Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN KEJADIAN

Pada hari SABTU, tanggal 1, bulan JANUARI, Tahun 2023.

Nama : Nirwana Seller


Jabatan : Operator Alat Berat

Yang sedang melakukan tugas sebagai OPERATOR CRANE.


Bahwa:

Hari/tanggal : Sabtu, 1 Januari 2023.


Pukul : 19.30 WITA – 02.00 WITA
Telah terjadi : Bentrokan yang terjadi pada Sabtu (14/1/2023) di PT.Gunbuster
Nickel Industry ( PT GNI) korban jiwa.

Lokasi Kejadian : Morowali Utara, Sulawesi Tengah.


Penyebab Kejadian : Bentrok antar pekerja yang berawal dari ajakan mogok kerja
disertai pemaksaan.
Akibat yang ditimbulkan : 2 pekerja, yaitu tenaga kerja Indonesia (TKI) dan 1 tenaga
kerja Asing (TKA), tewas. Sementara 9 orang lainnya
mengalami luka-luka.

Langkah yang diambil : lokasi bentrok tersebut harus diamankan oleh pihak berwajib
terlebih dahulu sehingga korban jiwa tidak bertambah, dan
pihak perusahaan harus mengambil tindakan dari kejadian
bentrok antar pekerja ini.
Saran-saran : Dari saran yg saya berikan bahwa, perusahaan harus
lebih memperhatikan keselamatan pekerja. Seperti yang kita
lihat bahwa awal dari kerusuhan bentrok antar pekerja ini
adalah dari beberapa pekerja yang menuntut penerapan
prosedur K3 kepada perusahaan yang di rasa tidak diberikan
hak untuk ada nya penerapan K3 kepada pekerja. Sehingga
beberapa pekerja melakukan mogok kerja disertai pemaksaan
agar pekerja lain harus melakukan mogok kerja juga. Namun
ada beberapa pekerja yang menolak oleh sejumlah TKI dan
TKA yang tetap ingin bekerja saat itu.
Menurut Sigit, “Peristiwa yang terjadi awalnya adalah
ada ajakan mogok dari karyawan yang kemudian di situ
menimbulkan pro dan kontra. Dan kemudian ada upaya
pemaksaan sehingga di situlah ditolak. Dan (peristiwa
bentrokan-red) kemudian diviralkan dan diprovokasi (dengan
narasi-red) terjadi pemukulan TKA terhadap TKI," kata Sigit
dalam konferensi pers, Senin (16/1/2022). Nah bisa kita lihat
disini beberapa pekerja ada yang ingin melakukan mogok
kerja dan ada beberapa pekerja yg kontra terhadap ajakan
tersebut sehingga terjadinya bentrok antar pekerja indonesia
dan pekerja asing yang menelan korban jiwa.
Menurut sumber yang saya baca lagi dari beberapa
artikel bahwa Katsaing menjelaskan, sebelum mogok kerja
dilakukan pada Sabtu pekan lalu, 14 Januari 2023,
sebetulnya para pekerja sudah melakukan aksi. "Sejak 22
September sampai 24 September 2022 kalau tidak salah,
teman-teman sudah melakukan mogok (kerja)," ujar
Katsaing pada Tempo, Selasa malam, 17 Januari 2023. "Nah,
pada saat itu tidak ada kejadian (rusuh), karena TKA (tenaga
kerja asing) Cina tidak melakukan upaya-upaya yang
mungkin bisa memicu."
Setelah berdemo, kata Katsaing, tidak ada keputusan
pemerintah, baik dari Dinas Tenaga Kerja Kabupaten/Kota
maupun Wakil Bupati atau Bupati Morowali Utara.
Pemerintah daerah tidak bisa mengambil keputusan terkait
persoalan-persoalan yang dituntut serikat pekerja. Yang bisa
dilakukan hanyalah melakukan upaya mediasi. “Nah, setelah
bergulir, teman-teman menunggu perubahan itu ada, tapi
nggak ada. Maka dari itu, teman-teman berinisiatif lagi
melakukan mogok kerja di tanggal 11, 12, 13, 14 (Januari
2023),” ujar Katsaing.
Menurut Katsaing, sebelum mogok kerja, sebetulnya
ada upaya dari kepolisian untuk melakukan mediasi antara
serikat pekerja dengan pihak manajemen PT GNI pada 10
Januari 2023. Namun, pihak manajemen head office (HO)
Jakarta PT GNI tidak hadir.

Pihak manajemen PT GNI lalu meminta perundingan


diundur pada 13 Januari 2023 pukul 14.00 waktu setempat.
Meski datang terlambat, manajemen HO PT GNI hadir
dalam kesempatan itu.
“Namun, manajemen HO pusat GNI mengatakan bahwa
kami belum bisa membuat perjanjian bersama itu
dikarenakan manajemen PT GNI sampai saat ini belum
mengakui keberadaan serikat pekerja/serikat buruh di dalam
PT GNI,” tutur Katsaing.

Setelah merasa manajemen perusahaan tidak punya


itikad baik atas tuntutan para pekerja, maka dilakukan
konsolidasi pada 13 Januari 2023 malam. Baru pada 14
Januari 2023 pagi dilakukanlah mogok kerja yang berujung
pada kerusuhan yang menewaskan dua orang terjadi pada
hari itu.

