RESUME

(Gelombang Bunyi)
Soni Kurniawan (226910064)
1. Gelombang bunyi pada senar atau dawai

Gelombang bunyi pada dawai/senar adalah gelombang transversal yang merambat sepanjang
dawai/senar yang direntangkan. Gelombang ini dapat dihasilkan oleh getaran dawai/senar secara
periodik. Gelombang bunyi pada dawai/senar disebabkan oleh getaran dawai/senar secara
periodik. Getaran ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti:

 Pukulan, seperti pada gitar, piano, dan drum

 Gesekan, seperti pada biola dan gesek
 Geser, seperti pada dawai baja pada alat musik gesek

Pada senar gitar atau piano (untuk senar dengan kondisi seperti ini dapat juga kita gunakan
istilah “dawai”) kedua ujungnya terikat sehingga pada bagian ini akan terbentuk perut karena
senar tidak dapat berosilasi. Ketika suatu dawai bergetar dengan frekuensi tertentu maka pada
dawai tersebut akan terbentuk pola simpul dan perut sebagai akibat dari superposisi gelombang
yang merambat pada dawai, pada kondisi ini dikatakan bahwa dawai mengalami resonansi dan
frekuensinya disebut dengan "frekuensi resonansi". Contoh dawai yaitu gitar. Pada gitar terdapat
dua nada yaitu nada rendah dan nada tinggi. Lantas faktor apa saja yang mempengaruhi
perubahan nada/bunyi pada dawai?

a) Panjang dawai (dari pangkal hingga ujung gitar). Frekuensi bunyi berbanding terbalik
dengan panjang dawai. Semakin panjang dawainya, semakin kecil frekuensi, dan semakin
pendek dawainya, semakin bear frekuensinya.
b) Massa jenis atau massa persatuan dawai. Massa per satuan dawai berbanding terbalik
dengan frekuensi bunyi. Artinya, semakin besar massanya, semakin kecil frekuensi. Dan
semakin kecil massamua, semakin besar frekuensi.
c) Gaya atau tekanan. Gaya berbanding lurus dengan frekuensi bunyi. Semakin besar gaya,
semakin besar frekuensi. Dan semakin kecil gaya, semakin kecil frekuensi.

2. Gelombang Bunyi Pada Pipa Organa Tertutup

 Pipa organa tertutup adalah suatu kolom udara yang salah satu ujungnya tertutup dan
ujung lainnya terbuka. Pipa organa tertutup dapat menghasilkan gelombang bunyi stasioner atau
gelombang berdiri. Pipa organa merupakan suatu alat yang kolom udara dimana salah satu
ujungnya di tiup sehingga menimbulkan gelombang stasioner di dalam kolom udara tersebut.
Pipa organa tertutup merupakan jenis pipa organa yang salah satu ujungnya tertutup seperti yang
terlihat pada gambar di bawah ini. Pada pipa organa tertutup, menyatakan bahwa kolom udara
berbanding lurus dengan frekuensi bunyi. Semakin panjang kolom udara, semakin besar
frekuensi. Dan semakin pendek kolom udara, semakin kecil frekuensi. resonansi pada pipa
organa tertutup dapat terjadi beberapa tingkat. Pada beberapa sumber terdapat dua istilah untuk
pola resonansi ini yakni menggunakan istilah nada dan harmonik kedua istilah ini hanya berbeda
namanya saja tapi pada prinsipnya sama.

Pipa organa tertutup banyak digunakan dalam berbagai bidang, antara lain:

 Musik: Pipa organa tertutup digunakan untuk menghasilkan suara pada alat musik
tiup, seperti flute, recorder, dan oboe.
 Kedokteran: Pipa organa tertutup digunakan untuk menghasilkan suara pada alat
bantu dengar.
 Industri: Pipa organa tertutup digunakan untuk menghasilkan suara pada mesin-
mesin industri.
 Daftar Pustaka

Rafi, Yusuf. 2021. Tugas Praktikum Gelombang Bunyi. https://www.youtube.com/watch?

v=_pLHcJaDssI . diakses pada tanggal 04 Januari 2024 pukul 22.09.

Eko Rendra Saputra, Agus Purwanto, dan Sumarna. "Analisa dan Sintesa Bunyi Senar Pada
Gitar Semi-Akustik". Jurnal Fisika Universitas Negeri Yogyakarta, 14(1), 2017.

Sumarsono. "Gelombang Bunyi". Fisika untuk SMA/MA Kelas XI Semester 2. Jakarta:

Erlangga, 2017.

Widodo, Joko. "Gelombang Bunyi". Fisika untuk SMA/MA Kelas XI. Jakarta: Erlangga, 2016.

Halliday, D., Resnick, R., & Walker, J. (2011). Fundamentals of Physics (9th ed.). New York,
NY: Wiley.

Giancoli, D.C. (2008). Physics for Scientists and Engineers (3rd ed.). Boston, MA: Pearson.

Serway, R.A., & Jewett, J.W. (2004). Physics for Scientists and Engineers (6th ed.). Belmont,
CA: Thomson Brooks/Cole.