Anda di halaman 1dari 13

PAR (Participatory Action Research)

KELOMPOK 7
1. Ketua:
- Nama : Ardany Nuril Fahma
- TTL: Blora 10 Januari 1996
- Alamat: Ngalian- Semarang
2. Wakil:
- Nama : Alex Candra Pamungkas
- TTL: Magelang, 31 Agustus 1997
- Alamat: Dsn. Penggaron kidul, RT 03, RW 02, Ds. Gondowangi, Kec. Sawangan, Magelang
3. Sekretaris:
- Nama : Indra Dwi Setyawan
- TTL: Magelang, 25 Desember 1997
- Alamat: Dukuhan, Gunungpring, Muntilan, Magelang
4. Bendahara:
- Nama : Amanda Aulia Cindy
- TTL: 23 September 1997
- Alamat: Jln Kuasen Rejo ,Gunungpati,Kota Semarang
5. Dekdok
- Nama : Fajar M. Andhika Firdaus
- TTL : 19 Agustus 1998
- Alamat: Ds Buntet, antanajapura kab. cirebon
PROFIL LOKASI
- Tempat :Sekre SP PUBG, Desa Ngraji, Kec. Porwodadi, Kab. Grobogan
- Permasalahan struktural yang dialami SP PUBG (Serikat Pekerja Pungkok
Bersama Grobogan)adalah pendirian serikat pekerja yang terkesan
dipersulit oleh Disnaker. Secara kelembagaan PUBG sudah diakui oleh
perusahaan tetapi secara legalitasnya belum ada karena belum mendapat
nomor pencatatan serikat dari Disnaker Kab Grobogan yang menjadi
masalah selama ini, karena selain SP PUBG sudah ada serikat pekerja lain
yaitu SP PION dan mereka sudah diakui dan secara legalitas mereka juga
sudah mempunyai nomor pencatatan serikat dan kantor serikat di dala m
perusahaan. Namun ketika SP PUBG menginginkan hal yang sama
terkesan dipersulit.
- Bahkan ada kasus dengan pekerja yang sampai saat ini juga belum tuntas.
PHK sepihak yang dilakukan perusahaan menjadikan pekerja merasa tidak
adil dengan keputusan yang dibuat dan tidak sesuai prosedur perusahaan.
PERENCANAAN
- Menggali informasi tentang serikat pekerja yang ada di PT Pungkok
- Menggali informasi apakah ada permasalahan yang dialami pekerja
Pungkok
- Menggali informasi apakah ada permasalahan dalam internal maupun
eksternal SP PUBG
Kronologis
• Bahwa Serikat Pekerja PUBG adalah serikat pekerja yang baru saja
berdiri di lingkungan PT Pungkok , berdirinya serikat baru ini
dikarenakan adanya keresahan atas Serikat Pekerja yang sudah ada
yakni SP Pion yang kepengurusanya cenderung memihak pada
kepentingan perusahaan diabandingkan dengan kepentingan kaum
buruh
• Pengurus SP PUBG sudah mendaftarkan keberadaan SP ini ke Dinas
TenagaKerja Kabupaten Grobogan akan tetapi sampai saat ini belum
diproses dan terkesan dinas tidak mau mengeluarkan nomor terdaftar
sp terhadap SP PUBG , disamping itu nama nama yg menjadi
pengurus di SP PUBG ditandai dan dilporkan kepada perusahaan oleh
dinas tenagakerja
Kronologis
• Disamping itu di PT pungkok juga ada permasalahan terkait intimidasi
dan pelalaian atas hak buruh seperti tidak memberi ijin cuti hamil,
perijinan yang dipersulit,dll bahkan ada buruh yang dikeluarkan
dengan tanpa ada surat phk dan pengunduran diri
• PT pungkok juga melakukan pemecatan sepihak kepada seorang
karyawan atas nama agus dengan tanpa dilalui mekanisme
sebagaimana di atur dalam ketentuan perundang undangan
AKTOR dan RELASI ANTAR AKTOR
Relasi Kawan :
1. Serikat Pekerja PUBG (PT PUNGKOK )
2. Serikat Pekerja PT.Holy
3. Persatuan Buruh KING (eks Karesidenen Grobogan )
4. LBH Semarang
Relasi Lawan :
5. Serikat Pekerja PION ( PT PUNGKOK )
6. Dinas Ketenagakerjaan Kab Grobogan
UNDANG-UNDANG TERKAIT
• Pasal 28E ayat (3) UUD 1945:
“Setiap orang berhak atas kebebasan berserikat, berkumpul, dan
mengeluarkan pendapat.”
