Struktur Sosial
Dalam UU Omnibus Law menjelaskan tugas dan wewenang dari pihak-pihak
yang berkaitan dengan ketenagakerjaan dimana tugas dan wewenang antara
pihak yang satu tentu saja berbeda. Struktur sosial akan terbentuk dalam
lingkungan kerja yang terdiri dari direksi, manager, pengusaha, pegawai, serta
para pekerja. Struktur sosial dalam lingkungan kerja terebut antara satu
dengan yang lainnya akan terjadi interaksi sosial. Tatanan sosial para tenaga
kerja diatur dalam UU Omnibus Law. Hubungan kerja antara perusahaan alih
daya dengan pekerja/buruh yang dipekerjakannya didasarkan pada perjanjian
kerja yang dibuat secara tertulis, baik perjanjian kerja waktu tertentu maupun
perjanjian kerja waktu tidak tertentu.
5. Lingkungan Organisasi
Lingkungan organisasi yang diatur dalam UU Omnibus Law diantaranya
adalah lembaga pelatihan kerja dan organisasi tempat bekerja. Kelompok-
kelompok sosial akan terbentuk dalam organisasi tempat kerja seperti
kelompok sosial para pegawai, kelompok sosial para pekerja/buruh serta
kelompok sosial antara pengusaha. Pada kelompok-kelompok tersebut akan
terdapat pemimpin dan bawahan dan diantara mereka terdapat keragaman
sosial, ras, kelas bahkan keragaman gender. Melalui UU Omnibus Law diatur
terkait keadilan yang didapatkan oleh masing-masing pihak terkait sesuai
dengan jabatan maupun tugas yang diembannya.