Anda di halaman 1dari 20

ASUHAN KEPERAWATAN

GANGGUAN SISTEM
KARDIOVASKULER PADA IBU
HAMIL
Defenisi

 penyakit jantung adalah penyebab paling sering kedua kematian


ibu secara keseluruhan setelah penyebab psikiantrik, dan lebih
sering disbanding penyakit tromboembolisme. Hipertensi
pulmonal merupakan factor yang sangat penting pada ibu
dengan penyakit jantung kongetal (Wylie&Bryce, 2010).

 penyebab paling lazim penyakit jantung didapat pada ibu


subur adalah penyakit jantung reumatik yang merupakan
komplikasi demam reumatik yang dialami ketika masih
kanak-kanak. Penyakit jantung congenital lebih sering
ditemukan diingris (Iserin, 2001) dan dialami 0,5-2%
populasi (Wylie&Bryce, 2010).
Etiologi
 Penyebab paling lazim penyakit jantung didapat pada ibu
subur adalah penyakit jantung reumatik yang merupakan
komplikasi demam reumatik yang dialami ketika masih
kanak-kanak. Penyakit jantung congenital lebih sering
ditemukan diingris (Iserin, 2001) dan dialami 0,5-2%
populasi (Wylie&Bryce, 2010).
Manifestasi klinik
 Keletihan karena jantung tidak mampu memenuhi kebutuhan
sel dan organ tubuh terutama saat beraktifitas
 Sesak napas (Dipsnu) sangat membatasi aktifitas normal.
 Palpitasi akibat aritmia jantung
 Denyut nadi yang kolaps dan bounding (denyut kuat dank
eras disertai amplitude tinggi)
 Nyeri dada yang berhubungan dengan aktifitas akibat otot
jantung iskemik
 Edema perifer karena aliran balik vena tidak adekuat
(Wylie&Bryce, 2010).
Patofisiologi
Penyakit jantung reumatik merupakan dampak dari
komplikasi inflamasi akut infeksi streptococcus A. tanda
infksi diawali dengan infeksi pernapasan atau demam
sakratina. Pada individu yang rentang terhadap antibody yang
berespons terhadap infeksi awal, demam reumatik biasanya
dimanifestasikan dengan demam dan nyeri aku akan tetapi
intensitas demam dapat bervariasi, mulai dari kondisi ringan
tanpa diketahui hingga penyakit akut dengan mortalitas 2-3%
komplikasi umum demam reumatik adalah penyakit jantung
yang mungkin tidak menunjukkan gejala selama beberapa
tahun. Organ lain yang dapat dipengaruhi adalah sendi kulit
dan otak (Wylie&Bryce, 2010).
Pemeriksaan diagnostik:
a. EKG
b. Rontgen toraks
c. Ekokardiogram
d. Temuan laboratorium Temuan laboratorium
e. Perawat dirumah sakit 10-14 hari sebelum tanggal tafsiran
persalinan
Pengkajian
a. Identitas
b. Keluhan utama
c. Riwayat kesehatan
d. Denyut nadi
e. Kaji pernafasan
f. Kaji tonus jantung
g. Kaji status mental
h. Kaji ekstremitas
i. Kaji integumen
j. Kaji asupan kalium dan hipokalemia
k. Kaji hasil pemeriksaan laboratorium
l. Kaji penambahan BB
Diagnosakeperawatan
 Intoleransi aktivitasyang berhubungan dengan kondisi
jantung yang menyertai kehamilan
 Koping individu tidak efektif yang berhubungan dengan
ketidakmampuan memenuhi harapan peran akibat
kehamilan dan efek kehamilan pada kondisi jantung
 Risiko tinggi perubahan perfusi jaringan yang
berhubungan dengan kondisi jantung akibat peningkatan
kebutuhan sirkulasi selama masa kehamilan
 Risiko tinggi perubahan (dekompensasi) curah jantung
yang berhubungan dengan peningkatan volume sirkulasi
akibat kehamilan (Bobak dkk, 2005).
Intervensi keperawatan
1.Intoleransi aktivitasyang berhubungan dengan kondisi jantung yang
menyertai kehamilan
Intervensi:
 Membantu pasien mengatur kembali aktivitas-aktivitasnya dengan
mengatur waktu istirahat dan tidur.
 mengajar pasien untuk mengkaji tandatanda perburukan kondisi
jantung
Rasional
 akivitas dibatasi sesuai klasifikasi penyakit jantung. Istirahat dan
tidur yang adekuat meminimalkan stress pada jantung dan
menghemat energy
 tandatanda yang muncul mengindikasikan perburukan kondisi
wanita.
Evaluasi
 pasien melaporkan bahwa ia tidur selama 8 jam pada malam
hari dan beristirahat setelah makan
 pasien mengurangi pekerjaannya dan hanya melakukan
perkerjaan rumah yang penting saja
 pada kunjungan klinik berikutnya, pasien melaporkan bahwa
ia merasa letih tetapi sesak nafasnya berkurang
 pasien perlu dikaji dengan ketat untuk melihat adanya
gangguan sirkulasi dan atau pernapasan selama masa hamil
nya.
2.Koping individu tidak efektif yang berhubungan dengan
ketidakmampuan memenuhi harapan peran akibat kehamilan dan efek
kehamilan pada kondisi jantung.
Intervensi
 Mendorong suami pasien untuk menemaninya keklinik
 Memberi pasien informasi tentang efek kehamilan pada wanita
dengan penyakit jantung dan pentingnya membatasi aktivitas
 Mendorong pasien untuk membverbalisasi perasaannya
 Memberi informasi tentang sumber-sumber dikomunitas

Rasional
 Keterlibatan keluarga dalam kunjungan klinik meningkatkan
pemahan keluarga tentang penyakit wanita dan menekan pentingnya
pembatasan aktivitas
 Informasi dapat membantu keluarga menentukan apakah kebutuhan
klien dapat dipenuhi oleh sumber-sumber diluar keluarga dan
bagaimana kebutuhan tersebut dipenuhi
Evaluasi
 Suami pasien menemaninya keklinik ia mengucapkan pemahaman
tentang perlunya pasien mengurangi jam kerjanya dan pentingnya
pasien dibantu dirumah. Seorang pembantu diperkerjakan untuk
membantu ibu mertua pasien 3 kali dalam seminggu. Pasien
mengatakan bahwa ia merasa didukung dan merasa lebih mampu
mengatasi keterbatasannya
3. Risiko tinggi perubahan perfusi jaringan yang berhubungan
dengan kondisi jantung akibat peningkatan kebutuhan
sirkulasi selama masa kehamilan.
Intervensi
 memantau tekanan darah dan denyut nadi
 mengkaji adanya tanda tanda dekompensasi dan hipoksia.
 bersama pasien meninjau ulang tanda gagal jantung
 memantau menilai laboratorium, khususnya sel darah putih,
Hb/HCT,AGD
 mengkaji denyut jantung janin melakukan NCT sesuai
indikasi
 memberi informasi tentang penggunaan modifikasi posisi
tegak saat tidur
Rasional
 takikardi dan peningkatan tekanan darah dapat mengindikasikan gagal
jantung/hipoksia dini
 ini adalah tanda tanda hipoksia lanjut dan dapat mengindikasikan ganggguan
jantung yang berat
 insufiensi uteroplasenta menyebabkan hipoksia, mengakibatkan penurunan
aktivitas janin
 nilai AGD yang normal mencerminkan ventilasi dan oksigenasi yang kuat.
Anemia dapat menurunkan kemampuan darah untuk membawah oksigen.
Infeksi dapat meningkatkan frekuensi metabolic dan kebutuhan oksigen.
 Menurunkan frekuensi pernafasan dengan menurunkan tekanan uterus pada
diagfragma dan meningkatkan ekspansi paru.
Evaluasi
 Kondisi pasien tidak memburuk.tekanan darah dan denyut nadinya tetap
DBN,begitu juga nilai laboratoriumnya.pasien melaporkan bahwa janinnya
dalam keadaan aktif dan hasil NST reaktif. Pasien akan melanjutkan kunjungan
klinis setiap minggu supaya status janinnya memperoloh supervise yang ketat
sampai bayi lahir.
4.Risiko tinggi perubahan (dekompensasi) curah jantung yang
berhubungan dengan peningkatan volume sirkulasi akibat
kehamilan.
Intervensi
 Memberi informasi tentang istirahat yang adekuat,khususnya
dalam posisi butuh miring kanan miring kiri.
 Mengkaji adanya edema mengajarkan pasien untuk menaikan
tungkainya saat duduk.
 Mengkaji masukkan dan haluaran .
 Member obat-obat jika di programkan.
 Mengevaluasi status janin (DJJ,Jumlah gerakan janin setiap
hari,nilai NST).
Rasional
 Takhikardi dan peningkatan tekanan darah dapat berhubungan
dengan dekompensasi jantung yang dini.
 Istirahat meminimalkan stress jantung. Posisi lateral meningkatkan
aliran darah uterus dan mencegah hipotensi supine.
 Menaikkan tungkai aliran balik vena.
 Penyakit jantung dapat menimbulkan masalah-masalah ginjal
(anuria,oliguria). Masukan dan haluaran harus kurang lebih jumlah
nya.
 Hipoksia janin dapat terjadi,menyebabkan bradikardi atau
takhikardi dan penurunan aktivitas janin.
Evaluasi
 Pasien tidak mengalami dekompensasi jantung.
 Tekanan darah dan nadinya tetap DBN,jumlah masukan dn
haluaran kurang lebih sama,dan pasien tidak mengalami oliguri.
Pasien mengatakan “bayiku sering bergerak !” dan hasil pengkajian
keperawatan menunjukan rentang denyut jantung janin 140-
150x/menit. Pasien tidur selama 8 jam pada malam hari dan
beristirahat setelah makan dengan kedua kakinya di angkat.
Kondisi pasien perlu dikaji lebih jauh untuk mengetahui durasi
kehamilan
Jurnal
P = Penyakit jantung pada Ibu hamil
I = Olahraga senam hamil
C= Penelitian ini menunjukkanluaran perinatal kejadian premature memiliki
beda bermakna secara statistika dengan nilai p
sebesar 0,000. Kejadian premature lebih tinggi pada kelompokrisiko 62,5%
dibandingkan pada kelompok risiko rendah yaitu 17,1%. Angka kejadian ini
jauh lebih tinggi dibandingkan dari penelitian di luar negeri yaitu hanya
16,4%. Bayi lahir mati lebih tinggi pada kelompok risiko tinggi yaitu 16,7%
dibandingkan risiko rendah 5,7%
O= Hasil penelitian menunjukkan terdapat 59 kasus (66%)
hamil dengan penyakitjantung yang disertai gagal jantung. Sebanyak 35,6%
terjadi komplikasi kardiovaskuler maternal. Angka kematian ibu sebanyak
8,5%. Luaran perinatal meliputi 57 bayi lahir hidup (90,5%);
komplikasi perinatal prematur 24 bayi (38,1), sisanya
masa kehamilan 16 bayi (25,4%) dan IUGR 7 bayi
(11,1), IUFD 6 kasus (9,5%) dan kematian dalam 7 hari
5 kasus (7,9%).
Kesimpulan
Penyakit jantung merupakan penyebab utama kematian
maternal. Karena setiap kehamilan mempengaruhi system
kardiovaskuler ibu. Jantung normal dapat
mengompensasikan peningkatan beban kerja sehingga
kehamilan dan kelahiran bayi ditoleransi dengan baik. Selain
itu, jantung yang normal dapat menyesuiakan diri terhadap
segala perubahan system jantung dan pembuluh darah yang
disebabkan oleh kehamilan, yaitu dorongan diafragma oleh
besarnya janin yang dikandungnya sehinggadapat mengubah
posisi jantung dan pembuluh darah sehingga terjadi
perubahan dari kerja jantung. Namun apabila hal ini tidak
ditoleransi dengan baik, kegagalan jantung dapat terjadi
Trimakasih

Anda mungkin juga menyukai