdentition
• Usia 6 tahun s/d 12 tahun
• Ada 2 jenis gigi ( susu dan tetap)
3. Masa gigi permanent / tetap
• Usia 12 tahun sampai ompong
• Hanya terdapat satu jenis gigi
Rongga mulut gigi dibagi 4
kelompok / kwadran oleh :
1. Garis tengah / median line
Garis khayal yang lewat antara 2 gigi central incisor
atas dan bawah dan membagi 2 tubuh menjadi 2
bagian secara simetris kiri dan kanan
2. Garis horizontal / occlusal line
Garis khayal yang terdapat diantara daerah kunyah
gigi rahang atas dan rahang bawah

median line
Superior
oklusal line
Inferior
dextra sinistra
Bagian – bagian gigi
• Makroskopis
1. Mahkota / korona : bagian gigi yang dilapisi
enamel / email dan letaknya diluar jaringan
gingiva / gusi
2. Akar / radix : bagian gigi yang dilapisi jaringan
sementum dan ditopang oleh tulang alveolar
– Akar tunggal
– Akar ganda
1. Bifurkasi
2. Trifurkasi
3. Garis servikal / semento enamel
junction : batas antara jaringan sementum
dengan email, merupakan pertemuan antara
mahkota dan akar gigi
4. Ujung akar / apeks : titik yang terujung
dari akar dan terdapat lubang yang disebut
foramen apicalis (saraf, pbl darah, lymphe)
5. Tepi incisal / incisal edge : tonjolan kecil
dan panjang pada bagian korona gigi
incisivus
6. Tonjolan / cusp : tonjolan pada bagian
korona gigi posterior, yang merupakan
sebagian dari permukaan oklusal
Crown (mahkota)

• Umumnya ditutupi oleh enamel


• Dibedakan 2 jenis :
1. Clinical crown :bagian dari mahkota
yang terlihat didalam rongga mulut
2. Anatomical crown : bagian dari
mahkota gigi yang masih diliputi oleh
enamel
Radix
• Bagian gigi yang tertanam dalam tulang
rahang / alveolus
• Umumnya ditutupi oleh cementum
• Dibedakan 2 :
1. Clinical root : bagian dari akar gigi yang
masih diliputi oleh jaringan periodontium
2. Anatomical root / akar anatomi : bagian
dari akar gigi yang diliputi oleh cementum
Mikroskopis
1. Jaringan keras : jaringan yang mengandung
bahan kapur terdiri dari email, dentin,
cementum
2. Jaringan lunak jaringan pulpa ialah jaringan
yang terdapat dalam rongga pulpa sampai
foramen apicalis(sel saraf, limfe, pbl darah)
3. Rongga pulpa : terdiri dari
• Tanduk pulpa / pulp horn
• Ruang pulpa/ pulp chamber
• Saluran pulpa/ pulp canal
• Foramen apical
EMAIL

• Lapisan terluar dari gigi


• Merupakan lapisan terkeras yang banyak
mengandung garam Ca
• Berasal dari jaringan ektoderm
• Warna putih kekuning-kuningan
• Tidak mempunyai kemampuan untuk
menggantikan bagian-bagian yang rusak
Sebab-sebab kerusakan email :

1. Abrasi : karena mekanis


contoh : menyikat gigi yang salah
2. Erosi : karena chemis
contoh : suka makan yang
mengandung asam
3. Atrisi : karena banyak dipakai mengunyah
DENTIN
• Lapisan kedua
• Terdapat pada mahkota dan akar
• Sifatnya keras dan elastis
• Warna agak kekuning-kuningan
• Merupakan bagian yang terbanyak dari gigi
• Berasal dari jaringan mesoderm
• Mempunyai kemampuan untuk tumbuh
kembali bila terjadi kerusakan
Macam-macam dentin :
1. Transparant dentin
• dentin yang warnanya transparant yang
terdapat didaerah yang belum mengalami
invasi bakteri
2. Novo dentin
• Normal dentin / dentin yang baru tumbuh
dibawah transparant dentin
3. Secundair dentin
• Dentin yang terbentuk pada dinding sebelah
dalam dari rongga pulpa
Pulpa
• Merupakan jaringan yang lunak yang
mengandung :
1. Pembuluh darah
2. Jaringan ikat
3. Lymphe
4. Serabut saraf
5. Sel-sel pembentuk dentin
Bagian-bagian pulpa :

1. Tanduk pulpa / pulp horn : ujung pari


pulpa
2. Pulp chamber : ruang pulpa yang
terdapat dibagian korona gigi
3. Saluran pulpa / pulp canal : terdapat
dibagian akar
4. Foramen apical : pada apex
Nomenklatur
• Penulisan formula gigi :
• Ada bermacam-macam
1.Sistem zygmondy
2.Sistem applegate
3.Sistem Belanda
4.Sistem hader up
5.Utrecht ( dipakai Indonesia dan Belanda)
6.FDI (dua angka / two digit system)
1. Sistem Zygmondy
• Cara ini sering digunakan di Indonesia
• Penulisan dengan kode angka-angka
• Untuk gigi susu : angka Romawi :
– I : incisivus pertama sulung
– II: incisivus kedua sulung
– III: caninus sulunga
– IV : molar pertama sulung
– V : molar kedua sulung
V IV III II I I II III IV V
V IV III II I I II III IV V

Contoh :
I incisivus pertama kanan atas susu

III caninus kanan atas susu

V molar kedua bawah kanan susu


Untuk gigi permanen :
• 1 : incisivus pertama permanent
• 2 : incisivus kedua permanent
• 3 : caninus permanent
• 4 : premolar pertama permanent
• 5 : premolar kedua permanent
• 6 : molar pertama permanent
• 7 : molar kedua permanent
• 8 : molar ketiga permanent
• Contoh : 3 caninus kanan atas permanent

4 premolar pertama kanan bawah


permanent
2. Sistem applegate
• Penulisannya dengan angka dan caranya mulai
kanan atas, kiri atas, kiri bawah, terakhir kanan
bawah
• Untuk gigi susu dengan angka Romawi
I II III IV V VI VII VIII IX X
XX XIX XVIII XVII XVI XV XIV XIII XII XI
Contoh :
XX molar kedua kanan bawah susu
IX molar pertama kiri atas susu
Untuk gigi permanent angka biasa

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
32 31 30 29 28 27 26 25 24 23 22 21 20 19 18 17

Contoh :
25 incisivus pertama kanan bawah permanent

12 premolar pertama kiri atas permanent


Sistem Belanda

• Ditulis dengan simbul huruf


• Untuk gigi sulung dengan huruf kecil

m2 m1 c i2 i1 i1 i2 c m1 m2
m2 m1 c i2 i1 i1 i2 c m1 m2

Contoh : i2 incisivus dua kiri atas sulung


• Untuk gigi permanent dengan huruf permanent

M3 M2 M1 P2 P1 C I2 I1 I1 I2 C P1 P2 M1 M2 M3

M3 M2 M1 P2 P1 C I2 I1 I1 I2 C P1 P2 M1 M2 M3
Contoh :
C caninus kanan bawah permanent
Sintem hader up
• Penulisan sistem zygmondy tidak dapat ditulis
dengan mesinketik, karena itu hader up
menguibahnya
• Untuk gigi sulung
50+ 40+ 30+ 20+ 10+ +01 +02 +03 +04 +05
50- 40- 30- 20- 10- -01 -02 -03 -04 -05
Contoh : 50+ molar kedua atas kanan sulung
-01 incisivus pertama kiri bawah sulung
Untuk gigi permanent
8+ 7+ 6+ 5+ 4+ 3+ 2+1+ +1 +2 +3 +4 +5 +6 +7 +8

8- 7- 6- 5- 4- 3- 2- 1- -1 -2 -3 -4 -5 -6 -7 -8
Contoh :
4+ premolar pertama kanan atas permanent
-8 molar ketiga kiri bawah permanent
Yang dipakai Indonesia dan
Belanda (Utrecht)
• Gigi tetap ditulis dengan huruf besar,
sedang gigi sulung ditulis dengan huruf
kecil dilanjutkan dengan keterangan singkat
• Contoh :
I1 Ss incisivus pertama superior sinistra permanent