• Pasal 24 ayat (1) UU HAM:
“Setiap orang berhak untuk berkumpul, berapat, dan berserikat untuk
maksud-maksud damai.
• UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 21 TAHUN 2000
TENTANG SERIKAT PEKERJA/SERIKAT BURUH
• UU Ketenagakerjaan No. 13 Tahun 2003
ANALISA
Ketika live in selama 5 hari, kami melihat adanya gap atau kesenjangan
antara SP PUBG dengan SP PION, SP PION ini sudah berdiri lama
sebelum SP PUBG namun karena sudah berbeda semangat pergerakan
yang dibawa maka beberapa anggota memilih untuk membuat serikat
pekerja baru yang bernama SP PUBG, selain itu menurut keterangan
pendamping SP PUBG yang bernama “Mas Nova”, menurutnya mereka
sangat kesusahan dalam merekrut anggota baru, mereka butuh waktu
berbulan bulan bahkan hingga 1 tahun untuk mendapatkan setidaknya
10 orang. Kemudian ada temuan ketika melakukan FGD, bahwa
kesulitan merekrut anggota baru, karena ada pola pikir buruh yang
“trauma”, tidak ingin berserikat, lalu ada gap juga dalam pemikiran
buruh muda dengan buruh lanjut usia.
ANALISA
Selain itu, dari kebijakan pabrik sendiri, masih banyak diskriminasi,
kemudian permainan kuasa, jadi atasan menekan leader, dan leader
menekan operator untuk menaikkan target hingga cuti yang dipersulit.
Selain itu kehadiran pabrik di daerah Grobogan, membuat gengsi yang
semakin tinggi, sehingga mereka lebih memilih bekerja menjadi buruh
pabrik, daripada mengelola sawah yang melimpah. Gengsi yang tinggi
juga menyebabkan masyarakat Grobogan lebih konsumtif membeli
barang bermerek, sehingga menimbulkan adanya kegiatan pinjam
meminjam uang melalui rentenir. Pihak pabrik juga membuat PP
(Peraturan Perusahaan) yang dinilai tidak sesuai dengan UU
Ketenagakerjaan, pabrik dapat dengan semena – mena memecat buruh
secara sepihak, dan itu dapat dilakukan oleh seorang leader produksi.
ANALISA
Dinas ketenagakerjaan dan aparatur kepolisian setempat dinilai
memiliki kerjasama dengan pabrik, dapat dilihat ketika teman – teman
buruh hendak melakukan aksi di Semarang, malamnya mereka
didatangi oleh Intel, dan melakukan Razia di daerah Penawangan
“Menurut keterangan dari Mas Bayu dan Mas Nova”, selain itu ketika
teman – teman buruh yang hendak memperjuangkan haknya di dinas
ketenagakerjaan, terjadi birokrasi yang menyulitkan mereka.
Sehingga kemiskinan structural sangat terlihat dari banyaknya pabrik
yang dibangun di Grobogan serta kerjasama antara dinas dan aparatur
kepolisian setempat.
AKSI
- FGD
Diskusi dilakukan di Sekre SP PUBG yang dihadiri oleh pengurus dan anggota.
Kebetulan turut mengundang komunitas perempuan ex pekerja migran (MGW)
migrant group wedoro dan (WMC) woment migrant curut. Sebelum diskusi
moderator mempersilahkan untuk kedua komunitas perempuan ex pekerja migran
memperkenalkan komunitas, sejarah adanya komunitas, dan pengalaman yang
sudah dilakukan komunitas. Kemudian bergantian dengan SP PUBG yang diwakili
oleh mb wilda selaku ketua menyampaikan tentang apa itu SP PUBG dan kerja yang
dilakukan selama ini. baru dilanjutkan dengan diskusi aktif dengan SP PUBG yang
menggali tentang situasi yang terjadi saat ini, tantangan/hambatan, kemudian
strategi dan RTL apa yang akan dilakukan SP PUBG selanjutnya dalam mengatasi
hambatan/ tantangan tadi. Hasil FGD ada pada notulensi. Terlampir
- Video singkat yang di buat oleh peserta kalabahu sebagai bentuk untuk
memebrikan informasi tentang pengalaman dan permasalahan yang terjadi di
pungkok maupun dalam serikat pekerja.
KESIMPULAN dan REKOMENDASI
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai