ANALISIS DAN A D AN AL I RA N

KAS
1. LAPORAN SUMBER DAN PENGGUNAAN DANA
• UNTUK MENYUSUN LAPORAN SUMBER DAN PENGGUNAAN DANA DALAM ARTI KAS ALIRAN DANA
(CASH FLOW) MERUPAKAN ALIRAN KELUAR – MASUKNYA DANA (KAS) YANG ADA DIPERUSAHAAN .

• DANA YANG MASUK MERUPAKAN DANA YANG BERASAL DARI SUMBER DANA PERUSAHAAN BAIK
SUMBER INTERN MAUPUN EKSTERN .

• SEDANGKAN DANA YANG KELUAR MERUPAKAN PENGGUNAAN DANA YANG DIGUNAKAN UNTUK
OPERASI ATAU KEGIATAN PERUSAHAAN.

• SESUAI DENGAN MANAJEMEN KEUANGAN (PEMBELANJAAN) YAITU PEMBELANJAAN DIARTIKAN

SEBAGAI KESELURUHAN KEGIATAN PERUSAHAAN TENTANG USAHA UNTUK MEMPEROLEH DANA
(PEMBELANJAAN PASIF) DAN USAHA UNTUK MENGGUNAKAN DANA (PEMBELANJAAN AKTIF).

• USAHA UNTUK MEMPEROLEH DANA BERKAITAN DENGAN ALIRAN KAS MASUK (CASH INFLOW)
SEBAGAI SUMBER DANA, SEDANGKAN ALIRAN KAS KELUAR (CASH OUTFLOW) BERKAITAN DENGAN
KEGIATAN PENGGUNAAN DANA.
1. LAPORAN SUMBER DAN PENGGUNAAN DANA

UNTUK MENYUSUN LAPORAN SUMBER DAN PENGGUNAAN DANA DANA DALAM ARTI
KAS LANGKAH-LANGKAHNYA ADALAH :

• MENYUSUN LAPORAN PERUBAHAN NERACA DAN MEMISAHKAN ELEMEN YANG

MEMPERBESAR KAS DAN ELEMEN YANG MEMPERKECIL KAS.

• MENGELOMPOKKAN ELEMEN-ELEMEN YANG ADA DALAM LAPORAN RUGI-LABA

YANG MEMPERBESAR DAN MEMPERKECIL KAS.

• MENYUSUN LAPORAN SUMBER DAN PENGGUNAAN KAS DENGAN MENGADAKAN

KONSOLIDASI SEMUA INFORMASI YANG MEMPERBESAR DAN MEMPERKECIL KAS.
1. LAPORAN SUMBER DAN PENGGUNAAN DANA

A. UNSUR-UNSUR YANG MEMPERBESAR KAS :

1. BERKURANGNYA AKTIVA LANCAR
AKTIVA LANCAR MELIPUTI KAS, PIUTANG, DAN PERSEDIAAN , APABILA UNSUR-UNSUR
AKTIVA LANCAR BERKURANG (SELAIN KAS) MAKA AKAN MEMPERBESAR KAS , MISALKAN ,
APABILA PIUTANG BERKURANG BERARTI ADA PIUTANG YANG TELAH DIBAYAR SEHINGGA
KAS BERTAMBAH, APABILA PERSEDIAAN BERKURANG BERARTI ADA PERSEDIAAN YANG
TERJUAL SEHINGGA KAS BERTAMBAH, JIKA SURAT BERHARGA (EFEK) BERKURANG
BERARTI ADA EFEK YANG DIJUAL YANG TENTU SAJA AKAN MENAMBAH KAS . DENGAN
DEMIKIAN SETIAP ADA PENGURANGAN AKTIVA LANCAR AKAN MEMPERBESAR KAS
 1. LAPORAN SUMBER DAN PENGGUNAAN DANA
A. UNSUR-UNSUR YANG MEMPERBESAR KAS :
2. BERKURANGNYA AKTIVA TETAP
BERKURANGNYA AKTIVA TETAP AKAN MEMPERBESAR KAS , MISAL , KENDARAAN BERKURANG KARENA
ADA KENDARAAN YANG DI JUAL DAN HASIL PENJUALANNYA AKAN MEMPERBESAR KAS , MESIN-MESIN
BERKURANG ADA SEBAGIAN MESIN DI JUAL AKAN MENAMBAH KAS.
3. BERTAMBAHNYA HUTANG
PERUSAHAAN MENAMBAH HUTANG , TUJUANNYA ADALAH UNTUK MEMPERBESAR KAS , SEHINGGA
APABILA ADA PENAMBAHAN HUTANG JANGKA PENDEK MAUPUN JANGKA PANJANG AKAN MENAMBAH
KAS. MISAL , ADA HUTANG DAGANG BERTAMBAH BERARTI PERUSAHAAN MENERIMA TAMBAHAN
HUTANG DAN TENTUNYA KAS AKAN BERTAMBAH.
 1. LAPORAN SUMBER DAN PENGGUNAAN DANA

