Anda di halaman 1dari 12

Pertemuan 6

ASIDIMETRI-ALKALIMETRI
Titration in Analytical Chemistry
ASIDIMETRI ALKALIMETRI
Definisi : Definisi :
Pengukuran atau Pengukuran atau
penentuan konsentrasi penentuan konsentrasi
larutan basa dengan Reaksi larutan asam dengan
menggunakan larutan menggunakan larutan
standar asam. Netralisasi standar basa.
Larutan standar asam-basa
Larutan standar dalam titrasi asam-basa merupakan asam kuat atau basa kuat.
Hal ini disebabkan karena asam-basa kuat bereaksi lebih lengkap dengan analit
dibanding dengan asam-basa lemah, sehingga menghasilkan titik akhir titrasi yang
tajam. Larutan asam-basa lemah tidak pernah digunakan sebagai standar karena
bereaksi tidak lengkap (karena tidak terdisosiasi sempurna)

Asam Kuat : Basa Kuat :


HCl NaOH
H2SO4 KOH
HClO4 Ba(OH)2
Larutan standar primer asam-basa
Definisi : Larutan yang dibuat dengan melarutkan senyawa yang sangat murni
yang berfungsi sebagai bahan referensi dalam titrasi dan metode analitik lainnya
Konsentrasi larutan standar primer ditentukan dari pelarutan hasil
penimbangan senyawa murni dalam volume tertentu.
Larutan standar primer asam-basa
Syarat bahan baku larutan standar primer :
Syarat bahan baku larutan standar primer :
• Kemurnian tinggi
• Kemurnian tinggi
• Stabilitas tinggi
• Stabilitas tinggi
• Tidak higroskopis
• Tidak higroskopis
• Murah dan mudah didapat
• Murah dan mudah didapat
• Mudah larut
• Mudah larut
• Mempunyai Mr besar
• Mempunyai Mr besar
• Bereaksi secara stoikiometrik
• Bereaksi secara stoikiometrik

Hanya sedikit digunakan


Hanya sedikit digunakan Standar
bahan untuk Senyawa yang Standarisasi Standar
bahan untuk Senyawa yang Standarisasi sekunder
standar primer Kurang murni sekunder
standar primer Kurang murni
Penentuan konsentrasi larutan baku sekunder
Standarisasi dengan menggunakan larutan baku primer.

Titrasi Indikator

Asam dan basa tepat habis bereaksi


Titik ekuivalen secara stoikiometri

Titik akhir Perubahan warna indicator, titrasi


titrasi dihentikan
Indikator asam-basa
Definisi :
Asam/basa organik lemah yang mempunyai perbedaan warna pada bentuk tidak
terdisosiasi dengan bentuk konjugasinya.
Syarat indikator :
• Memberikan warna yang berbeda
dalam lingkungan asam dan basa
• Warna yang dihasilkan stabil
Mekanisme reaksi indikator :
H-Ind + H2O  Ind- + H3O+
warna asam warna basa

Ind + H2O  IndH+ + OH-


warna basa warna asam

Contoh : Phenolphthalein
Rentang pH : 8.3–10.0
Perubahan warna : C  R
Indikator asam-basa
Perubahan  
Nama Range pH  
warna
Thymol blue  
1.2–2.8 R–Y  
  8.0–9.6 Y–B Keterangan :
Methyl yellow 2.9–4.0 R–Y R =Merah
Methyl orange 3.1–4.4 R–O Y =Kuning
Bromocresol green 3.8–5.4 Y–B B =Biru
Methyl red 4.2–6.3 R–Y O =Orange
P =Ungu
Bromocresol purple 5.2–6.8 Y–P  
Bromothymol blue 6.2–7.6 Y–B
Phenol red 6.8–8.4 Y–R
Cresol purple 7.6–9.2 Y–P
Phenolphthalein 8.3–10.0 C–R
Thymolphthalein 9.3–10.5 C–B
Alizarin yellow GG
Ekuivalensi
Titik Ekuivalen : merupakan kondisi dimana titran dan titrat tepat habis
bereaksi secara stoikiometri.
Persamaan ekivalen  jumlah ekuivalen titran = jumlah ekuivalen titrat

V1 x M1 = V2 x M2 atau V 1 x N 1 = V2 x N 2

V1 x M1 x e = V2 x M2 x e

Dimana : V = Volume e = valensi asam/basa


M = Molaritas 1 = titran
N = Normalitas 2 = titrat
Latihan
Pembuatan larutan baku primer :
Berapa gram sodium tetra boraks dekahidrat (Na2B4O7.10H2O) yang ditimbang
untuk membuat larutan 0,1 M sebanyak 100 mL ?
Pembuatan larutan baku sekunder :
Berapa mL asam klorida pekat 37% ( = 1,19 kg/L) yang dipipet untuk membuat
larutan 0,1 M sebanyak 500 mL ?
Standarisasi
Standarisasi 20 mL larutan asam klorida dengan menggunakan larutan natrium
borak 0,1 M dengan pengulangan tiga kali diperoleh volume 10,5 mL, 10,6 mL dan
10,4 mL. Berapa konsentrasi asam klorida tersebut?
Penentuan Kadar asam/basa
20 mL larutan cuka dititrasi dengan NaOH 0,105 M, pada titik akhir titrasi volume
NaOH yang digunakan 10,5 mL. Berapakah kadar asam asetat (%) yang terdapat
dalam larutan cuka tersebut?
Latihan
Penentuan Kadar asam/basa
Diketahui berat jenis larutan cuka () 1,049 g/mL, 5 mL larutan cuka tersebut
diencerkan menjadi 100 mL dalam labu ukur. Kemudian 10 mL larutan cuka encer
tersebut dititrasi dengan larutan NaOH 0,105 M, pada titik akhir titrasi volume
NaOH yang digunakan 25,5 mL. Berapakah kadar asam asetat (%) yang terdapat
dalam larutan cuka tersebut?

Anda mungkin juga menyukai