Anda di halaman 1dari 10

Resonansi Bunyi

Alat dan bahan :

Garpu tala
Kotak resonansi
Alat pemukul
Karet suspensi
Garpu tala dipukul agar dapat
menghasilkan getaran
Saat garpu tala digetarkan dan diputar maka bunyi akan
melemah pada sudut sudut tertentu. Hal ini disebabkan karena
bunyi termasuk gelombang longitudinal, maka jika getarannya
sesuai dengan arah rambatnya akan terdengar keras, dan jika
getarannya tidak sesuai dengan arah rambatnya maka akan
terdengar lemah.
Menyediakan dua buah kotak resonansi dan masing masing
diberi garpu tala yang frekuensinya sama. Jika salah satu garpu
tala digetarkan, maka getaran akan merambat lewat kotak
resonansi dan garpu tala yang lain akan ikut bergetar.
Untuk mendapatkan resonansi yang maksimal, maka jaraknya
harus diatur terlebih dahulu. Karena menggunakan garpu tala
yang frekuensinya 426 Hz, dan kecepatan rambat gelombang di
udara 340 m/s maka jarak antar kotak resonansi sekitar 20 cm.
Pukul salah satu garpu tala, maka garpu tala yang lain
juga akan ikut bergetar.
Memasangkan karet pada salah satu garpu tala akan meredam
bunyi garpu tala tersebut, karena frekuensinya akan berkurang.
Pukul kedua garpu tala secara bergantian. Maka kedua bunyi garpu tala akan
berbeda dan saling melemahkan dan bunyinya akan cepat hilang. Berbeda
dengan yang tidak diberi karet, maka jika kedua garpu tala dipukul akan
menghasilkan bunyi yang lebih lama dan biasa disebut super posisi (ada
momen ketika bunyi saling menguatkan, dan ada momen ketika bunyi saling
melemahkan.)
Kesimpulannya :
gelombang suara dapat merambat di udara dan juga dapat
menggetarkan benda lain jika situasi dan kondisinya sesuai.

Anda mungkin juga menyukai