Akibat keributan tersebut, Katsaing menyebutkan,


teman-teman serikat pekerja yang berada di dalam ingin
keluar dan bergabung dengan teman-teman yang melakukan
aksi mogok kerja di pintu gerbang. “Namun, ada upaya
penghalang-halangan oleh pengawas di dalam, staf, lah gitu,"
ucapnya.

Para karyawan yang mendapat kabar dari teman-teman


dalam itu berinisiatif untuk langsung memastikan apakah
betul ada penghalang oleh teman-teman yang ingin
bergabung. "Nah, setelah teman-teman ingin memastikan itu,
justru mendapat serangan dari pihak Tiongkok, pihak Cina,”
kata Katsaing.
Pada saat itu, TKA Cina mulai menghadang dan
menyerang karyawan yang ingin memastikan persoalan
tersebut. Karyawan itu pun mengalami luka-luka.
“Nah yang terluka itu kan membuat laporan polisi,
namun polisi sampai saat ini kan tidak menangkap si pelaku
itu, pelaku kekerasan. Kita sudah membuat laporan juga,”
tutur Katsaing.
Penyerangan oleh TKA Cina itu, kata dia, tidak
dilakukan oleh satu orang, namun banyak orang. Dia bahkan
menyebut memiliki video penyerangan tersebut.
“Nah, setelah teman-teman mogok kerjanya itu sudah
selesai di jam 5 sore, teman-teman karyawan yang mendapat
perlakuan semena-mena dari pihak Cina atau mendapat
serangan pemukulan dari Cina itu tahu. Nah, muncul reaksi
dari teman-temannya 'lho kok kita di kampung sendiri, kita
kok malah dibeginiin. Padahal kita kan nggak pernah
memerangi Cina',” ujar Katsaing. Sebab, kata Katsaing,
kalau teman-teman pekerja Indonesia ingin memerangi Cina,
sudah dilakukan sejak awal. Tapi yang terjadi adalah
sebaliknya.

Menurut saya sendiri awal pemicu bentrok ini karena


pihak perusahaan tidak memberikan hak-hak kepada pekerja,
sehingga beberapa pekerja melakukan mogok kerja dan
mereka menyampaikan 8 tuntutan kepada perusahaan.
Berikut tuntutan tersebut:
1. Menuntut perusahaan wajib menerapkan prosedur K3
sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
2. Menuntut perusahaan wajib memberikan APD lengkap
kepada pekerja sesuai standarisasi jenis pekerjaannya atau
risiko kerja yang ada di lokasi kerja tersebut.
3. Menuntut perusahaan segera membuat peraturan
perusahaan.
4. Setop pemotongan upah yang sifatnya tidak jelas.
5. Setop PKWT untuk pekerjaan yang bersifat tetap.
6. Menuntut perusahaan mempekerjakan kembali anggota
SPN yang kontraknya diakhiri atau diputus sebagai akibat
dari pelaksanaan mogok kerja sebelumnya.
7. Menuntut perusahaan agar memasang sirkulasi udara di
setiap gudang atau smelter agar tidak berdebu.
8. Menuntut perusahaan agar memperjelas hak-hak yang
telah diberikan kepada keluarga Almarhum Made dan
Almarhumah Nirwana Seller sesuai dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.

Dari beberapa tuntutan yang diberikan pekerja kepada


perusahaan adalah perusahaan tidak menerapkan prosedur
K3 kepada pekerja yang dimana kita tahu bahwa penerapan
K3 bagi pekerja sangat penting dan jika tidak diberikan
penerapan K3, perusahaan akan diberikan sanksi dan
tuntutan lainnya sesuai perundang-undangan menurut hukum
perlindungan pekerja (UU No. 13 Tahun 2003 tentang
Ketenagakerjaan).
Oleh sebab itu baiklah bagi perusahaan untuk lebih
memperhatikan kesejahteraan pekerja, karena pekerja
memiliki hak keselamatan dalam bekerja yang dimana saat
bekerja haruslah perusahaan minimal memberikan penerapan
prosedur K3 kepada pekerja. Karena nyawa manusia itu
sangat berarti sehingga tidak boleh disepelekan.

Demikian laporan kejadian ini saya buat dengan sebenarnya sesuai dengan apa yang telah
saya cari dan baca tentang informasi kejadian ricuh di PT Gunbuster Nickel Industri (GNI) di
Morowali Utara, Sulawesi Tengah.

Sumber:
https://regional.kompas.com/read/2023/01/17/093000878/rentetan-peristiwa-di-pt-gni-
morowali-utara-seleb-tiktok-tewas-terbakar?page=all
https://regional.kompas.com/read/2023/01/15/224619778/kronologi-bentrokan-kelompok-
karyawan-pt-gni-di-morowali-utara-sempat-ada
https://ekonomi.bisnis.com/read/20230116/257/1618423/kronologi-bentrokan-maut-pt-gni-
morowali-utara-telan-2-korban-jiwa
https://news.detik.com/berita/d-6518615/kapolri-jelaskan-penyebab-bentrokan-maut-wna-
wni-di-pt-gni
https://bisnis.tempo.co/read/1680928/serikat-pekerja-morowali-beberkan-kronologi-bentrok-
di-pt-gni-mereka-yang-nyerang-duluan

Anda mungkin juga menyukai