Anda di halaman 1dari 40

TUTORIAL 3

KELOMPOK 7

- Olsha Fatya Clarista 4111181004


- Mega Pitri 4111181044
- Athalla Daffa Zain 4111181046
- Elvira Tri Oktaviani 4111181053
- Suci Fatimah Nur V. 4111181054
- M. Fikri Al-Gifari 4111181088
- Erika Mustika Rahayu4111181091
- Emil Faishal Hanif 4111181094
- Amelia Laili 4111181096
- Dyah Nariswari 4111181116
- Atha Aurellia A. 4111181120
- Yusrina Adisa 4111181129
OVERVIEW CASE
Data Pasien Interpretasi
Bayi, laki-laki, usia 10 bulan Insidensi
K.U : Mencret, sesak nafas, tidak sadar DD/ : 1. Diare akut
2. Diare kronis
3. Disentri
4. Marasmus
5. Asidosis metabolik
6. Pneumonia
K.P : - Mencret berlangsung 3 hari Akut
- Mencret sebanyak 10-15x/hari, cair, Disentri disangkal
dan tidak berdarah Flu like syndrome, gejala khas infeksi
- Keluhan mencret disertai muntah, rotavirus
panas, batuk pilek
K.T : - Perut tidak kembung Intoleransi laktosa disangkal
-Pantat tidak kemerahan Malabsorbsi karbohidrat disangkal
-Sejak pagi tidak sadar, sesak nafas Asidosis metanolik
-Sejak 3 jam yang lau tidak BAK Dehidrasi berat
-Tidak kejang-kejang Gangguan elektrolit (Komplikasi)
- Sejak usia 4 bulan penderita tidak disangkal
minum ASI dan diganti susu formula Faktor resiko : ASI tidak eksklusif, sistem
imun menurun
Data Pasien Interpretasi
Pemeriksaan Fisik :
KU : Somnolen, tampak sakit berat Penurunan kesadaran
TD : 70/50 mmHg Hipotensi (Normal 90/60 mmHg)
N : 120x/menit , dyspnoe Normal (120-160x/menit)
R : 68x/menit Takipneu (Tanda asidosis metabolik)
S : 37°C Normal
BB : 8kg Gizi kurang
Kepala : Ubun-ubun besar sangat cekung Tanda dehidrasi berat
Mata : Sangat cekung, bila menangis tidak Tanda dehidrasi berat
mengeluarkan air mata
Hidung : PCH (+) Pernapasan dalam dan cepat
Mulut : Mukosa mulut kering Tanda dehidrasi
Thorax :
- Inspeksi : Retraksi interkostal dan Asidosis metabolik (Pernapasan
suprasternal positif Kussmaul)
- Paru-paru : Auskultasi : Tidak ada ronchi Pneumonia disangkal
- Jantung : Tidak ada kelainan Normal
Data Pasien Interpretasi
Abdomen :
- Inspeksi : Datar Tidak ada organomegali
-Palpasi : Hepar dan lien tidak teraba Tidak ada organomegali
Turgor kulit kembali sangat lambat Tanda dehidrasi berat
(Lebih dari 2 detik)
-Auskultasi : Bising usus meningkat Hiperperistaltik
Genitalia : Sekitar anus tidak terlihat warna Malabsorbsi karbohidrat disangkal
kemerahan
Laboratorium :
Darah : Hb : 12g% Anemia disangkal
Leukosit : 7600/mm Tidak ada infeksi
Tinja : - Warna kuning cair Diare
-Leukosit 0-1/LPB Normal
-Eritrosit 0-1/LPB Disentri disangkal
-Telor cacing (-) Infeksi parasit cacing disangkal
-pH 7 Normal
-Klini test (-) Malabsorbsi karbohidrat disangkal
-Breath hydrogen test (-) Akumulasi gas hjidrogen disangkal
Urine : Urine (-) Dehidrasi berat
Pemeriksaan tinja secara ELISA : Rotavirus (+) Infeksi virus (+)
DIAGNOSIS

DD/ : 1. Diare akut e.c Rotavirus dengan dehidrasi berat dan


asidosis metabolik
2. Diare akut e.c Escherichia coli dengan dehidrasi
berat dan asidosis metabolik
DK/: Diare akut e.c Rotavirus dengan dehidrasi berat dan
asidosis metabolik
DEFINISI DAN KLASIFIKASI
PADA DK/
 DEFINISI
Diare : Buang air besar dengan tinja bentuk cair atau setengah cair (Setngah padat),
kandungan air tinja lebih banyak dari biasanya, lebih dari 200gram/200ml/24
jam
 KLASIFIKASI
a. Lama waktu diare :
 Diare akut
 Diare kronik
b. Mekanisme patofisologis :
 Diare osmotik
 Diare sekretorik
c. Penyebab infeksi :
 Diare infektif
 Diare non infektif
d. Penyebab organik :
 Diare organik
 Diare fungsional
ILMU KEDOKTERAN YANG
TERKAIT PADA KASUS
Anatomi

