Anda di halaman 1dari 9

Kontrarevolusi

Pasar
Bebas
Neoklasik
Kelompok 8
Anita Yuliani Andini (10090219001)
Sahwa Setia (100902190 )
Afifah Rizkia Riani (10090219046)
Nurhaliza Novianty Tsani (10090219047)
Mutiara Intan Permata (10090219043)
TEORI NEOKLASIK

Neoklasik adalah negara terbelakang merupakan hasil dari alokasi sumber daya yang
miskin karena kebijakan harga yang salah dan intervensi pemerintah terlalu banyak. Kaum
neoliberal berpendapat bahwa dengan mengizinkan pasar bebas yang kompetitif untuk
berkembang, privatisasi BUMN, mempromosikan perdagangan bebas dan perluasan ekspor,
menyambut investor dari negara-negara maju serta menghilangkan sejumlah peraturan
pemerintah dan distorsi harga di pasar finansial, produk dan faktor produksi, maka akan
mendorong efisiensi ekonomi dan pertumbuhan ekonomi. Berlawanan denggan teori
ketergantungan, kelompok kontrarevolusioner neoklasik berpendapat bahwa negara-negara
dunia ketiga terbelakang karena korupsi, inefisiensi dan kurangnya insentif ekonomi yang
menembus negara-negara berkembang.
Kontrarevolusi neoklasik menegaskan bahwa kondisi keterbelakangan negara
berkembang bersumber dari buruknya keseluruhan alokasi sumber daya yang selamaini
bertumpu pada kebijakan-kebijakan pengaturan harga tidak tepat dan adanya campur tangan
pemerintah yang berlebihan.
Menurut para tokoh kontrarevolusi neoklasi seperti
Lord Peter Bauer, Julian Simons, dan lain-lain, terbentuknya
pasar bebas (free market) dapat menciptakan efisiensi serta
pertumbuhan ekonomi akan terpacu menjadi lebih optimal.
Selain itu mereka berargumen bahwa negara-negara
berkembang berada dalam kondisi keterbelakangan yang
permanen bukan dikarenakan oleh sifat predator Dunia
Pertama maupun badan-badan internasional, melainkan
karena korupsi dan campur tangan pemerintah yang
melebihi batas, inefisiensi, seta terbatasnya insentif di negara
itu sendiri.
Jadi, menurut pemikiran ini, campur tangan
pemerintah dalam urusan-urusan ekonomi harus
dibatasi dan selanjutnya keputusan-keputusan
ekonomi terpenting harus diserahkan kepada
“keajaiban pasar” dan mekanisme “invisible
hand”
Kontrarevolusi neoklasik dibagi
menjadi 3 pendekatan

1. Pendekatan pasar bebas

2. Pendekatan pilihan publik

3. Pendekatan pasar yang ramah


Pendekatan pasar bebas
Analisis pasar bebas berpendapat bahwa pasar saja
sudah efisien, pasar tenaga kerja menganggap industri baru
dengan cara yang tepat, produsen paling tahu apa yang
akan diproduksi dan bagaimana memproduksinya secara
efisien serta produk dan harga faktor produksi
mencerminkan nilai kelangkaan barang dan sumber daya
sekarang dan di masa depan.
Menurut tokoh-tokoh neoliberal, dengan
membiarkan pasar bebas (free market) hadir dan beroperasi secara
penuh, melaksanakan swastanisasi perusahaan milik pemerintah,
mempromosikan perdagangan bebas dan pengembangan ekspor,
menarik investasi asing (misalnya investor dari negara-negara maju),
serta menghapuskan regulasi pemerintah yang berlebihan dan distorsi harga pada pasar input, pasar
output maupun pasar keuangan,
maka efisiensi serta pertumbuhan ekonomi akan terpacu secara lebih
optimal.
Jadi, analisis pasar bebas (free market
analysis) menyatakan bahwa pasar-pasar itu sendiri
sudah dan selalu efisien. Digambarkan bahwa pasar
selalu mampu berada pada posisi yang ideal
sehingga intervensi pemerintah sama sekali tidak
diperlukan. Para ahli ekonomi penganut pasar bebas
pun cenderung mengasumsikan bahwa pasar-pasar
di Dunia Ketiga juga efisien, dan kalupun ada
kekurangan, itu tidak seberapa.

Anda mungkin juga menyukai