HISTOLOGI ORGAN LIMFOID

Modul Basic Science 3 (BS3)

Kartini, dr., M.Biomed

Histologi FK Usakti
Sistem Limfoid (Imun)
1. Saluran Limf
2. Organ Limfoid

Fungsi:
 Melawan antigen (infeksi/peradangan oleh mikroorganisme
(bakteri/virus/jamur/parasit)
 Melawan sel yang berubah sifat (sel tumor)
 Mampu membedakan molekul self/non-self (sel T supresor)

Respon imun humoral

Respon imun seluler

Disajikan pada kuliah Modul BS3 04/04/2020

Jaringan Limfoid
= jaringan ikat yang ditandai sejumlah besar folikel
limfoid/ limfonodulus  organ limfoid

1. Difus (MALT)  tersebar di sepanjang saluran:

o tr. digestivus (GALT);
o tr. respiratorius (BALT);
o tr. urogenital
1. Soliter: lamina propria
tunika mukosa
2. Agregat: c/ plakat Peyeri,
Apendiks, tonsil

2. Berkapsul (Timus, Limfonodus, Lien)

Kerangka arsitektur: jar. ikat retikular  sel retikulum

Disajikan pada kuliah Modul BS3 04/04/2020

Jaringan Limfoid
Kerangka arsitektur: jar. ikat retikular  sel retikulum

Disajikan pada kuliah Modul BS3 04/04/2020

Organ Limfoid
 Organ Limfoid primer:
(pematangan
limfositimunokompeten)
 Sumsum tulang
 Timus

 Organ Limfoid sekunder:

(sel imunokompeten memulai
respon imun melawan patogen)
 Lien
 Limfonodus (KGB)
 Jar. Sist. Imun kulit
 MALT
 Kelompokan limfosit di jar.ikat
semua organ (kecuali SSP)
Disajikan pada kuliah Modul BS3 04/04/2020
Timus
Organ limfoid primer  tempat pematangan limfosit T

• Letak di mediastinum, terdiri

dari 2 lobus
• Waktu lahir: 10–20 gr
• Asal embriologis: endoderm
(kantong faringeal 3&4) dan
sebagian kecil ektoderm;
limfosit T  mesoderm
• Perkembangan maximum:
masa pubertas (30–40
gr)regresi
• Manula 10-15 gr  jar. ikat &
sel lemak
Disajikan pada kuliah Modul BS3 04/04/2020
Timus
• Dibungkus kapsula fibrosa
tipis
• Kapsula fibrosa  septula
(membagi lobus lobulus)
 tidak sempurna
• Lobulus : korteks dan
medula (medula tiap
lobulus saling
berhubungan)
Sel:
• Timosit (Limfosit T)
• Sel retikuloepitelial (Tipe I-III; Tipe
IV-VI)
• Makrofag
Disajikan pada kuliah Modul BS3 04/04/2020
Timus
KORTEX
• Sel
retikuloepitelial
tersebar seperti
jala
• Padat dengan
limfosit T
(proliferasi &
diferensiasi)
• Terdapat sedikit
makrofag. Sawar darah-timus:
• Endotel kapiler yang bersifat
• Terdapat sawar kontinu
timus. • Membran basalis yang tebal
• Sel retikuloepitelial tipe I
Disajikan pada kuliah Modul BS3 04/04/2020
Timus
MEDULA
• Sel retikuloepitelial >
banyak dari di kortex
• Limfosit T < padat,
makrofag > banyak
dari di kortex
• Terdapat badan
Hassall (absesus
Dubois dikelilingi sel
epiteloid konsentris),
fungsi ? (kemungkinan
tempat penghancuran
timosit)
Disajikan pada kuliah Modul BS3 04/04/2020
Timus

Disajikan pada kuliah Modul BS3 04/04/2020

Timus
Suplai vaskular:

Disajikan pada kuliah Modul BS3 04/04/2020

Timus
Fungsi: mengarahkan imunoinkompeten sel T  imunokompeten

Di korteks:
• Timosit (Limfoblas T)  proliferasi luas, memulai ekspresi penanda
permukaan.
Seleksi timus (mampu mengenali MHC-I & II diri dan epitop diri) 
seleksi positif dan negatif
Limfosit T yang tidak dapat mengenali MHC diri, serta yang TCR-
nya direncanakan untuk melawan epitop diri (makromolekul diri
sendiri)  APOPTOSIS (98%)
 2-3 % timosit mampu melewati kedua uji seleksi positif dan negatif
 migrasi ke medula timus  venula medula  seluruh tubuh

• Sel RE  timosin, timopoietin, timulin, faktor humoral timus

(proliferasi & eksp. mol. perm)
Disajikan pada kuliah Modul BS3 04/04/2020
Limfonodus
= nodus limfatikus= nodus
limfe= kelenjar getah
bening

• Terdapat: sepanjang
pemb. Limf axila, leher
(sepanjang PD); lipat
paha; toraks &
abdomen)

• Bentuk: sferis/ bentuk

ginjal/ lonjong, 1-25 mm
Disajikan pada kuliah Modul BS3 04/04/2020
Limfonodus

• Hilus: masuk A.
nutrisia dan
keluar V.
nutrisia, keluar
vas eferens
• Permukaan
cembung: vasa
aferensia

• Fungsi:
penyaring
Disajikan pada kuliah Modul BS3 04/04/2020
Limfonodus

Disajikan pada kuliah Modul BS3 04/04/2020

Limfonodus
Korteks:
 Limfonodulus primer:
sel B naïve, sel B memori
(<<)

 Limfonodulus sekunder:
Limfonoduli dengan
sentrum germinativum
(s.g.) & korona.
– S.g.: sel B memori (t.u.) &
efektor, sedikit sel Th,
makrofag & FDC (folicular
dendritic cell).
– Korona: sel B naïve.

