Anda di halaman 1dari 23

TUGAS AKHIR

Analisis Kinerja Simpang 4 Tak Bersinyal Mirota Godean


( Studi Kasus Simpang 4 Tak Bersinyal Jl.Godean-Jl.Kyai Mojo,
Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta)

Yudhistira Fair Effendy


20110110068
OUTLINES
Latar Belakang

Rumusan Masalah

Tujuan Penelitian

Lokasi penelitian

Metodologi Penelitian

Hasil Dan Pembahasan

Kesimpulan Dan Saran


LATAR BELAKANG
Dengan melihat perkembangan yang terjadi di Yogayakarta akan berdampak pada
meningkatnya pergerakan manusia, barang dan jasa. Karena perkembangan tersebut
sangat berpengaruh pada sistem transportasi wilayah itu sendiri. Prasarana transportasi
yang semakin meningkat karena kepemilikan kendaraan bermotor yang berlebihan
menyebabkan turunnya kinerja suatu ruas jalan dan simpang. Akibat turunnya kinerja
tersebut maka bisa menimbulkan kerugian pada pengguna jalan karena terjadinya
penurunan kecepatan, peningkatan tundaan, dan peningkatan antrian sehingga
menurunkan kualitas lingkungan. Selain itu akan memperbesar peluang terjadinya
kecelakaan dan kemacetan pada simpang itu sendiri.

Simpang yang di analisis dalam penelitian ini adalah simpang tak bersinyal empat lengan
yang terletak pada pertemuan ruas Jl. Godean dan Jl. Kyai Mojo. Lokasi ini dipilih
karena berdasarkan survai awal yang dilakukan, simpang ini berada dekat dengan
kawasan pertokoan dan rumah makan. Secara kasat matapun simpang ini dinilai cukup
padat dan pada saat-saat jam sibuk mengalami kemacetan. Penelitian ini bertujuan untuk
memberikan alternatif solusi dari masalah tersebut agar pengguna jalan dapat merasakan
kelancaran dan kenyamanan.
Rumusan Masalah

Persimpangan di Jalan Godean dan Jalan Kyai Mojo terdapat banyak


pertokoan dan rumah makan, secara kasat matapun simpang ini dinilai
cukup padat dan pada saat jam sibuk mengalami kemacetan sehingga
perlu menganalisis bagaimana kinerja simpang tak bersinyal tersebut pada
kondisi saat ini berdasarkan Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI
1997) dan memberikan alternatif dan solusi untuk meningkatkan kineja
simpang tersebut.
Tujuan Penelitian

 Menganalisis kinerja simpang tak bersinyal pada Jl. Godean dan Jl. Kyai Mojo
 Menghitung volume kendaraan yang melewati persimpangan Jl. Godean dan Jl.
Kyai Mojo
 Memberi alternatif yang baik dalam memecahkan masalah yang ada pada
persimpangan tersebut sesuai dengan persyaratan yang telah ditetapkan.
Lokasi Penelitian
Lokasi Penelitian

• Lokasi Penelitian
METODELOGI PENELITIAN
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

 Kondisi Geometrik
 Jumlah Lajur
Lebar
Pendekat Jumlah Lajur
Pendekat (m)
Jalan Utama
8,6 (>5,5) 2
(WBD)
Jalan Minor
4,8 (<5,5) 2
(WAC)

 Tipe Simpang
Jumlah Lajur
Jumlah lengan
Tipe simpang
simpang
Jalan minor Jalan utama
4 2 2 422
 Kondisi Lingkungan

 Lebar Pendekat (W)


Tabel Volume Lalu Lintas Tabel Volume Lalu Lintas

Sumber : Hasil survei sabtu


tanggal 28 Juli 2018 Sumber : Hasil survei senin
tanggal 30 Juli 2018
Total volume pada hari sabtu dan minggu
157 116

266
90 202

2529 3329

300 341
73

442 202

Kondisi arus lalu lintas simpang pada hari sabtu jam


16.00-17.00 WIB dalam satuan (kend/jam)
Derajat Kejenuhan = 1,02

Tundaan lalu lintas simpang (DT1) = 16,02 detik/smp

Tundaan lalu lintas jalan utama (DTMA) = 11,11 detik/smp

Tundaan lalu lintas jalan minor (DTMI) = 23,14 detik/smp

Tundaan geometrik simpang (DG) = 4 detik/smp


Tundaan simpang (D) = 20,02 detik/smp
QP % batas atas = 134%
QP % batas bawah = 42%
Alternatif Solusi Persimpang

Perbaikan simpang pada alternatif yaitu dengan


mengubah lengan barat dan timur menjadi satu
arah, yaitu hanya dari arah timur ke arah barat.
Hal ini dikarenakan derajat jenuh pada saat
sebelum dilakukan perbaikan yaitu sebesar 1,02.
 Perbandingan Perilaku Lalu Lintas
Kondisi persimpangan
 Kesimpulan
• Analisis kinerja simpang empat tak bersinyal di Jalan Wahid Hasyim dan Jalan
selokan Mataram pada kondisi eksisting menunjukan hasil yang kurang baik
berdasarkan MKJI 1997 yang telah ditetapkan pada derajat kejenuhan sebesar 0,75.
Kapasitas yang diperoleh sebesar 2473 smp/jam, (DS) 1,02 dan tundaan simpang
(D) sebesar 20,02 detik/smp.
• Pemecahan masalah dilakukan dengan mengubah lengan barat dan timur menjadi
satu arah, yaitu hanya dari arah timur ke barat. Setelah dilakukan analisis didapat
nilai derajat kejenuhan (DS) menjadi 0,73, tundaan simpang (D) menjadi 11,00
detik/smp, kapasitas (C) 2496 smp/jam. Artinya simpang telah mengalami
penurunan antrian kemacetan dan tundaan simpang.
• Dari hasil analisis alternatif tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa dengan
menggunakan alternatif tersebut maka kapasitas pada persimpangan tersebut
menjadi lebih efektif.
 Saran
 Untuk penelitian selanjutnya pada saat pengambilan data dilapangan sebaiknya
memaksimalkan jumlah surveyor yang dibutuhkan sehingga nantinya perhitungan
lebih tepat dan akurat.

 Penentuan posisi surveyor yang tepat agar pada saat pengambilan data di lapangan
efektif dan tidak menganggu aktifitas pengguna jalan.

 Perlu memperkirakan pertumbuhan lalu lintas pada jalan minor maupun jalan mayor,
sehingga permasalahan yang terjadi di masa mendatang dapat segera di antisipasi lebih
awal.
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai