Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Disampaikan oleh:
SURATUN, SKM,M.Kep
Gambar 1. Cedera Kepala
PENGERTIAN CEDERA KEPALA
c. Hemoragi intracerebral
• Terjadi penumpukan darah pada jaringan
otak edema otak
• Dihubungkan dengan kontusio
• Terjadi pada area frontal dan temporal
• Gejala neurologik tergantung ukuran dan
lokasi perdarahan.
PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
Intervensi:
• Observasi keadaan umum serta TTV, Mengetahui
keadaan umum pasien.
• Orientasikan pasien terhadap orang, tempat dan waktu.
Melatih kemampuan pasien dalam mengenal waktu,
tempat dan lingkungan pasien.
• Gunakan berbagai metode untuk menstimulasi indra,
misalnya: parfum. Melatih kepekaan nervus olfaktorius.
• Kolaborasi medik untuk membatasi penggunaan
sedativa. Sedativa mempengaruhi tingkat kesadaran
pasien.
3.Kesulitan mobilitas fisik b.d
hemiplegia, kelelahan
• Intervensi:
• Lakukan latihan pasif sedini mungkin.
Mempertahankan mobilitas sendi dan tonus otot.
• Beri foodboard/penyangga kaki.
Mempertahankan posisi ekstremitas
• Pertahankan posisi tangan, lengan, kaki dan
tungkai. Posisi ekstremitas yang kurang tepat
akan terjadi dislokasi
• Kolaborasi fisioterapi. Tindakan fisioterapi dapat
mencegah kontraktur
4.Resiko tinggi injuri
Intervensi:
• Jangan tinggalkan pasien sendiri saat kejang.
Secepatnya mengambil tindakan yang tepat dan
menentukan asuhan keperawatan
• Perhatikan lingkungan. Cegah terjadinya trauma
• Longgarkan pakaian yang sempit terutama bagian leher.
Memperlancar jalan napas.
• Tidak boleh diikat selama kejang. Mengurangi
ketegangan
• Beri posisi yang tepat (kepala dimiringkan). Membantu
pembukaan jalan napas.
• Gunakan bantal tipis di kepala. Membantu mengurangi
tekanan intrakranial
• Disorientasikan kembali keadaan pasien dan berikan
istirahat pada pasien. Melatih kemampuan berfikir,
memelihara fungsi mental dan orientasi terhadap
kenyataan.
5. Gangguan pertukaran gas
Intervensi:
• Kaji pernapasan, suara napas, kecepatan irama,
kedalaman, penggunaan obat tambahan. Suara napas
berkurang menunjukkan akumulasi sekret
• Catat karakteristik sputum (warna, jumlag, konsistensi).
Pengeluaran sekret akan sulit jika kental
• Anjurkan minum 2500cc/hari.Mengencerkan lendir
sehingga dapat dibatukkan
• Beri posisi fowler. Memaksimalkam ekspansi paru dan
memudahkan bernapas
• Kolaborasi pemberian O2 dan pengobatan/therapi.
Memenuhi kebutuhan O2 dan pengeluaran sekret
Gangguan gambaran tubuh dan
perubahan peran
Intervensi:
• Kaji persamaan dan persepsi pasien tentang kurang berfungsinya
proses berfikir dan ketidakmampuan mobilitas fisik.Menentukan
tindakan keperawatan yang tepat.
• Bantu pasien dalam mengekspresikan perasaan perubahan bod
image. Meningkatkan proses penerimaan diri.
• Dengarkan ungkapan pasien untuk menolak/menyangkal perubahan
body image. Mengurangi rasa keterasingan terhadap perubahan
body image.
• Hargai pemecahan masalah yang konstruktif untuk meningkatkan
rasa penerimaan diri.Memberikan dukungan untuk meningkatkan
body image.
Perubahan nutrisi kurang dari
kebutuhan tubuh
• Intervensi:
• Kaji kemampuan makan dan menelan. Membantu dalam
menentukan jenis makanan dan mencegah terjadinya aspirasi
• Dengarkan suara peristaltik usus. Membantu menentukan
respon dari pemberian makanan dan adanya hiperperistaltik
kemungkinan adanya komplikasi ileus.
• Berikan rasa nyaman saat makan, seperti posisi semi
fowler/fowler. Mencegah adanya regurgitasi dan aspirasi
• ·Berikan makanan dalam porsi kecil tapi sering dan dalam
keadaan hangat. Meningkatkan nafsu makan.
• Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian vitamin.Vitamin
membantu meningkatkan nafsu makan dan mencegah
malnutrisi
Tidak mampu merawat diri
Intervensi:
• Bantu perawatan diri pasien sesuai dengan
kebutuhan pasien. Kebutuhan pasien akan
pemenuhan perawatan diri terpenuhi.
• Kaji kemampuan pasien dalam merawat diri.
Menentukan asuhan keperawatan yang tepat.
• Libatkan keluarga dalam pemenuhan kebutuhan
perawatan diri bila sudah sembuh.
Kesulitan dalam komunikasi verbal
Intervensi:
• Kaji kemampuan pasien dalam komunikasi verbal.
Menentukan askep yang tepat
• Beri kesempatan pada pasien untuk menngungkapkan
kebutuhannya. Agar pasien terpenuhi kebutuhannya.
• Anjurkan pasien untuk mengungkapkan kebutuhannya
dengan bahasa isyarat. Kebutuhan pasien untuk berlatih
bicara pendek dan singkat.
• Ajarkan pasien untuk berlatih bicara pendek dan singkat.
Kalimat pendek dan singkat tidak membuat pasien lelah
dan bingung.
Gangguan rasa nyaman : nyeri
b.d trauma sakit kepala
• Intervensi
• Kaji lokasi nyeri, intensitas dan keluhan pasien.
Menentukan intervensi yang tepat
• Ajarkan teknik relaksasi tarik napas dalam.
Ketegangan saraf yang mengendor akan
mengurangi rasa nyeri.
• Beri posisi tidur dengan kepala tanpa bantal.
Tekanan intrakranial turun akan mengurangi
rasa nyeri
• Kolaborasi medik untuk pemberian analgetik.
Analgetik meningkatkan ambang rasa nyeri.
Kerusakan integritas kulit b.d
kesulitan dalam mobilitas fisik