Anda di halaman 1dari 14

SEJARAH LAHIRNYA PANCASILA

Nama Kelompok:
1. Farizha Amalia Radiansyah (191510501056)
2. Moh Ridwan H (191910201073)
3. Moh labib M (192410101072)
4. Cahyo Tri N (192410102019)
5. M. Rizqy Izzul H (192410103054)
6. Alfian Bagus Firmansyah (192410103068)
7. Ahmad Syaifuddin (192410103093)
8. Moch Amiruddin Salaf (191710201058)
A) PENGERTIAN PANCASILA

Pancasila adalah pandangan hidup bagi bangsa Indonesia


yang asas-asasnya wajib diamalkan agar tercipta kehidupan
yang aman dan tentram serta selaras dengan perintah Tuhan
Yang Maha Esa.
Pancasila sendiri berasal dari dua kata dari bahasa
Sansekerta, yaitu panca yang berarti lima dan sila berarti asas.
Pancasila merupakan rumusan dan pedoman untuk seluruh
rakyat Indonesia dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
PERUMUSAN LAHIRNYA PANCASILA

Peristiwa perumusan lahirnya Pancasila diawali dengan


adanya janji dari pemerintah Jepang untuk memberikan
kemerdekaan bagi bangsa Indonesia. Peristiwa ini terjadi
pada tanggal 7 September 1944. Dalam sidang parlemen
saat itu, di bawah pimpinan perdana menteri Jepang,
Kuniaki Koiso, menyatakan bahwa Jepang berjanji akan
memberikan hadiah kemerdekaan untuk Indonesia.
A. PEMBENTUKAN BPUPKI (29 APRIL 1946)
Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia
(BPUPKI) bertujuan untuk membahas hal-hal yang berhubungan dengan
tata pemerintahan Indonesa, termasuk dasar negara.
Sidang BPUPKI ini diketuai oleh Dr. Radjiman Widyodiningrat dengan 33
pembicara pada sidang pertama BPUPKI (29 Mei-1 Juni 1945).
BPUPKI terdiri atas sebuah panitia kecil yang terdiri atas 9 orang.
Sehingga, kepanitiaan ini sering disebut dengan Panitia Sembilan.

Kesembilan panitia tersebut adalah Ir. Soekarno, Drs. Moh. Hatta, Mr. AA Maramis,
KH. Wachid Hasyim, Abdul Kahar Mudzakir, Abikusno Tjokrosuyoso, H. Agus Salim,
Mr. Achmad Soebardjo, dan Mr. Moh. Yamin dan diketuai oleh Dr. Radjiman
Widyodiningrat.
Organisasi ini mengadakan sidang pada 29 Mei sampai dengan 1 Juni 1945. Topik
pembahasan dalam sidang ini adalah tentang dasar negara Indonesia
SIDANG BPUPKI
1. KONSEP MUHAMMAD YAMIN
Pada pada tanggal 29 Mei 1945, beliau mengemukakan pidato
tentang usulan lima dasar negara sebagai berikut:
Peri Kebangsaan
Peri Kemanusiaan
Peri Ketuhanan
Peri Kerakyatan
Kesejahteraan Rakyat
Beliau berpendapat bahwa ke-5 sila yang diutarakan tersebut
berasal dari sejarah, agama, peradaban, dan hidup ketatanegaraan
yang tumbuh dan berkembang sejak lama di Indonesia.
2. KONSEP MR. SOEPOMO
Mr. Soepomo (31 Mei 1945) memaparkan 3 teori, yaitu:
- Negara individualistik atau negara yang disusun atas dasar kontrak sosial
dari warganya dengan mengutamakan kepentingan individu sebagaimana
diajarkan oleh Thomas Hobbes, John Locke, Jean Jacques Rousseau, Hebert
Spencer, dan H.J Laski.
- Negara golongan (class theori) adalah alat dari suatu golongan yang
mempunyai kedudukan ekonomi yang paling kuat untuk menindas golongan
lain yang kedudukan ekonominya lebih rendah. yang diajarkan Marx, Engels,
dan Lenin.
- Negara Integralistik yaitu susunan masyarakat yang integral yang erat
antara semua golongan, semua bagian dari seluruh anggota masyarakat
merupakan persatuan masyarakat yang organis. Teori ini diajarkan oleh
Bendictus de Spinosa, F . Hegel, Adam Muller.
Selanjutnya Dr. Soepomo mengusulkan dasar negara
sebagai berikut:
1. Paham Persatuan.
2. Perhubungan Negara dan Agama.
3. Sistem Badan Permusyawaratan.
4. Sosialisasi Negara.
5.Hubungan antar Bangsa yang Bersifat Asia Timar Raya.
3. KONSEP IR. SOEKARNO
Konsep dasar negara berikutnya adalah konsep dasar negara
yang disampikan oleh Ir. Soekarno. Usulan konsep dasar negara
yang disampaikan Ir. Soekarno disampikan pada tanggal 1 Juni
1945. Berikut ini adalah lima ide pokok tentang dasar negara
Indonesia yang disampaikan Ir. Soekarno.
Kebangsaan Indonesia
Internasionalisme atau Perikemanusiaan
Mufakat dan Demokrasi
Kesejahteraan Sosial
Ketuhanan yang Berkebudayaan
B) PANITIA SEMBILAN (22 JUNI 1945)

Hasil usulan dari ketiga tokoh pada sidang BPUPKI tersebut


ditampung dan kemudian dibahas lagi pada lingkup
kepanitiaan yang lebih kecil. Panitia yang merupakan bentukan
BPUPKI tersebut sering dikenal sebagai Panitia Sembilan.
Panitia yang beranggotakan sembilan orang ini berhasil
merumuskan naskah Rancangan Pembukaan UUD yang dikenal
sebagai Piagam Jakarta (Jakarta Charter).
HASIL RUMUSAN PANCASILA DALAM PIAGAM JAKARTA

Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi


pemeluk-pemeluknya
Kemanusiaan yang adil dan beradab
Persatuan Indonesia
Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksan dalam
permusaywaratan/perwakilan
Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
C. SIDANG BPUPKI II (10-16 JULI 1945)

Untuk membahas hasil kerja panitia sembilan, BPUPKI mengadakan


sidang yang kedua dan menghasilkan beberapa keputusan, yang
meliputi: pertama, kesepakatan dasar negara Indonesia, yaitu Pancasila
seperti yang tertuang dalam Piagam Jakarta. Sedangkan sidang ke dua
BPUPKI memutuskan hasil berikut:
Pernyataan Indonesia merdeka
Pembukaan Undang-Undang Dasar
Undang-Undang Dasar itu sendiri dan Batang Tubuh
Berakhirnya sidang BPUPKI, yaitu tanggal 1 Juni 1945, menjadi hari
lahirnya pancasila. Tanggal yang sama selalu diperingati setiap tanggal
1 Juni, sebagai hari lahirnya pancasila.
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai