Anda di halaman 1dari 117

BAHASA

INDONESIA
DALAM PENALARAN
DAN PENULISAN KARYA ILMIAH
Handout 1
KEDUDUKAN DAN FUNGSI BAHASA
INDONESIA
KEDUDUKAN DAN FUNGSI
BAHASA INDONESIA
Kedudukan
• Bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional atau bahasa
persatuan
• Bahasa Indonesia sebagai bahasa resmi atau bahasa
negara
Fungsi
• Sebagai bahasa nasional, BI berfungsi sebagai (i) lambang
kebanggaan bangsa, (ii) lambang identitas jati diri bangsa,
(iii) alat pemersatu, (iv) alat perhubungan antardaerah
• Sebagai bahasa negara, BI berfungsi sebagai (i) bahasa
resmi kenegaraan, (ii) bahasa pengantar pendidikan, (iii)
bahasa pengantar pemerintahan, (iv) bahasa dalam
pengembangan ipteks
LANDASAN HISTORIS, YURIDIS,
DAN POLITIS

Landasan Historis
• BI berasal dari bahasa Melayu Riau (bhs. Pemerintahan
Kerajaan Sriwijaya pada abad 7 M)
• BM menjadi bahasa komunikasi antarsuku, antarpulau,
antarbudaya, atau menjadi lingua franca
Landasan Yuridis
• Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia pada 17
Agustus 1945
• Undang-Undang Dasar 1945, bab XV, pasal 36 yang
menyatakan bahwa “Bahasa Negara adalah Bahasa
Indonesia
lanjutan

Landasan Politis
• Mendapat dukungan organisasi pemuda
• BM telah menjadi lingua franca, daerah pemakaiannya
luas, bersifat terbuka, tidak mengenal tingkatan (unda-
usuk)
• sikap toleransi dan keikhlasan pemakai bahasa daerah
yang lain
• Ikrar Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928
PENGARUH BHS. ASING
• Bahasa Inggris: formal, konseptual, aktual, riset, kaset, fotokopi,
bisnis, pensil, standar, manajemen, akuntan, abstrak, komplemen,
studi, paper, proposal, evolusi, ideal
• Bahasa Portugis: bendera, lentera, jendela, almari, sepatu, celana
• Bahasa Tamil: logam, pualam, gembala, meterai
• Bahasa Prancis: trotoar, salut, dresoar
• Bahasa Parsi: pasar, kenduri, peduli
• Bahasa Cina: bakmi, bakso, bakwan, bakmoi, capjae, tahu, tauco
• Bahasa Jepang: judo, tekwondo, kimono, karate, samurai
PENGARUH BHS. DAERAH
• Bahasa Jawa: lestari, bisa, rampung, lugu, mepet
• Bahasa Sunda: dari, oncom, nyahok
• Bahasa Banjar: gambut
• Bahasa di daerah Irian: koteka, jambore
TUGAS - 1
Buatlah opini singkat (2 halaman) yang berkenaan dengan
salah satu topik berikut ini!
• Kedudukan dan Fungsi Bahasa Daerah
• Kedudukan dan Fungsi Bahasa Asing
• Nilai-nilai Kebanggaan Berbahasa Indonesia
• Kesantunan Berbahasa Indonesia
Handout 2
BAHASA INDONESIA YANG BAIK DAN
BENAR
BAHASA INDONESIA
YANG BAIK DAN BENAR
Bahasa Indonesia yang baik
• Sesuai dg situasi pemakaian (resmi vs tdk resmi)
• Sesuai dg kondisi pemakaian (darurat vs
nondarurat)
• Sesuai dg tujuan pemakaian (memerintah,
merayu, khotbah, pidato)
Bahasa Indonesia yang benar
• Pemakaiannya sesuai dengan kaidah, norma, atau
tata bahasa standar atau baku
FENOMENA PEMAKAIAN
BAHASA INDONESIA
• BI yang baik dan benar (Tunjukkan
contohnya!)
• BI yang baik, tetapi tidak benar (Tunjukkan
contohnya!)
• BI yang tidak baik, tetapi benar (Tunjukkan
contohnya!)
• BI yang tidak baik dan tidak benar (Tunjukkan
contohnya!)
RAGAM BAHASA INDONESIA
• Ragam formal (resmi/standar/baku)
• digunakan dalam situasi resmi
• kosakata dan struktur bahasanya standar atau baku
• Ragam informal (tidak resmi/non-standar/non-baku)
• Digunakan dalam situasi tidak resmi
• Kosakata dan struktur bahasanya banyak yang tidak
standar atau baku
CIRI BHS. INDONESIA BAKU
• Struktur logika tidak rancu
• Mobilnya rusak dalam perjalanan antara Bandung dan
Sumedang (mestinya dari … ke ….)
• Fungsi gramatikal (S-P-O-K) digunakan secara eksplisit
dan konsisten
• Setiap diundang rapat (ia) tidak datang.
• Tidak redundan atau tidak rancu
• para hadirin, para ibu-ibu, adalah merupakan
lanjutan
• Menghindari pemendekan kata atau kalimat
• tapi, gini, udah, gitu
• Menghindari unsur kedaerahan
• dong, deh, gue, lu, kok, lho, siape, mBandung
• Menggunakan kata sapaan yang formal
• Bapak, Ibu, Saudara bukan sini atau situ
lanjutan
• Menggunakan pola urutan aspek+pelaku+verba pada
bentuk verba berpelaku
• *Besok mobil itu saya akan kembalikan.
• Besok mobil itu akan saya kembalikan.
• Menggunakan bentuk padu; bukan bercerai
• menenteramkan vs membuat tenteram
• dinaikkan vs dibuat naik
• Menggunakan lafal baku (menghindarkan lafal
kedaerahan)
• Menggunakan tata tulis yang sesuai dengan Pedoman
Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan
(EYD)
BHS. INDONESIA ILMIAH
• Bhs Ind ragam ilmiah adalah bhs Ind ragam baku.
• Menggunakan Kalimat efektif
• Singkat dan padat, tetapi utuh
• Menghindari pemakaian bentuk yang redundan atau rancu
• *saling bantah-membantah, *saling berpelukan
• Antara struktur gramatik dan alur pikir sepadan
• *Sani mengambil kertas lalu ditulisnya surat itu
• Sani mengambil kertas lalu menulis surat itu
• Menghindari pemakaian bentuk yang bermakna ganda
(ambigu/taksa)
• Isteri-lurah yang serong
lanjutan
• Menggunakan kata yang bermakna lugas (bukan figuratif)
• Kedua lempeng batuan itu *setali tiga uang.
• Menghindari penonjolan persona
• *Untuk lebih jelasnya, saya persilakan melihat halaman 7.
• Untuk lebih jelasnya, dipersilakan melihat halaman 7.
• Memiliki keselarasan dan keruntutan hubungan
antarkalimat (antarproposisi), antarparagraf,
antarsubbab, antarbab.
TUGAS - 2
• Buat artikel singkat (3 halaman) dg topik berikut ini!
“Kebakuan Bahasa Indonesia dalam Media Cetak”
• Ketentuan:
1. Kertas kuarto 70 gram
2. Spasi 1,5
3. Huruf Time New Roman 12 point
4. Margin 4-3, 4-3
5. Gunakan referensi/kepustakaan secukupnya
HANDOUT - 3
PARAGRAF DAN PENGEMBANGANNYA
PARAGRAF
• Juga disebut alinea
• Merupakan sekumpulan kalimat yang secara bersama-
sama menjelaskan sebuah topik atau gagasan
• Dikembangkan secara deduktif atau induktif
• Untuk membangun wacana narasi, deskripsi, eksposisi,
atau argumentasi
UNSUR PARAGRAF
1. Kalimat topik
2. Kalimat penjelas (pengembang)
3. Kalimat penegas
4. Alat kohesi dan alat koherensi
5. Alat transisi (kalimat, frasa, atau kata)
SYARAT PARAGRAF YANG BAIK
• KOHESIF
-memiliki kesatuan dan kepaduan bentuk
- memakai alat kohesi dengan konsisten
• KOHEREN
-memiliki kesatuan dan kepaduan makna
- memakai alat koherensi dg konsisten
• LENGKAP
-besar gagasan sebanding dengan besar paragraf
-tdk menunjukkan bahwa paragraf belum selesai
KOHESI
• gagasan utama dan gagasan penjelas disajikan
dengan kalimat yang efektif (dengan pilihan kata
dan struktur kalimat yang tepat)
• Kalimat yg satu dan kalimat yg lain dirangkai
secara padu dengan alat perangkai yang tepat
(pengulangan kata/repetisi, kata ganti, kata
transisi/penghubung, dan sebagainya)

03/18/2020 23
KOHERENSI
• hanya memiliki satu gagasan utama
• semua gagasan penjelas mendukung gagasan
utama; tidak ada yang menyimpang
• gagasan penjelas disajikan secara runtut dan
padu dengan kalimat-kalimat yang efektif

03/18/2020 24
LENGKAP
• memiliki gagasan utama
• memenuhi kecukupan gagasan penjelas, baik
kuantitas (jumlah) maupun kualitasnya (relevansi)
• tidak menampakkan bahwa paragraf yang
bersangkutan belum selesai

03/18/2020 25
TEKNIK PENGEMBANGAN
PARAGRAF
-teknik perbandingan (mempertentangkan)
-teknik analogi (mempersamakan)
-teknik contoh (memberikan contoh)
-teknik sebab-akibat (menjelaskan hubungan
sebab-akibatnya)
-teknik definisi luas (definisi +)
-teknik klasifikasi (menggolong-golongkan)
-dan atau teknik-teknik yang lain
03/18/2020 26
TUGAS - 3

• Buat paragraf berikut ini, masing-masing


satu paragraf!
• Paragraf perbandingan (mejelaskan perbedaan)
• Paragraf analogi (menjelaskan kesamaan)
• Paragraf contoh
• Paragraf sebab-akibat
• Paragraf definisi luas
• Paragraf klasifikasi
03/18/2020 27
HANDOUT – 4 & 5
LOGIKA DAN PENALARAN
BERPIKIR DAN BERNALAR
 Keduanya berkenaan dengan akal budi
 Dalam bernalar terkandung proses berpikir
 Dalam berpikir tidak selalu terkandung proses
bernalar (berpikir analitik [dg logika] dan
nonanalitik [tdk dg logika])
 Berpikir analitik atau bernalar ialah proses berpikir
untuk mencapai simpulan atas dasar logika tertentu
 Dalam penalaran terdapat faktor logika, alur
berpikir, tujuan, fakta, analisis
03/18/2020 29
PENALARAN ILMIAH
• Proses berpikir secara logis dan analitis
• Logis (dg pola penalaran tertentu [induktif atau
empirik dan deduktif atau rasional])
• Analitis (memenuhi langkah-langkah keilmuan)
• Langkah keilmuan yg meliputi perumusan masalah,
perumusan kerangka berpikir, perumusan hipotesis,
pengujian hipotesis, dan penarikan simpulan
• Dalam penalaran ilmiah diperlukan fakta sebagai dasar
berpikir logis dan analitis
• Fakta itu diperoleh dengan cara dan alat yang benar
agar dapat dipercaya dan sahih 03/18/2020 30
PENALARAN INDUKTIF
• ialah proses penalaran untuk mencapai
keputusan, sikap, atau prinsip yang bersifat
umum atas dasar fakta atau gejala yang bersifat
khusus.
• Penalaran induktif memiliki tiga macam cara,
yaitu
• generalisasi,
• analogi, dan 03/18/2020 31

• sebab-akibat.
GENERALISASI
• Ialah proses penalaran yang didasarkan pada
hasil pengamatan terhadap sejumlah fakta atau
gejala untuk mengambil keputusan atau simpulan
atas sebagian atau semua gejala yang memiliki
sifat atau karakteristik yang sama.
• Syaratnya, fakta atau gejala yang diamati harus
• memadai jumlahnya,
• mewakili semua atau sebagian yang dikenai
generalisasi, dan
• tidak memiliki banyak kekecualian.
03/18/2020 32
PERTIMBANGANKAN
• Fakta bersifat homogen atau heterogen
• Jika fakta homogen, jumlah gejala yang diamati tidak perlu banyak
• Jika fakta heterogen, jumlah gejala yang diamati harus ditentukan
secara cermat agar gejala yang dipakai sebagai sampel bersifat
representatif (mewakili); untuk itu diperlukan klasifikasi fakta
• Penarikan generalisasi terhadap gejala yang diamati sebaiknya
menghindari penggunaan kata setiap atau seluruh (semua) agar
tidak menimbulkan kesalahan interpretasi; sebaiknya gunakan kata
pada umumnya, rata-rata, cenderung, mayoritas, sebagian besar,
dan sejenisnya.
03/18/2020 33
ANALOGI
• Ialah proses penalaran yang dilakukan
dengan cara mengibaratkan dua hal yang
memiliki kesamaan sifat atau karakter.
• Proses penalaran analogi dibedakan mejadi
dua, yaitu
• ANALOGI DEKLARATIF (penjelas)
• ANALOGI INDUKTIF
03/18/2020 34
ANALOGI DEKLARATIF
• Proses penalaran yang dilakukan untuk menjelaskan
atau menyatakan sesuatu yang baru berdasarkan
persamaan sifatnya dengan sesuatu yang sudah ada
sebelumnya (sudah diketahui).
• Misalnya:
• Tada-tanda yg terjadi ibarat (sama dengan) tanda-tanda
akan terjadi angin puting beliung
• Bau parfum itu ibarat (sama dengan) bau bunga melati
• Kejadian yang dialami ibarat (sama dengan) sudah jatuh
masih harus tertimpa tangga
03/18/2020 35
ANALOGI INDUKTIF
• Ialah proses penalaran yang dilakukan untuk
mengambil keputusan atau simpulan (inferensi)
mengenai kebenaran suatu gejala khusus
berdasarkan kebenaran suatu gejala khusus yang
lain yang memiliki kesamaan sifat esensial.
• Misalnya:
• Berdasarkan kesamaan sistem pencernaan antara anak
manusia dan anak kera dapat diambil kesimpulan
bahwa anak kera dapat diberi makan seperti anak
manusia.
• Pemakaian tikus putih (mencit) untuk uji coba obat-
03/18/2020 36

obatan
HUBUNGAN SEBAB-AKIBAT
• Ialah proses penalaran yang dilakukan dengan cara menghubungkan
antara sebab dan akibat untuk menarik keputusan atau simpulan.
• Untuk itu, jauhkan diri dari prasangka, kepercayaan, dan perasaan
pribadi agar keputusan yang diambil tidak bias
• dari sebab ke akibat
• Penalaran ini dilakukan dengan cara mengamati suatu gejala yang
diperkirakan merupakan sebab kemudian memikirkan kemungkinan-
kemungkinan terjadinya gejala lain yg merupakan akibatnya. Misalnya,
pemasangan kompor gas (sebab) dapat diduga merupakan penyebab
terjadinya kebakaran (akibat).

03/18/2020 37
HUBUNGAN SEBAB-AKIBAT
• dari akibat ke sebab
• Penalaran ini dilakukan dengan cara mengamati suatu gejala yang
diperkirakan merupakan akibat kemudian memikirkan
kemungkinan-kemungkinan penyebabnya. Misalnya, semburan
lumpur LAPINDO (akibat) disebabkan oleh gempa atau human error
(sebab)
• dari akibat ke akibat
• Penalaran ini dilakukan dengan cara mengamati suatu gejala yang
merupakan akibat kemudian memikirkan kemungkinan-
kemungkinan terjadinya akibat yang lain.
• Misalnya, seorang mahasiswa yang mengalami frustasi (akibat),
03/18/2020
bisa
38
memiliki sifat tertutup (akibat), tidak suka bergaul (akibat), lupa
pada diri sendiri (akibat), badannya kurus dan lemah (akibat),
PENALARAN DEDUKTIF
• Ialah penalaran yang didasarkan pada teori, hukum,
norma, prinsip yang berlaku umum untuk menarik
simpulan yang bersifat khusus atau spesifik.
• Jenisnya ada dua, yaitu:
• SILOGISME
• ENTIMEM

03/18/2020 39
SILOGISME
• Ialah bentuk penalaran formal yang didasarkan pada premis
mayor (predikat = term mayor) dan premis minor (predikat =
term menengah) untuk menarik simpulan yang bersifat spesifik
(subjek = term minor).
• Misalnya:
• Premis mayor:
Soni tdk suka minuman yg kadar alkoholnya tinggi
• Premis minor:
Vodka adalah minuman yang kadar alkoholnya tinggi.
• Simpulan:
Soni tdk suka minum vodka.
03/18/2020 40
BEBERAPA PERTIMBANGAN
• Term menengah berfungsi untuk menghubungkan antara
term mayor dan term minor; term menengah tdk boleh
berada dlm simpulan
• Proposisi ialah pernyataan yang menyatakan hubungan
antarterm
• Proposisi positif ialah proposisi yang menyatakan
adanya hubungan antarterm
• Proposisi negatif ialah proposisi yang menyatakan tdk
adanya hubungan antarterm 03/18/2020 41
ENTIMEM
• Pada dasarnya entimem sama dengan silogisme
• Dalam entimem sebagian premisnya tidak
dinyatakan
• Entimem disebut silogisme pendek atau singkat
• Dalam entimem terjadi penalaran yang melompat;
memakai cara jalan pintas
03/18/2020 42
CONTOH ENTIMEM
• Rendi telah menempuh semua mata kuliah yang ada (p.
minor + term menengah), maka ia mendapatkan surat
keterangan bebas teori (simpulan); Premis mayor tidak
dinyatakan
• Jika lengkap, unsurnya adalah sebagai berikut.
• Premis Mayor:
Semua mahasiswa yang telah menempuh semua mata kuliah
mendapatkan surat keterangan bebas teori
• Premis minor:
Rendi telah menempuh semua mata kuliah
• Simpulan: 03/18/2020 43
Rendi mendapatkan surat keterangan bebas teori
TUGAS
• Carilah data pemakaian entimem dalam pemakaian
bahasa lisan atau tulis sebanyak 4 kasus. Jangan lupa
sebutkan sumber peristiwa bahasa di mana entimem itu
ditemukan.
• Analisislah 4 entimem itu dan rumuskan premis (mayor)
yang tidak dinyatakan dalam entimem itu.
• Setelah premis itu dirumuskan, buatlah pernyataan
silogisme lengkapnya.
03/18/2020 44
HANDOUT - 6
BERNALAR DAN BERBAHASA
HUBUNGAN
PENALARAN DAN BAHASA
• Bahasa adalah alat berpikir dan bernalar
• Bahasa adalah hasil berpikir dan bernalar
• Bahasa yang baik dan benar adalah hasil dari proses
berpikir/bernalar yang baik dan benar
• Bernalar secara sistematis akan menghasilkan proses
berbahasa yang sistematis
• Kerancuan bahasa dihasilkan oleh kerancuan penalaran
KERANCUAN KATA
• Kerancuan kata sering disebabkan oleh
ketidakpahaman thd kaidah pembentukan
kata atau kerancuan pikiran
• Misalnya:
• dipelajarkan diajarkan/dipelajari
• diperlebarkan diperlebar/dilebarkan
• dirubah diubah
03/18/2020 47
KERANCUAN GABUNGAN KATA
• Kerancuan gabungan kata di antaranya disebabkan
oleh ketidak cocokan kata-kata yang digabungkan

• Misalnya:
• menundukkan badan menundukkan kepala
membungkukkan badan
membungkukkan kepala
• jangan boleh jangan X / tidak boleh X
03/18/2020 48
KERANCUAN KALIMAT
Misalnya:
• Di Fakultas Teknik akan mengadakan perlombaan
menulis artikel
• Di fak teknik akan diadakan perlombaan menulis
artikel
• Fakultas teknik akan mengadakan perlombaan
menulis artikel
• Dalam bisnis tidak mengenal semboyan “pelan-pelan
asal tercapai”.
• Meskipun belum dewasa, tetapi ia sudah seperti orang
tua.
• Ia bukan mahasiswa teknik, tetapi mahasiswa ekonomi
• Di wilayah itu, banyak jenis-jenis batuan.
03/18/2020 49

• Ia akan membicarakan tentang struktur batuan.


JENIS KESALAHAN
BERBAHASA
• Kesalahan relevansi ialah kesalahan yang
disebabkan oleh tidak relevannya kata-kata yang
digunakan (ketepatan pemilihan kata)
• Kesalahan formal ialah kesalahan yang
disebabkan oleh kesalahan dalam penalaran
• Kesalahan formal meliputi kesalahan induktif
dan kesalahan deduktif.
03/18/2020 50
KESALAHAN INDUKTIF
• Karena generalisasi terlalu luas (semua untuk
sebagian; sebagian untuk semua)
• Karena hubungan sebab-akibat tidak
memadai (sebab tidak relevan dengan akibat)
• Karena salah analogi (menganalogikan sesuatu
dengan sesuatu yang lain tetapi tidak sepadan)

03/18/2020 51
KESALAHAN DEDUKTIF
• Premis mayor terlalu luas
• Jika para guru masuk desa, anak Indonesia sarjana
semua.
• Premis mayor dan minor tidak relevan
• PMy: semua sarjana ekonomi akan menjadi pengusaha.
• PMn: Sandra adalah mahasiswa psikologi
• Ksp: Sandra akan menjadi pengusaha
03/18/2020 52
KESALAHAN DEDUKTIF
• Simpulan lebih luas dari premisnya
• PMy: sebagian mahasiswa Indonesia mendapatkan bea
siswa
• PMn: Mahasiswa UPN adalah mahasiswa Indonesia
• Ksp: Semua mahasiswa UPN mendapat bea siswa
• Simpulan dirumuskan dari premis negatif
• PMy: semua pohon pisang tidak bercabang
• PMn: Tiang telepon tidak bercabang
• Ksp: Tiang telepon adalah pohon pisang
03/18/2020 53
TUGAS
• Carilah 10 kesalahan berbahasa yang disebabkan oleh
kesalahan penalaran!
• Jelaskan kesalahan berbahasanya apa dan jelaskan pula
kesalahan penalarannya bagaimana!
• Kerjakan sebagai tugas individu dan kumpulkan hasilnya
minggu depan!
• Lakukan editing bahasa: ejaan, tanda baca, pilihan kata,
struktur frase, dan struktur klausa/kalimatnya
03/18/2020 54
HANDOUT - 7
KOMUNIKASI LISAN
MAKSUD DAN JENISNYA
• Komunikasi lisan ialah komunikasi yang dilakukan dengan
menggunakan alat ucap secara verbal dan langsung
• Komunikasi lisan dilakukan secara satu arah (pidato,
ceramah, khotbah) atau dua arah (dialog, diskusi,
percakapan, negosiasi)

03/18/2020 56
KOMUNIKASI SATU ARAH
• Agar dapat melakukan komunikasi dengan baik, harus
memenuhi beberapa persyaratan berikut.
• menguasai materi atau permasalahan
• menguasai strategi dan teknik berbicara di depan publik
• memahami karakteristik pendengar
• memahami kondisi dan situasi yang terjadi
• menguasai pemakaian bahasa (singkat, padat, jelas, komunikatif, dan
santun)
• jika memakai teks, sebaiknya teks itu tidak dibaca apa adanya, agar tidak
membosankan pendengar
03/18/2020 57
KOMUNIKASI DUA ARAH:
DIALOG
• Komunikasi itu terjadi secara bergantian
• Dilandasi oleh sikap kooperatif dengan semangat berinteraksi dan
kesadaran kelompok dalam proses memberi dan menerima informasi
• Memiliki tenggang rasa yang tinggi
• Memahami perannya (masing-masing)
• Berpartisipasi secara penuh
• Bersikap terbuka dan tidak emosional
• Mengutamakan berbagi informasi dan menghindarkan kontra emosi
• Tidak memonopoli pembicaraan
• Menggunakan bahasa yang efektif (singkat, jelas, tepat, dan santun)
• Menghasilkan kesimpulan
03/18/2020 58
KOMUNIKASI DUA ARAH:
PERCAKAPAN
• percakapan itu sesungguhnya juga termasuk dialog, tetapi
pada umumnya tidak formal
• dilakukan secara santai atau serius (tergantung pada
tujuan, topik, partisipan, tempat, waktu, dan fasilitas)
• memenuhi aturan, persyaratan, atau strategi agar
percakapan berjalan efektif

03/18/2020 59
PERCAKAPAN YANG EFEKTIF
• topik atau materi percakapan menarik perhatian mitra
bicara
• dimulai dengan cara yang tepat
• dilaksanakan dengan cara yang menyenangkan
(bagaimana menyela, memotong, mengoreksi,
menjelaskan, dan memperbaiki cara dan materi
pembicaraan)
• diakhiri dengan baik (agar masing-masing merasakan
manfaatnya) 03/18/2020 60
PERCAKAPAN YANG EFEKTIF
• memenuhi maksim kualitas, kuantitas, relevansi, dan cara
• Memanfaatkan aspek nonverbal dengan tepat dan menarik
• Menghindari sikap mendikte mitra bicara
• Menghindari sikap merendahkan diri secara berlebihan
• Menolak dan menyetujui pendapat mitra bicara dengan cara
dan sikap yang bijak
• Mengindari percakapan yang berkembang menjadi gosip,
rumor, ngerumpi, kasak-kusuk, dsb.
• Dapat memutus percakapan dengan bijak
03/18/2020 61
NEGOSIASI
• Yang benar negosiasi bukan negoisasi; negosi berkenaan
dengan ‘dagang’ atau ‘niaga’
• Negosiasi ialah proses tawar-menawar untuk mencapai
kesepakatan atau penyelesaian sengketa secara damai
melalui perundingan
• Dalam negosiasi terjadi dan diperlukan proses diskusi
• Dalam negosiasi harus memenuhi prinsip saling
menguntungkan
03/18/2020 62
NEGOSIASI
• Dalam negosiasi perlu dikembangkan hal-hal berikut.
• mengutamakan sikap kooperatif (saling memberi dan menerima)
• membangun semangat berinteraksi
• menumbuhkan kesadaran bersesama atau kelompok
• mengupayaan keterbukaan diri
• berpartisipasi penuh
• mengutamakan keuntungan atau keunggulan secara bijak
• mengupayakan sikap kompromistik
• menghasilkan kesepakatan
03/18/2020 63
SYARAT PIMPINAN NEGOSIASI
• menguasai permasalahan
• memiliki perhatian yang tinggi
• memiliki kemauan yang tinggi
• memiliki wawasan yang luas
• memiliki kewibawaan
• bersifat objektif

03/18/2020 64
KEGIATAN YANG DILAKUKAN
DLM NEGOSIASI
• mengemukakan pendapat
• mengemukakan persetujuan
• mengemukakan sangahan atau penolakan
• menjawab pertanyaan dan menanggapi sanggahan
• menyimpulkan pendapat

03/18/2020 65
PERSIAPAN SEBELUM NEGOSIASI

• memikirkan manfaat pembicaraan bagi kedua belah pihak


• mengkaji beberapa alternatif kesepakatan
• menyusun alternatif kesepakatan secara sistematis dan
berjenjang berdasarkan tingkat keuntungan atau kerugian
• memperhatikan aturan permainan dan santun
pembicaraan

03/18/2020 66
MENYIKAPI MITRA BICARA
DLM NEGOSIASI
• Dalam menyikapi mitra bicara, hal-hal berikut ini harus
diperhatikan dan dipenuhi.
• mendengarkan penjelasan atau uraian mitra bicara
dengan sungguh-sungguh
• menghilangkan sikap emosional dan praduga negatif
• dapat memahami dan membedakan antara gagasan
utama dan gagasan penjelas serta menyimpulkan
secara cermat
03/18/2020 67
BERTANYA DAN MENYANGGAH

• Pertanyaan atau sanggahan diajukan dengan singkat dan


jelas.
• Pertanyaan atau sanggahan diajukan dengan santun
dengan menghindari pertanyaan atau sanggahan secara
langsung.
• Pertanyaan jangan sampai ditafsirkan sebagai bantahan
atau debat.

03/18/2020 68
MENJAWAB
PERTANYAAN ATAU SANGGAHAN
• Pertanyaan atau sanggahan yang perlu dijawab atau
ditanggapi hanya yang relevan dengan topik negosiasi.
• Jawaban yang diberikan objektif dan sesuai keinginan
penanya.
• Menjauhkan diri dari prasangka dan sikap emosional.
• Bersikap jujur atau terus terang apabila ada pertanyaan
yang belum terjawab.

03/18/2020 69
ASPEK KEBAHASAAN
DALAM NEGOSIASI
• Dalam negosiasi, ketepatan pilihan kata harus
dipertimbangkan dengan cermat
• Pernyataan kurang setuju dan kurang sependapat lebih
santun daripada pernyataan tidak setuju dan tidak
sependapat
• Kata kita lebih baik daripada kata saya atau kami
karena lebih menunjukkan rasa kebersamaan dan
menghindarkan sikap mementingkan diri sendiri
03/18/2020 70
SELAMAT MENEMPUH
UTS
Pelajari lagi Handout 1 s.d. 7 dan kembangkan
pemahaman Anda dengan membaca berbagai
literatur terkit!
HANDOUT - 8
KONSEP, CIRI, DAN JENIS KARYA ILMIAH
Karya Ilmiah
• Karya ilmiah ialah tulisan yang berisi suatu permasalahan
yang dipecahkan dan dikemukakan dengan metode ilmiah,
yaitu
• berdasar pada fakta
• bersifat objektif
• tidak bersifat emosional atau personal
• disusun secara sistematis

03/18/2020 73
Ciri karya ilmiah
• masalah bersifat problematis
• masalah dipecahkan secara ilmiah
• pendapat didukung fakta
• tepat, lengkap, benar
• sistematis dan logis
• objektif
• tidak emosional
• tidak memihak
03/18/2020 74
Jenis karya ilmiah
• Laporan
• Makalah/paper
• Artikel ilmiah
• Skripsi
• Tesis
• Disertasi

03/18/2020 75
Karya ilmiah populer
• Tajuk rencana (atau editorial, induk berita, induk opini,
pesan redaksi, mahkota berita, sepatah kata redaksi)
• Esai (artikel ilmiah populer)
• Pikiran pembaca
• Ulasan (ulasan berita, ekonomi, politik, buku, dsb.)

03/18/2020 76
HANDOUT - 9
MENULIS DENGAN PENDEKATAN PROSES

03/18/2020 77
ALUR KEGIATAN PENYUSUNAN ARTIKEL
MEMILIH TOPIK MENYUSUN KERANGKA MENULIS DRAF
DAN MENYUSUN DAN MENGUMPULKAN ARTIKEL
PETA KONSEP INFORMASI

LANGKAH 1 LANGKAH 2 LANGKAH 3

5 April 2018 12 April 2018 19/26 April 2018

MEREVISI DRAF MENYUNTING DRAF MEMPUBLIKASIKAN


ARTIKEL ARTIKEL ARTIKEL

LANGKAH 4 LANGKAH 5 LANGKAH 6


3 Mei 2018 10 Mei 2018 17 Mei 2018
TAHAPAN DALAM MENULIS
• Tahap 1: pramenulis (PERSIAPAN)
• Tahap 2: penulisan draf
• Tahap 3: revisi
• Tahap 4: penyuntingan
• Tahap 5: publikasi
03/18/2020 79
PRAMENULIS (TAHAP PERSIAPAN)

• Menentukan topik
• Merumuskan judul
• Merumuskan tujuan
• Mempertimbangkan bentuk karangan
• Mempertimbangkan pembaca
• Mengidentifikasi dan menyusun ide, konsep, atau gagasan
dlm bentuk peta konsep

03/18/2020 80
MENENTUKAN TOPIK
• Menarik
Topik yang diangkat dalam tulisan sebaiknya topik yang menarik, baik
bagi penulis maupun pembaca
• Aktual
Topik yang dipilih sebaiknya berkenaan dengan hal-hal atau informasi
yang baru atau tidak basi
• Data/bukti/informasi pendukung Tersedia
Topik yang dipilih memiliki dukungan data/bukti/informasi dari buku,
majalah, jurnal, koran, atau pengalaman empirik

03/18/2020 81
MERUMUSKAN JUDUL

• Judul dirumuskan dalam bentuk pernyataan


• Menggunakan kata-kata yang tepat dan menarik
• Menggunakan kata-kata yang berkelas nomina (benda)
• Singkat (tidak terlalu panjang)
• Mencakup keseluruhan isi karangan

03/18/2020 82
MERUMUSKAN TUJUAN

• Menyampaikan informasi kepada pembaca


• Membuktikan suatu konsep
• Mempengaruhi pembaca
• Menghibur pembaca
• dsb.

03/18/2020 83
MEMILIH BENTUK KARANGAN

• Artikel Ilmiah (Hasil Penelitian)


• Artikel Ilmiah (Bukan Hasil Penelitian)
• Artikel ilmiah populer
• Makalah
• Paper
• Laporan Penelitian
03/18/2020 84
MEMILIH JENIS WACANA

• Narasi
• Deskripsi
• Eksposisi
• Argumentasi
• Persuasi

03/18/2020 85
MEMPERTIMBANGKAN PEMBACA

• Kalangan guru (sesuai jenjang pendidikannya)


• Pengambil kebijakan pendidikan
• Masyarakat umum
• Akademisi (ilmuwan)

03/18/2020 86
MENGIDENTIFIKASI IDE ATAU KONSEP

• Daftar berbagai variabel yang terkait dengan topik


karangan
• Rinci masing-masing variabel tersebut atas subvariabelnya
(ide, konsep, atau gagasan bawahan pendukungnya)
sehingga terbentuk peta konsep
• Urutkan masing-masing variabel dan subvariabel (atau
masing-masing ide pada setiap variabel) sesuai dengan
urutan tertentu (waktu, ruang, isi) sehingga menjadi
kerangka karangan
• Carilah data/informasi/bukti pendukung masing-masing
ide pada setiap variabel
03/18/2020 87
MENULIS DRAF
• Penulis memberikan penjelasan, uraian, pembahasan, terhadap
berbagai variabel dan subvariabel yang sudah diidentifikasi dan
diurutkan pada tahap prapenulisan tanpa memperhatikan
format, tata tulis, dan aspek bahasanya
• Penjelasan, uraian, pembahasan masing-masing variabel dan
atau subvariabel itu disertai data/informasi/bukti pendukung,
yang diperoleh dari berbagai teori dan atau pengalaman
empirik
• Penulisan draf ini dikerjakan sampai penulis tidak dapat lagi
menuangkan (kehabisan) ide/gagasan/konsep yang dapat
digunakan untuk menjelasankan, menguraiankan, atau
membahas berbagai variabel dan subvariabel
03/18/2020 88
MEREVISI DRAF

• Tahap ini merupakan langkah ketiga dalam proses


menulis; yaitu sesudah prapenulisan dan penulisan draf
karangan
• Merevisi draf karangan dapat berarti menambah,
mengurangi, mengubah, menggeser, bagian-bagian isi
draf karangan
• Pada tahap ini penulis belum melakukan perbaikan
format, tatatulis, dan aspek bahasanya

03/18/2020 89
MENYUNTING

• Tahap ini dilakukan sesudah revisi karangan


• Sebelum penyuntingan, penulis sebaiknya menghindarkan diri sejenak
dari tulisannya
• Sesudah itu, lakukan perbaikan format, tatatulis, dan bahasa yang pada
tahap penulisan draf masih diabaikan
• Perbaikan format dan tatatulis karangan meliputi jenis dan ukuran kertas,
spasi, margin, penulisan judul, bab, subbab, anak subbab, penomoran, dan
bentuk paragraf
• Perbaikan bahasa meliputi (i) ketepatan pilihan kata, (ii) keefektifan
kalimat, (iii) kekohesian paragraf, (iv) kekoherensian paragraf, (v)
kelengkapan paragraf, (vi) ketepatan ejaan, dan (vii) ketepatan
penggunaan tanda baca
03/18/2020 90
PUBLIKASI
• Sebuah tulisan akan bermanfaat apabila sudah dipublikasikan
melalui media tertentu
• Naskah publikasi biasanya harus disusun sesuai dengan
aturan atau konvensi medianya
• Pada tahap ini, penulis masih harus melakukan penyuntingan,
baik format, tatatulis, maupun bahasanya, sesuai aturan atau
konvensi media yang digunakan sebagai sarana publikasi
(gaya selingkung)
• Media yang dipilih sekaligus menentukan siapa pembacanya

03/18/2020 91
HANDOUT - 10
KERJA MANDIRI
MEMILIH TOPIK DAN MEMBUAT PETA
KONSEP
MEMILIH TOPIK ARTIKEL
Pilihlah topik dengan ketentuan berikut:
• berkenaan dengan bidang studi atau keahlian Anda
• berkenaan dengan kebutuhan hidup calon pembaca
• memiliki ruang lingkup yang terbatas dan spesifik
• menarik baik bagi Anda sendiri maupun bagi calon pembaca
• aktual atau belum basi
• tersedia data/informasi pendukungnya
MEMBUAT PETA KONSEP
Langkah kegiatan:
• Pikirkan dan tuliskan berbagai variabel yang terkait dengan topik
yang sudah anda pilih!
• Pikirkan dan tuliskan berbagai subvariabel yang terkait dengan
masing-masing variabel yang sudah anda tuliskan!
• Pikirkan dan tuliskan berbagai sub-subvariabel yang terkait dengan
masing-masing subvariabel yang sudah anda tuliskan!
• Kegiatan ini lakukan terus sampai serinci mungkin; sampai pada
berbagai aspek yang paling kecil
CONTOH
jenis jenis jenis
1 2 3
cara 1 jenis cara 1

cara 2 perawat DURIA pembibit cara 2


an N an

cara 3 penanam cara 3


an
cara 1 cara 2 cara 3
KOREKSI SILANG
• Tukarkan peta konsep anda dengan peta konsep milik teman
• Tuliskan nama anda (sebagai korektor) di sudut kanan atas pada
lembar peta konsep teman anda
• Bacalah dengan cermat topik dan peta konsep teman anda dan
berikan kritik atau saran perbaikan
• Jika sudah selesai, lakukan perbaikan, dengan mempertimbangkan
berbagai kritik dan saran perbaikan yang diberikan teman.
• Peta konsep yang “dicoret-coret” teman dan hasil perbaikannya
serahkan kepada dosen anda
HANDOUT - 11
KERJA MANDIRI
MENYUSUN KERANGKA ARTIKEL
DAN MENGUMPULKAN INFORMASI
PENDUKUNG
MENYUSUN KERANGKA
ARTIKEL
• Baca dengan cermat peta konsep yang sudah anda susun
• Tanyakan kepada diri anda apakah semua variabel dan subvariabel yang
terkait dengan topik yang anda pilih akan anda tulis dalam artikel anda?
• Jika jawabannya “Tidak”, tentukan bagian mana yang akan anda tulis dalam
artikel?
• Susun kerangka artikel sesuai dengan bagian yang sudah anda pilih atau
anda tentukan
• Jika masih memungkinkan, dalam menyusun kerangka artikel anda masih
bisa merinci lagi bagian atau subbagian topik anda menjadi lebih detail lagi.
LANGKAH
• Lihat peta konsep!
• Pilih variabel yang akan ditulis dalam artikel: misalnya
Pembibitan Durian!
• Pilih Subvariabel yang akan dibahas/dikaji/dijelaskan:
misalnya Cara 1, yaitu Okulasi!
• Tentukan apa saja yang akan anda bicarakan tentang
okulasi tersebut!
• Susunlah hal-hal yang akan anda bicarakan itu, secara
sistematis, dalam sebuah kerangka!
CONTOH KERANGKA ARTIKEL
Judul: Pembibitan Durian dengan Cara Okulasi
A. Pendahuluan
B. Kriteria Pohon Bawah dan Pohon Atas
C. Pemotongan Pohon Bawah dan Pohon Atas
D. Penyambungan Pohon Bawah dan Pohon Atas
E. Perawatan Pasca Penyambungan
F. Penutup
Daftar Pustaka
MENGUMPULKAN
DATA/INFORMASI PENDUKUNG
• Kumpulkan pendapat para ahli yang terkait dengan berbagai
variabel/subvariabel yang sudah anda tuangkan dalam kerangka
artikel!
• Sumber informasi itu bisa berupa buku, laporan penelitian, artikel
dalam jurnal atau majalah.
• Sebutkan sumber informasi itu dengan menyebutkan nama penulis,
judul, tahun terbit, dan nomor halamannya
• Hindari pemakaian sumber informasi yang tidak bisa
dipertanggungjawabkan secara ilmiah
CONTOH
Informasi Pendukung
• Santoso, Joko. 2014. Okulasi. Yogyakarta: UNY-Press. Halaman 3-5.
• Suparto, Edi. 2013. “Okulasi Durian Montong dan Durian Petruk” dalam Majalah
Hortikultura, Universitas Negeri Yogyakarta, Nomor 2, halaman 12-20.
• Winarni, Bondan. 2016. “Perawatan Pasca Okulasi” dalam Jurnal Hortikultura,
Universitas Negeri Yogyakarta, Nomor 11, halaman 24-32.
• Jawadi, Bagus. 2012. “Kualitas Durian Bengkulu” dalam Kompas, 23 Januari
2012, halaman 6.
• Arumsari, Sekar. 2016. “Jenis dan Karakter Durian” dalam Majalah Petani Maju,
Nomor 2, Departemen Pertanian Provinsi Jawa Tengah, halaman 41-48.
CONTOH KERANGKA ARTIKEL
DAN DAFTAR PUSTAKA PENDUKUNG
• Judul: Pembibitan Durian dengan Cara Okulasi
A. Pendahuluan
B. Kriteria Pohon Bawah dan Pohon Atas
C. Pemotongan Pohon Bawah dan Pohon Atas
D. Penyambungan Pohon Bawah dan Pohon Atas
E. Perawatan Pasca Penyambungan
F. Penutup
Daftar Pustaka
Santoso, Joko. 2014. Okulasi. Yogyakarta: UNY-Press. Halaman 3-5.
Suparto, Edi. 2013. “Okulasi Durian Montong dan Durian Petruk” dalam Majalah Hortikultura,
Universitas Negeri Yogyakarta,
Nomor 2, halaman 12-20.
Winarni, Bondan. 2016. “Perawatan Pasca Okulasi” dalam Jurnal Hortikultura, Universitas Negeri
Yogyakarta, Nomor 11, halaman
24-32.
Jawadi, Bagus. 2012. “Kualitas Durian Bengkulu” dalam Kompas, 23 Januari 2012, halaman 6.
Arumsari, Sekar. 2016. “Jenis dan Karakter Durian” dalam Majalah Petani Maju, Nomor 2,
Departemen Pertanian Provinsi Jawa
Tengah, halaman 41-48.
KOREKSI SILANG
• Kerangka artikel dan data/informasi pendukung yang sudah anda
susun tukarkan dengan milik teman dan lakukan koreksi.
• Jangan lupa, tuliskan nama anda (sebagai korektor) di sudut kanan
atas pada naskah yang anda koreksi.
• Setelah selesai, minta kembali kerangka artikel anda (yang sudah
dikoreksi teman) dan lakukan perbaikan.
• Kumpulkan hasil perbaikan itu kepada dosen dan jangan lupa
lampirkan pula naskah kerangka artikel yang sudah “dicoret-coret”
teman
HANDOUT - 12
KERJA MANDIRI
MENULIS DRAF ARTIKEL
LANGKAH KEGIATAN
• Sebelum menulis draf, sebaiknya anda mengembangkan
berbagai variabel/subvariabel yang sudah disusun dalam
kerangka artikel
• Caranya, rinci sampai detil apa saja yang akan anda tulis
yang terkait dengan variabel/subvariabel tertentu
• Agar proporsional, pertimbangkan pula volume tulisan
pada setiap rincian subvariabel itu dengan cara
menentukan jumlah paragrafnya
MENENTUKAN VOLUME TULISAN