Jejenum dan ileum


termasuk kedalam
 Inervasi:
derivat Midgut o Parasimpatis: N.
Splenchnicus pelvicus
 Vaskularisasi:
(S2-3)
 -Arteri : A. Jejenalis o Simpatis: N.
dan A. Ilealis cabang Splenchicus lumbalis
dari A. Mesenterika (L1-2)
superior
 Letak usus halus:
 -Vena : V. Jejenalis retroperitoneal
dan V. Ilealis cabang
dari V. Mesenterika
 Panjang usus halus:
7 Meter
superior
Histologi
 Lapisan:

 Usus halus: a. Mukosa:


 Epitel silindris selapis
o Enterosit
 Lamina propria: grandula
o Sel goblet liberkhun(duodenum),pla
k peyer(ileum)
o Sel enteroendokrin
 Muskularis mukosa: Otot
o Sel M polos
b. Submukosa
c. Muskularis
d. Adventitia
JEJENUM
ILEUM
Fisiologi
 Motilitas usus terdapat  Penterapan air
2 pola
 Air mengikuti gradien
a. Peristaltik: Bergerak dari osmotikyang dibentuk oleh
satibagian ke bagian pergerakan zat terlarut.
lain, mendorong bolus ke
depan dengan kecepatan  Eritrosit menyerap Na+
2-25cm/sec. menggunakan 3 protein
b. Segmental: Otot sirkuler membran.
kontraksi,otot  Chennel Na+ apikal
longitudinal relaksasi
secara acak untuk  Na+ Cl- symporter
mencamur makanan.
 Na- H+ exchange
 Pergerakan karbohidrat
o Brush border
o Enteropeptidase
o Disakaridase
o Aminopeptidase
• Regulasi cairan tubuh
 Ditentukan oleh efek osmotik  Yang merubah volume cairan
zat terlarut Na+, Cl- elektrolit intraseluler da ekstraseluler
- Membran sel permeabel
a. Air bergerak cepat melintsi
terhadap air dan relatif
impermeabel terhadap
membran sel
elekterolit b. Membran sel hampir secara total
 Osmosis: Proses bergeraknya impermeabel terhadap zat terlarut
air yang diakibatkan oleh Regulasi PH
perbedaan konsentrasi Imput asam paling banyak adalah CO2
 Tekanan osmotik: Jumlah CO2+H2O H2CO3 H+ + HCO3
tekanan yang dibutuhkan
untuk menghentikan osmotik
MEKANISME TERJADINYA
REGULASI PANAS
Regulasi panas
Infeksi/inflamasi makrofag
endogenous pyrogen

inisiasi (cod respons) Set point PG


Hipothalamus

heat production temperatur tubuh


heatloss cuasokonticksi meneruaskan set
pointyang baru

demam
ETIOLOGI DAN FAKTOR
RESIKO DARI KASUS
ETIOLOGI :
ROTAVIRUS
Klasifikasi 
Family : Reoviridae
SubFamily :Sedoreoviridae
Genus : Rotavirus
Species : a,b,c,d,e
 Jenis dsRNA dengan 11 segmen
 Memiliki protein struktural dan non- struktural
 NSP-4 : F. Virulensi
 FAKTOR RESIKO :
 Tidak memberikan ASI hingga usia 2 tahun
 Kurang gizi
 Sanitasi dan hygiene buruk
PATOGENESIS
DAN PATOFISIOLOGI
ASI tidak eksklusif IgA menurun Mudah terinfeksi rotavirus

VP4 menempel Virus menginfeksi Terinfeksi dengan massa


pada reseptor proximal ileum inkubasi 1-3 hari
di enterosit

Replikasi virus Sintesis NSP4

Mediator
Prostaglandin Serotonin
Demam Plexus
Mesenterikus

Hiperperistaltik
Bising usus  Pelepasan air Diare cair
Serotonin N. vagus Vomiting center
- Saat menangis tidak keluar
Mual muntah air mata
 Cairan plasma darah Dehidrasi berat - Turgor kulit > 2 detik
- Mata, ubun-ubun sangat
 Kesadaran
cekung
Hipovolemik ke otak&jaringan - Urine (-)
- Mukosa mulut kering
Hipoksia
Metabolisme anaerob
Asam laktat Asidosis metabolik