A. UNSUR-UNSUR YANG MEMPERBESAR KAS :

4. BERTAMBAHNYA MODAL
APABILA PEMILIK PERUSAHAAN MENAMBAH ATAU MEMPERBESAR MODALNYA MAKA AKAN
ADA PENERIMAAN OLEH PERUSAHAAN SEHINGGA KAS PERUSAHAAN AKAN BERTAMBAH.
JIKA PERUSAHAAN BERBENTUK PERSEROAN (PT) MODAL SENDIRI DAPAT BERUPA SAHAM
BIASA, SAHAM PREFEREN , CADANGAN-CADANGAN DAN LABA DITAHAN , PERUSAHAAN
YANG MENJUAL SAHAMNYA UNTUK MENAMBAH MODAL SENDIRI AKAN MENDAPATKAN
UANG KAS SEBAGAI SUMBER DANA.
 1. LAPORAN SUMBER DAN PENGGUNAAN DANA
A. UNSUR-UNSUR YANG MEMPERBESAR KAS :
5. ADANYA LABA OPERASI
LABA YANG DIDAPATKAN OLEH PERUSAHAAN MERUPAKAN ALIRAN KAS MASUK BAGI PERUSAHAAN ,
TERUTAMA LABA YANG TIDAK DIBAGI KEPADA PEMEGANG SAHAM SEBAGAI DEVIDEN , DENGAN DEMIKIAN
LABA YANG DIPEROLEH PERUSAHAAN AKAN MENAMBAH KAS.
6. BERTAMBAHNYA HUTANG PANJANG
APABILA PERUSAHAAN MENJUAL ABLIGASI MAKA UANG KAS PERUSAHAAN AKAN BERTAMBAH. OBLIGASI
MERUPAKAN SALAH SATU SURAT BERHARGA JANGKA PANJANG OLEH KARENA ITU JIKA PERUSAHAAN
MENJUA OBLIGASI MAKA HUTANG JANGKA PANJANG BERTAMBAH DAN MEYEBABKAN KASNYA BERTAMBAH.
7. PENYUSUTAN
PENYUSUTAN MERUPAKAN BIAYA NON KAS BERUPA PENYISIHAN DANA UNTUK CADANGAN PEMBELIAN
AKTIVA TETAP. DANA INI BISA DIMANFAATKAN OLEH PERUSAHAAN SEBAGAI SUMBER DANA
UNSUR YANG MEMPERBESAR KAS

(-) (+) HUTANG

AKTIVA HUTANG
LANCAR
AKTIVA
LANCAR LANCAR
LANCAR
AKTIVA
KA HUTANG JK
HUTANG JK
PANJANG
AKTIVA
TETAP
TETAP (-) S (+)
PANJANG
MODAL
MODAL
SENDIRI
(+) SENDIRI
 1. LAPORAN SUMBER DAN PENGGUNAAN DANA
B. UNSUR-UNSUR YANG MEMPERKECIL KAS :

