Anda di halaman 1dari 13

KAIDAH KEBAHASAAN

TEKS NEGOSIASI
KELOMPOK 5 :
1. AFAF IZAZ Y( 01 )
2. ERNAWATI ( 11 )
3. KURAINDA ASA C ( 21 )
4. MUHAMAD ZAKY BA ( 23 )
5. RAIHANAH ZAHRA K ( 30 )
6. SAMODRA WINOTAN K ( 33 )
Kaidah kebahasaan teks negosiasi
sebuah teks negosiasi dikatakan baik jika mengikuti kaidah
teks negosiasi. kaidah kebahasaan teks negosiasi tersebut
antara lain :

a. negosiasi umumnya berisi pasangan tuturan

b. negosiasi dilakukan dengan bahsa yang persuasif yaitu


bahasa yang digunakan untuk membujuk atau menarik
perhatian, misalnya dalam kalimat :" bagus itu,bu. cocok
untuk dipakai sendiri atau unutk suvenir".

c. negosiasi menggunakan bhasa interogatif, misalnya saat


menanyakan kepentingan.
d. negosiasi juga dilakukan dengan bahasa permohonan,
misalnya dalam menawar harga kepda penjual.

e. menggunakan bahasa argumentatif,


yaitu menjabarkan argumen secara logis dan didukung
dengan fakta yang tepat.

f. menggunakan bahasa yang sopan dan santun.


tentunya dalam bernegosiasi kita harus menggunakan
bahasa yang santun agar pihak kedua merasa dihargai.
STRUKTUR TEKS NEGOSIASI

1. Orientasi: perbincangan awal antara pihak pertama dan


pihak kedua.
2. Permintaan: pihak pertama mencari barang yang ingin
dibeli
3. Pemenuhan: saat pihak kedua memenuhi terhadap
barang yang dicari pihak pertama
4. Penawaran : saat proses tawar menawar terjadi
5. Persetujuan: saat kedua belah pihak menyetujui harga
yang telah ditentukan.
6. Pembelian: saat pihak pertama memberikan uang
sebagai tanda jadi.
7. Penutup: akhir dari negosiasi yang ditandai perpisahan.
POINT POINT PENTING
DALAM MEMBUAT TEKS NEGOSIASI :

1. Menggunakan Bahasa yang Santun


Kaidah pertama terkait dengan kesantunan bahasa. Jadi,
yang dimaksud dengan bahasa yang santun dalam teks
negosiasi adalah bahasa yang mengandung kata-kata positif dan
tidak menyinggung perasaan lawan negosiasi.
Saat kamu membuat teks negosiasi, kamu tidak boleh lupa
kaidah pertama ini. Kegunaannya adalah agar tujuan negosiasi
bisa tercapai, yaitu kesepakatan. Tentu tidak mungkin kan
mencapai kesepakatan dengan kata-kata yang jelek dan
menyinggung? Selain itu, tata bahasa juga haruslah teratur agar
lawan negosiasi memahami apa yang kita paparkan.
2. Memiliki Ungkapan Persuasif
Kaidah kebahasaan yang kedua dalam teks negosiasi adalah
memiliki ungkapan persuasif, yaitu ungkapan dengan kalimat
yang bertujuan untuk mempengaruhi, menganjurkan, meminta,
atau mengajak orang lain agar melakukan atau menerima apa
yang kita negosiasikan.
Jadi, sedikit mirip dengan kalimat perintah, bedanya adalah
kalimat perintah mengandung unsur paksaan, sedangkan kalimat
persuasif tidak. Ungkapan persuasif bisa juga disebut sebagai
bahasa bujukan, biasanya mengandung kata; ayolah, marilah,
mohon, dan lain-lain.
3. Mempunyai Pasangan Tuturan
Kaidah kebahasaan teks negosiasi yang ketiga adalah adanya
pasangan tuturan, yaitu dua orang yang melakukan
ucapan,percakapan, atau saling menanggapi.
Dua orang itu akan melakukan aktivitas seperti:
1. Menyampaikan salam - membalas salam
2. Mengajukan pertanyaan - menjawab atau tidak menjawab
pertanyaan
3. Meminta tolong - memenuhi atau menolak permintaan tolong
4. Meminta - memenuhi atau menolak permintaan
5. Menawarkan - menerima atau menolak tawaran
6. Mengusulkan - menerima atau menolak usulan
4. Tidak saling Merugikan

Kaidah kebahasaan yang keempat dari teks negosiasi adalah


kesepakatan yang dibuat tidak saling merugikan kedua belah pihak.
Jadi, negosiasi tersebut haruslah saling menguntungkan. Itulah
sebabnya diperlukan negosiasi agar kesepakatan bersama bisa
tercapai.  

