Anda di halaman 1dari 8

LK 1

Aktivitas Pembelajaran : Menganalisis teori perubahan social pada situs berita online

Menganalisis teori Dalam Lembar Kegiatan ini, peserta didik diminta untuk menganalisis teori perubahan sosial
pada situs berita online. Bacalah Modul yang telah dikirimkan melalui google classroom agar
perubahan sosial pada
mendapat gambaran tentang materi teori-teori perubahan sosial !
artikel situs berita online

Tujuan :

Setelah mengerjakan Lembar Kerja ini diharapkan Peserta Didik dapat menganalisis teori perubahan sosial pada artikel
situs berita online.

Langkah kerja :

1. Bacalah modul materi yang telah dikirimkan guru melalui google classroom
2. Carilah berita tentang kasus/fenomena dalam situs berita online dalam kurun waktu 1 tahun terakhir, yang
menunjukkan perubahan sosial!
3. Salin berita tersebut atau print-screen dan tempel pada lembar Kegiatan 1, sertakan juga alamat tautannya atau
url agar diketahui sumber berita dan dapat dilacak secara online.
4. Jika dikerjakan di buku catatan,kalian bisa print atau salin berita online dan tempel atau tulis di buku catatan
kalian.
5. Berikan analisis tentang berita tersebut dengan format isi berita – teori perubahan social - argumentasi.
Kerjakan pada Kegiatan 2!
Kegiatan 1 : Memilih berita Online tentang Perubahan Sosial