1. BERTAMBAHNYA AKTIVA LANCAR

KAS AKAN BERKURANG BILA ADA TAMBAHAN AKTIVA LANCAR , MISALKAN
PERSEDIAAN BERTAMBAH BERARTI PERLU UANG UNTUK MEMBELI PERSEDIAAN ,
SEHINGGA KAS BERKURANG, JIKA PIUTANG BERTAMBAH PERLU KAS UNTUK
MENAMBAH INVESTASI PADA PIUTANG , EFEK BERTAMBAH BERARTI ADA PEMBELIAN
EFEK YANG MEMERLUKAN UANG KAS. DENGAN DEMIKIAN BERARTI KAS BERKURANG
SEBAGAI PENGGUNAAN DANA.
2. BERTAMBAHNYA AKTIVA TETAP
AKTIVA TETAP YANG BERTAMBAH DAPAT DISEBABKAN KARENA ADA PEMBELIAN AKTIVA
TETAP, BERTAMBAHNYA AKTIVA TETAP KARENA PEMBELIAN MEMERLUKAN UANG KAS ,
SEHINGGA UANG KAS AKAN BERKURANG, ATAU SEBAGAI PENGGUNAAN DANA.
 1. LAPORAN SUMBER DAN PENGGUNAAN DANA
B. UNSUR-UNSUR YANG MEMPERKECIL KAS :

3. BERKURANGNYA HUTANG LANCAR

APABILA HUTANG LANCER BAIK HUTANG JANKA PENDEK ATAU HUTANG JANGKA
PANJANG BERKURANG BERARTI ADA SEBAGIAN HUTANG YANG DIBAYAR , UNTUK
MEMBAYAR HUTANG DIPERLUKAN UANG KAS SEHINGGA KAS MENJADI BERKURANG ,
OLEH KARENA ITU HUTANG LANCARA YANG BERKURANG MERUPAKAN PENGGUNAAN
DANA DALAM PENGERTIAN KAS.
4. BERKURANGNYA MODAL SENDIRI
APABILA MODAL BERKURANG BERARTI PEMILIK MENGAMBIL DANA DARI PERUSAHAAN
SEHINGGA KAS MENJADI BERKURANG. SEPERTI HALNYA OBLIGASI, JIKA PERUSAHAAN
MEMBELI KEMBALI SAHAM BIASA ATAU SAHAM PREFEREN MAKA DIPERLUKAN
SEJUMLAH KAS. OLEH KARENA ITU SAHAM YAG BERKURANG BERARTI MODAL SENDIRI
PERUSAHAAN BERKURANG , BERKURANGNYA MODAL SENDIRI TERSEBUT
MEMERLUKAN KAS YANG MERUPAKAN PENGGUNAAN DANA.
 1. LAPORAN SUMBER DAN PENGGUNAAN DANA
B. UNSUR-UNSUR YANG MEMPERKECIL KAS :

5. RUGI OPERASI / ADANYA KERUGIAN

KERUGIAN YANG DIDERITA DARI KEIATAN OPERASI PERUSAHAAN SEBAGAI AKIBAT
DARI BIAYA YANG DIKELUARKAN LEBIH BESAR DARI PENDAPATAN YANG DITERIMA.
KERUGIAN INI HARUS DITUTUP DENGAN KAS OLEH PERUSAHAAN, OLEH KARENA ITU
KAS YANG DIGUNAKAN UNTUK MENUTUP KERUGIAN TERSEBUT MERUPAKAN
PENGGUNAAN DANA YANG ADA.
6. PEMBAYARAN DIVIDEN
DVIDEN YANG DIBAYARKAN KEPADA PEMILIK ATAU PEMEGANG SAHAM
MEMBUTUHKAN UANG TUNAI DAN DAPAT BERUPA SAHAM, PROPERTY MAUPUN KAS ,
SEHINGGA PEMBAYARAN DIVIDEN TERSEBUT AKAN MEMPERKECIL ATAU MENGURANGI
KAS PERUSAHAAN , OLEH KARENA ITU DIVIDEN KAS NI MERUPAKAN PENGGUNAAN
DANA
 1. LAPORAN SUMBER DAN PENGGUNAAN DANA
SETELAH MENGETAHUI UNSUR-UNSUR YANG MEMPERBESAR DAN MEMPERKECIL KAS
,SELANJUTNYA DAPAT DILAKUKAN ANALISIS LAPORAN SUMBER DAN PENGGUNAAN KAS
DENGAN LANGKAH-LANGKAH SEBAGAI BERIKUT :
1. MEMBANDINGKAN POS-POS YANG ADA PADA DUA TITIK KEADAAN NERACA UNTUK
MEMYUSUN PERUBAHA-PERUBAHAN YANG TERJADI.
2. MENGKLASIFIKASIKAN UNSUR-UNSUR DARI LAPORAN NERACA YANG MEMPERBESAR KAS.
3. MENGKLASIFIKASIKAN UNSUR-UNSUR DARI LAPORAN NERACA YANG MEMPERKECIL KAS .
4. MENGKLASIFIKASIKAN UNSUR-UNSUR DARI LAPORAN LABA-RUGI YANG MENYEBABKAN
KENAIKAN KAS ATAU PENURUNAN KAS.
5. MENGABUNGKAN SEMUA INFORMASI YANG MEMPERBESAR DAN MEMPERKECIL KAS
TERSEBUT KEDALAM LAPORAN SUMBER DAN PENGGUNAAN KAS.
6. MEMBUAT ANALISIS ALIRAN KAS MENGENAI SUMBER DAN PENGGUNAAN KAS
 Neraca PT. Arjuna
31 Desember 1998 dan 1999
31 – 12 – 1998 31 – 12 - 1999
Kas 15.000 17.500
Efek 17.500 12.500
Piutang Dagang 30.000 25.000
Piutang Barang 55.000 65.000
Mesin 100.000 125.000
Akumulasi Penyusutan Mesin (10.000) (15.000)
Bangunan 100.000 100.000
Akumulasi Penyusutan Bangunan (15.000) (22.500)
Tanah 57.500 92.500
Total Aktiva 350.000 400.000
Hutang Dagang 37.500 25.000
Hutang Wesel 25.000 30.000
Obligasi 112.500 150.000
Modal Saham 150.000 150.000
Laba di tahan 25.000 45.000
Total Hutang & Modal (Total Pasiva) 350.000 400.000