I2 Id incisivus kedua inferior dextra permanent


Nomenklatur dua angka (two digit
system) = FDI
• Gigi permanent
– Kwadran 1 : rahang atas kanan
2 : rahang atas kiri
3 : rahang bawah kiri
4 : rahang bawah kanan
– Kwadran 5 : rahang atas kanan
6 : rahang atas kiri
7 : rahang bawah kiri
8 : rahang bawah kanan
kwadran 1 kwadran 2
gigi permanent
kwadran 4 kwadran 3

kwadran 5 kwadran 6
gigi sulung
kwadran 8 kwadran 7
• Cara penulisannya, kolom pertama
menunjukkan kwadran kolom kedua
menunjukkan elemen gigi

• Contoh :
1.2 incisivus kedus kanan atas permanent
3.3 caninus kiri bawah permanent
6.4 molar pertama kiri atas sulung
Jaringan periodontium

Jaringan penyangga gigi meliputi :


1. Gingiva / gusi sebagai jaringan
pelindung
2. Sementum dan selaput periodontal
sebagai pelekat
3. Tulang penyokong / processus
alveolaris sebagai penahan
Gingiva (mikroskopis) :
1. Marginal gingiva / unattached gingiva yaitu
bagian dari free gingiva (bagian gusi yang
menggelilingi gigi dan tidak melekat pada gigi)
terletak dilabial/bukal dan lingual/palatal gigi,
lebarnya +/- 1 mm, merupakan salah satu
dinding dari sulkus gingiva
2. Attached gingiva/ gingival attachement yaitu
bagian dari gusi yang melekat erat dengan
jaringan semen dan tulang alveolar
3. Interdental papila yaitu bagian dari gusi yang
mengisi ruang interdental sampai dibawah titik
kontak dari gigi
Gingiva / gusi :
• Gusi yang sehat, normal berwarna merah
muda, tetapi warna ini tergantung pada :
1. Ras
2. Pigmentasi
3. Tebal dan keratinisasi
4. Peredaran darah dan lain-lain
• Jaringan gingiva merupakan suatu
kumpulan serat gingiva, terdiri dari serat
kolagen, yang dapat membentuk
kekenyalan dari gingival margin yang
berguna untuk menahan tekanan kunyah
Serat gingiva terdiri dari:
1. Gingival dental group : serabut ini terdapat
antara jaringan sementum (tepat dibawah
epithelial attachement) dan gingiva
epithelium
1. Serat crest alveolar
2. Serat dento alveolar horizontal
3. Serat oblique
4. Apical fibers horizontal group
5. Apical fibers vertical group
2. Circular group
3. Transeptal group
Serat transeptal

• Serabut ini terdapat dibagian interproximal


dan menghubungkan jaringan semen dari
kedua gigi tetangga diatas crest alveolar
• Digolongkan pada selaput periodontal
Sulkus gingiva
• Terdapat didaerah gingiva bebas dan
berperan penting dalam penyakit
periodontal
• Berbentuk huruf V
• Kedalaman 0 – 2 mm dalam keadaan
normal / sehat
• Batas-batas :
1. Bagian lateral oleh epitelium lining dari
gingival margin
2. Bagian medial oleh jaringan gigi
3. Bagian dasar terdapat epithelial attachement
Epithelial attachment
• Bagian gingival margin yang melekat
dengan jaringan gigi
• Terdiri dari beberapa lapis epitel
• Pada orang muda : 3-4 lapis dan pada
orang tua lapisan ini bertambah
• Panjangnya 0,25-0,6mm
• Sangat erat hubungannya dengan
pertumbuhan gigi
Pertumbuhan dibagi atas :
(menurut Gottlieb)
1. Pertumbuhan aktif yaitu pertumbuhan
gigi kejurusan oklusal
2. Pertumbuhan pasif yaitu pergerakan dari
epithelial attachment kejurusan apex gigi
Kedua pertumbuhan ini berjalan bersama-
sama dan sampai mencapai antagonist,
pertumbuhan berkurang
Tanda-tanda gingiva sehat
1. Warna merah jambu tergantung kulit
2. Inter dental papil mengisi ruang interproximal
sampai titik kontak dan sudutnya runcing
3. Bagian margin / tepi tipis tdk bengkak
4. Permukaan tdk rata seperti kulit jeruk (stippled)
5. Gingiva cekat sekali pada gigi dan proc.
alveolaris
6. Sulkus gingiva tidak dalam (<2mm) jika lebih
disebut pocket gingiva
7. Tidak ada eksudat, tak mudah berdarah
Ruang interdental / interproximal