Dyspnoe Pernapasan Takipneu Hipotensi


Kussmaul
NSP4 membuat SGLT-1 hancur Penurunan aktivitas brush border
enterosit lisis untuk membuat disakaridase
Malabsorbsi Intoleransi laktosa Enterosit diganti kripta imatur
karbohidrat

Peningkatan Fermentasi karbohidrat


tekanan osmotik Asam laktat Hidrogen Asam lemak
Diare osmotik pH feses Akumulasi rantai pendek
asam gas BHT (+)
Dehidrasi berat
Iritasi kulit Asidosis
anus metabolik laktat

Diaper rash Konsentrasi hidrogen plasma


Diterima kemoreseptor
Pusat pernapasan Otot pernapasan Pernapasan
Kussmaul
PEMERIKSAAN PENUNJANG
YANG DAPAT DILAKUKAN
PADA KASUS
Pemeriksaan penunjang
 Pemerikasaan darah lengkap
 Pemeriksaan kadar elektrolit serum
 Klini test
 Pemeriksaan ELISA
 Breath hydrogen test
 Pemeriksaan Ureum dan Kreatinin
 Pemeriksaan mikroskop IEM
 Pemeriksaan feses
PENATALAKSANAAN NON-
FARMAKOLOGI DAN
FARMAKOLOGI
 Penatalaksanaan
 Non- Farmakologi
 Pemberian ASI selama hingga berumur 2 tahun untuk
pencegahan
 Memberikan susu formula rendan atau bebas laktosa
 Memberikan edukasi kepada ibu pasien
 Jangan puasakan pasien
 Pemberian makan dalam porsi kecil dengan frekuensi sering
Rehidrasi dengan Terapi C (Dehidrasi Berat)
Menggunakan larutan ringer laktat secara intravena kepada anak, dengan
dosis untuk anak <1 tahun adalah :
1 jam pertama = 30 ml/kgBB
30 ml x 8 kg = 240 ml/jam
240/60 menit = 4 ml/menit
1 cc = 20 tetes
4 ml x 20 tetes = 80 tetes/ menit
5 jam berikutnya = 70 ml/kgBB
70 ml x 8 kg = 560 ml/5jam
560/300 menit = 1,9 ml
1,9 x 20 tetes = 38 tetes/ menit
Zinc
Sebagai reepitelialisisasi mukosa usus
Selama 10-14 hari
Ditanggung BPJS
Probiotik
Merangsang sekresi IgA untuk respon imun tubuh
Tidak ditanggung BPJS
 Resep
dr. Seven
SIP 4111181000
Jln. Unjani no. 7
6 Januari 2020
R/ Ringer laktat lar. Infus 500 ml No. I
ʃi.v

R/ Zinc Syr 10mg/5ml fls No. I


ʃ1 dd 1 cth

R/ Probiotik No. X
ʃ1 dd 1

 Nama : An. X
 Usia : 10 tahun
PENCEGAHAN PADA KASUS
Pencegahan
 Penyuluhan kepada orang tua :
 Penanganan diare drumah : cairan rumah tangga/ oralit
 Pemberian ASI hingga usia 2 tahun
 Menjaga hygene untuk anak dan orang tua
 Makanan dan minuman yang di konsumsi
 Pemberian imunisasi/ vaksin rotavirus
Dengan menggunakan vaksin rotatag atau rotatex
Dengan dosis : pada umur 2 dan 4 bulan, 2x dosis dan 2x
pemberian
EPIDEMIOLOGI, PROGNOSIS
PADA KASUS
Epidemiologi
 Balita <2 tahun (70-80%)
 WHO 2009 : 60% oleh rotavirus
 Angka kejadian 250 – 400/ 1000 jumlah
penduduk
 Prevalensi negara berkembang 2-3x lebih tinggi
daripada di negara maju
 Penyebab paling tinggi : Inveksi (virus, bakteri,
parasit), malabsorpsi, alergi, keracunan
makanan
Prognosis
 Q.A.V : Dubia ad bonam
 Q.A.F : Dubia ad bonam
PENERAPAN
PROFESIONALISME DAN
BIOETIK DALAM
MENANGANI KASUS
BHP
Beneficence :
o Menerapkan Golden Rule Principle : untuk
menerapkan diagnosis kerja
Non Maleficence :
o Meminimalisir akibat buruk
o Cegah komplikasi dengan rehidrasi
o Tidak membuat kerugian terhadap pasien
Autonomi :
o Pemberian obat yang tepat kepada pasien,
melakukan informed consent
Justice :
o Edukasi ke orang tua mengenai tatalaksana
penanganan (kerugian & keuntungan)

Anda mungkin juga menyukai