RRaRapat umum pemegang saham memutuskan untuk membagi sebagian laba sebagai dividen sebesar Rp.
17.500.000,- , dari laporan rugi laba sebesar Rp. 37.500.000 sehingga ada laba yang ditahan sebesar Rp.
20.000.000,-
 PT. Arjuna
Laporan Rugi - Laba
31 Desember 1999

Penjualan Rp. 500.000.000

Harga Pokok Penjualan Rp. 400.000.000
Laba Kotor Rp. 200.000.000
Biaya Operasi Rp. 120.000.000
Laba Operasi Rp. 80.000.000
Bunga Rp. 30.000.000
Laba sebelum pajak Rp. 50.000.000
Pajak Rp. 12.500.000
Laba setelah pajak Rp. 37.500.000

Rapat umum pemegang saham memutuskan untuk membagi sebagian laba sebagai dividen sebesar Rp.
17.500.000,- , dari laporan rugi laba sebesar Rp. 37.500.000 sehingga ada laba yang ditahan sebesar Rp.
20.000.000,-
 A. Laporan perubahan Neraca
31 – 12 – 31 – 12 - Perubahan
1998 1999
Sumber Penggunaa
n
Kas 15.000 17.500 - 2.500
Efek 17.500 12.500 5.000 -
Piutang Dagang 30.000 25.000 5.000 -
Piutang Barang 55.000 65.000 - 10.000
Mesin 100.000 125.000 - 25.000
Akumulasi Penyusutan Mesin (10.000) (15.000) 5000 -
Bangunan 100.000 100.000 - -
Akumulasi Penyusutan Bangunan (15.000) (22.500) 7.500 -
Tanah 57.500 92.500 - 35.000
Total Aktiva 350.000 400.000
Hutang Dagang 37.500 25.000 - 12.500
Hutang Wesel 25.000 30.000 5.000 -
Obligasi 112.500 150.000 37.500 -
Modal Saham 150.000 150.000 - -
Laba di tahan 25.000 45.000 20.000 -
Total Hutang & Modal (Total Pasiva) 350.000 400.000 85.000 85.000
Dari informasi-informasi dari table bisa dibuat Laporan Sumber dan Penggunaan dana
sebagai berikut :

PT. ARJUNA
B. Laporan Sumber dan Penggunaan Kas
31-12-1998 –1999 (000)

Sumber-sumber Jumlah Penggunaan Jumlah

Laba Operasi 37.500 Pembayaran Dividen 17.500
Penyusutan 12.500 Bertambahnya Persediaan 10.000
Berkurangnya Efek 5.000 Bertambahnya Mesin 25.000
Berkurangnya Piutang 5.000 Bertambahnya Tanah 35.000
Bertambahnya Hutang Wesel 5.000 Berkurangnya Hutang 12.5000
Bertambahnya Obligasi 37.500 Dagang 2.500
Bertambahnya Kas
Total 102.500 102.500

Dari Laporan sumber dan penggunaan dana kas dapat disimpulkan bahwa tahun 1999 perusahaan
melakukan perluasan atau ekspansi dengan menambah mesin , bangunan, dan persediaan.
Sumber dana untuk memenuhi perluasan tersebut berasal dari laba yang tidak dibagi, penyusutan dan
hutang obligasi.
2. ANALISIS LAPORAN ALIRAN KAS
• ANALISIS SUMBER DAN PENGGUNAAN DANA DALAM PENGERTIAN MODAL
KERJA MERUPAKAN ANALISIS MENGENAI ALIRAN DANA YANG MEMPERBESAR
MODAL KERJA DAN MEMPERKECIL MODAL KERJA .

• MODAL KERJA DIPERUSAHAAN ADALAH POS-POS (UNSUR-UNSUR) YANG ADA

DALAM AKTIVA LANCAR DAN HUTANG LANCAR
KONSEP MODAL KERJA TERBAGI MENJADI :

• MODAL KERJA KUANTITATIF ; MODAL KERJA YANG DIHITUNG DARI

KESELURUHAN JUMLAH AKTIVA LANCAR.

• MODAL KERJA KUALITATIF ; MODAL KERJA BERSIH (NET WORKING CAPITAL)

YAITU KELEBIHAN AKTIVA LANCARA DI ATAS HUTANG LANCAR.
2. ANALISIS LAPORAN ALIRAN KAS
• MODAL KERJA DALAM HAL INI MERUPAKAN MODAL KERJA NETO YAITU SELISIH ANTARA AKTIVA
TETAP DENGAN HUTANG LANCARNYA .

• KARENA MODAL KERJA YANG DIGUNAKAN MODAL KERJA NETO MAKA PERUBAHAN ELEMEN-
ELEMEN MODAL KERJA TIDAK AKAN MEMPENGARUHI BESARNYA MODAL KERJA

• HAL INI BISA DIJELASKAN SEBAGAI BERIKUT :

Aktiva lancar Hutang Lancar

Kas Rp. 500.000 Hutang Dagang Rp.
Piutang dagang Rp. 700.000 Hutang Wesel 800.000
Persediaan Rp. Total Hutang Lancar Rp.
1.300.000 500.000
Rp.
1.300.000
Total Aktiva Lancar Rp. Total Modal Kerja Rp.
2.500.000 1.200.000
Dengan demikian dari contoh diatas besarnya modal kerja adalah Rp. 2.500.000 –
Rp. 1.300.000 = 1.200.000,-
2. ANALISIS LAPORAN ALIRAN KAS
• MISALKAN ADA HUTANG DAGANG DIBAYAR RP. 300.000,- AKBATNYA HUTANG DAGANG MENJADI
RP. 500.000,- DAN KAS MENJADI RP. 200.000,- KARENA UNTUK MEMBAYAR HUTANG DAGANG ,
MAKA MODAL KERJANYA MENJADI :

Aktiva lancar Hutang Lancar

Kas Rp. 200.000 Hutang Dagang Rp.
Piutang dagang Rp. 700.000 Hutang Wesel 500.000
Persediaan Rp. Total Hutang Lancar Rp.
1.300.000 500.000
Rp.
1.000.000
Total Aktiva Lancar Rp. Total Modal Kerja Rp.
2.200.000 1.200.000

Dari perhitungan tersebut nampak modal kerja tidak berubah karena adanya
perubahan elemen modal kerja, demikian seterusnya selama elemen modal kerja
yang berubah, maka tidak akan merubah besarnya modal kerja, oleh karena itu
yang memperbesar dan memperkecil modal kerja bukan berasal dari perubahan
modal kerja.
2. ANALISIS LAPORAN ALIRAN KAS
ADAPUN YANG MEMPENGARUHI BESAR KECILNYA MODAL KERJA ANTARA LAIN :

• YANG MEMPERBESAR MODAL KERJA

1. BERKURANGNYA AKTIVA TETAP
2. BERTAMBAHNYA HUTANG JANGKA PANJANG
3. BERTAMBAHNYA MODAL
4. LABA OPERASI
5. PENYUSUTAN

• YANG MEMPERKECIL MODAL KERJA

1. BERTAMBAHNYA AKTIVA TETAP
2. BERKURANGNYA HUTANG JANGKA PANJANG
3. BERKURANGNYA MODAL
4. RUGI OPERASI
5. PEMBAYARAN DEVIDEN
2. ANALISIS LAPORAN ALIRAN KAS
UNTUK MENYUSUN LAPORAN SUMBER DAN PENGGUNAAN MODAL KERJA, MAKA LANGKAH-
LANGKAHNYA ADALAH :

• MENYUSUN LAPORAN PERUBAHAN MODAL KERJA.

LAPORAN INI DISUSUN DARI DUA TITIK WAKTU DAN DIGUNAKAN UNTUK MENGETAHUI BERAPA
BESAR PERUBAHAN MODAL KERJA.
• MENGELOMPOKKAN ELEMEN-ELEMEN NERACA DAN LAPORAN RUGI – LABA YANG MEMPERBESAR
DAN MEMPERKECIL MODAL KERJA.
• MENYUSUN LAPORAN SUMBER DAN PENGGUNAAN DANA DENGAN MENGKONSOLIDASIKAN
PERUBAHAN-PERUBAHAN YANG ADA.
 Neraca PT. Arjuna
31 Desember 1998 dan 1999
31 – 12 – 1998 31 – 12 - 1999
Kas 15.000 17.500
Efek 17.500 12.500
Piutang Dagang 30.000 25.000
Piutang Barang 55.000 65.000
Mesin 100.000 125.000
Akumulasi Penyusutan Mesin (10.000) (15.000)
Bangunan 100.000 100.000
Akumulasi Penyusutan Bangunan (15.000) (22.500)
Tanah 57.500 92.500
Total Aktiva 350.000 400.000
Hutang Dagang 37.500 25.000
Hutang Wesel 25.000 30.000
Obligasi 112.500 150.000
Modal Saham 150.000 150.000
Laba di tahan 25.000 45.000
Total Hutang & Modal (Total Pasiva) 350.000 400.000

Rapat umum pemegang saham memutuskan untuk membagi sebagian laba sebagai dividen sebesar Rp.
17.500.000,- , dari laporan rugi laba sebesar Rp. 37.500.000 sehingga ada laba yang ditahan sebesar Rp.
20.000.000,-
 PT. Arjuna
Laporan Rugi - Laba
31 Desember 1999

Penjualan Rp. 500.000.000

Harga Pokok Penjualan Rp. 400.000.000
Laba Kotor Rp. 200.000.000
Biaya Operasi Rp. 120.000.000
Laba Operasi Rp. 80.000.000
Bunga Rp. 30.000.000
Laba sebelum pajak Rp. 50.000.000
Pajak Rp. 12.500.000
Laba setelah pajak Rp. 37.500.000

Rapat umum pemegang saham memutuskan untuk membagi sebagian laba sebagai dividen sebesar Rp.
17.50.000,- , dari laporan rugi laba sebesar Rp. 37.500.000 sehingga ada laba yang ditahan sebesar Rp.
20.000.000,-
 A. Laporan perubahan Modal Kerja
Perubahan
31 – 12 – 31 – 12 –
1998 1999 Sumber Penggunaa
n
Kas 15.000 17.500 - 2.500
Efek 17.000 12.500 5.000 -
Piutang Dagang 30.000 25.000 5.000 -
Piutang Barang 55.000 65.000 - 10.000

Total Aktiva 117.500 120.000

Hutang Dagang 37.500 25.000 - 12.500
Hutang Wesel 25.000 30.000 5.000 -

Total Hutang lancar 62.500 55.000 15.000 25.000

Bertambahnya Modal Kerja 10.000 -
25.000 25.000

Dari table tersebut ternyata ada perubahan modal kerja sebesar Rp. 10.000.000,- sebagai
penggunaan artinya ada tambahan modal kerja selanjutnya dibuatkan Laporan sumber
dana dan penggunaan modal kerja.
Dari informasi-informasi dari table bisa dibuat Laporan Sumber dan Penggunaan dana
sebagai berikut :

