Anda di halaman 1dari 13

ETIKA PROFESI DAN

PERUNDANG-UNDANGAN

Erissa
Fevi Aditya Anggraini
Gus Hidayahti
KELOMPOK 2 Hani Kristia Sari
Hardiana Bella Pratiwi Heny Vera Oktaria Dewi
Jelly Anggraini Khairunnisa
Lilis Suryani Luciana Budiharti
Luciana Dwi Nusanti Magdalena Meiuni BR. S
Maria Rika Ulita Marisa Repa Utami
NILAI PROFESI & NILAI LUHUR PROFESI
DALAM PELAYANAN KEBIDANAN
Pengertian
NILAI
Nilai – nilai (values) adalah suatu keyakinan seseorang tentang
penghargaan terhadap suatu standar atau pegangan yang
mengarah pada sikap / prilaku seseorang. System nilai dalam
suatu organisasi adalah tentang nilai – nilai yang dianggap
penting dan sering diartikan sebagai perilaku personal.

Klasifikasi nilai- nilai adalah suatu proses dimana seorang dapat


menggunakannya untuk mengidentifikasi nilai- nilai mereka
sendiri. Seorang bidan dalam melaksanakan asuhan
kebidanannya. Selain menggunakan ilmu kebidanan yang ia
miliki juga diperkuat oleh nilai yang ada didalam diri mereka.
Pembentukan dan Transmisi Nilai

Individu tidak lahir dengan membawa nilai-nilai (values).


Nilai-nilai ini diperoleh dan berkembang melalui informasi,
lingkungan keluarga, serta budaya sepanjang perjalanan
hidupnya.

Nilai-nilai tersebut diambil dengan berbagai cara antara lain:


1. Modeling = Model atau contoh
2. Moralizing = Moralitas
3. Laissez-Faire = Sesuka hati
4. Responsible Choice = Tanggung jawab
5. Reward and Punishment = Penghargaan dan Sanksi
Pelayanan kebidanan

Pelayanan kebidanan adalah penerapan ilmu kebidanan


melalui asuhan kebidanan kepada klien yang menjadi
tanggung jawab bidan, mulai dari kehamilan, persalinan,
nifas, BBL, keluarga berencana (KB), termasuk kesehatan
reproduksi wanita dan pelayanan keshatan masyarakat.
Penyerapan / pembentukan nilai

• Etika berarti : ilmu tentang apa yang biasa dilakukan atau ilmu
tentang adat kebiasaan.

• Dalam profesi bidan “etika” lebih dimengerti sebagai filsafat


moral.

• Kode Etik Bidan Indonesia


Sesuai Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
369/Menkes/SK/III/2007 Tentang Standar Profesi Bidan, didalamnya
terdapat Kode Etik Bidan Indonesia. Deskripsi Kode Etik Bidan
Indonesia adalah merupakan suatu ciri profesi yang bersumber dari
nilai-nilai internal dan eksternal suatu disiplin ilmu dan merupakan
pernyataan komprehensif suatu profesi yang memberikan tuntunan
bagi anggota dalam melaksanakan pengabdian profesi.
Nilai personal dalam pelayanan
kebidanan

Nilai personal merupakan nilai yang timbul dari pengalaman


pribadi seseorang

Tujuh nilai-nilai personal profesi, yaitu :


1. Aesthetics (keindahan)
2. Alturism (mengutamakan orang lain)
3. Equality (kesetaraan)
4. Freedom (kebebasan)
5. Human digrity (martabat manusia)
6. Justice ( keadilan)
7. Truth (kebenaran).
Lanjutan…

Kewajiban Personal Seorang Bidan


1. Kewajiban bidan terhadap klien dan masyarakat (6
butir)
2. Kewajiban bidan terhadap tugasnya (3 butir)
3. Kewajiban bidan terhadap sejawat dan tenaga
kesehatan lainnya (2 butir)
4. Kewajiban bidan terhadap profesinya (3 butir)
5. Kewajiban bidan terhadap diri sendiri (2 butir)
6. Kewajiban bidan terhadap pemerintah, bangsa dan
tanah air (2 butir)
7. Penutup (1 butir)
Nilai luhur dalam pelayanan
kebidanan

Nilai luhur dalam pelayanan kebidanan yaitu suatu penerapan


fungsi nilai dalam etika profesi seorang bidan, dimana seorang
bidan yang professional dapat memberikan pelayanan pada
klien dengan berdasarkan kebenaran, kejujuran, serta ilmu yang
diperoleh agar tercipta hubungan yang baik antara bidan dan
klien.

Nilai – nilai luhur yang sangat diperlukan oleh bidan yaitu :


1. Kejujuran
2. Lemah lembut
3. Ketetapan setiap tindakan
4. Menghargai orang lain
Dasar Pelayanan Kebidanan yang
Baik
• Rasa kecintaan pada sesama manusia
• Mengembangkan sikap saling tenggang rasa dan tolong
menolong dalam menghadapi pasien
• Mengembangkan sikap tidak semena – mena terhadap orang
lain
• Menjunjung tinggi nilai – nilai kemanusiaan
• Memberi pelayanan kesehatan pada ibu dan anak
• Berani membela kebenaran dan keadilan
• Mengmbangkan sikap hormat menghormati dan bekerja sama
dengan bangsa lain
• Bekerjasama dengan tim kesehatan lainnya.
Kasus dalam Pelayanan Kebidanan

Seorang ibu hamil datang ke praktek bidan mandiri di dampingi


suaminya, dengan keluhan sakit di pinggang yang menjalar keariari
sejak 2 jam yang lalu sakitnya semakin lama semakin lama semakin
sering dan kuat, ia mengatakan ada bercak darah bercampur lender di
pakaian dalamya, setelah di periksa ternyata beberapa jam lagi ibu
tersebut akan melahirkan, dengan persentasi kepala telah masuk PAP
dan ini merupakan anakke 3 dengan kelahiran sebelumnya normal.

Tapi bidan x tersebut malah merujuk pasien tersebut keklinik dokter,


dengan alas an ibu hamil tersebut tidak bias melahirkan anaknya
karena pendarahan yang hebat, padahal ibu hamil tersebut dalam
kondisi yang normal layak nya ibu melahirkan yang normal, dengan
alasan tersebut keluarga pun menyetujui ibu hamil tersebut untuk di
rujuk kedokter, dengan rujukan tersebut sibidan telah mendapat kan
uang 4x lipat dari proses persalinan normal tersebut dari dokter.
Lanjutan…

Dari sinilah kita dapat menyimpulkan bahwa nilai personal


yang di miliki seorang bidan tidak bisa di jalan kan dengan
baik di mana seorang bidan bias menolong persalinan
pasien dengan normal malah bidan tersebut merujuk pasien
kedokter agar bisan mendapat kan uang yang lebih
banyak.ini telah melanggar kewajiban personal seorang
bidan di mana setiap bidan senantiasa menjunjung
tinggi,menghayati dan mengamal kan sumpah jabatan nya
dalam melaksanakan tugas pengabdiannya dan setiap bidan
dalam menjalan kan tugas profesinya menjunjung tinggi
harkat dan martabat kemanusiaan yang utuh dan
memelihara citra bidan.
Lanjutan…

Pembahasan
• Berdasarkan kasus tersebut, beberapa peraturan maupun undang
undang bertentangan dengan kasus diatas seperti:
• Kepmenkes no 369 tahun 2007, terkait dengan Kompetensi ke 4
bidan dalam memberi Asuhan selama persalinan dan kelahiran.
• Permenkes no 28 tahun 2017 pasal 19 ayat 2 poin c tentang
pelayanan kebidanan salah satunya adalah Persalinan Normal.
• Permenkes no 28 tahun 2017 pasal 28 poin c tentang merujuk pasien
yang bukan dengan kewenangan nya, namun pada kasus ini
persalinan normal adalah wewenang bidan, namun di salah gunakan.
• Undang undang kebidanan no 4 tahun 2019 pasal 61 (a) tentang
kewajiban bidan memberikan pelayanan kebidanan sesuai dengan
kompetensi.
• Undang undang kebidanan no 4 th 2019 pasal 62 (a) tentang hak
klien memperoleh pelayanan kebidanan sesuai dengan kompetensi.

Anda mungkin juga menyukai