Buruh Demo Diancam PHK: Lebih Baik, Daipada Dimiskinkan

CNN Indonesia
Kamis, 08/10/2020 14.00
Jakarta, CNN Indonesia
Pengusaha mengancam buruh yang turun ke jalan dan demomenolak Omnibus Law UU Cipta Kerja denga
Pemutusan Hubungan Keja (PHK). Menanggapi hal it, buruh merespons tidak takut dengan ancaman
PHK.Ade (45), salah sat buruh di Purwarkata, Jawa Bara, mengaku tidak takut dengan ancaman PHK.
Malah, pekerja tetap di pabrik otomotif tesebut mengaku lebih takut dengan nasib anak- cucunya kelak
akibat lolosnya Omnibus Law UU Cipta Kerja yang dinila dapat mengancam nasib pekerja muda yang baru
akan mencari kerja.
“Saya sudah kerja selama 17 tahun. Istilahnya , umur sudah nggak panjanag lagi, tapi kasihan yang muda-
muda ini dengan adanya Omnibus Law Cipta Kerja,” terang Ade kepada CNNIndonesia.com pada Kamis
(8/10).Lebih lanjut ia menyebut sejumlah poin berpotensi mengurangi pesangonnya. A tak rela apabila
hasil kerja kerasnya darai mengabdikan diri selama belasan tahun bakal disunat. Poin lainnya yang
mengusik Ade adalah soal penghapusan upah sektoral yang sebelumnya diatur dalam UU Ketenagakerjaan
Pasal 89.
Omnibus Law Ciptaker menghapus pasal tersebut dan menggantinya menjadi Pasal 88 C. Dalam pasal
pengganti tersebut upah sektoral dihapuskan.
Ade menilai jika dihapuskan, maka mekanisme kenaikan gaji buruh menjadi tak jelas. Ia khawatir gaji
buruh akan ditekan alias tak naik- naik, sementara beban hidup terus merangkak.
Dari tafsirannya, penghausan tersebut merugikan buruh seperti dirinya yang telah bekerja belasan tahun dan
memiliki gaji di atas upah minimum provinsi/ kota (UMP/UMK).
“Yang jelas upah nggak akan naik kalau ngikutin Omnibus Law. Sepanjang UMP belum menyusul upah
kami, tidak akan naik, terkecuali ada kebijakan dari perusahaan,” katanya.
Makanya, Ade menilai UU Cipta Kerja tak adil untuk buruh. Upah terancam seret, pesangon dipotong, tapi
biaya hidup terus naik mengikuti inflasi. Karena itulah ia bertekad terus memperjuangkan nasib para buruh.
Terkait aksi dmo hari ini, Ade mengaku serikat buruh di tempatnya bekerja sejak jauh- jauh harisudah
melayangkan surat pemberitahuan dan bernegoiasi dengan manajemen perusahaan. Sehingga, ia merasa tak
menyalahi aturan untuk menyampaikan aspirasinya.
Sementara itu, demonstran lainnya di Jakarta, Barok mengakusudaha turun ke ruas jalan ibu kota sejak pagi
hari. Pria di pertengahan umur 20-an ini masih sibuk menuntut haknya bersama ratusan teman dari pabrik
tempatya bekerja.
Barok juga tak takut ancaman PHK yang digaungkan pengusaha. Seba, ia merasa tanpa aksi mogok dan
memaksakan diri bekerja di bawah UU Cpta Kerja, mak ia setuju untuk dimiskinkan oleh pemerintah.
“Kami semua kaum buruh hidup dalam near poor , miskin tidak kaya tidak, satu tingkat di atas kemiskinan,
kalau upah dibatasi dan jaminan sosial hilang, maka kami mejadi miskin karena beban hidup semakin
bertambah,” katanya.
Barok mengaku serikat kerjanya bernaung telah melayangkan surat pemberitahuan mogok kepada
perusahaan, sehingga ia yakin akan diberikan pendampingan yang maksimal dari serikat kerja akan hakanya.
Dia tak terima jika aksi dem yang dlakukannya tidak sah karena terjadi kegagalan perundingan yang
berujung pada ketidakpuasan buruh. “Ini sah, karena teradi kegagalan perundingan dengan pemerintah,
sehingga kami melakukan mogok nasional,” belanya.
Aziz, demonstran dari Banten, Jawa Barat menyebut bahwa ia dan kawan – kawan telah melumpuhkan jalan
raya Serang sebagi upayanya didengarkan oleh pmerintah. Sejak beberapa hari lalu , buruh di salah satu
perusahaan swasta ini sudah aktif turun ke jalan dan menyuarakan aspirasinya. Tuntutannya, tidak jauh
berbeda dengan yang disebutkan Ade. Aziz mengaku paham dengan konsekuensi yang menghadangnya, PH
dari perusahanaan. Namun, ia ragu tempatnya bekerja akan mem- PHK buruh yang mogok kerj. “Wong,
semuanya mogok ko, memang bisa PHK semua buruh?”imbuh Aziz mengakhiri.
Sebelumnya, kalangan pengsaha mengancam memutuskan hubungan kerja (PHK) dengan buruh yang ikut
dalam aksi mogok Omnibus Law Ciptaker. Wakil Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indodnesia (pindo)
Shinta Kadani bilang bahwa secara hukum, PHK dipebolehkan karena mogok nasisonal yang dilakukan
buruh dianggap tidak sah lantaran bukan dikarenakan kegagalan perundingan.
Dasar hukum yang dimaksud Sinta, yaitu UU Nomor 13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan. Pada pasal
137 berbunyi: Mogok kerja sebagai hak dasar pekerja/ buruh dan serikat pekerja/ serikat buruh dilakukan
secara sah, tertib, dan damai sebagai akibat gagalnya perundingan. Sedangkan mengutip pasal 3 Keputusan
Menteri Ketenagakerjaan Nomor 232 Tahun 2003 tentang Akibat Hukum Mogok Kerja yang tidak sah,
disebutkan mogok kerja tidak sah apabila dilakukan bukan akibat gagalnya perundingan. Oleh karenanya,
Shinta menilai sanksi dapat diberikan. Namun, bukan sanksi PHK yang langsung diambil, melainkan
pemanggilan selama tiga kali. Jika yang bersangkutn tak memenuhi panggilan atau mangkir, maka sanksi
PHK dapat diberikan. “Prinsip haruskembali ke UU,di UU Nomor 13 sangat jelas kalau pekerja tidak
bekerja da nada pemanggilana dan bisa diberikan peringatan dan kalau diperingatkan sudah tiga kali
berturut- turut, memang dia (pekerja) bisa di PHK, “katnya beberapa waktu lalu.