PT. ARJUNA
Laporan Sumber dan Penggunaan Modal Kerja
31-12-1998 –1999 (000)

Sumber-sumber Jumlah Penggunaan Jumlah

Laba Operasi 37.500 Pembayaran Dividen 17.500
Penyusutan 12.500 Bertambahnya Mesin 25.000
Bertambahnya Obligasi 37.500 Bertambahnya Tanah 35.000
Bertambahnya modal kerja 10.000
Total 87.500 Total 87.500

Dari Laporan sumber dan penggunaan dana modal kerja tersebut dapat diinterpretasikan bahwa pada
tahun 1999 perusahaan mengadakan perluasan usaha dengan membeli mesin, tanah dan menambah
modal kerjanya, sumber dana untuk memenuhi perluasan tersebut berasal dari laba , penyusutan dan
mengeluarkan hutang obligasinya
PENYESUAIAN-PENYESUAIAN TERHADAP PERUBAHAN
PERUBAHAN-PERUBAHAN YANG TERJADI PADA BEBERAPA UNSUR-UNSUR YANG ADA DALAN 2 TITIK
LAPORAN KEUANGAN PERLU SISESUAIKAN KARENA PENCANTUMAN YANG BERBEDA.

ARTINYA PERUBAHAN YANG TERJADI PADA UNSUR-UNSUR LAPORAN KEUANGAN TIDAK SECARA
OTOMATIS LANGSUNG DICANTUMKAN SEBAGAI SUMBER ATAU PENGUNAAN DANA .

ADA BEBERAPA PERUBAHAN YANG PERLU DIADAKAN PENYESUAN TERLEBIH DAHULU ANTARA LAIN :
1. PERUBAHAN DALAM AKTIVA TETAP
2. PERUBAHAN DALAM DEVIDEN KAS
PENYESUAIAN-PENYESUAIAN TERHADAP PERUBAHAN
1. PERUBAHAN DALAM AKTIVA TETAP
PENCANTUMAN AKTIVA TETAP DALAM NERACA DAPAT DILAKUKAN DENGAN 2 CARA :

• DICANTUMKAN DENGAN NILAI BRUTO ; NILAI TERSEBUT BELUM DIKURANGI DENGAN DEPRESIASI .

• DICANTUMKAN DENGAN NILAI NETTO : PENCANTUMAN NILAI AKTIVA TELAH DIKURANGI DENGAN
AKUMULASI DEPRESIASI.

BIASANYA NILAI AKTIVA DICANTUMKAN DENGAN NILAI BRUTO KEMUDIAN DIBAWAHNYA

DICANTUMKAN PULA BESARNYA AKUMULASI DEPRESIANYA.

PERBEDAAN PENCANTUMAN NILAI AKTIVA TERSEBUT AKAN MEMPENGARUHI BESARNYA PERUBAHAN

AKTIVA TETAP YANG AKAN DIGUNAKAN UNTUK MENGANALISIS SUMBER-SUMBER DAN
PENGGUNAAN DANA
PENYESUAIAN-PENYESUAIAN TERHADAP PERUBAHAN
AGAR LEBIH JELAS , KITA IKUTI CONTOH BERIKUT INI :
Keterangan Tahun 2011 Tahun Perubahan
2012
Nilai Mesin Bruto Rp. 100.000 Rp. Rp. 25.000 ( D )
Akumulasi Depresiasi Rp. 10. 000 125.000 Rp. 5.000
Rp. (K)
15.000
PADA
NilaiTABLE ADA PERUBAHAN
akumulasi netto MESIN
Rp. BRUTO SEBESAR
90.000 Rp. RP. 25.000,- SEDANGKAN PERUBAHAN MESIN
Rp. 20.000
NETTO SEBESAR RP. 15.000,, DARI PERUBAHAN MESIN SECARA BRUTO DAN NET TERSEBUT ,
110.000
PERUBAHAN MANA YANG DIHITUNG SEBAGAI PENGGUNAAN DANA ?

PERUBAHAN NILAI MESIN YANG DIGUNAKAN DALAM PERHITUNGAN PENGGUNAAN DANA ADALAH
NILAI PERUBAHAN MESIN SECARA BRUTO YAITU SEBESAR RP. 25.000,- APABILA PERUBAHAN NILAI
NETTO YAITU RP. 20.000 ,- (RP. 110.000 – 90.000) YANG DIGUNAKAN SEBAGAI PENGGUNAAN
DANA , MAKA PERLU DILAKUKAN PENYESUAIAN DENGAN RUMUS
PENYESUAIAN-PENYESUAIAN TERHADAP PERUBAHAN
Apabila perubahan nilai mesin netto yaitu sebesar Rp. 20.000,- (Rp. 110.000 – Rp. 90.000) yang
digunakan sebagai penggunaan dana, maka perlu dilakukan penyesuaian dengan rumus :
△ATt = NATt + △DPt – NATt-1

Dimana :
△ATt = Perubahan aktiva tetap bersih periode t
NATt = Nilai aktiva tetap bersih periode t
△DPt = Perubahan depresiasi aktiva tetap pada periode ke t
NATt-1 = Nilai aktiva tetap bersih periode t-1

Untuk contoh diatas bahwa perubahan mesin netto sebesar Rp. 25.000 dapat disesuaikan dengan
rumus diatas sebagai berikut :

Perubahan nilai mesin = Rp. 110.000 + Rp. 5.000 – Rp. 90.000 = Rp. 25.000,-
Dengan demikian kenaikan mesin sebagai penggunaan dana adalah sebesar Rp. 25.000,-
PENYESUAIAN-PENYESUAIAN TERHADAP PERUBAHAN
2. PERUBAHAN PADA DIVIDEN KAS
LABA SETELAH PAJAK AKAN DIBAGI SEBAGAI DIVIDEN DAN DITAHAN DIPERUSAHAAN DALAM
REKENING LABA DITAHAN. KENAIKAN LABA DITAHAN MENUNJUKKAN ADANYA LABA PERUSAHAAN
TAHUN BERJALAN YANG TIDAK DIBAGI, SEDANGKAN PENURUNAN LABA DITAHAN MENUNJUKKAN
ADANYA PENGGUNAAN LABA TERSEBUT, MISALKAN UNTUK MENUTUP ADANYA KERUGIAN
PERUSAHAAN.

DALAM LAPORAN KEUANGAN , PEMBAYARAN DIVIDEN BIASANYA TIDAK DICANTUMKAN DALAM

NERACA, KARENA PEMBAYARAN DIVIDEN DIJELASKAN TERSENDIRI DALAM LAPORAN PENJELAS.
SEPERTI CONTOH BERIKUT INI :
 PENYESUAIAN-PENYESUAIAN TERHADAP PERUBAHAN
PT. Arjuna pada tahun 1999 perusahaan memperoleh laba setelah pajak sebesar Rp. 37.500.000,-
yang dibayarkan sebagai dividen kas sebesar Rp. 17.500.000, sehingga ada kenaikan laba ditahan
sebesar Rp. 37.500.000 – 17.500.000 = Rp. 20.000.000.
Laba setelah pajak sebagai sumber dana dan pembayaran dividen sebagai penggunaan kas dari
laporan keuangan “PT. Arjuna “ dicantumkan sebagai berikut :

Keterangan Tahun 1998 Tahun 1999 Perubahan 1999

Laba ditahan Rp. 25.000.000 Rp. 45.000.000 Rp. 20.000.000

Adapun dalam Laporan sumber dan penggunaan dana ditunjukkan sebagai berikut :

Sumber Dana Penggunaan Dana

Laba setelah pajak Rp. 37.500.000 Pembayaran Dividen Rp. 17.500.000
 PENYESUAIAN-PENYESUAIAN TERHADAP PERUBAHAN
Besarnya dividen kas dapat dicari dengan rumus :

Dt = FATt - REt + REt-1

Dimana :
Dt = Dividen yang dibayarkan pada periode t
FATt = Laba setelah pajak (Earning After Tax) periode t
REt = Laba ditahan (Retained Earning) periode t
REt-1 = Laba ditahan periode t-1

Jadi : Dt = Rp. 37.500.000 – 45.000.000 + 25.000.000 = 17.500.000

TERIMA KASIH