 Sinus subkapsularis-
para trabekularis: sel
endotel, serat retikulin,
banyak makrofag & sedikit
sel retikulum.
Disajikan pada kuliah Modul BS3 04/04/2020
Limfonodus

Parakorteks:
sel T, 2/3 nya sel Th,
sedikit interdigitating
dendritic cell & makrofag.

Medula:
medullary cord :
terutama sel plasma,
sel B memori, sel Th &
makrofag
sinus medularis

Disajikan pada kuliah Modul BS3 04/04/2020

Limfonodus
Cairan limf (bakteri, virus, sel imun,
dll) dari jaringan  vasa aferensia 
limfonodus
[Sel To, B naïve & makrofag dapat
keluar masuk sinus]  RESIRKULASI

Sel To & B naïve teraktivasi 

proliferasi & diferensiasi 
sel T & B efektor & memori.

Disajikan pada kuliah Modul BS3 04/04/2020

Limfonodus

Disajikan pada kuliah Modul BS3 04/04/2020

Limfonodus

High endothelial
venule

Disajikan pada kuliah Modul BS3 04/04/2020

Limfonodus
• Respons imun hebat KGB  limfadenopati.
• Peradangan KGB  limfadenitis. Pembengkakan
menyusut bila infeksi berakhir,
• Bila berulang  menetap & mengeras (jaringan
ikat).

Disajikan pada kuliah Modul BS3 04/04/2020

Lien
Letak : dalam rongga abdomen, kuadran kiri Fungsi:
atas // iga 9, 10 dan 11 • Kapasitas imunologi
(pembentukan Ab,
= organ limfoid terbesar, diliputi peritonium proliferasi sel B dan T)
& kapsula fibrosa (sedikit otot polos) • Penyaring darah
(menghancurkan eritrosit
tua)
Hilus: tempat masuk a. & n. Splenikus,
tempat keluar v. Lienalis dan pemb. limf • Organ hemopoietik (janin)

Disajikan pada kuliah Modul BS3 04/04/2020

Lien

Makroskopis:
• PULPA ALBA (putih/pucat
kelabu)
• PULPA RUBRA (merah)
Disajikan pada kuliah Modul BS3 04/04/2020
Lien
Pulpa alba: limfonodulus (sel B),
PALS (sel To, sel Th).

Pulpa rubra:
parenkim (korda Billroth) dan
sinus.

sel B naïve & efektor

serat retikulin,
sel retikulum, eritrosit,
granulosit,
trombosit.
Disajikan pada kuliah Modul BS3 04/04/2020
Lien
Zona marginalis (di sekitar pulpa alba)
serat retikulin, sedikit sel B naïve,
banyak makrofag & sel dendritik

Sinus lienalis/sinus
venosus
(di pulpa rubra)
dindingnyaserat retikulin,
sel endotel, makrofag.

Disajikan pada kuliah Modul BS3 04/04/2020

Lien

Disajikan pada kuliah Modul BS3 04/04/2020

Lien

Disajikan pada kuliah Modul BS3 04/04/2020

Jar. Limfoid terkait-Mukosa (MALT)
• Sal. cerna (GALT); sal. nafas (BALT); sal. kemih.
• Secara kolektif: jar. limfoid terbesar (mengandung
70-85% dari semua sel imun tubuh)
• Contoh: tonsil, plakat Peyeri, apendiks

GALT Plakat Peyeri di Ileum

GALT Jaringan limfoid difus
Disajikan pada kuliah Modul BS3 04/04/2020
Jar. Limfoid terkait-Mukosa (MALT)

Tonsil
Kumpulan limfonodulus,
berkapsul tidak lengkap,
yang menjaga pintu masuk
orofaring.

Disajikan pada kuliah Modul BS3 04/04/2020

Jar. Limfoid terkait-Mukosa (MALT)
TONSILA PALATINA:
• Dua buah, kiri kanan
• Perbatasan oral dan orofaring (dinding
posterior lateral rongga mulut).
• Bag.dalam tiap tonsil  kapsula fibrosa
padat.
• Bag.superfisial  epitel gepeng berlapis non
keratin yang melapisi 10-12 kripta yang
berinvaginasi ke dalam parenkim tonsil.
• Kripta: sisa makanan, deskuamasi epitel,
leukosit mati, bakteri, zat antigen lain
(detritus).

Disajikan pada kuliah Modul BS3 04/04/2020

Jar. Limfoid terkait-Mukosa (MALT)

TONSILA FARINGEAL:
• Tonsil tunggal di dinding
posterior nasofaring.
• Kapsula fibrosa: tidak
lengkap, > tipis
• Epitel bertingkat silindris
bersilia (di perm. TONSILA LINGUALIS
nasofaring); ep. berlapis
gepeng non keratin (di
• Sepanjang
perm. orofaring) permukaan 1/3
• Kripta (-) posterior lidah
• Peradangan kronik • Epitel berlapis
hipertrofi: Adenoid gepeng non-keratin
Disajikan pada kuliah Modul BS3 04/04/2020
Jar. Limfoid terkait-Mukosa (MALT)

Disajikan pada kuliah Modul BS3 04/04/2020

Jar.Limfoid Kutaneal
Epidermis :
»sel Langerhans (APC) di
semua lapisan
»Sedikit limfosit T (CD 8) yang
tersebar.

Dermis :
»limfosit T (CD4 & CD8) t.u. di
perivaskular,
»makrofag yang berfungsi ~ APC
»sel Langerhans di papila dermis.

Antigen  sel L. p. limf (di

dermis)  limfonodus regional.

Disajikan pada kuliah Modul BS3 04/04/2020

 TERIMA KASIH

Disajikan pada kuliah Modul DT2 04/04/2020