• Judul: Pembibitan Durian dengan Cara Okulasi


• Pendahuluan 4 paragraf
• Kriteria Pohon Bawah dan Pohon Atas 4 paragraf
• Pemotongan Pohon Bawah dan Pohon Atas 4 paragraf
• Penyambungan Pohon Bawah dan Pohon Atas 4 pragraf
• Perawatan Pasca Penyambungan 4 paragraf
• Penutup 3 paragraf
Daftar Pustaka
MENULIS DRAF
• Tuangkan seluruh ide/gagasan dalam bentuk paragraf-paragraf
dengan teknik pengembangan tertentu yang sesuai atau tepat
• Ingat!
• Ketika menulis draf, anda tidak boleh memikirkan format artikel, tatatulis,
pemilihan kata, pengalimatan, pemaragrafan, ejaan, tanda baca, dan
sebagainya.
• Konsentrasi anda sepenuhnya pada penuangan ide/gagasan yang terkait dengan
berbagai variabel/subvariabel yang sudah anda susun dalam kerangka artikel.
• Lakukan kegiatan ini sampai draf artikel dapat diselesaikan.
KOREKSI SILANG
• Draf artikel yang sudah anda susun tukarkan dengan milik teman
dan lakukan koreksi.
• Jangan lupa, tuliskan nama anda (sebagai korektor) di sudut kanan
atas pada naskah draf artikel yang anda koreksi.
• Setelah selesai, minta kembali draf artikel anda (yang sudah
dikoreksi teman) dan lakukan perbaikan.
• Kumpulkan hasil perbaikan itu kepada dosen dan jangan lupa
lampirkan pula naskah draf artikel yang sudah “dicoret-coret”
teman
HANDOUT - 13
KERJA MANDIRI
MEREVISI DRAF ARTIKEL
LANGKAH KEGIATAN
• Baca dengan cermat draf artikel anda, secara berulang-
ulang, untuk mengetahui apakah ada “materi tulisan”
yang perlu
• ditambahkan
• dibuang/dikurangi
• diubah, atau
• digeser.
• Kemudian, lakukan perbaikan berdasarkan temuan di atas
KOREKSI SILANG
• Setelah selesai melakukan perbaikan, tukarkan hasilnya dengan
milik teman agar anda bisa melakukan koreksi silang
• Jangan lupa, tuliskan nama anda (sebagai korektor) di sudut kanan
atas pada naskah draf artikel yang anda koreksi.
• Setelah selesai, minta kembali draf artikel anda (yang sudah
dikoreksi teman) dan lakukan perbaikan.
• Kumpulkan hasil perbaikan itu kepada dosen dan jangan lupa
lampirkan pula naskah draf artikel yang sudah “dicoret-coret”
teman
HANDOUT - 14
PRAKTIK
MENYUNTING DRAF ARTIKEL
LANGKAH KEGIATAN
Tata format artikel dengan ketentuan sebagai berikut.
• Ukuran kertas : kuarto atau A4
• Margin : 3-3, 4-3 dengan naskah rata kiri-kanan
• Paragraf : menjorok ke dalam 5-7 karakter, secara konsisten
• Letak judul artikel : tengah-atas
• Letak nama penulis : tengah-atas, di bawah judul artikel
• Letak nomor halaman : kanan-atas atau kanan-bawah, secara
konsisten
lanjutan
Baca dengan cermat draf artikel anda untuk mengetahui dan
memperbaiki kesalahan berikut ini.
• pilihan kata
• pengalimatan
• pemaragrafan
• penggunaan ejaan
• penggunaan tanda baca
KOREKSI SILANG
Tukarkan draf artikel anda dengan milik teman dan lakukan hal-hal
berikut.
• Baca dengan cermat draf artikel teman
• Koreksi dan berikan saran perbaikan mengenai hal-hal berikut ini.
• pilihan kata
• pengalimatan
• pemaragrafan
• penggunaan ejaan
• penggunaan tanda baca
• Perbaiki draf artikel anda berdasarkan koreksi dan saran teman,
sehingga menjadi artikel final dan serahkan hasilnya kepada dosen anda
Pelajari handout 8-14!
SELAMAT
MENGIKUTI UJIAN AKHIR SEMESTER

Anda mungkin juga menyukai