• Ruang antara gigi geligi


• Berbentuk segitiga
• Normal terisi jaringan gingiva yang
dibatasi oleh permukaan proximal gigi-gigi
yang berdekatan yang terletak dalam
lengkung rahang
• Gingiva dalam ruang interproximal disebut
Interdental papila
Cementum
• Bagian luar yang melindungi / mengelilingi dentin
(akar gigi)
• Struktur = tulang
• Mudah larut oleh cairan ludah terutama yang asam
• Asal dari jaringan mesoderm
• Merupakan bagian dari jaringan gigi dan termasuk
juga bagian jaringan periodontal oleh karena
menghubungkan gigi dengan tulang rahang dengan
jaringan yang ada diselaput periodontal
• Bila ada rangsangan yang kuat dari gigi akan
terjadi resorbsi / prnyerapan sel-sel pada sisi yang
terkena rangsangan dan sisi yang lain akan
terbentuk sementum baru
• Pembentukan sementum kearah luar
• Saat gigi sulung akan tanggal terjadi resorbsi akar
(gejala fisiologis) tdk ada pembentukan jaringan
sementum baru
• Jaringan sementum tidak mengadakan resorpsi
tapi aposisi
• Makin bertambah umur, makin tebal lapisan
sementum, pembentukan sementum mulai dari
arah selaput periodontal
• Menurut “Gottliep” pengendapan semen terjadi
terus menerus seumur hidup
• Terdapat serabut periodontal yang disebut serabut
sharpey
• Dentin dan sementum mempunyai hub. dg gusi
sehingga bila rusak mempunyai kemampuan untuk
tumbuh kembali
Macam-macam semen
1. Semen primer yaitu semen yang terdapat
pada waktu erupsi gigi
2. Semen fisiologis yaitu semen yang
terbentuk karena meningkatnya usia
3. Semen patologis yaitu semen yang
terbentuk karena iritasi obat-obatan pada
perawatan endodontik, karena penyakit
misal : hipersementosis
Fungsi semen

1. Sebagai pelindung
2. Sebagai penyangga gigi terhadap
jaringan periodontal lainnya
3. Memberi makanan untuk gigi, terutama
pada usia dimana kanalis dentis sudah
menyempit
Perbedaannya
• Susunan kimia :
dentin > keras dari pada sementum oleh karena
dentin mengandung bahan kimia anorganik lebih
banyak
• Histologis
dalam dentin terdapat pembuluh-pembuluh yang
halus yang berjalan mulai dari batas ruang pulpa
sampai batas email dan semen
• Pada pertumbuhan gigi, lebar ruang periodontal
dipertahankan kesemua bagian oleh karena
pengendapan semen lebih banyak didaerah apical
dan furcatio
• Bahan anorganik dalam sementum = tulang yaitu
40% sedang email = 96 %
Periodontal membran
• Jaringan ikat yang menghubungkan gigi
dengan tulang alveolar
• Jaringan ikat yang terletak antara proc.
Alveolaris dan cementum yang mengelilingi
gigi
• Terdiri dari
– Serabut-serabut jaringan ikat disebut “sharpey’s
fiber”
– Sel-sel jaringan ikat
– Sisa-sisa epitel pembentuk gigi
– Pembuluh darah, limfe dan saraf
Fungsi periodontal membran :
• Melekatkan gigi pada tulang
• Mempertahankan jaringan gingiva pada tempatnya
• Meneruskan daya kunyah ketulang alveol
• Meresorbsi dan memperbaiki cementum dan tulang
alveolar
• Menganti periodontal ligament dengan yang baru
• Sebagai fungsi sensoris meneruskan rangsangan
misal dari apek gigi keotak
• Memberi makanan pada jaringan penyangga gigi
lain melalui pembuluh darah dan limfe
Tulang alveolar / proc. alveolaris

• Bagian dari rahang dimana akar gigi


terletak, yang mengikat suatu gigi dalam
posisi relasi terhadap lainnya
• Alveolus / alveoli :
lubang dimana akar-akar gigi terikat pada
bagian rahang

Anda mungkin juga menyukai