5. Bersifat Memerintah atau Menerima Perintah

Kaidah kebahasaan teks negosiasi yang kelima adalah mengandung sifat


memerintah atau menerima/memenuhi perintah. Terkadang, dalam
suatu negosiasi terdapat pihak yang memberi perintah untuk melakukan
sesuatu hal dan pihak lain sebagai penerima perintah setuju untuk
melakukan hal tersebut. 
6. Argumen Tidak Berlebihan

Kaidah kebahasaan teks negosiasi yang keenam adalah tidak


memberikan argumen secara berlebihan agar negosiasi tidak berbelit-
belit. Sebaiknya, argumen dilakukan secara bertahap, tidak dihabiskan
dalam satu waktu saja. Jadi, negosiator harus melakukan pengaturan
tempo dalam mengeluarkan argumen.

7. Argumen Harus Sesuai Fakta

Kaidah selanjutnya dalam teks negosiasi adalah seluruh argumen yang


disampaikan harus sesuai dengan fakta. Jadi, jangan sekali-kali
mengeluarkan pendapat atau argumen palsu saat melakukan negosiasi.
Hal ini bertujuan agar negosiasi yang dilakukan terjalin secara sehat dan
tidak mengandung unsur kebohongan.
8. Jangan Menyela Argumen

Kaidah kebahasaan selanjutnya dari teks negosiasi adalah jangan pernah


menyela argumen lawan negosiasi. Selain mengganggu, hal ini juga
menimbulkan kesan tidak sopan. Jadi, meskipun kamu tidak setuju atau
ingin menyanggah paparan tersebut, namun biarkan terlebih dahulu
lawan negosiasi menyelesaikan seluruh argumennya. 

9. Minta Alasan Mengapa Ya / Tidak

Kaidah kebahasaan yang terakhir adalah mintalah alasan dari lawan


negosiasi ketika ia menyetujui atau tidak menyutujui suatu argumen.
Hal ini bertujuan untuk membangun hubungan saling memahami antara
kedua belah pihak.
Ciri kebahasaan teks negosiasi
kaidah kebahasaan atau ciri kebahasaan teks negosiasi adalah sebagai
berikut:

1. Bahasa persuasif
Bahasa persuasif yaitu bahasa yang digunakan untuk membujuk atau
menarik perhatian. Misalnya: dalam kalimat “bagus itu, Mam. Cocok
untuk dipakai sendiri atau untuk suvenir.”

2. Kalimat deklaratif
Kalimat yang disampaikan adalah kalimat yang berisi pernyataan, yang
berfungsi untuk memberikan informasi atau berita tentang sesuatu.

3. Bahasa yang sopan


Gunakan bahasa yang sopan sehingga antara kedua belah pihak agar
terjadi komunikasi yang baik untuk mencapai negosiasi yang sukses.
4. Menggunakan konjungsi. 
Contoh : Kalau bagitu, meskipun, walaupun.
Menggunakan kalimat deklaratif

5. Menggunakan kalimat yang efektif


Kalimat efektif adalah kalimat yang padat, singkat, jelas, lengkap, dan
dapat menyampaikan informasi secara tepat. Jelas, artinya mudah
dipahami oleh pendengar atau pembaca. Tepat, dapat sesuai dengan
kaidah bahasa yang berlaku.
6. Berisi pasangan tuturan

Tuturan adalah kalimat yang diujarkan oleh seseorang untuk


menyampaikan maksud tertentu. Tuturan merupakan bentuk komunikasi
lisan seseorang kepada mitra tutur dalam kehidupan sehari-hari.
Seseorang sering menuturkan sesuatu kepada mitra tutur. Tuturan
adalah pemakaian satuan bahasa seperti kalimat atau sebuah kata oleh
seorang penutur tertentu pada situasi tertentu. Dalam teks negosiasi
tuturan berupa dialog yang berarti dilakukan oleh dua orang atau lebih.
7. Bersifat memerintah dan memenuhi perintah. 
8. Menggunakan pronomina. 
atau kata ganti adalah jenis kata yang menggantikan nomina atau frasa
nomina. Contoh : Saya, kami, anda. 
9. Menggunakan kalimat langsung. 
Kalimat langsung adalah kalimat yang menirukan ucapan atau ujaran
orang lain.
10. Menggunakan kalimat yang menyatakan kesepatan atau
tidak.

11. Menggunakan kalimat perbandingan/kontras.

Anda mungkin juga menyukai