NAMA :SINTA SEPTIANA SARI


ABSEN :33
KELAS :12 IPS 3
Sumber : CNN Indonesia
Link: https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20201008134538-92-555970/buruh-demo-diancam-phk-
lebih-baik-daripada-dimiskinkan
Kegiatan 2 : Menganalisis teori perubahan social sesuai konteks berita

Deskripsi singkat isi berita :


Aksi demo yang dilakukan buruh kepada pemerintah/ pengusaha terhadap adanya Omnibus
Law UU Cipta Kerja dengan Pemutusan Hubungan Kera (PHK) dinilai sangat merugikan pekerja/
buruh, bahkan dapat mengancam nasib pekerja muda yang baru akan mencari kerja. Selain itu juga
dikarenakan soal penghapusan upah sektoral yang sebelumnya diatur dalam UU Ketenagakerjaan
pasal 89. Omnibus Law Ciptaker menghapus pasal tersebut dan menggantinya menjadi PASAL 88 C
. Dalam pasal pengganti tersebut upah sektoral dihapuskan.
Aksi demo tersebut sangat didukung oleh masyarakat, terutama kaum buruh. Salah satu
seseorang dari masyarakat menilai UU Cipta Kerja tak adil untuk buruh. Upah terancam seret,
pesangon dipotong, tapi biaya hidup terus naik mengikuti inflasi. Karena itulah salah satu seseorang
dari masyarakat bertekad terus memperjuangkan para buruh.
Para buruh tidak terima jika aksi demo yang dilakukannya tidak sah karena terjadi kegagalan
perundingan yang berujung pada ketidakpuasan buruh. Kam buruh menilai ini sah, karena terjadi
kegagalan perundingan dengan pemerintah, sehingga para buruh melakukan mogok nasional.Wakil
Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Shinta Kamdani memperolehkan PHK karena
mogok nasional yang dilakukan bukan dikarenakan kegagalan perundingan. Dasar hukum tersebut
pada UU Nomor 13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan pada pasal 137.
Teori perubahan sosial:

Bedasarkan fenomena dari kasus berita tersebut, hal itu didasarkan oleh teori konflik pada
perubahan sosial menurt Karl Marx. Karl Max berpendapat bahwa perubahan sosia tercipta
akibat adnya pertentangan antar kelas atau konflik. Dalam contoh yang diberikan dalam bukunya
“Das Capital”, Marx melihat konflik antara dua kelas social, yaitu kaum borjuis dan kaum
proletar. Dimana kaum borjuis adalah orang yang kaya da punya uang , sedangkan kaum
proletar adalah para buruh, baik buruh pabrik, buruh bangunan, buruh kantoran, dan juga buruh
lainnya.

Kemukakan analisismu:

Pada fenomena kasus berita tersebut terjadi ketimpangan dan perbedaa n kepentingan dimana
pemerintah/ pengusaha /kaum borjuis berorientasi kepada keuntungan yang sebesar- besarnya,
maka mereka meekan upah buruh yang bekerja kepada mereka. Hal ini menyebabkan para
buruh yang berharap akan penghasilan lebih baik untuk menaikkan taraf hidupnya tidak
tercapai. Maka dari itu terjadilah sebuah konflik yang menghsilkan aturan- aturan untuk buruh
sehingga tidak di eksploitasi oleh kaum borjuis.
No Kegiatan Unsur Penilaian (Skor Maks) Jumlah Skor Maksimal
1 Memilih Berita Online 1. Pemilihan berita online (20) 40
2. Pencantuman sumber berita (20)
2 Analisis berita online 1. Kesesuaian dengan Kegiatan 1 (20) 60
2. Deskripsi isi berita (10)
3. Analisis teori perubahan social (30)
Skor Total 100

Anda mungkin juga menyukai